Anda di halaman 1dari 19

Membuat Cantuman Bibliografis

Dalam Kartu Katalog


Oleh :

Laksmi, MA
Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Indonesia

Dipresentasikan Pada
Pelatihan Pengelola Perpustakaan Bank Indonesia
Gelombang Ii : 22 24 Juni 2004
PERPUSTAKAAN BANK INDONESIA
Gedung B Lantai 2, Ruang Audiovisual; Jl. MH. Thamrin No. 2; Jakarta

MEMBUAT CANTUMAN BIBLIOGRAFIS


DALAM KARTU KATALOG
Ringkasan :

Pelatihan Pengelola Perpustakaan, 2004

Setelah mengenal dan memahami peraturan mengkatalog dari AACR2, peserta


diharapkan

mampu

melakukan

pengkatalogan

deskriptif

hingga

pembuatan katalog. Peserta diharapkan dapat menerapkan kegiatan ini


pada

perpustakaan

masing-masing

untuk

membantu

pemakai

menemukan dokumen atau bahan pustaka dengan mudah, cepat dan


tepat.
1.

KATALOGISASI

1.1

Tujuan
Katalog merupakan alat bantu agar dokumen dapat ditemukan lebih

mudah, cepat dan tepat. Dalam artian yang luas, katalog berarti daftar,
sehingga yang disebut sebagai katalog perpustakaan adalah daftar koleksi yang
dimiliki oleh perpustakaan tersebut. Bentuk fisik katalog dapat berupa buku,
kartu berukuran 12,5 x 7,5 cm, bentuk mikro, lembaran atau cantuman di
dalam OPAC (Online Public Access Catalog).
Pengatalogan adalah kegiatan menyiapkan pembuatan wakil ringkas
dokumen (condensed representations) atau katalog, untuk digunakan sebagai
sarana temu kembali, agar dokumen yang dicari dapat ditemukan dengan cepat
dan tepat. Kegiatan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.

Mengorganisasikan informasi
Masukan

Keluaran
Susunan koleksi

Dokumen

Pengindeksan

Temu kembali

Pemakai

Sistem katalog (penelusuran)

The Information Work (Lauren B. Doyle)

Setelah dicatat dalam buku induk dan diberi nomor induk, dokumen atau bahan
pustaka diindeks. Dalam kegiatan pengindeksan, dilakukan pengatalogan

Pelatihan Pengelola Perpustakaan, 2004

deskriptif (dengan menganalisa data bibliografis dari halaman judul), dan


pengatalogan subjek (menganalisa isi dokumen). Kedua kegiatan tersebut
menghasilkan katalog yang memuat data bibliografis (bibliographic record).
Sementara itu, hasil yang diperoleh dari kegiatan pengatalogan subjek yaitu
nomor kelas dan daftar subjek, digunakan untuk menyusun koleksi di rak,
sekaligus menyusun kartu katalog. Agar lebih jelas, kegiatan di atas dapat
digambarkan sebagai berikut :

Komponen Katalog
a.

Data bibliografi

b.

Tajuk (heading)

c.

Nomor panggil (call number)

Data bibliografi:
1. Judul
2. Keterangan edisi
3. Keterangan khusus (jika ada, seperti: skala peta, penomoran
majalah)
4. Tempat terbit, nama penerbit, tahun terbit
5. Jumlah jilid/halaman, keterangan ilustrasi, ukuran fisik, lampiran
6. Keterangan seri
7. Catatan (data yang dianggap penting)
8. ISBN
Gambar 2.

027.4
SUT
S
2003.

Contoh entri utama

Sutarno, NS
Seperempat abad : perpustakaan umum
pemerintah provinsi DKI Jakarta 1978-2003 / oleh
Sutarno NS. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,
xiv, 177 p. ; 20,5 cm.
Bibliograf
ISBN 979-416-778-9
1. PERPUSTAKAAN UMUM
I. Judul

Pelatihan Pengelola Perpustakaan, 2004

Gambar 3.

