BAB II
PEMBAHASAN
Mutazilah merupakan aliran
yang
membawa
akal
sehingga
mereka
adalah
kafir,
sedangkan
Murjiah
berpandangan
sangat
penyelesaiannya-pun
permasalahannya,3
kompleks
sulit
diwujudkan,
dalam
sehingga
arti
untuk
Wasil
selalu
mengikuti
pelajaran-pelajaran
yang
besar.
Sebagaimana
diketahui
kaum
Khawarij
Dari
peristiwa
itulah
muncul
nama
Tasy
al-Mutazilah
Kubra
Zadah,
disangkanya
adalah
majelis
Hasan
al-Basri.
Setelah
11Nurcholish Majid, Islam Doktrin dan Peradaban (cet. II; Jakarta: Yayasan
Waqaf Paramadina, 1995), h. 17.
lainnya
sebagaimana
pendapat
as-Syahrastani,
al-
12Lihat, Abd al-Rahman Badawi, al-Turas al-Yunani fi al-Hadarah alIslamiah (Kairo: 1965), h. 185
13Ibid., h. 191
14 Lihat, Harun Nasution, Teologi Islam, (Jakarta: UI-Press, 1983), h. 43
10
II.
Qudrah.
Sifat Filiyah
yaitu
sifat-sifat
yang
merupakan
11
Dalam
Syarah
al-Ushul
al-
Khamsah,
Abd
al-Jabar
menjelaskan, bahwa paham keadilan dalam pandangan alMutazilah membawa pada pengertian bahwa Tuhan wajib
berlaku adil dan mustahil berbuat zalim. Ajaran ini menimbulkan
paham al-Salah wa al-Aslah yang berarti Allah wajib berbuat baik
bahkan
yang
terbaik
bagi
manusia
seperti
Allah
wajib
wajib
menepati
janji-Nya
kafir
dan
orang
berdosa
besar
ke
dalam
neraka.
12
dijanjikan pahala masuk surga dan jika ingkar dan berbuat dosa
maka dimasukkan ke dalam neraka.
4. Al-Manzilah bayn al-Manzilatayn
Ajaran ini bermaksud menengah-nengahi antara sekte
Khawarij yang berpendapat bahwa pelaku dosa besar termasuk
kafir, sedangkan sekte Murjiah berpendapat bahwa pelakunya
tetap
dikategorikan
orang
mukmin.
Dalam
pandangan
al-
Mutazilah, pelaku dosa besar tidak kafir dan tidak mukmin, akan
tetapi dia berada dalam posisi tengah-tengah, sehingga jika tidak
taubat maka dia kekal dalam neraka.24
5. al-Amr bi al-Maruf wa al-Nahy an al-Munkar
Dalam
prinsip
al-Mutazilah,
setiap
muslim
wajib
lain
tantangan
menyebabkan
besar
dan
aliran
kebencian
Mutazilah
umat
Islam,
mendapatkan
yang
pada
13
terkenal adalah:
1. Al-Allaf (135 235 H./753-850 M.)
Al-Allaf bernama lengkap Abu al-Huzail Muhammad Ibn
Huzail al-Allaf. Dia termasuk tokoh al-Mutazilah yang paling
berpengaruh pada Madrasah al-Bashrah. Lahir pada tahun 135
H.,
tepatnya
tiga
tahun
pascaterbentuknya
pemerintahan
Abbasiyah dan wafat pada tahun 235 H., ia belajar pada Utsman
bin Khalid al-Thawil, yaitu salah seorang murid Washil. 28 ia
seorang
pemikir
dan
ahli
kalam
Mutazilah
serta
banyak
kemudian
pindah
ke
Baghdad.
Di
antara
pemikirannya29 :
a) Allah itu Alim (Maha Mengetahui) dengan zat-Nya, Allah
itu Qadir (Maha Berkuasa) dan Qudrah Allah adalah zat26Ahmad Amin, op. cit., Jilid 3 h.100-197.
27Untuk mengetahui biografi tokoh-tokoh tersebut dan ajaran-ajarannya,
lihat: Ahmad Amin, Dhuha al-Islam, Jilid 3 h. 90-170.
