Anda di halaman 1dari 6

1

Nama Peserta

: dr. Dina Atrasina Satriawan

Nama Wahana

: RSUD Kanujoso Djatiwibowo

Topik

: Diare akut dengan dehidrasi ringan sedang pada anak

Tanggal Kasus

: 16 Agustus 2014

Tanggal Presentasi :
Pendamping

: dr. Elvi Agustina dan dr. Normasari

Tempat Presentasi

Objektif Presentasi :
Keilmuan / Keterampilan / Penyegaran / Tinjauan Pustaka
Diagnostik / Manajemen / Masalah / Istimewa
Neonatus / Bayi / Anak / Remaja / Dewasa / Lansia / Bumil
Deskripsi

: Anak laki-laki, usia 5 tahun, dengan keluhan BAB cair 4-5 kali
dalam sehari dan muntah 5 kali dalam sehari

Tujuan

: Mengobati masalah pasien dengan diagnosis dan terapi yang tepat

Bahan Bahasan

: Tinjauan Pustaka / Riset / Kasus / Audit

Cara Membahas

: Diskusi / Presentasi dan Diskusi / Email / Pos

Nama

: An. M

No. RM

: 548201

Usia

: 5 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Alamat

: Gn. Samarinda

Pendidikan

:-

Pasien dari IRD diterima di ruangan pukul 15.00


Data Utama Untuk Bahan Diskusi
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis melalui orang tua pasien.
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan BAB cair 4-5 kali dalam sehari.
Diagnosis / Gambaran Klinis

Anak laki-laki, usia 5 tahun datang dengan keluhan BAB cair sejak 1 hari yang lalu.
Mencret kurang lebih 4-5x, cairan lebih banyak dari ampas, berwarna kuning, berbau asam,
darah (-), lendir (-). Muntah-muntah 5x sejak pagi hari setiap kali makan/minum, berisi
cairan. BAK cukup. Anak tampak lebih haus dari biasanya, semakin rewel, menangis masih
mengeluarkan air mata.
Dari pemeriksaan tanda vital didapatkan kesadaran baik, suhu tubuh saat diperiksa
afebris 36,70C, nadi 100x/min, kuat. Pemeriksaan fisik ditemukan mata terlihat cekung dan
turgor kulit kembali lambat.
Riwayat Pengobatan
Pasien belum mendapatkan pengobatan sebelumnya
Riwayat Kesehatan / Penyakit
Kejang (-), operasi (-), Alergi (-), Asma (-)
Riawayat Keluarga
Pasien anak ketiga dari tiga bersaudara, keluhan yang sama pada saudara ataupun
keluarga lainnya disangkal.
Riwayat Imunisasi
Imunisasi lengkap.
Lain-lain
Keluarga mengatakan kondisi rumah cukup bersih, lokasi rumah di daerah yang tidak
terlalu padat, keluhan mencret-mencret di lingkungan sekitar disangkal.
DAFTAR PUSTAKA
Hasil Pembelajaran
1. Diagnosis diare pada anak
2. Penatalaksanaan diare pada anak
3. Edukasi pencegahan diare di keluarga

4. Edukasi keluarga untuk pertolongan pertama diare pada anak


5. Edukasi mengenai kapan harus kembali ke pelayanan kesehatan

RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO


1. Subjektif
Pasien mengalami mencret-mencret sejak pagi hari SMRS 4-5 kali disertai muntah
5 kali. Anak tampak semakin haus dan rewel, menangis masih mengeluarkan air mata.
2. Objektif
Hasil pemeriksaan fisik yang ditemukan mengarahkan diagnosis diare akut dengan
dehidrasi ringan sedang. Didapatkan mata terlihat agak cekung, turgor kulit menurun,
BAK yang masih baik, dan kesadaran yang masih baik. Dari hasil pemeriksaan darah
lengkap tidak ditemukan adanya kelainan.
Pemeriksaan Fisik 25 Maret 2014

KU

tampak

sakit

sedang, kesan gizi cukup

Kesadaran : kompos mentis

Nadi

Pernapasan : 28x/menit, reguler

Suhu

: 36.70C

BB

: 20 kg

Kepala

Paru

:
simetris,
+/+,

perkembangan
bunyi
ronkhi

napas
-/-,

wheezing -/normocephal,

terlihat agak cekung


deformitas

serumen -/-, sekret -/-

-/-,

Jantung

: iktus kordis tidak

terlihat, teraba di ICS V linea


midclavicularis dekstra, bunyi

: kojungtiva anemis

(-),

: oral hygiene baik,

vesikular

jantung I dan II reguler, murmur

(-), sklera ikterik (-), mata


Telinga

Mulut

dada

deformitas (-), UUB cekung (-)

deformitas

faring tidak hiperemis

100x/menit,

Mata

sekret -/-

reguler, isi cukup

Hidung

(-), gallop (-)

Abdomen : cembung, supel,


hipertimpani, bising usus (+)
ramai, nyeri tekan (-), hati dan

limpa

tidak

teraba,

turgor

menurun.

