Anda di halaman 1dari 16

MIKROSKOP

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat)


adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
secara kasat mata.

Bagian Bagian Dari Mikroskop


1. Pemutar lensa
>> Pada lempeng pemutar ini terdapatlensa objektif. Lempeng ini dapat
diputar agar lensa objektif berada pada kedudukan yang sesuai.
2. Lensa objektif
>> Untuk memperbesar bayangan benda atau sediaan (preparat).
3. Penjepit
>> Untuk menjepit kaca benda atau Sediaan agar tidak bergeser.
4. Kondensor

>> Untuk mengumpulkan cahaya dan cermin menuju ke sediaan.


5. Diafragma
>> Untuk mengatur banyaknya cahaya yang menuju ke kondensor.
6. Cermin
>> Untuk memantulkan cahaya dan sumber cahaya ke kondensor.
7. Lensa okuler
>> Untuk memperbesar bayangan dan lensa objektif. Tempat mata melihat
bayangan.
8. Badan mikroskop
>> Berupa tabung yang dapat dinaikkan atau diturunkan.
9. Makrometer
>> Untuk menaikkan dan menurunkan badan mikroskop secara cepat.
10. Mikrometer
>> Untuk menaikkan dan menurunkan badan mikroskop secara lambat.
11. Lengan mikroskop
>> Tempat untuk memegang mikroskop.
12. Meja benda
>> Untuk meletakkan sediaan. Bagian meja mikroskop berlubang untuk
tempat lewatnya cahaya dan kondensor.
13. Pemutar kondensor
>> Untuk menaikkan dan menurunkan kondensor agar diperoleh cahaya
yang optimum.
14. Kaki mikroskop
>> Untuk menjaga keseimbangan mikroskop atau membuat mikroskop
dapat berdiri.

Cara Menggunakan Mikroskop

Langkah-langkah menggunakan Mikroskop


1. Peganglah lengan mikroskop dengan salah satu tangan dan tangan lain
menyangga kaki mikroskop. Letakkan mikroskop di atas meja
pengamatan dengan bagian lengan tepat berada di hadapanmu. Lalu,
lensa dan cermin dengan menggunakan kertas tisu. Setelah
dibersihkan, pasangkan lensa okuler dengan perbesaran lemah.
2. Agar didapat medan penglihatan yang baik, putarlah revolver sehingga
diperoleh perbesaran terkecil pada lensa objektif yang searah dengan
lensa okuler dan tubus okuler.

3. Putarlah cermin mikroskop ke arah sumber cahaya sambil melihat


melalui lensa okuler sehingga diperoleh medan yang terang tanpa
bayangan benda lain.
4. Letakkan preparat yang akan kalian amati di atas meja benda, lalu
jepitlah dengan penjepitnya sehingga cahaya yang terkumpul dalam
kondensor menembus kaca benda.
5. Untuk mencari fokus, lakukanlah dengan dua cara berikut ini.

Perbesaran lemah. Lensa okuler dengan perbesaran 5 kali dan lensa


objektif dengan perbesaran 10 kali dapat diartikan bahwa preparat
diamati dengan perbesaran 50 kali. Dengan cara menurunkan lensa
okuler serendah mungkin, lensa objektif juga diturunkan sampai
berjarak kira-kira 8 mm dari kaca preparat. Setelah itu, arahkan salah
satu mata kalian ke lubang lensa okuler sambil memutar-mutar
makrometer sampai diperoleh gambaran preparat yang jelas.

Perbesaran kuat. Lensa okuler dengan perbesaran 12,5 dan lensa


objektif dengan perbesaran 60 kali sehingga preparat dapat diamati
dengan perbesaran 750 kali. Mulailah dengan menutup preparat
dengan kaca penutup, lalu naikkan kondensor sampai mau menyentuh
kaca preparat (objek), kemudian bukalah diafragma selebar-lebarnya
dan turunkan lensa objektif sampai hampir menyentuh kaca penutup
preparat. Setelah itu, dengan makrometer, naikkan lensa objektif
sampai diperoleh gambaran preparat yang jelas.

6. Setelah mikroskop selesai digunakan, bersihkanlah lensa objektif


dengan menggunakan xylol.