14
(kewajiban)
yang
mampu
tidak
mempunyai
sifat
qudrah
(mampu)
atas
gaib,
sedangkan
susunan,
aturan
dan
gaya
15
Allah
menciptakan
esensi
Tuhan
dan
bersyukur
kepada-Nya
dan
Pertumbuhan
dan
6. Al-Mihnah:
Tonggak
Sejarah
Perkembangan Mutazilah
Rasionalitas Mutazilah tidak
terbatas
dalam
bidang
bidang
akidah.
Salah
satu
bentungnya
adalah
16
oleh
khalifah
al-Mamun,
seorang
khalifah
dimasa
Al-Qurn
sebagaimana
dianut
oleh
kaum
implikasi
doktrin
17
Dalam
suratnya
ia
menjalskan
hal-hal
yang
18
(842-847
M).
Di
awal
pemerintahannya
ia
pemerintahannya
tindakannya,
bahkan
ia
ia
berbalik
berusaha
dan
menyesali
menghapuskan
semua
gerakan
Mutazilah
19
di
abad
kesembilan
untuk
melaksanakan
lain
keadaan
semacam
ini
justru
mendongkrak
pada
masa
ini,
seperti
al-Farabi,
Ibnu
Maskawih,
20
Mutazilah,
karena
Tughril
mempunyai
perdana
tetapi
pandang/wawasan
dalam
cenderung
memahami
sebagai
agama.
cara
Tokoh-tokoh
tumbuh
sebagai
sebuah
sekte
dengan
Malik.
mendapat
Namun
simpati
diawal
umat
kemunculannya,
Islam,
khususnya
aliran
di
tidak
kalangan
peranan
penting
dalam
pemerintahan
dan
21
dan
disiksa,
semisal
Imam
Ahmad.
Hal
ini
22
dan
diskusi.
Sekte
ini
pulalah
yang
pertama
kali
keyakinan
akan
kemampuan
akal,
kebebasan
23
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan dan penjelasan di atas, dapat
ditarik poin-poin penting sebagai kesimpulan makalah ini sebagai
berikut:
1. al-Mutazilah adalah golongan yang memposisikan diri
sebagai kaum yang netral dalam menyelesaikan masalah
teologis maupun politik dengan berlandaskan wahyu,
rasionalitas
dan
bersifat
filosofis.
Sedangkan
sejarah
khalifah
Abdul
Malik
Bin
Marwan
dan
24
al-Mutawakkil,
al-Mutazilah
berangsur-angsur
25
DAFTAR PUSTAKA
Abu Zahrah, Muhammad, Tarikh al-Mazahib al-Islamiyah fi alSiyasah wa al-Aqaid, Kairoh: Dar al-Fikr al-Arabi, 1965.
Ahmad Ibn Faris Ibn Zakariya, Abu al-Hasan, Mujam Maqayis alLugah, Bairut: Dar al-Fikr, 1423 H./2002 M.
Ali, Atabik, A. Zuhdi Muhdhor, Kamus Kontemporer Arab
Indonesia, Yogyakarta: Multi Karya Grafika, 1998 M.
Amin, ahmad, Dhuha al-Islam, Cairo: Maktabah al-Nahdhah alMishriyah, Cet. VIII, 1973 M.
___________, Fajr al-Islam, Cet. XI, 1975 M.
Awaji, Ghalib bin Ali, Firaqun Muasiratun; Tantasibu Ila Islami wa
Bayanu Mauqiful Islami Minha, Cet. VIII, jilid. III, Riyad: alDar al-Misriyah, 2010.
Azra, Azyumardi, dkk, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru van
Hoeve, 2005
al-Baghdadi, Abdul al-Qahir, al-Farq bayn al-Firak, Beirut: dar alAfaq al-Jadidah, 1973.
al-Dzahabi, Muhammad Husain, al-Tafsir wa al-Mufassirun,
Maktabah Musab Ibn Umar al-Islamiyah, 1424 H./2004 M.
Halim, M. Arief, Aliran-aliran Ilmu Kalam dan Kontemporer;
Sejarah Pemikiran dan Perkembangan, Cet I, Makassar:
Universitas Muslim Indonesia, 2008.
al-Harani, Ahmad Ibn Abd Halim Ibn Taimiyah, Majmu al-Fatawa,
dikutip dari al-Maktabah al-Syamilah.
Hasan, Hasan Ibrahim, Tarikh al-Islam, Bairut: Dar al-Jail, 1416
H./1996 M.
Majid, Nurcholish, Islam Doktrin dan Peradaban, Yayasan Waqaf
Paramadina, Jakarta, Cet. II, 1995.
26