Anda di halaman 1dari 10

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG

PENTINGNYA MENJAGA DI KOTA KENDARI


KECAMATAN KADIA KESEHATAN GIGI DAN
MULUT
Karya Tulis Ilmiah diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas akhir
pragram pendidikan Ahli Madya Kesehatan Gigi

Oleh:

Renita Indriani
NIM KG14043

AKADEMI KESEHATAN GIGI BINA HUSADA


KENDARI
2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap insan manusia.
Oleh karena itu kesehatan telah menjadi hal yang penting dalam kehidupan seharihari, kesehatan juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat agar terwujud kesehatan masyarakat yang optimal.
Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum, juga
kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi
kesehatan tubuh secara menyeluruh. Dengan kata lain bahwa kesehatan gigi dan
mulut merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan yang
tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum.
Status kesehatan gigi dan mulut dapat ditingkatkan jika dilakukan
perawatan yang baik, seperti menjaga diet makanan, jangan terlalu banyak makan
makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket. Pembersihan plak
dan sisa makanan yang tersisa dengan sikat gigi. Melakukan pembersihan karang
gigi dan penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan gigi
yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi dan merupakan fokal infeksi. Kunjungan
berkala ke dokter gigi setiap enam bulan sekali balk ada keluhan ataupun tidak
ada keluhan.2
Namun perawatan diatas merupakan keadaan ideal untuk meningkatkan
kesehatan gigi setiap individu, dimana tidak semua orang dapat melakukan hal-hal

tersebut. Oleh karena itu penyakit gigi sering kita temui di masyarakat seperti
karies gigi dan penyakit periodontal. Mernurut Boedihardjo penyakit gigi dan
mulut menyerang 90% masyrakat Indonesia. Sedangkan menurut hasil riset
kesehatan dasar 2007, keries gigi diderita oleh 72,1% penduduk Indonesia. Hal ini
semakin memperjelas bahwa untuk mendapatkan status kesehatan gigi yang
optimal sangat diperlukan kesadaran masyarakat sendiri.1,3
Berdasarkan latar belakang ini maka penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui gambaran pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi
dan mulut di kota kendari kecamatan kadia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu bagaimana gambaran pengetahuan tentang pentingnya
menjaga kesehatan gigi dan mulut di kota Kendari kecamatan kadia ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut di kota Kendari kecamatan Kadia.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitan ini adalah dapat mengetahui gambarang tentang
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut di kota Kendari kecamatan
Kadia.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan
Manusia menjalani proses pertumbuhan dan perkembangan yang nantinya
mempengaruhi kualitas kehidupannya. Terciptanya manusia tidak semata-mata
terjadi begitu saja. Untuk memahami itu semua memerlukan proses bertingkat dari
pengetahuan, ilmu, dan filsafat. Pengetahuan merupakan hasil tahu manusia yang
hanya sekadar menjawab pertanyaan apa (Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan dapat
dimiliki manusia melalui pancaindra yang ia miliki. Hasil penglihatan dan
pendengaran dapat menjadi dasar seseorang berprilaku dalam kehidupan seharihari. Maka semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang akan tercermin pada
perilaku sehari-harinya.
2.2 Perilaku
Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau
rangsangan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2001). Perilaku
merupakan segala kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung
maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2007). Perilaku
mempunyai peranan yang sangat besar terhadap status kesehatan individu,
kelompok maupun masyarakat (Kartono, 2000).
2.3 Kesehatan gigi

Gigi yang sehat adalah gigi yang bersih tanpa ada lubang atau penyakit
gigi lainnya (Tan dalam Houwink, 1993). Menurut Schuurs (1992) gigi yang
sehat adalah gigi yang tidak terlihat bercak hitam apabila diberikan sinar.
2.4 Penyakit Gigi
Perawatan gigi yang kurang baik dan tidak adekuat dapat menyebabkan
masalah kesehatan gigi. Masalah yang biasa muncul pada anak-anak adalah gigi
berlubang (karies), maloklusi, dan penyakit periodontal.
a. Karies Gigi (Kavitis)
Karies gigi atau yang lebih dikenal dengan gigi berlubang merupakan
salah satu penyakit kronik yang paling sering mempengaruhi individu.
Karies gigi pada anak usia sekolah memiliki prevalensi yang cukup
tinggi dari tahun ke tahun. Karies merupakan penyakit multifaktorial
yang melibatkan kerentanan gigi, mikroflora kariogenik, dan
lingkungan oral yang sesuai.
b. Maloklusi
Maloklusi terjadi jika gigi rahang atas dan rahang bawah tidak dapat
berhubungan atau bertemu dengan tepat. Hal ini menyebabkan proses
mengunyah makanan menjadi kurang efektif dan menimbulkan efek
yang kurang menyenangkan. Maloklusi gigi atau kelainan kontak pada
gigi rahang atas dan bawah yang tidak diperbaiki dengan tetap dan
sejak dini akan menyebabkan kelainan pada fungsi-fungsi lain.
Jaringan penunjang gigi seperti gusi pun dapat rusak. Kondisi lebih
berat akibat maloklusi adalah kerusakan pada sendi temporo