Cara Menggunakan Mikroskop Cahaya


Sebelum melakukan praktikum dengan menggunakan mikroskop
cahaya maka perhatikan langkah-langkah berikut:

1. Letakkan mikroskop di atas


meja dengan cara
memegang lengan
mikroskop sedemikian rupa
sehingga mikroskop berada
persis di hadapan
pemakai !

2. Putar revolver sehingga


lensa obyektif dengan
perbesaran lemah berada
pada posisi satu poros
dengan lensa okuler yang
ditandai bunyi klik pada
revolver

3. Mengatur cermin dan


diafragma untuk melihat
kekuatan cahaya masuk,
hingga dari lensa okuler
tampak terang berbentuk
bulat (lapang pandang).

4. Tempatkan preparat pada


meja benda tepat pada
lubang preparat dan jepit
dengan penjepit
obyek/benda!

5. Aturlah fokus untuk


memperjelas gambar
obyek dengan cara
memutar pemutar kasar,
sambil dilihat dari lensa
okuler.
Untuk mempertajam
putarlah pemutar halus !

6. Apabila bayangan obyek


sudah ditemukan, maka
untuk memperbesar
gantilah lensa obyektif
dengan ukuran dari 10 X,40
X atau 100 X, dengan cara
memutar revolver hingga
bunyi klik.

7. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan


pada tempat yang tidak lembab.

INKUBATOR
Inkubator adalah alat yang dipanasi dengan aliran listrik pada suhu
tertentu yang dipakai untuk memerami telur, mikroba dan menghangatkan
bayi yang lahir prematur(wikipedia bahasa indonesia).
Prinsip kerjanya yaitu mengubah energi listrik menjadi energi panas.
Kawat nikelin akan menghambat aliran elektron yang mengalir sehingga
mengakibatkan peningkatan suhu kawat (Taiyeb, 2001).

Bagian-Bagian Inkubator
1. Pintu incubator.
2. Tombol panel berfungsi untuk mengatur suhu yang diperlukan.
3. Rak incubator berfungsi sebagai tempat meletakkan bahan yang akan
diinkubator.

Cara Menggunakan Inkubator


A. CARA MENGHIDUPKAN
1. Untuk mengoperasikan incubator, colokkan kabel inkubator pada
sumber daya listrik.
2. Siapkan sampel yang akan diinkubasi kemudian letakkan pada rak
dalam ruang inkubator kemudian tutup pintu incubator.
3. Jika persiapan sampel telah selesai, tekan tombol POWER pada posisi
ON, maka alat akan langsung menyala ditandai dengan display
menyala.
B. CARA PENGGUNAAN
1. Siapkan sampel yang akan diinkubasi kemudian letakkan pada rak
dalam ruang incubator kemudian tutup pintu inkubator.
2. Set TIMER dengan memutar tombol TIMER sesuai waktu yang
diinginkan, di set awal per 10 jam , jadi jika ingin menginkubasi selama
24 jam putar tombol pada posisi 2 lebih 4 strip.
3. Untuk set suhu, tekan tanda < kemudian digit hijau akan berkedip.
Naikkan atau turunkan dengan menekan ^/v kemudian tekan MD
(enter). Catatan: SV : digit hijau suhu yang diinginkan PV: digit merah,
suhu yang ada sekarang

C. CARA MEMATIKAN
1. Bila inkubasi telah selesai, matikan alat dengan menekan kembali
tombol POWER pada posisi OFF.
2. Lepaskan colokan pada sumber daya listrik

D. CARA PERAWATAN
1. Untuk perawatan bersihkan alat hanya dengan lap bersih atau lap
yang dibasahi air kemudian lap dengan kain kering setiap selesai
digunakan
2. Rak dapat dilepas untuk memudahkan membersihkan dengan cara
ditarik

Laminar Air Flow (LAF)


Laminar Air Flow adalah alat yang digunakan sebagai tempat inokulasi
pada pengujian mikrobiologi.
Prinsip kerjanya adalah blower meniupkan udara steril secara kontinyu
melalui ruang inokulasi sehingga ruangan terbebas dari debu dan sporaspora yang mungkin jatuh ke media.

