Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Erosi tanah adalah peristiwa terangkutnya tanah dari satu tempat ke tempat
lain oleh air atau angin (Arsyad, 1976). Pada dasarnya ada tiga proses penyebab
erosi yaitu pelepasan (detachment) partikel tanah, pengangkutan (transportation),
dan pengendapan (sedimentation). Erosi menyebabkan hilangnya tanah lapisan
atas (top soil) dan unsur hara yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman.
Tanah-tanah di daerah berlereng mempunyai risiko tererosi yang lebih besar
daripada tanah di daerah datar. Selain tidak stabil akibat pengaruh kemiringan, air
hujan yang jatuh akan terus menerus memukul permukaan tanah sehingga
memperbesar risiko erosi. Berbeda dengan daerah datar, selain massa tanah dalam
posisi stabil, air hujan yang jatuh tidak selamanya memukul permukaan tanah
karena dengan cepat akan terlindungi oleh genangan air.
Pada dasarnya teknik konservasi dibedakan menjadi tiga yaitu: (a)
vegetatif; (b) mekanik; dan (c) kimia. Teknik konservasi mekanik dan vegetatif
telah banyak diteliti dan dikembangkan. Namun mengingat teknik mekanik
umumnya mahal, maka teknik vegetatif berpotensi untuk lebih diterima oleh
masyarakat. Teknik konservasi tanah secara vegetatif mempunyai beberapa
keunggulan dibandingkan dengan teknik konservasi tanah secara mekanis maupun
kimia, antara lain karena penerapannya relatif mudah, biaya yang dibutuhkan
relatif

murah,

mampu

menyediakan

tambahan

hara

bagi

tanaman,

menghasilkan hijauan pakan ternak, kayu, buah maupun hasil tanaman lainnya.
Hal tersebut melatar belakangi pentingnya informasi mengenai teknologi
konservasi tanah secara vegetatif.
Wortel (Daucus carota L.) adalah tumbuhan sayur yang ditanam sepanjang
tahun. Terutama di daerah pegunungan yang memiliki suhu udara dingin dan
lembab, kurang lebih pada ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut.
Tumbuhan wortel mernbutuhkan sinar matahari dan dapat turnbuh pada semua
musim. Wortel menyukai tanah yang gembur dan subur. Penggunaan lahan miring

untuk usaha tani yang intensif, dapat menimbulkan beberapa masalah. Masalah
utama yang sering terjadi pada penggunaan lahan miring untuk usaha tani adalah
erosi pada saat musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Maka dari itu
untuk menanggulangi masalah ini, perlu dilakukan tindakan-tindakan konservasi
tanah. Tindakan konservasi tanah contohnya dengan menggunakan metode
konservasi vegetatif ialah dengan menggunakan akar wangi sebagai tanaman
pinggiran / tanaman border lalu dengan membentuk bedengan sesuai arah kontur
dengan tanaman wortel dan kacang tanah.
1.2 Tujuan
1. untuk mengkonservasi tanah secara vegetatif agar dapat mengurangi
degradasi lahan

Anda mungkin juga menyukai