DISUSUN OLEH :
NINA NOVITASARI
NIM : 12.IK.171
LEMBAR PERSETUJUAN
JUDUL
NAMA MAHASISWA
NIM
:
:
NINA NOVITASARI
16.NS.171
Banjarmasin,
November 2016
Menyetujui
Puskesmas Terminal
A. DEFINISI
dimana
tekanan
darah
e. >115
: Hipertensi berat
2. Sistolik (dengan tekanan diastolik 90 mmHg)
a. < 140 mmHg
: Tekanan darah normal.
b. 140 159
: Hipertensi sistolik perbatasan terisolasi
c. > 160
: Hipertensi sistolik teriisolasi
Krisis hipertensi adalah Suatu keadaan peningkatan tekanan
darah yang mendadak (sistole 180 mmHg dan/atau diastole 120
mmHg),
pada
penderita
hipertensi,
yg
membutuhkan
dalam
beberapa
jam.
Penurunan
TD
harus
terkait
dengan
level
insulin
yang
tinggi
yang
D. PATOFISIOLOGI
Mekanisme yang mengontrol konnstriksi dan relaksasi pembuluh
darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat
vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke
korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis
di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan
dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf
simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion
melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca
ganglion
ke
pembuluh
darah,
dimana
dengan
dilepaskannya
mengakibatkan
penurunan
aliran
ke
ginjal,
menyebabkan
E. PATHWAY
F. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah :
1. Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg 2.
2. Sakit kepala
3. Pusing / migraine
4. Rasa berat ditengkuk
5. Penyempitan pembuluh darah
6. Sukar tidur
7. Lemah dan lelah
8. Nokturia
9. Azotemia
10. Sulit bernafas saat beraktivitas
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laborat
a. Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume
cairan(viskositas) dan dapat mengindikasikan factor resiko
seperti : hipokoagulabilitas, anemia.
b. BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi
ginjal.
c. Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi)
dapatdiakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
d. Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal
danada DM.
2. CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
3. EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian
gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung
hipertensi.
4. IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu
ginjal,perbaikan ginjal.
5. Rontgen dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area
katup,pembesaran jantung.
H. KOMPLIKASI
1. Otak :
a. Pemekaran pembuluh darah
b. Perdarahan
c. Kematian sel otak : stroke
2. Ginjal
a. Malam banyak kencing
b. Kerusakan sel ginjal
c. Gagal ginjal
3. Jantung
a. Membesar
b. Sesak nafas (dyspnoe)
c. Cepat lelah
d. Gagal jantung
I.
PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Non Farmakologis
a. Diet Pembatasan atau pengurangan
konsumsi
garam.
seperti
berjalan,
jogging,bersepeda
atau
berenang.
2. Penatalaksanaan Farmakologis
Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
a. Mempunyai efektivitas yang tinggi.
b. Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau
minimal.
c. Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
d. Tidak menimbulakn intoleransi.
e. Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
f.
DAFTAR PUSTAKA