Anda di halaman 1dari 2

A.

LATAR BELAKANG
Mata adalah struktur sferis berisi cairan yang dibungkus tiga lapisan dari luar ke dalam
yaitusclera/kornea, koroid/badan siliaris/iris dan retina. Mata menangkap pola
iluminasi dalam lingkungan sebagai suatu gambaran optik pada sebuah lapisan sel peka
cahaya, yaitu retina, seperti sebuah kamera menangkap bayangan pada film. Retina terdiri
dari lapisan berpigmen disebelah luar dan jaringan saraf disebelah dalamnya. Selain itu, juga
mengandung sel batang dan sel kerucut sebagai fotoreseptor untuk mengubah cahaya
menjadi impuls impuls saraf. Mata terdiri dari bermacam-macam struktur dan fungsinya.
Struktur dari mata meliputi Sklera, Konjungtiva,Kornea, pupil, iris, lensa, retina, saraf
optikus, Humor aqueus, serta Humor vitreus yang masing-masingnya memiliki fungsi atau
kerjanya sendiri (Guyton, 2007).
Survei Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran tahun 1993-1996
menunjukkan bahwa penyebab kebutaan terbesar adalah katarak 0,78%, glaucoma 0,2%,
kelainan refraksi sebesar 0,14%, dan penyakit lain yang berhubungan dengan lanjut usia
sebesar 0,38%. Jumlah buta katarak di Indonesia, terdapat 16% buta katarak pada usia
produktif (40-54 tahun), pada hal sebagai penyakit degenerative buta katarak umumnya
terjadi pada usia lanjut (Depkes RI, 2003).
Katarak merupakan salah satu penyakit yang menyerang mata dan merupakan salah
satu jenis penyakit mata dengan visus menurun perlahan. Katarak adalah keadaan dimana
terjadi kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa,
denaturasi protein lensa, atau akibat keduanya. Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan
progresif katarak dapat menimbulkan gangguan penglihatan seperti penglihatan kabur,
penglihatan bagian sentral hilang sampai menjadi buta setelah 10-20 tahun dari mulai
terjadinya kekeruhan lensa (Mansjoer dkk, 2008).
Insidensi katarak sangat tinggi dan hampir mengenai seluruh lapisan masyarakat
lanjut usia, gejala yang ditimbulkan juga cukup mengganggu sehingga mengurangi kualitas
hidup seseorang. Oleh karena itu, tenaga kesehatan perlu mengetahui cara mendeteksi
katarak sedini mungkin, agar dapat ditangani lebih cepat sebelum timbul komplikasi yang
lebih serius.

B. Tujuan
1. Dapat melakukan cara pemeriksaan mata pada pasien.
2. Dapat mendeteksi kelainan mata terutama katarak yang terjadi pada pasien di Balai
Kesehatan Mata Masyarakat Purwokerto.
3. Dapat melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) serta konseling secara
komprehensif dan holistik kepada pasien.
C. Manfaat
1. Manfaat bagi Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan teori yang telah
diperoleh selama perkuliahan tentang mata dan melakukan pemeriksaannya.
2. Manfaat bagi Balai Kesehatan
Menjadi bahan masukan dan sebagai data tambahan bagi dokumentasi.
3. Manfaat bagi Pasien
Pasien dapat mengetahui kelainan mata yang sedang dialami.

Guyton A.C. and J.E. Hall 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC.
Mansjoer, Arif, dkk. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius

Anda mungkin juga menyukai