Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Tambang Terbuka

Penambangan dengan metoda tambang terbuka adalah suatu kegiatan penggalian


bahan galian seperti batubara, ore (bijih), batu dan sebagainya di mana para pekerja
berhubungan langsung dengan udara luar.dan iklim. Tambang terbuka (open pit
mining) juga disebut dengan open cut mining; adalah metoda penambangan yang
dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu batuan yang berada atau
dekat
dengan
permukaan.
Metoda ini cocok dipakai untuk ore bodies yang berbentuk horizontal yang
memungkinkan produksi tinggi dengan ongkos rendah. Walaupun stripping dan
quarrying termasuk ke dalam open pit mining, namun strip mining biasanya dipakai
untuk penambangan batubara dan quarry mining yang berhubungan dengan produksi
non-metallic minerals seperti dimension stone, rock aggregates, dll.
Kegiatan penambangan ini terkadang berada di bawah permukaan tanah, bahkan
kedalamannya dapat mencapai ratusan meter seperti pada tambang terbuka tembaga
(copper
mine)
di
Bingham
Canyon
Utah
(USA).
Apabila diyakini keberadaan endapan mineral dekat dengan permukaan, hingga dapat
dipastikan pemilihan metoda penambangannya adalah tambang terbuka (open pit);
hanya perlu dipertanyakan tentang economic cut off limitnya, hingga dimungkinkan
adanya perubahan metoda penambangan ke arah underground (tambang bawah tanah)
bila
penyebaran
endapan
mineral
dapat
menjamin.
Kebanyakan tambang batubara di Indonesia menggunakan metoda tambang terbuka,
oleh karena sebagian besar cadangan batubara terdapat pada dataran rendah atau
pada daerah pegunungan dengan topografi yang landai dengan kemiringan lapisan
batubara yang kecil (<30). Untuk cebakan yang berada di bawah permukaan tetapi
relatif masih dangkal, maka metoda penambangan terbuka umumnya akan lebih
ekonomis dibandingkan dengan tambang dalam (bawah permukaan). Dan bila cebakan
itu berada jauh di bawah permukaan dengan bentuk yang tidak beraturan, maka
mungkin penambangan dengan cara tambang bawah tanah yang masih dianggap
ekonomis.
Ada kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan pemilihan apakah
suatu cadangan (lapisan batubara) akan ditambang dengan metoda tambang terbuka
atau tambang dalam yaitu dengan membandingkan besarnya nilai tanah penutup
(waste) yang harus digali dengan volume atau tonase batubara yang dapat
ditambang. Perbandingan ini dikenal dengan istilah stripping ratio. Apabila nilai
perbandingan ini (stripping ratio) masih dalam batas-batas keuntungan, maka metoda
tambang terbuka dianggap masih ekonomis. Sebaliknya apabila nilainya di luar batas
keuntungan, maka metoda penambangan tambang dalam yang dipilih.

Beberapa keuntungan yang diperroleh bila menggunakan tambang terbuka diantaranya


yaitu:
1. Produksi tinggi
2. Konsentrasi operasi (kegiatan) tinggi
3. Ongkos operasi per ton bijih yang ditambang rendah
4. Kegiatan eksplorasi dan keadaan geologi lebih mudah
5. Leluasa dalam pemilihan alat gali/muat
6. Recovery tinggi
7. Perencanaan lebih sederhana
8. Kondisi kerja lebih baik /karena berhubungan dengan udara luar
9. Relatip lebih aman
10 Pemakaian bahan peledak leluasa dan effisien
Untuk dapat menentukan metoda penambangan apa yang cocok untuk diterapkan
maka perlu untuk membandingkan efisiensi ekonomi dari open mining dan
underground mining , terkecuali keuntungan dari salah satu metode sudah terlihat
jelas.
Karakteristik dasar yang digunakan dalam evaluasi ekonomi dari tambang terbuka
adalah stripping ratio , yaitu besarnya volume dari over burden yang digali per unit
ore
yang
diperoleh.
Dalam penambangan open pit , perlu dihitung ongkos untuk pembuangan waste over
burden dan waste dari country rock.
OPEN PIT SECTION

1. overburden cover
2. waste (country rock)
3. ore body
Perbandingan antara waste dan ore oleh karenanya merupakan faktor kontrol dalam
membandingkan ongkos penambangan ore berdasar open pit dengan metode
underground.

Konsep Dan Teknik Metoda Tambang Terbuka


Agar diperoleh hasil yang diharapkan maka sebelum membuka suatu tambang perlu
dipahami terlebih dahulu konsep penambangan beserta prosedur rencana
penambangan
yang
benar.
Sejumlah kriteria untuk mendesain tambang harus ditentukan melalui data (informasi)
yang
diperoleh
dari
penyelidikan
eksplorasi
(drill
core
specimens).
Untuk dapat menganalisa apakah suatu endapan mineral akan ditambang dengan
metoda tambang terbuka atau tambang bawah tanah, maka beberapa faktor berikut
yang dapat mempengaruhinya seperti:
1. Ketebalan dan sifat fisik dari overburden dan country rock.
2. Ketebalan, bentuk, konfigurasi, serta struktur dari mineral deposit.
3. Posisi terhadap ground surface, sudut kemiringan
4. Kondisi hidrologi
5 Kemudahan mendapatkan fasilitas teknik untuk pelbagai pekerjaan tambang
(macam energi dan peralatan) misal drilling, alat muat dan alat transport.
6. Keadaan iklim yang lazim pada daerah penambangan
harus dikaji secara cermat.
Pada waktu ini isu tentang lingkungan perlu diterapkan dipelbagai bentuk usaha
termasuk usaha pertambangan yang cukup dikenal sangat merusak lingkungan. Upaya
untuk menerapkan teknologi penambangan yang berwawasan lingkungan harus
diperhitungkan pada tahap kegiatan feasibility study (studi kelayakan) untuk
pembukaan
suatu
tambang.
Reklamasi tambang (pendayagunaan kembali lahan yang rusak akibat penambangan)
haruslah direncanakan pada awal sebelum kegiatan tambang dimulai.

