Anda di halaman 1dari 2

Patogenesis Infeksi Bakteri

Istilah yang berhubungan:

Infeksi : pertumbuhan dan perbanyakan mikroba pada /dalam tubuh manusia


dengan/tanpa menimbulkan penyakit
Pathogen : mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit
Patogenisitas : kemampuan agen infeksi untuk menimbulkan penyakit
Virulensi : kemampuan kuntitatif agen infeksi untuk menimbulkan penyakit,
ukuran patogenitas suatu mikroba

Langkah-langkah pathogenesis bakteri


1. Bakteri masuk ke dalam tubuh manusia
Organ tempat melekatnya bakteri di dalam tubuh adalah sebagai
berikut:
1) Membran mukosa
a. Saluran pernafasan merupakan tempat yang paling sering
ditempati mikroba
b. Saluran pencernaan, bakteri masuk melalui air, makanan, jari
tangan yang kotor, dan sebagainya.
c. Saluran urogenital, penularan penyakit seksual
d. Konjungtiva, membrane yang melapisi bola mata
2) Kulit
Beberapa mikroba dapat menyerang melalui folikel ramubut dan
kelenjar keringat, sedangkan fungi dapat tumuh pada kulit karena
mampu memproduksi enzim keratinase.
3) Organ dalam
Mikroba data langsung beradhesi pada organ di bawah kulit atau
membrane mukosa melalui rute parenteral, seperti melalui injeksi,
gigitan, luka, sayatan, bedah, dll. BeBerapa mikroba dapat
menimbulkan penyakit apabila masuk via rute parental, contohnya
Streptococcus pneumonia menyebabkan pneumonia bila tehirup,
sedangkan jika tertelan tidak menimbulkan penyakit.
2. Adhesi
Adhesi merupakan proses bakteri menempel pada permukaan sel
inang, pelekatan terjadi pada sel epitel. Pada saat proses adhesi, bakteri
memerlukan protein adhesin. Adhesin terbagi menjadi dua, yaitu adhesin
fimbriae dan adhesin afimbriae. Fimbriae (fili) adalah struktur menyerupai
rambut yang terdapat pada permukaan sel bakteri yang tersusun atas protein
yang tersusun rapat dan memiliki bentuk silinder heliks.
Fili bertindak sebagai ligan dan berikatan dengan reseptor yang
terdapat pada permukaan sel host. Fili dikenal sebagai antigen kolonisasi
karena peranannya sebagai alat penempelan pada sel lain. Contohnya: asam
lipoteichoat menyebabkan pelekatan streptococcus pada sel buccal sebgai
antifagositik.
Adhesin afimbriae merupakan golongan berupa protein (polipeptida)
dan polisakarida yang melekat pada membrane sel bakteri. Polisakarida
yang berperan dalam sel biasanya adalah penyusun membrane sel seperti:

glikolipid, glikopotein, matriks ekstraseluler. Adhesin afimbriae sering juga


disebut biofilm, contohnya plak gigi sebagai untuk pelekatan kolonisasi dan
resistensi antibiotik.
3. Invasi
Invasi merupakan proses bakteri masukke dalam sel inang dan
menyebar ke seluruh tubuh, akses yang lebih dalam dari bakteri supaya
dapat memulai proses infeksi. Invasi dibagi dua, yang pertama invasi
ekstaseluler, terjadi apabila mikroba merusak barrier jaringan untuk
menyebar ke dalam tubuh inang baik melalui peredaran darah maupun limfa.
Yang kedua invasi intraseluler, terjadi apabila mikroba benar-benar
berpenetrasi dalam sel inang dan hidup di dalamnya. Sebagaian besar
bakteri gram positif dan gram negatif memiliki kemampuan seperti ini.
4. Kehidupan intra seluler
Setelah invasi, mikroba mampu bertahan hidup dan berkembang biak
dalam sel inang. Mikroba mampu hidup dalam dua tipesel inang, yaitu nonfagositik sel: sel epitel, sel endoteliat dann fagositik sel : makrofag,
neutrophil. Bakteri bertahan hidup pada sitosol, vakuola makanan (lisosom),
dan vakuola. Kemudaian bakteri dapat membunuh sel inang dengan cara
menurunkan pH vakuola dan produksi enzim protease.
Dalam mempertahankan hidup, bakteri harus dapat bersaing untuk
mendapatkan nutrisi. Fe (besi) merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan
dalam proses infeksi.

Sumber:
Brooks, G.F., Butel, J.S., Morse, S.A., 2001, Mikrobiologi Kedokteran,
McGraw-Hill

Anda mungkin juga menyukai