Contoh entri tambahan.


PERPUSTAKAAN UMUM

Kartu
Subjek

027.4
SUT
S

Sutarno, NS
Seperempat abad : perpustakaan umum
pemerintah provinsi DKI Jakarta 1978-2003 / oleh
Sutarno NS. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,
2003.
SEPEREMPAT ABAD

Kartu Judul

027.4
SUT
S

Sutarno, NS
Seperempat abad : perpustakaan umum
pemerintah provinsi DKI Jakarta 1978-2003 / oleh
Sutarno NS. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,
2003.
SUTARNO, NS

Kartu
Pengarang

027.4
SUT
S

Sutarno, NS
Seperempat abad : perpustakaan umum
pemerintah provinsi DKI Jakarta 1978-2003 / oleh
Sutarno NS. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2003.
xiv, 177 p. ; 20,5 cm.
Bibliograf
ISBN 979-416-778-9
1. PERPUSTAKAAN UMUM
I. Judul
22/04

Untuk entri utama, biasanya digunakan entri nama pengarang, tetapi dalam
kasus tertentu, dapat digunakan entri judul.
Penyajian deskripsi bibliografi memiliki format tertentu, mulai dari letak
tajuk, nomor panggil, judul hingga jejakan, diketik spasi tunggal, kecuali
catatan (2 spasi di bawah deskripsi fisik). Gambar 4 di bawah ini menunjukkan
batas indensi, yaitu spasi kosong yang disediakan pada awal baris atau
paragraph; atau jarak pengetikan entri dari batas tepi kartu katalog.

Pelatihan Pengelola Perpustakaan, 2004

Gambar 4. Format deskripsi pada kartu katalog


1 2 3

Keterangan : Indensi ke-1 ketukan ke-8 dari pinggir kiri


Indensi ke-2 ketukan ke-10 dari pinggir kiri
Indensi ke-3 ketukan ke-12 dari pinggir kiri
Berikut adalah peraturan tata letak unsur-unsur bibliografi :

Tajuk entri utama : baris ke-4, indensi ke-1. Bila terlalu panjang
dilanjutkan pada baris ke-5, indensi ke-3.

Tajuk entri tambahan (pada kartu tambahan) : baris ke-2 dari atas. Jika
terlalu panjang, dilanjutkan pada baris ke-3,indensi ke-3

Judul : indensi ke-2. Selanjutnya, deskripsi dilanjutkan pada indensi ke-1


sampai dengan tahun terbit. Judul ditulis sesuai dengan tulisan yang
terdapat pada halaman judul, dengan menggunakan huruf besar pada
huruf pertama kata pertama atau huruf pertama kata kedua, jika
didahului oleh kata sandang (misalnya: the, a, an (Inggris); de, het, een
(Belanda); le, la un(e) (Prancis); der, die, das (Jerman),dsb), dan nama
diri (orang, tempat,badankorporasi, dsb).

Pelatihan Pengelola Perpustakaan, 2004

Deskripsi fisik (kolasi) : indensi ke-2 (paragraf baru), dilanjutkan pada


indensi ke-1. Jika terlalu panjang, penulisan dilanjutkan pada baris
berikutnya pada indensi ke-1.

Catatan : dimulai pada baris kedua di bawah kolasi, indensi ke-2

Jejakan : di bawah ISBN atau catatan. Jika tidak ada ISBN, jejakan
diletakkan sejauh mungkin ke bawah

Indensi menggantung : digunakan jika tajuk entri utama adalah judul.

PENGKATALOGAN DESKRIPTIF
Pengkatalogan deskriptif adalah kegiatan yang menggambarkan informasi

bibliografi yang mewakili suatu terbitan atau dokumen yang terdapat pada
halaman judul atau sumber lain. Informasi tersebut adalah data mengenai
pengarang, judul buku, penerbit, subjek, dan sebagainya, yang hampir sama
dengan data yang ada dalam buku inventaris. Perbedaannya terletak pada
penggunaannya. Pembuatan katalog ditujukan untuk pemakai, sedangkan buku
inventaris digunakan untuk pengelola.
2.1

Peraturan Pendeskripsian Dalam AACR2


Standar pendeskripsian dibuat agar penulisan atau pengindentifikasian

informasi fisik, baik yang berskala nasional maupun internasional, menjadi


seragam.

