Bab 2-09409134015 PDF
Bab 2-09409134015 PDF
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pajak
a. Definisi Pajak
Membahas mengenai perpajakan tidak terlepas dari pengertian
pajak itu sendiri, menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH dalam
bukunya Mardiasmo (2011 : 1) :
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan
Undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada
mendapat jasa timbal (kontra Prestasi) yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran
umum.
Sedangkan menurut P. J. A. Andriani dalam bukunya Waluyo,
(2009 : 2) :
Pajak adalah iuran masyarakat kepada Negara (yang
dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya
menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan
tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk
dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaranpengeluaran umum berhubung tugas Negara untuk
menyelenggarakan pemerintahan.
10
kepada
memperhitungkan,
Wajib
membayar,
Pajak
dan
untuk
menghitung,
melaporkan
sendiri
11
12
pemerintah pusat dan harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak setiap
bulan dalam tahun berjalan sesuai dengan peraturan perpajakan.
g. Tarif Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk Wajib Pajak Dalam
Negeri
Berdasarkan ketentuan Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang Pajak
Penghasilan, besarnya tarif Pajak Penghasilan yang diterapkan atas
penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri
dan Bentuk Usaha Tetap adalah sebesar 28 %.
2. Kepatuhan Wajib Pajak
a. Definisi Kepatuhan Wajib Pajak
Kondisi perpajakan yang menuntut keikutsertaan aktif wajib
pajak dalam menyelenggarakan perpajakannya membutuhkan
kepatuhan wajib pajak yang tinggi, yaitu kepatuhan dalam pemenuhan
kewajiban perpajakan yang sesuai dengan kebenarannya. Kepatuhan
memenuhi kewajiban perpajakan secara sukarela (voluntary of complience)
merupakan tulang punggung dari self assesment system, dimana wajib
pajak
bertanggung
jawab
menetapkan
sendiri
kewajiban
13
14
15
16
17
diserahkan
ke
bagian
pelayanan
untuk
diteliti
18
19
20
perundang-undangan
yang
berhubungan
dengan
perpajakan
terus
perhitungan
dan
pembayaran
pajak
yang
terutang.
Jenderal
Pajak
(DJP)
Departemen
Keuangan
dan