N
o
1
Diagnosa
Keperawatan
Perfusi jaringan tak
efektif (spesifik sere-1.
bral) b.d aliran arteri2.
dan
atau
vena
terputus,
dengan
batasan karak-teristik:
Perubahan respon
motorik
Perubahan status1.
mental
Perubahan respon
pupil
Amnesia retrograde
(gang-guan memori)
2.
Intervensi
NOC:
Monitor Tekanan Intra Kranial
Status sirkulasi
1. Catat perubahan respon klien terhadap
Perfusi jaringan serebral
stimu-lus / rangsangan
2. Monitor TIK klien dan respon neurologis
Setelah
dilakukan terhadap aktivitas
tindakan
keperawatan3. Monitor intake dan output
selama .x 24 jam, klien4. Pasang restrain, jika perlu
5. Monitor suhu dan angka leukosit
mampu men-capai :
Status sirkulasi dengan6. Kaji adanya kaku kuduk
7. Kelola pemberian antibiotik
indikator:
O
Tekanan darah sis-tolik8. Berikan posisi dengan kepala elevasi 30-40
dan
diastolik
dalam dengan leher dalam posisi netral
rentang yang diharapkan 9. Minimalkan stimulus dari lingkungan
Tidak ada ortostatik10. Beri jarak antar tindakan keperawatan untuk
meminimalkan peningkatan TIK
hipotensi
11. Kelola obat obat untuk mempertahankan
Tidak ada tanda tan-da
TIK dalam batas spesifik
PTIK
Perfusi jaringan serebral,
Monitoring Neurologis (2620)
dengan indicator :
1. Monitor ukuran, kesimetrisan, reaksi dan
Klien mampu berkobentuk pupil
munikasi dengan je-las
2. Monitor tingkat kesadaran klien
dan sesuai ke-mampuan
3. Monitor tanda-tanda vital
Klien
menunjukkan4. Monitor keluhan nyeri kepala, mual, dan
perhatian, konsen-trasi, muntah
dan orientasi
5. Monitor respon klien terhadap pengobatan
Klien mampu mem-6. Hindari aktivitas jika TIK meningkat
proses informasi
7. Observasi kondisi fisik klien
Klien mampu mem-buat
keputusan de-ngan benar Terapi Oksigen (3320)
Tingkat kesadaran klien1. Bersihkan jalan nafas dari secret
membaik
2. Pertahankan jalan nafas tetap efektif
3. Berikan oksigen sesuai instruksi
4. Monitor aliran oksigen, kanul oksigen, dan
humidifier
5. Beri penjelasan kepada klien tentang
pentingnya pemberian oksigen
6. Observasi tanda-tanda hipoventilasi
7. Monitor respon klien terhadap pemberian
oksigen
8. Anjurkan klien untuk tetap memakai oksigen
selama aktivitas dan tidur
NOC:
Manajemen nyeri (1400)
Nyeri terkontrol
1. Kaji keluhan nyeri, lokasi, karakteristik,
Tingkat Nyeri
onset/durasi, frekuensi, kualitas, dan
Tingkat kenyamanan
beratnya nyeri.
2. Observasi respon ketidaknyamanan secara
Setelah
dilakukan verbal dan non verbal.
Pastikan klien menerima perawatan
asuhan
keperawatan3.
selama . x 24 jam, analgetik dg tepat.
4. Gunakan strategi komunikasi yang efektif
klien dapat :
untuk mengetahui respon penerimaan klien
berpakaian)
Mandi dan toiletting
Setelah diberi motivasi
perawatan selama .x24
jam, ps mengerti cara1.
memenuhi ADL secara
bertahap sesuai kemam-2.
puan, dengan kriteria : 3.
Mengerti secara sederhana cara
mandi,
makan, toileting, dan
berpakaian serta mau
mencoba se-cara aman
tanpa cemas
1.
Klien mau berpartisipasi
dengan
senang
hati2.
tanpa keluhan dalam
memenuhi ADL
3.
Aktifitas:
Tempatkan alat-alat mandi di tempat yang
mudah dikenali dan mudah dijangkau klien
Libatkan klien dan dampingi
Berikan bantuan selama klien masih mampu
mengerjakan sendiri
NIC: ADL Berpakaian
Aktifitas:
Informasikan pada klien dalam memilih
pakaian selama perawatan
Sediakan pakaian di tempat yang mudah
dijangkau
Bantu berpakaian yang sesuai
4. Jaga privcy klien
5. Berikan pakaian pribadi yg digemari dan
sesuai
PK:
peningkatan
tekan-an intrakranial
b.d pro-ses desak
ruang
akibat
penumpukan cairan /
darah di dalam otak
(Carpenito, 1999)
Batasan
karakteristik :
Perubahan motorik
dan persepsi sensasi
Perubahan tanda vital (TD meningkat,
nadi kuat dan lambat)
Pupil melebar, re-flek
pupil menurun
Muntah
Klien mengeluh mual
Klien
mengeluh
pandangan kabur dan
diplopia
Masase
karotis
Tidak mual
Fleksi dan rotasi leher berlebihan
Tidak muntah
Stimulasi anal dengan jari, menahan nafas,
dan mengejan
Perubahan posisi yang cepat
4. Ajarkan klien untuk ekspirasi selama
perubahan posisi
5. Konsul dengan dokter untuk pemberian pelunak faeces, jika perlu
6. Pertahankan lingkungan yang tenang
7. Hindarkan pelaksanaan urutan aktivitas
yang dapat meningkatkan TIK (misal: batuk,
penghisapan, pengubahan posisi, memandikan)
8. Batasi waktu penghisapan pada tiap waktu
hingga 10 detik
9. Hiperoksigenasi dan hiperventilasi klien sebelum dan sesudah penghisapan
10. Konsultasi dengan dokter tentang
pemberian lidokain profilaktik sebelum
penghisapan
11. Pertahankan ventilasi optimal melalui posisi
yang sesuai dan penghisapan yang teratur
12. Jika diindikasikan, lakukan protokol atau
kolaborasi dengan dokter untuk terapi obat
yang mungkin termasuk sebagai berikut:
13. Sedasi, barbiturat (menurunkan laju metabolisme serebral)
14. Antikonvulsan (mencegah kejang)
15. Diuretik osmotik (menurunkan edema
serebral)
16. Diuretik non osmotik (mengurangi edema
serebral)
17. Steroid (menurunkan permeabilitas kapiler,
membatasi edema serebral)
18. Pantau status hidrasi, evaluasi cairan
masuk dan keluar)