Keseragaman

diperlukan

untuk

kemudahan

pertukaran

data

bibliografi. Standar tersebut disusun dalam Anglo American Cataloging Rules


(AACR2 Rev. ed. 1988, 1998, 1999). AACR2 bersifat terintegrasi dan fleksibel.
Terintegrasi artinya bahwa peraturan-peraturannya berlaku untuk semua jenis
bahan, sedangkan fleksibel berarti peraturan yang ada boleh digunakan
danboleh tidak, bias menjadialternatif atau pilihan. Pengelola dapat melakukan
pilihan sesuai dengan jenis, tujuan dan pemakai perpustakaan. Yang utama
dilakukan penerapannya adalah taat azas atau konsisten.
Peraturan pendeskripsian dalam buku ini didasarkan pada ISBD(G), yaitu
International Standard Bibliographic Description (general), yang berfungsi

Pelatihan Pengelola Perpustakaan, 2004

sebagai pengawasan bibliografi universal (universal bibliographic control) yang


berlaku untuk buku/monograf dan non buku.
Buku ini terdiri dari 2 bagian, bagian pertama yang terdiri dari 13 bab,
memuat peraturan tentang pendeskripsian pada 8 daerah untuk 11 jenis bahan
pustaka, dan bagian kedua yang terdiri dari 6 bab dan dimulai dari bab 21,
menjelaskan tentang peraturan tentang tajuk. Ke-11 jenis bahan pustaka yang
disusun dalam bab 2 hingga 12 tersebut adalah :
1. buku, pamflet, lembaran-lembaran tersetak
2. bahan-bahan kartografis
3. manuskrip
4. musik
5. rekaman suara
6. gambar bergerak dan rekaman video
7. bahan-bahan grafis
8. file komputer
9. artefak 3 dimensi dan realia
10.bentuk mikro
11.serial (majalah, surat kabar)
Bab pertama dalam bagian pertama ini menyajikan peraturan dasar yang
berlaku untuk semua jenis bahan pustaka, sedangkan bab terakhir memuat
peraturan untuk deskripsi rinci atau analisis rinci.
Pengaturan nomor bab dalam AACR2 bersifat mnemonic, artinya mudah
diingat. Peraturan tersebut dirumuskan sebagai berikut :

Nomor bab + nomor daerah + kode unsur + nomor perincian


2.2

Tingkatan Deskripsi
Kebutuhan informasi akan data bibliografi dari suatu bahan pustaka

adalah berbeda-beda, tergantung pada jenis pemakai dan kebijakan di setiap

Pelatihan Pengelola Perpustakaan, 2004

perpustakaan. Oleh karena itu, peraturan AACR2 memberi tiga tingkatan


deskripsi (level of description). Dalam peraturan 1.0D dijelaskan bahwa urutan
penyajian unsur-unsur data bibliografinya sama, tetapi kelengkapan unsur yang
dicantumkan berbeda. Setiap tingkatan memiliki jumlah minimum unsur yang
harus dicantumkan oleh pengkatalog. Unsur-unsur lain yang dianggap penting
boleh ditambahkan, tetapi tidak boleh mengurangi. Pilihan tingkatan deskripsi
didasarkan pada tujuan dan jenis katalog yang sedang disusun.
Tingkatan deskripsi pertama hingga ketiga, dimulai dari deskripsi yang
sederhana, deskripsi sedang hingga rinci. Pendeskripsian tersebut adalah
sebagai berikut :

