ouble Pipe Heat Exchanger merupakan bentuk heat exchanger yang paling
sederhana yang tersusun atas dua pipa konsentris, dimana satu fluida mengalir
lewat pipa dalam sedangkan fluida yang satu lagi mengalir lewat anulus antara
pipa dalam dan pipa luar. Fluida yang memiliki suhu lebih rendah (fluida
pendingin) mengalir melalui pipa kecil, sedangkan fluida dengan suhu tinggi mengalir pada
pipa yang lebih besar (pipa anulus). Penukar kalor terdiri dari beberapa lintasan yang disusun
vertikal. Perpindahan kalor yang terjadi pada fluida adalah proses konveksi, sedangkan
proses konduksi terjadi pada dinding pipa. Kalor mengalir dari fluida yang bertemperatur
tinggi ke fluida bertemperatur rendah. Double pipe heat exchanger merupakan Penukar panas
yang digunakan ketika tingkat aliran dari cairan dan tugas panas kecil (kurang dari 500 kW).
(Sannan
salabat
Process
heat
transfer
Double pipe heat exchanger)
Konstruksi Double Pipe Heat Exchanger :
Hairpin : penyatuan dua kaki, konstruksi hairpin lebih disukai karena membutuhkan ruang
yang tidak begitu besar
Packing & glad : packing dan glad menyediakan penyegelan untuk anulus dan mendukung
pada inner pipa
Return Bend : ujung-ujung berlawanan bergabung membentuk huruf U melalui sambungan
las
Support lugs : support lugs dapat dilengkapi pada ujung innner pipa
Flange : pipa-pipa luar dihubungakan dengan flange pada akhir sambungan agar mudah
dibuka atau dibongkar guna pembersihan dan pemeliharaan
Union Join : untuk pemasangan inner tube dengan U-bend
Nozzles : bagian kecil dari pipa yang di hubngkan ke shell atau ke saluran yang bertindak
sebagai inlet atau outlet dari cairan
Gasket : packing diletakkan diantara dua buah flange agar aliuran dapat bergerak bebas.
EPDM.
(ethylene-
propylenediene
monomer)
aqeuous solutions or
steam
Viton.
( copolymer of
vinylidine
flouride and
hexafluoropropylene)
Pada dasarnya ada 2 jenis aliran pada double pipe heat exchanger :
1.
2.
Co-current
Counter current
Dengan konfigurasi :
Susunan Seri dan susunan paralel
Counter current
Perpindahan panas maksimal terjadi di dalam area minimum karena LMTD lebih besar
Co-current
Digunakan untuk viskositas cairan yang kental dan memberikan nilai yang lebih rendah dari
LMTD
Co-current & counter current
memberikan nilai LMTD yang sama jika salah satu aliran fluida adalah isothermal
(misalnya : uap)
Konfigurasi seri-paralel :
Konfigurasi ini digunakan ketika nilai tekanan melebihi batasanya (500psig untuk shell dan
500psig untuk tube) . masalah penurunan tekanan dapat diselesaikan dengan :
Reversing lokasi aliran
Dengan melewatkan salah satu aliran fluida
Membagi aliran pada penurunan tekanan yang lebih tinggi (seri-paralel arrag)
Log mean temperatur evaluation :
(Sannan
salabat
Double pipe heat exchanger)
Process
heat
transfer
Fluida dapat mengalir secara searah (cocurent) atau berlawanan (countercurent). Panjang
efektif exchanger tipe ini biasanya 12, 15, dan 20ft. Exchanger tipe ini mudah dibuat dari
bahan-bahan standart dan harganya relative murah.
(Geankoplis, C.J, Transport processes and unit operations, 263-264)
Co curent flow doublepipe heat exchanger atau paralel flow
fluida masuk pada ujung penukar panas yang sama dan kedua fluida mengalir searah menuju
ujung penukar panas yang lain. Pada aliran searah, selisih temperatur antara temperatur fluida
panas dan dingin akan menurun seiring dengan meningkatnya x. Hal ini dapat terjadi karena
jika kita anggap ada sebuah molekul yang mengalir didalam sebuagh pipa, maka molekulmolekul fluida panas dan dingin akan selalu bersama-sama hingga akhirnya panas akan
berpindah diantaranya. Penurunan maupun kenaikan temperatur akan sebanding diantara
keduanya karena kebersama-samaan molekul- molekul fluida panas dan dinginya.
Pada aliran turbulen, menurut penemuan empirik sieder dan Tate, yaitu Nusslet number
merupakan suatu fungsi dari reynold number dan pradtl number, sedangkan aliran laminer
dipergunakan faktor koreksi yang sama. Persaman sieder dan tate untuk Nre < 2100 yaitu :
hi D =1,86
1/3
0,34
k
untuk Nre > 2100 maka persamaan sieder dan Tate menjadi :
1/3
0,34
hi D =0,027
k
karena untk perhitungan OHTC harus dipergunakan satu harga las perpindahan panas yang
biasanya adalah permukaan luar pipa, maka individual heat tranfer koefisient aliran dalam
pipa harus diubah dengan menggunakan persamaan :
hio = hi
(Kern, D.Q, Process Heat Transfer, 103-104)
koefisien overall dari perpindahan panas diperlukan untuk memperoleh kondisi proses dapat
diperoleh dari persamaan Fourier bila luas permukaan A diketahui dan Q dan t dihitung dari
proses.
Lalu U = Q/A t. Abaikan resistensi dinding pipa :
= Rio + Ro =
Timbulnya kerak atau kotoran yang menempel pada
pipa sehingga perpindahan panas tidak lagi efektif adalah sebagai masalah dalam
pengoperasian dalam double pipe heat exchanger. Makin tebal kerak tersebut maka tahanan
terhadap proses perpindahan panas makin besar sehingga koefisien perpindahan panas
menjadi kecil. Untuk menyatakan hal tersebut maka secara sistematis dapat ditulis :