Ekstremitas :

akral

hangat,

CRT<2

Hasil Laboratorium 25 Maret 2014

Hb : 14 g/dl

Basofil

: 0.5 %

Ht : 40.0 %

Segmen

: 51.4 %

Leukosit

Limfosit

: 35.5 %

Trombosit : 244.000 /uL

Monosit

: 8.9 %

Eritrosit

Hitung jenis

: 10.950 /uL

Calsium

: 1.30 mmol/L

Natrium

: 135 mmol/L

: 0.1 %

Kalium

: 4.3 mmol/L

: 5.8 jt/uL

Eosinofil

3. Assessment
Diare adalah kondisi penyakit dimana terjadi perubahan konsistensi tinja menjadi
lebih lunak atau cair dengan peningkatan frekuensi menjadi lebih dari 3 kali dalam 24
jam. Diare merupakan penyebab kematian balita yang paling umum terjadi di negaranegara berkembang.
Pada pasien ini, berdasarkan anamnesa didapatkan keluhan BAB cair 4-5 kali sejak
pagi hari sebelum masuk rumah sakit, yang sesuai dengan definisi dari diare. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda dehidrasi ringan sedang, antara lain mata
terlihat agak cekung, turgor kulit yang menurun, BAK masih cukup serta kesadaran yang
masih baik.
Diare yang terjadi pada anak dan bayi, umumnya disebabkan oleh rotavirus. Pada
pasien ini berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, keluhan
diare kemungkinan besar disebabkan oleh virus. Diagnosis disentri dapat disingkirkan
karena tidak ada keluhan diare disertai dengan darah, dan diagnosis kolera juga dapat
disingkirkan karena diare tidak menyerupai air cucian beras.
Oleh karena penyebab diare pada pasien ini disebabkan karena virus, maka
penatalaksaanaan yang tepat adalah rehidrasi dan pemberian zinc. Tujuan dari rehidrasi
adalah untuk menggantikan cairan yang keluar dari tubuh, dapat dilakukan melalui oral
maupun parenteral. Bila pemberian rehidrasi oral dengan oralit tidak berhasil dilakukan,

maka perlu segera diberikan pemberian rehidrasi melalui jalur parenteral untuk
mencegah terjadinya dehidrasi berat. Pemberian suplemen zinc berfungsi untuk
mengembalikan kembali fungsi vili-vili usus yang berkurang akibat infeksi virus.
Pemberian antibiotik tidak diindikasikan pada diare akibat rotavirus.
Selain rehidrasi dan pemberian suplemen zinc, perlu dilakukan edukasi pada orang
tua pasien terkait pencegahan diare, tanda bahaya diare dan pertolongan pertama pada
bayi dan anak dengan diare.
4. Plan
a. Diagnosis
Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, dapat
ditegakkan diagnosis diare akut dengan dehidrasi ringan sedang.
b. Pengobatan
Tatalaksana untuk diare akut dengan dehidrasi ringan sedang, yaitu dengan
pemberian rehidrasi oralit jika pasien bisa makan/minum, atau kristaloid parenteral 75
cc/kgBB selama 3 jam, dilanjutkan dengan maintenance sesuai dengan kebutuhan
cairan tubuh ( sesuai rumus Holiday Segard). Pemberian suplemen zinc selama 1
minggu, dengan dosis 10 mg untuk bayi <10kg, dan dosis 20 mg untuk anak >10kg.
c. Pendidikan
Dilakukan pemberian edukasi pada keluarga untuk membantu proses
penyembuhan serta mencegah terjadinya diare di hari yang akan datang.
d. Konsultasi
Bila keadaan semakin memburuk, pasien perlu dirujuk segera ke dokter
spesialis anak.
e. Rujukan
Bila keadaan semakin memburuk, pasien perlu dirujuk ke rumah sakit dengan
fasilitas yang lebih baik.

f. Kontrol
Pasien harus kembali ke pelayanan kesehatan jika kondisinya mengalami
perburukan, tidak bisa minum atau menyusu, mual muntah yang hebat, atau terdapat
darah dalam tinja. Jika anak tidak menunjukkan tanda-tanda bahaya diare namun
belum mengalami perbaikan, maka disarankan untuk melakukan kunjungan ulang
pada hari ke lima.
Jika pasien mengalami perbaikan, maka tidak dianjurkan untuk melakukan
kunjungan ulang ke pelayanan kesehatan. Namun pemberian zinc perlu dilanjutkan
sampai dengan satu minggu, meskipun keluhan diare sudah menghilang.

Anda mungkin juga menyukai