Tingkatan deskripsi pertama

Tingkatan deskripsi kedua

Tingkatan deskripsi ketiga

2.3

Sumber Informasi
Informasi yang dicantumkan pada setiap daerah umumnya diambil dari

sumber utama, yaitu halaman judul. Jika informasi tidak terdapat pada sumber
utama, data bibliografi dapat diambil dari sumber-sumber lain dalam urutan
yang telah ditetapkan. Urutan sumber informasi tersebut adalah : halaman
judul; halaman dibalik halaman judul (halaman verso); halaman kata
pengantar; halaman pendahuluan; halaman belakang (kolophone); kulit buku
(cover); jaket buku; dan daftar isi. Berikut adalah daerah dan sumber
informasinya :
1. Judul dan penanggung jawab halaman judul
2. Edisi

halaman judul, lain-lain

3. Data khusus

halaman judul, lain-lain

4. Terbitan/impresum

halaman judul, lain-lain

5. Data fisik/kolasi

publikasi yang bersangkutan

Pelatihan Pengelola Perpustakaan, 2004

6. Seri

publikasi yang bersangkutan

7. Catatan

dari segala sumber

8. ISBN, jilid dan harga

dari segala sumber

Jika informasi diambil dari sumber lain selain yang tercantum di atas, data
bibliografi tersebut ditulis di dalam kurung segi persegi [].
2.4

Delapan Daerah Dan Unsur-Unsurnya


Pendeskripsian dalam katalog dibagi dalam 8 daerah, yang masing-

masing terdiri atas beberapa unsur (element). Setiap daerah dan unsureunsurnya dipisahkan dengan tanda baca (punctuation). Setiap daerah - kecuali
daerah pertama - diawali tanda titik, spasi, garis, spasi ( . -- ).
DAERAH
1.

Daerah judul dan


pernyataan tanggung jawab

2.

Daerah edisi

3.

Daerah data khusus

4.

Daerah terbitan dan


penyaluran/distribusi

TANDA
BACA

ELEMEN

1.1 Judul sebenarnya


[] 1.2 Pernyataan jenis bahan umum
= 1.3 Judul paralel
: 1.4 Judul lain, judul tambahan atau
anak judul
/ 1.5 Pernyataan tanggung jawab
pertama
; 1.6 Pernyataan tanggung jawab
Kedua (kontribusi berbeda)
. 2.1 Pernyataan edisi
/ 2.2 Pernyataan tanggung jawab
pertama sehubungan dengan
edisi tersebut
; 2.3 Pernyataan tanggung jawab
kedua
.

3.1 Hanya untuk kartografi, seperti


peta, penerbitan berseri, musik,
cetakan komputer, bentuk mikro

. 4.1 Tempat terbit, penyalur,


distributor (kota pertama)
; 4.2 Kota kedua
: 4.3 Nama penerbit, penyalur,
distributor

Pelatihan Pengelola Perpustakaan, 2004

10

[] 4.4 Pernyataan fungsi penerbit,


distributor
, 4.5 Tahun terbitan, penyaluran,
pendistribusian
( 4.6 Tempat pembuatan
: 4.7 Nama pembuat
, ) 4.8 Tahun pembuatan diikuti oleh
tanda kurung tutup

DAERAH
5.

Daerah deskripsi fisik /


kolasi
(dimulai pada paragraph
baru, atau diawali oleh . )

6.

Daerah seri (ditulis dalam


kurung biasa)

7.

Daerah catatan

8.

Daerah nomor standar,


harga, serta syarat-syarat
penjualan / pendistribusian
(dimulai pada paragraph
baru, atau diawali . --)

3.

TANDA
ELEMEN
BACA
. 5.1 Jumlah satuan dan jenis bahan
: 5.2 Data fisik lain, misalnya : ilustrasi, foto; jenis rekaman, ;
jenis bahan; warna; sesuai
bahan yang dideskripsikan.
: 5.3 Ukuran
+ 5.4 Pernyataan bahan yang
diikutsertakan (lampiran)
.
=
:
/

6.1
6.2
6.3
6.4

;
,
;
.

