Nama Peserta
Nama Wahana
Topik
Tanggal Kasus
: 16 Agustus 2014
Tanggal Presentasi :
Pendamping
Tempat Presentasi
Objektif Presentasi :
Keilmuan / Keterampilan / Penyegaran / Tinjauan Pustaka
Diagnostik / Manajemen / Masalah / Istimewa
Neonatus / Bayi / Anak / Remaja / Dewasa / Lansia / Bumil
Deskripsi
: Anak laki-laki, usia 5 tahun, dengan keluhan BAB cair 4-5 kali
dalam sehari dan muntah 5 kali dalam sehari
Tujuan
Bahan Bahasan
Cara Membahas
Nama
: An. M
No. RM
: 548201
Usia
: 5 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
: Gn. Samarinda
Pendidikan
:-
Anak laki-laki, usia 5 tahun datang dengan keluhan BAB cair sejak 1 hari yang lalu.
Mencret kurang lebih 4-5x, cairan lebih banyak dari ampas, berwarna kuning, berbau asam,
darah (-), lendir (-). Muntah-muntah 5x sejak pagi hari setiap kali makan/minum, berisi
cairan. BAK cukup. Anak tampak lebih haus dari biasanya, semakin rewel, menangis masih
mengeluarkan air mata.
Dari pemeriksaan tanda vital didapatkan kesadaran baik, suhu tubuh saat diperiksa
afebris 36,70C, nadi 100x/min, kuat. Pemeriksaan fisik ditemukan mata terlihat cekung dan
turgor kulit kembali lambat.
Riwayat Pengobatan
Pasien belum mendapatkan pengobatan sebelumnya
Riwayat Kesehatan / Penyakit
Kejang (-), operasi (-), Alergi (-), Asma (-)
Riawayat Keluarga
Pasien anak ketiga dari tiga bersaudara, keluhan yang sama pada saudara ataupun
keluarga lainnya disangkal.
Riwayat Imunisasi
Imunisasi lengkap.
Lain-lain
Keluarga mengatakan kondisi rumah cukup bersih, lokasi rumah di daerah yang tidak
terlalu padat, keluhan mencret-mencret di lingkungan sekitar disangkal.
DAFTAR PUSTAKA
Hasil Pembelajaran
1. Diagnosis diare pada anak
2. Penatalaksanaan diare pada anak
3. Edukasi pencegahan diare di keluarga
KU
tampak
sakit
Nadi
Suhu
: 36.70C
BB
: 20 kg
Kepala
Paru
:
simetris,
+/+,
perkembangan
bunyi
ronkhi
napas
-/-,
wheezing -/normocephal,
-/-,
Jantung
: kojungtiva anemis
(-),
vesikular
Mulut
dada
deformitas
100x/menit,
Mata
sekret -/-
Hidung
limpa
tidak
teraba,
turgor
menurun.
Ekstremitas :
akral
hangat,
CRT<2
Hb : 14 g/dl
Basofil
: 0.5 %
Ht : 40.0 %
Segmen
: 51.4 %
Leukosit
Limfosit
: 35.5 %
Monosit
: 8.9 %
Eritrosit
Hitung jenis
: 10.950 /uL
Calsium
: 1.30 mmol/L
Natrium
: 135 mmol/L
: 0.1 %
Kalium
: 4.3 mmol/L
: 5.8 jt/uL
Eosinofil
3. Assessment
Diare adalah kondisi penyakit dimana terjadi perubahan konsistensi tinja menjadi
lebih lunak atau cair dengan peningkatan frekuensi menjadi lebih dari 3 kali dalam 24
jam. Diare merupakan penyebab kematian balita yang paling umum terjadi di negaranegara berkembang.
Pada pasien ini, berdasarkan anamnesa didapatkan keluhan BAB cair 4-5 kali sejak
pagi hari sebelum masuk rumah sakit, yang sesuai dengan definisi dari diare. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda dehidrasi ringan sedang, antara lain mata
terlihat agak cekung, turgor kulit yang menurun, BAK masih cukup serta kesadaran yang
masih baik.
Diare yang terjadi pada anak dan bayi, umumnya disebabkan oleh rotavirus. Pada
pasien ini berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, keluhan
diare kemungkinan besar disebabkan oleh virus. Diagnosis disentri dapat disingkirkan
karena tidak ada keluhan diare disertai dengan darah, dan diagnosis kolera juga dapat
disingkirkan karena diare tidak menyerupai air cucian beras.
Oleh karena penyebab diare pada pasien ini disebabkan karena virus, maka
penatalaksaanaan yang tepat adalah rehidrasi dan pemberian zinc. Tujuan dari rehidrasi
adalah untuk menggantikan cairan yang keluar dari tubuh, dapat dilakukan melalui oral
maupun parenteral. Bila pemberian rehidrasi oral dengan oralit tidak berhasil dilakukan,
maka perlu segera diberikan pemberian rehidrasi melalui jalur parenteral untuk
mencegah terjadinya dehidrasi berat. Pemberian suplemen zinc berfungsi untuk
mengembalikan kembali fungsi vili-vili usus yang berkurang akibat infeksi virus.
Pemberian antibiotik tidak diindikasikan pada diare akibat rotavirus.
Selain rehidrasi dan pemberian suplemen zinc, perlu dilakukan edukasi pada orang
tua pasien terkait pencegahan diare, tanda bahaya diare dan pertolongan pertama pada
bayi dan anak dengan diare.
4. Plan
a. Diagnosis
Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, dapat
ditegakkan diagnosis diare akut dengan dehidrasi ringan sedang.
b. Pengobatan
Tatalaksana untuk diare akut dengan dehidrasi ringan sedang, yaitu dengan
pemberian rehidrasi oralit jika pasien bisa makan/minum, atau kristaloid parenteral 75
cc/kgBB selama 3 jam, dilanjutkan dengan maintenance sesuai dengan kebutuhan
cairan tubuh ( sesuai rumus Holiday Segard). Pemberian suplemen zinc selama 1
minggu, dengan dosis 10 mg untuk bayi <10kg, dan dosis 20 mg untuk anak >10kg.
c. Pendidikan
Dilakukan pemberian edukasi pada keluarga untuk membantu proses
penyembuhan serta mencegah terjadinya diare di hari yang akan datang.
d. Konsultasi
Bila keadaan semakin memburuk, pasien perlu dirujuk segera ke dokter
spesialis anak.
e. Rujukan
Bila keadaan semakin memburuk, pasien perlu dirujuk ke rumah sakit dengan
fasilitas yang lebih baik.
f. Kontrol
Pasien harus kembali ke pelayanan kesehatan jika kondisinya mengalami
perburukan, tidak bisa minum atau menyusu, mual muntah yang hebat, atau terdapat
darah dalam tinja. Jika anak tidak menunjukkan tanda-tanda bahaya diare namun
belum mengalami perbaikan, maka disarankan untuk melakukan kunjungan ulang
pada hari ke lima.
Jika pasien mengalami perbaikan, maka tidak dianjurkan untuk melakukan
kunjungan ulang ke pelayanan kesehatan. Namun pemberian zinc perlu dilanjutkan
sampai dengan satu minggu, meskipun keluhan diare sudah menghilang.