mandibula (sendi antara tulang rahang rahang dan tulang wajah) yang
bisa menimbulkan sakit kepala yang terus menerus atau masalah
pencernaan (Potter & Perry, 2005).
c. Penyakit Periodontal
Penyakit periodontal merupakan kondisi peradangan dan degeneratif
yang mengenai gusi dan jaringan penyokong gigi. Penyakit ini
disebabkan oleh respon imun, penyakit lain seperti diabetes, stres,
mengonsumsi obat (Carstensen, 2006).
2.5 Penyebab Penyakit Gigi
Penyebab penyakit gigi antara lain mikroorganisme mulut, substrat
makanan, dan waktu (Suwelo, 1997). Faktor lain adalah usia, jenis kelamin,
tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, lingkungan, kesadaran dan perilaku yang
berhubungan dengan kesehatan gigi (Suwelo, 1997).
2.6 Akibat Penyakit Gigi
Masalah kesehatan gigi dapat menyebabkan kematian bila infeksinya
sudah parah karena akan mempengaruhi jaringan tubuh lain seperti tenggorokan,
jantung hingga otak (Minata, 2011). Menurut Tampubolon (2006) dampak yang
akan dialami seseorang dengan masalah gigi antara lain keterbatasan fungsi gigi
(sulit mengunyah, makanan tersangkut, bau nafas, pencernaan terganggu),
disabilitas fisik (diet tidak memuaskan, menghindari makanan tertentu, tidak
dapat menggosok gigi dengan baik), rasa sakit setiap mengunyah (sakit kepala,
infeksi, sakit radang), ketidaknyamanan psikis (merasa rendah diri, sangat

khawatir), dan disabilitas psikis (tidur terganggu, sulit berkonsentrasi, merasa


malu).
2.7 Perawatan Gigi
Perawatan gigi merupakan usaha penjagaan untuk mencegah kerusakan
gigi dan penyakit gusi (Schuurs, 1992). Perawatan gigi sangat penting dilakukan
karena dapat menyebabkan rasa sakit pada anak, infeksi, bahkan malnutrisi. Gigi
yang sehat adalah gigi yang bersih tanpa ada lubang atau penyakit gigi lainnya.
2.8 Penghasilan
Penghasilan memang tidak memiliki pengaruh langsung terhadap
pengetahuan, namun penghasilan ini erat hubungannya dengan ketersediaan
fasilitas (Notoatmodjo, 2010). Orang tua yang berpenghasilan tinggi akan
menyediakan fasilitas kesehatan yang lebih lengkap dibandingkan orang tua
yang memiliki penghasilan rendah.
2.9 Sosial Budaya
Kebudayaan

setempat

dan

kebiasaan

dalam

keluarga

dapat

mempengaruhi pengetahuan, presepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu


(Notoatmodjo, 2010). Apabila dalam keluarga jarang melakukan kebiasaan
gosok gigi sebelum tidur, maka itu dapat berdampak pada kebiasaan dan
perilaku anak yang mengikuti orang tuanya.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Hari

: Minggu

Tanggal

: 6 November 2016

Tempat

: Kota Kendari, Kecamatan Kadia

3.2 Prosedur Penelitian


- Menentukan Topik
- Mengumpulkan Bahan
- Mencari Subjek Penelitian
- Merumuskan Masalah
- Melaksanakan Wawancara
- Mencatat Hasil Penetilian
3.3 Metode Penelitian
Pada Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menggunakan metode wawancara.

3.4 Prosedur Kerja

Topik

Bahan

Subjek Penelitian

Rumusan Masalah

Wawancara

Hasil

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, R.M. (2010). Need pemeriksaan dan perawatan gigi pada ibu-ibu di
Kelurahan Sarirejo Kecamatan Medan Polonia Kotamadya Medan tahun 2009.
Medan: Universitas Sumatera Utara.
Anderson, J.J.T., Hunsberger, M.M, & Foster, R.L.R. (1989). Family centered
nursing care of children. Philadelphia: W.B. Saunders Co.
Andlaw, R. J., & Rock, W. P. (1982). Perawatan gigi anak (a manual of
paedodontics) (drg.Agus Djaya, Penerjemah) Edisi 2. Jakarta: Widya Medika
hal 31-41.
Anggriana, D., & Musyifah. (2005). Stimulating factor of parents' motivation to
take their children's dental health for treatment in the Faculty of Dentistry
Airlangga University. Journal of dental health, 12-15.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Budisuari, M. A., Oktarina., & Mikrajab, M. A. (2010). Hubungan pola makan
dan kebiasaan menyikat gigi dengan kesehatan gigi dan mulut (karies) di
Indonesia. Jurnal Kesehatan, Vol.13 No.1, 83-91.
Cahyati, W.H. (2008). Karies gigi pada anak TK (studi kasus di Kecamatan
Tembalang Kota Semarang). Skripsi. Universitas Negeri Semarang (Tidak
dipublikasikan).
Carstensen, T.K. (2006, November). Periodontal (gum) disease. Januari 2, 2012.
http://www.emedicinehealth.com/periodontal_gum_disease/article_em.htm
Cahyadi, N.S. (1997). Faktor-faktor yang berhubungan dengan status karies gigi
anak sekolah dasar kelas 6 di Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara tahun
1997. Tesis. Jakarta (Tidak dipublikasikan).
Chadwick, B.L., & Hosey, M.T. (2003). Child taming: how to manage children in
dental practice. London: Quintessence Publishing Co.Ltd.
Columbia University College of Dental Medicine. Cleaning yours child mouth
and teeth. November 24, 2011.

Anda mungkin juga menyukai