6.5
6.6
6.7
6.8

Pernyataan judul seri


Judul parallel seri
Keterangan judul lain
Pernyataan penanggung jawab
pertama berkaitan dengan seri
Penanggung jawab tambahan
Nomor standar seri (ISSN)
Nomor seri
Pernyataan judul sub seri

- Memuat data selain data yang


disebutkan di daerah 1 hingga 6 dan
8, yang dianggap penting

8.1 Nomor standar


8.2 Judul ringkas
8.3 Harga dan syarat penjualan /
pendistribusian

BERBAGAI JENIS KARYA DAN JENIS TAJUKNYA

Pelatihan Pengelola Perpustakaan, 2004

3.1

11

Jenis Karya
Di dalam AACR2, terdapat 6 jenis karya yang berbeda-beda. Jenis

tersebut menentukan jenis tajuk yang harus digunakan. Ke-6 jenis karya
tersebut adalah :
1. Karya perorangan tunggal (works for which a single person or corporate
body is responsible)
2. Karya anonim (works of unknown or uncertain authorship or by unnamed
groups)
3. Karya kerjasama (works of shared responsibility)
a. karya yang dihasilkan oleh 2 orang atau lebih. Penulis-pebulis
tersebut memiliki kontribusi yang sama.
b. karya yang dihasilkan dari kontribusi berbeda-beda dari beberapa
penulis secara terpisah-pisah.
c. karya yang dihasilkan dari pertukaran informasi (korespondensi,
debat) dari perorangan atau badan korporasi.
d. karya yang dihasilkan oleh satu atau lebih badan korporasi
e. karya yang tertulis pada a sampai dengan c yang dihasilkan oleh
badan korporasi.
f. karya yang dihasilkan dari kolaborasi antara perorangan dengan
badan korporasi.
4. Karya kumpulan di bawah pengarahan editor (collections and works
produced under editorial direction)
Yang dimaksud dengan karya ini adalah :
a.

kumpulan berbagai karya perorangan atau badan korporasi. Dalam


karya ini, peran editor hanya mengumpulkan. Misalnya, kumpulan
karya yang mengulas Mahatma Gandhi.

b. kumpulan berbagai abstrak atau intisari karya perorangan atau badan


korporasi.

Pelatihan Pengelola Perpustakaan, 2004

12

c. karya yang terdiri dari kontribusi beberapa orang atau badan


korporasi di bawah pengarahan editor.
d. karya yang terdiri dari sebagian karya individu atau badan korporasi
dan sebagian lagi dari hasil kontribusi di bawah pengarahan editor.
5. Karya campuran (works of mixed responsibility)
Karya ini disusun oleh dua orang atau lebih yang memberikan kontribusi
yang berbeda-beda. Jenis karya ini dibedakan dalam 2 jenis :
a. karya yang sudah ada yang dimodifikasi. Contoh: terjemahan;
aransemen musik; karya adaptasi mulai dari adaptasi cerita dewasa
untuk anak-anak hingga adaptasi satu bentuk karya ke bentuk
lainnya; dokumen yang diulas atau dikomentari oleh orang lain, dll.
b. karya baru yang disusun oleh 2 orang atau lebih dengan kontribusi
yang berbeda. Contoh: wawancara penulis dengan artis; karya yang
berhubungan dengan karya sebelumnya seperti manual, indeks,
suplemen, skenario, dll.