Bagian-Bagian Laminar Air Flow (LAF)


1. Ruang Inokulasi
2. Panel saklar
3. Lampu Neon
4. Lampu UV
5. Filter HEPA

Cara Menggunakan Laminar Air Flow (LAF)


1. Hubungkan LAF dengan sumber listrik.
2. Nyalakan lampu UV minimum 30 menit sebelum digunakan, hindarkan
sinar UV kontak langsung dengan mata atau badan jangka waktu
lama.
3. Semprot peralatan dengan alkohol 70 % sebelum dimasukkan kedalam
LAF..
4. Semprotkan pula alkohol 70% pada meja dan dinding LAF.
5. Hidupkan Blower LAF.
6. Nyalakan Lampu neon yang ada dalam ruang LAF.
7. LAF sudah siap digunakan.
PERINGATAN !!!
Jangan meletakkan lampu spirtus terlalu dekat dengan filter HEPA
karena bisa membakar filter HEPA.

AUTOKLAF
Autoklaf

adalah

alat

pemanas

tertutup

yang

digunakan

untuk

mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan


tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit.
Autoklaf menghasilkan uap panas yang bersumber dari panas yang
dihasilkan oleh api. Autoklaf dapat dioperasionalkan pada suhu 115-1500C.
Autoklaf

ditujukan

untuk

membunuh

sel resisten

diproduksi oleh bakteri.

Bagian - Bagian Dari Autoklaf


1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)

(endospora)

yang

2. Katup pengeluaran uap


3. pengukur tekanan
4. kelep pengaman
5. Tombol on-of
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (dH2O)
9. Sekrup pengaman
10. Batas penambahan air

Cara Menggunakan Autoklaf


1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam
autoklaf. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat
ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk
menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol
beretutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar
tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman
jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15
menit pada suhu 121oC.
5. Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi
kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman.
Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu
sampai selesai. Penghitungan waktu 15 dimulai sejak tekanan
mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam
kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di
lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol).

Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf


dengan hati-hati.

Cara Perawatan Autoklaf


1. Pastikan listrik selalu stabil.
2. Gunakan Selalu minimal Aquadest.
3. Selalu kuras air pada chamber autoclave, (max 5 x Operasional)
4. Pastikan air dalam chamber selalu cukup.
5. Selalu Kalibrasi Autoclave, (Setahun sekali).

Cara Menggunakan Autoklaf


1.

Sebelum kita menggunakan autoklaf, terlebih dahulu kita harus

memahami
-fungsinya.
2. Bahan

bagian-bagian

yang

ada

pada

yang akan disterilkan diletakan

autoklaf

beserta

fungsi

pada wadah alumunium,

disusunan dengan rapi, dan diantara wadah-wadah tersebut diberi rongga


untuk pergerakan uap air dan udara.
3. Autoklaf diisi dengan akuades sampai elemen pemanas terendam air.
4. tubuh sterilisator telah cocok dengan tempatnya, yang terletak pada
tutup.
5. Tutup autoklaf dengan rapat, pastikan baut-baut yang ada dibagian atas
tutup sudah terpasang.
6.
Putar serentak secara bersama-sama baut-baut yang berlawanan
letaknya, agar tutup autoklaf ini berada pada posisi yang tepat.
7. Pengatur katup pengaman dibuka, agar udara yang ada di dalam
autoklaf keluar.
8. Setelah itu, pasanglah sumber pemanas.

9. Nyalakan autoklaf (tombol autoklaf dibawah dinaikkan ke atas tuasnya),


diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121 oC (suhu
optimal dimana mikroba akan terdenaturasi).
10. Setelah itu, katup ditutup apabila uap air sudah keluar cukup banyak
akan terdengar bunyi desis dari katup pengaman. Suhu dan tekanan autoklaf
akan naik.
11. Skala suhu dan tekanan dibaca sampai mencapai suhu 121 oC dengan
tekanan 15 Psi atau sekitar 2 atm. Suhu distabilkan selama 15 menit dengan
cara mengatur sumber panas.
12. Matikan autoklaf, tunggu hingga tekanan dan suhunya turun hingga
mencapai nol. Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan menjadi nol.
13. Katup pengaman dibuka setelah tekanan autoklaf mencapai nol, katup
pengaman dibuka dengan cara meluruskannya untuk mengeluarkan sisa uap
air yang masih ada dalam autoklaf.
14. Buka tutup autoklaf dengan cara

kendurkan terdahulu bautnya,

kemudian tutup autoklaf diputar kemudian diangkat.


15. Jika suhu dan tekananya sudah nol, dan tutupnya sudah dibuka,
keluarkan bahan yang telah diserilkan, kemudian didinginkan.

Anda mungkin juga menyukai