Endapan mineral yang cocok untuk Tambang Terbuka


Beberapa endapan berikut cocok ditambang dengan menggunakan metoda tambang
terbuka:

a) Endapan-endapan eluvial , yang diendapkan dekat tempat asalnya (<10 km)


Umumnya diketemukan dekat permukaan bumi (cadangan sedikit)
b) Alluvial deposit (lanjutan eluvial). Endapan eluvial yang mengalami pelapukan dan
ditransport jauh dan diendapkan dekat permukaan bumi bersifat lepas (loose) contoh
pasir (cadangan banyak).
c) Endapan yang letaknya horizontal (sedikit miring dengan kemiringan (1-5%)
disebut horizontal deposit (bedded/ tabular) contoh endapan batubara, KCl, NaCl,
KNO3. terbentuk secara sedimenter, luas letaknya kedalamannya tidak tentu.
d) Endapan yang berrbentuk vein yang tebal dan tersingkap dengan overburden
yang tipis (1-2m).
Keadaan daerah penambangan, terutama kondisi endapan dan batuan sekitarnya
sangat perlu diketahui secara rinci dan cermat (dengan melalui kajian geologi dan
geoteknik)
sebelum
membuka
suatu
tambang.
Desain penambangan yang cermat dan brsifat menyeluruh (yang menyangkut segi
teknik, ekonomi, dan lingkungan) merupakan syarat utama yang harus dipahami
dengan
baik
dalam
merencanakan
pembukaan
suatu
tambang.
Ultimate pit slope design (desain bukaan tambang akhir) yang baik (ekonomis ,
memiliki recovery tinggi, aman) sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi dan geoteknik
daerah penambangan. Kemiringan bukaan tambang (pit slope) hendaklah berdasarkan
analisis
kemantapan
lereng
yang
cermat
(slope
stability
analysis).
Data yang perlu diketahui dalam prencanaan (desain) suatu tambang terbuka
diantaranya:
Dalamnya
dan
ukuran
tambang
pada
akhir
operasi.
Lamanya
tambang
akan
berapa
lama
Laba
yang
diinginkan
Kemiringan
tambang
(pit
slope)
yang
dibolehkan
Cut
off
grade
berapa
yang
boleh
diambil
Harus
diteentukan
economic
stripping
ratio
Mengetahui
sifat-sifat
batuan
(ore,
country
rock)
Peta
topografi
yang
tepat
(terakhir)
Keadaan
endapan
bijih,
bentuk,
ukuran,kadar,
cadangan
Keadaan lapisan tanah penutup / over burden (sifat fisik, jumlah)
Harga
pasaran
produk
yang
akan
ditambang
- Macam-macam alat yang diperlukan.
Semua data tersebut di atas hendaknya dimiliki secara lengkap untuk dapat memulai
pekerjaan
pembukaan
tambang
agar
diperoleh
maximum
recovery.
Juga beberapa hal berikut perlu dicermati dalam perencanaan pembukaan suatu
tambang terbuka:

Ultimate and operational pit slope (tata letak dan rencana bukaan tambang)
Penentuan
target
produksi
awal
dan
pekerjaan
development
Jadwal
produksi
batubara
dan
jadwal
stripping
over
burden
Rencana
penggalian
dan
pembuangan
waste
Rincian
peralatan
dan
kebutuhan
tenaga
kerja
Perhitungan
ongkos
Rencana dan jadwal penggantian alat-alat utama sepanjang umur tambang.
Demikian dulu postingan Tambang Terbuka kali ini sahabat Miners blogger
Semoga bermanfaat Buat kalian semua

Keuntungan tambang terbuka antara lain :

Ongkos penambangan per ton atau per BCM bijih lebih murah karena tidak perlu adanya
penyanggaan, ventilasi dan pencahayaan (illumination)

Kondisi kerjanya lebih baik, karena berhubungan langsung dengan udara luar dan sinar
matahari

Penggunaan alat-alat mekanis dengan ukuran besar dapat lebih leluasa, sehingga
produksinya bisa lebih besar

Pemakaian bahan peledak dapat lebih efisien, leluasa dan hasilnya lebih baik, karena :

1. Adanya bidang bebas (free face) yang lebih banyak


2. Gas-gas beracun yang dapat ditimbulkan oleh peledakan dapat dihembus angin dengan
cepat (tidak terakumulasi)

Perolehan tambang (mining recovery) lebih besar, karena batas endapan dapat dilihat
dengan jelas

relatif lebih aman, karena bahaya yang mungkin timbul terutama akibat kelongsoran,
sedangkan pada tambang bawah tanah selain kelongsoran kebakaran dll juga disebabkan
oleh adanya gas-gas beracun,

Pengawasan dan pengamatan mutu bijih (grade control) lebih mudah

Kerugian tambang terbuka antara lain :

Para pekerja akan langsung dipengaruhi oleh keadaan cuaca, dimana hujan yang lebat
atau suhu tinggi akan mengakibatkan efisiensi kerja menurun

Kedalaman penggalian terbatas, karena semakin dalam penggalian akan semakin banyak
overburden harus dipindahkan

Timbul masalah dalam mencari tempat pembuangan tanah penutup yang jumlahnya
cukup banyak

Alat-alat mekanis letaknya tersebar

Pencemaran lingkungan hidup relatif lebih besar

Anda mungkin juga menyukai