3.2

Jenis Tajuk dan Prinsip Penentuan


Pengertian tajuk atau headings adalah nama orang, kata atau ungkapan

yang dicantumkan pada awal suatu entri katalog dan yang berfungsi sebagai
titik temu atau titik pendekatan (access points).
Jenis tajuk dibedakan dalam 3, yaitu tajuk nama perorangan, tajuk
nama badan korporasi dan tajuk judul. Berikut adalah peraturan-peraturan
singkat untuk ketiga jenis tajuk :
a. Tajuk nama orang
Tajuk perorangan terletak pada penanggung jawab orang utama, yaitu orang
yang bertanggungjawab atas isi intelektual dan artistik suatu karya. Orang
yang bertanggungjawab biasanya terlihat pada urutan pertama atau bisa

Pelatihan Pengelola Perpustakaan, 2004

13

juga ditandai oleh huruf tebal. Peraturan tajuk perorangan meliputi pilihan
pemakaian nama, misalnya nama samaran, nama alias, atau nama baru;
bentuk nama, seperti kelengkapan, singkatan; nama kebangsawanan dan
gelar; yang berkaitan dengan kebahasaan, seperti ejaan, nama yang tertulis
dalam huruf selain latin.
b. Tajuk badan korporasi
Yang dimaksud dengan badan korporasi adalag suatu organisasi atau
sekelompok orang yang ditandai oleh nama khusus dan kegiatan-kegiatannya
sebagai suatu kesatuan. Contohnya adalah asosiasi, institusi, pemerintah,
program, lembaga keagamaan, konferensi, kontes, eksibisi, festival, dan
sebagainya. Persyaratan tajuk di bawah badan korporasi adalah :
1. isi dokumen menyajikan semua hal yang berkaitan dengan badan
korporasi tersebut, seperti kebijakan internal, masalah keuangan,
staf, dsb.
2. karya yang memuat masalah hukum, pemerintah, keagamaan, dll,
seperti undang-undang, keputusan pengadilan, perjanjian.
3. buku yang mencatat hasil pemikiran kolektif suatu badan korporasi,
seperti laporan komisi.
4. laporan dari sebuah kegiatan kolektif, seperti prosiding, laporan
ekspedisi, laporan hasil pameran atau festival, dsb.
5. karya yang memuat laporan kegiatan kolektif mengenai performa
organisasi, seperti laporan performa atau eksekusi, termasuk
rekaman suara, film, rekaman video
6. karya-karya kartografi dari suatu badan korporasi
c. Tajuk judul

Pelatihan Pengelola Perpustakaan, 2004

14

Tajuk judul dibedakan antara judul sebenarnya (proper title) dan judul
seragam. Judul sebenarnya adalah judul yang terdapat pada dokumen yang
sedang dideskripsikan, sedangkan judul seragam adalah judul untuk karya-karya
yang mempunyai kesamaan tertentu yang terbit dengan berbagai judul.
Tajuk di bawah judul atau di bawah judul seragam, apabila :
1. karya yang dihasilkan oleh penulis yang tidak diketahui atau anonim,
penulis lebih dari 3 orang / badan korporasi
2. karya yang dihasilkan oleh editor
3. karya dari badan korporasi yang tidak termasuk kategori di atas
4. karya keagamaan

%%%%%

DAFTAR PUSTAKA
Anglo-American cataloguing rules. 1988, 2nd ed. Ed. By Michael Gorman and
Paul Winkler. Ottawa: Canadian Library Association.

Pelatihan Pengelola Perpustakaan, 2004

15

LAMPIRAN
Contoh-contoh tajuk
Karya perorangan tunggal
a. karya perorangan tunggal tajuk nama orang
Sutarno, NS
027.4
SUT
s

Sutarno, NS
Seperempat abad : perpustakaan umum
pemerintah provinsi DKI Jakarta 1978-2003 / oleh
Sutarno NS. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,
2003.
xiv, 177 p. ; 20,5 cm.
ISBN 979-416-778-9
1. PERPUSTAKAAN UMUM
I. Judul
22/04

b. karya perorangan, badan korporasi tajuk badan korporasi


Indonesia.
348.02
IND
K
nomor

Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 11


tahun 1989, Undang-undang Republik Indonesia
4

22/04

Pelatihan Pengelola Perpustakaan, 2004

16

Karya anonim tajuk judul

The classic treasury of animal stories


808.80362
CLA
The classic treasury of animal stories. Toronto,
Canada : Key Porter Books, 1997.
268 p. ; 20,5 cm.
Includes bibliographical references
ISBN 1-55013-867-7
1. ANIMALS LITERARY COLLECTIONS
2. CHILDRENS STORIES
I. Title
22/04

