Anda di halaman 1dari 3

A.

OSTEOARTHRITIS
Adalah penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago
sendi. Daerah yang paling sering terkena OA yaitu vertebra panggul, lutut, dan
pergelangan kaki.
Pasien dengan OA lutut

1) Etiologi
a) Umur: usia lanjut lebih beresiko mengalami OA
b) Jenis kelamin: wanita lebih sering setelah menopouse artinya
berhubungan dengan hormonal.
c) Suku bangsa
d) Genetik: seorang ibu dapat menurunkan OA pada anaknya karena
mutasi dalam gen prokolagen I, IX atau XII.
e) Kegemukan:karena faktor beban mekanis dan faktor metabolik
f) Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga
2) Patogenesis
Faktor penyebab menyebabkan jejas mekanis dan jejas kimia membuat
molekul abnormal dan produk degradasi kartilago didalam cairan sinovial.
Hal ini menyebabkan inflamasi sendi kerusakan kondrosit sendi
menghasilakn nyeri. Serta terjadi perbaikan sendiri menghasilakn faktor
pertumbuhan, IGF1 dan TGF B menghasilakan tingginya matrix
degenaration dan menurunnya matrix sintesis.
Patogenesis Osteoarthritis

a) Manifestasi klinis
b) Nyeri sendi
c) Hambatan gerak sendi
d) Kaku pagi hari
e) Pembesaran sendi
f) Perubahan gaya berjalan
g) Krepitasi
3) Pemeriksaan penunjang
a)
Pemeriksaaan Radiologi
Radiologi dari sendi yang terkena

Gambaran radiografis sendi di atas yang menyokong diagnosis OA


adalah: 1,3,4
Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat

b)

pada bagian yang menanggung beban )


Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral
Kista tulang
Osteofit pada pinggir sendi
Perubahan struktur anatomi sendi
Pemeriksaan laboratorium
- Pemeriksaan perifer lengkap:
Hemoglobin : sedikit menurun, Hb rata-rata 10 g/dL
Jumlah leukosit : mungkin meningkat

Jumlah trombosit : biasanya meningkat


Pemeriksaan imunologi:
ANA (Anti Nuklear Antibodi)
Faktor reumatoid
Hasil negatif pada 30% penderita AR stadium dini. Jika pemeriksaan
-

awal negatif dapat diulang setelah 6-12 bulan dari onset penyakit. Pada
OA yang disertai peradangan mungkin didapatkan penurunan
viskositas plositosis ringan sampai sedang, peningkatan ringan sel
peradangan dan peningkatan protein.
4) Penatalaksanaan
a) Terapi non farmakologik: 1,3,4
Edukasi atau penerangan kepada pasien tentang penyakitnya
Terapi fisik dan Rehabilitas perlu
Penurunan berat badan bagi pasien yang obesitas
b) Terapi farmakologik:
Analgesik oral non opiat
Analgesik topikal
OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid)
Condroprotective agent
c) Terapi bedah apabila OA yang sudah detruksi parah.
5) Komplikasi:
- Sistemik: Diabetes Mellitus, hipertensi, penyakit jantung koroner
- Deformitas sendi perifer: pembengkakan sendi, stenosis spinal
-

juga dapat terjadi


Perubahan gaya berjalan: jadi abnormal akibat OA

Anda mungkin juga menyukai