Karya kerjasama tajuk judul


Stueart, Robert D.
024.1
STU
Stueart, Robert D.
l
Library management / by Robert D. Stueart and
Barbara
B. Moran. 3rd ed. Littleton, Colorado : Libraries
Unlimited, 1987.
xvii, 376 p. ; 24 cm. -- ( Library science text series)
Includes bibliographical references
ISBN 0-87287-550-4
1. LIBRARY ADMINISTRATION
II. Title
III. Series

I. Moran, Barbara B.
22/04

Pelatihan Pengelola Perpustakaan, 2004

17

Karya kumpulan di bawah editor


a. karya kumpulan hasil seminar tajuk judul

1980 :
027
KON
h

Kongres Ikatan Pustakawan Indonesia (2 : 21-24 Juni


Bali)
Hasil kongres II Ikatan Pustakawan Indonesia :
Denpasar, Bali, 21-24 Juni 1980 / Penyunting oleh
Kosasih Prawirasumantri. Jakarta : Pengurus Besar
Ikatan Pustakawan Indonesia, 1980.
xiv, 208 hal.: il.; 20,5 cm.
ISBN 979-416-778-9
1. PERPUSTAKAAN
I. Judul
II. Prawirasumantri, Kosasih
22/04

b. karya kumpulan undang-undang judul seragam


Indonesia.
348.02
IND
k

Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 11


tahun 1989, Undang-undang Republik Indonesia nomor
4 tahun 1990, Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia
nomor 70 tahun 1991. Jakarta : Perpustakaan Nasional
RI, 1992.
52 hal.: 18 cm.
ISBN 979-8006-66-6
1. INDONESIA UNDANG-UNDANG DAN
PERATURAN
I. Judul
II. Perpustakaan
Nasional
22/04

Pelatihan Pengelola Perpustakaan, 2004

18

Karya campuran
a. karya adaptasi tajuk nama pengarang

Tarner, Margaret
TAR
o

Tarner, Margaret
Our mutual friend / retold by Margaret Tarner, based
on Charles Dickens; illustrated by Kay Mary Wilson.
Jakarta : Dian Rakyat, 1990.
[6], 106 p. : il.; 20 cm.
ISBN 979-523-015-8
1. FIKSI
I. Judul
22/04

b. karya campuran tajuk nama orang

Smith, Alice R. Huger


000
SMI
Smith, Alice R. Hurger
c
A Carolina rice plantation of the ffties : 30
paintings
in water-colour / by Alice R. Huger Smith;
narrative by
Herbert Revenel Sass; with chapters from the
unpublished memoirs of D.E. Huger Smith
xiv, 177 p. ; 20,5 cm.
ISBN 979-416-778-9

Huger

1. PERPUSTAKAAN UMUM
II. Sass, Herbert Revenel

I. Judul
III. Smith, D.E.
22/04

Pelatihan Pengelola Perpustakaan, 2004

19

LEMBAR KERJA PENGATALOGAN BUKU


NOMOR INDUK:.
No. Klas
Judul
Pengarang/Penganggung Jawab
Imprint
Tempat Penerbitan
Penerbit
Tahun Terbit
Deskripsi Fisik
Jilid / Volume
Jumlah Halaman
Ukuran (Tinggi)
Keterangan Fisik Lainnya
Judul Seri

:..
:.
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Catatan Bibliografi
ISBN `
Entri Utama Orang
Entri Utama Badan Koperrasi

:
:
:
:

Entri Tambahan

: 1..
2..
3..

Subjek

: 1.
2. ..

Lain-Lain
Jumlah Eksemplar
Harga
Sumber

:
:
:
:
Jakarta,200..

(..)
Pengatalog

Anda mungkin juga menyukai