Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alfiah Rachmata

NIM : 135020301111076
Kelas : CF
KASUS 9
TUGAS INDIVIDU (Pertanyaan Diskusi)
1.

Konfirmasi yang diijinkan oleh PSA no 7 (SA Seksi 330) paragraph 17 yang menjelaskan
tentang bentuk permintaan konfirmasi Terdapat dua bentuk permintaan konfirmasi: (a)
bentuk positif dan (b) bentuk negatif. Beberapa konfirmasi bentuk positif meminta
responden untuk menunjukkan apakah ia setuju dengan informasi yang dicantumkan dalam
permintaan konfirmasi. Bentuk konfirmasi positif lain tidak menyebutkan jumlah (atau
informasi lain) pada permintaan konfirmasi tetapi meminta responden untuk mengisi
saldo atau informasi lain pada ruang kosong yang disediakan dalam formulir permintaan
konfirmasi.
Bentuk konfirmasi positif menyediakan bukti hanya jika jawaban diterima
oleh auditor dari penerima permintaan konfirmasi. Permintaan konfirmasi yang tidak
dijawab tidak memberikan bukti audit mengenai asersi laporan keuangan yang dituju
oleh prosedur konfirmasi. Bentuk konfirmasi negatif meminta penerima konfirmasi
untuk memberikan jawaban hanya jika ia tidak setuju dengan informasi yang
disebutkan dalam permintaan konfirmasi. Permintaan konfirmasi negatif dapat
digunakan untuk mengurangi risiko audit ke tingkat yang dapat diterima jika (a)
gabungan tingkat risiko bawaan dan risiko pengendalian taksiran adalah rendah, (b) terdapat
sejumlah besar saldo akun yang kecil, (c) auditor tidak yakin bahwa penerima permintaan
konfirmasi akan mempertimbangkan permintaan tersebut.
Auditor dapat mengecualikan penggunaan konfirmasi jika penggunaan
konfirmasi tidak efektif serta Gabungan tingkat risiko bawaan dan risiko pengendalian
taksiran sedemikian rendah, dan tingkat risiko taksiran tersebut, bersamaan dengan
bukti yang diharapkan untuk diperoleh dari prosedur analitik atau pengujian
substantif rinci, adalah cukup untuk mengurangi risiko audit ke tingkat yang cukup
rendah untuk asersi laporan keuangan yang bersangkutan (SA Seksi 330 paragraf 34).

2.

Akun piutang dagang menjadi salah satu akun penting karena akun ini berhubungan
langsung dengan penjualan barang dagang secara kredit. Kemungkinan kecurangan yang
bisa terjadi dalam akun piutang piutang dagang:
Adanya overstatement dan understatement pada akun penjualan dan akun piutang
Adanya overstatement dan understatement pada return penjualan dan akun piutang

Salah saji pada akun piutang


Overstatement dan understatement pada akun BDE dan AFDA
Cara auditor mendeteksi adanya kecenderungan kecurangan yaitu Membadingkan
penjualan per bulan dengan tahun-tahun sebelumnya, Membandingkan retur penjualan
sebagai presentase terhadap penjualan dengan tahun sebelumnya, Membandingkan saldo
konsumen dengan saldo tahun sebelumnya, Membadingkan BDE sebagai presentase
terhadap penjualan dengan tahun sebelumnya, Membandingkan AFDA sebagai
presentase terhadap akun piutang dengan tahun sebelumnya.
Akun yang terkait dengan kecurangan dalam piutang dagang antara lain adalah
3.

penjualan, return penjualan dan beban kerugian piutang.


Auditor tidak melakukan review secara keseluruhan dalam pengumpulan bukti
dikarenakan tidak efisien dalam hal waktu dan biaya. Dalam pernyataan sesuai PSA
No.26 SA Seksi 350, Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa manfaat sampel audit yaitu berguna untuk mengumpulkan bukti audit yang cukup,
apabila sampel audit itu efisiennya cukup bagus maka akan menghasilkan bukti audit
yang cukup.

KASUS 10
TUGAS INDIVIDU (Pertanyaan Diskusi)
1.

Kualitas PSA No. 39 SA Seksi 336 merupakan pengaturan auditor dalam


menggunakan jasa profesional lainnya yang isinya adalah Pengertian spesialis dalam
seksi ini adalah orang (atau perusahaan) yang memiliki keterampilan atau pengetahuan
khusus dalam bidang tertentu selain akuntansi dan auditing. Spesialis mencakup, namun
tidak terbatas pada, aktuaris, appraiser, insinyur, konsultan lingkungan dan ahli gelogi.

Seksi ini juga berlaku untuk penasihat hukum yang ditugasi sebagai spesialis dalam
situasi selain dalam penyediaan jasa kepada klien berkaitan dengan tuntutan pengadilan,
klaim. Sebagai contoh, penasihat hukum dapat ditugasi oleh klien atau auditor untuk
menafsirkan pasal-pasal dalam perjanjian kontrak.
Panduan dalam seksi ini berlaku untuk audit atas laporan keuangan yang disusun
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan untuk perikatan
yang dilaksanakan berdasarkan SA Seksi 623 (PSA No. 41) laporan khusus, termasuk
basis akuntansi komprehensi selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Panduan dalam seksi ini berlaku jika :
Manajemen mengadakan perikatan atau memepekerjakan spesialis dan auditor
menggunakan pekerjaan spesialis sebagai bukti audit dalam pelaksanaan

pengujian substantif untuk mengevaluasi asersi laporan keuangan yang material.


Manajemen mengadakan perikatan dengan spesialis yang dipekerjakan oleh
kantor akuntan publik untuk memberikan jasa nasihat profesional dan auditor
menggunakan pekerjaan spesialis tersebut sebagai bukti audit untuk mengevaluasi

asersi laporan keuangan yang material.


Auditor mengadakan perikatan dengan spesialis dan menggunakan pekerjaan
spesialis tersebut sebagai bukti audit untuk mengevaluasi asersi laporan keuangan
yang material.

Auditor diperkenankan menggunakan jasa professional lainnya dalam kondisi


pendidikan dan pengalaman auditor memungkinkan ia menguasai atau memahami hal-hal
bisnis secara umum, tetapi ia tidak diharapkan memiliki keahlian sebagai seorang yang
terlatih atau memenuhi syarat untuk melaksanakan praktik profesi atau pekerjaan lain.
Namun, dalam audit, auditor mungkin menjumpai masalah-masalah yang kompleks dan
subjektif, yang secara potensial material terhadap laporan keuangan.
Berbagai contoh tipe masalah yang mungkin menurut pertimbangan auditor
memerlukan pekerjaan spesialis meliputi, namun tidak terbatas pada hal-hal berikut ini:

Penilaian (misalnya, sediaan untuk tujuan khusus, bahan atau ekuipmen teknologi
tinggi, produk farmasi, instrumen keuangan yang kompleks, real estate, sekuritas

terbatas, karya seni, kontijensi lingkungan).


Penentuan karakteristik fisik yang berhubungan dengan kuantitas yang tersedia
atau kondisi (misalnya, kuantitas atau kondisi mineral, cadangan mineral atau
bahan yang disimpan dalam timbunan).

Penentuan nilai yang diperoleh dengan menggunakan teknik atau metode khusus
(misalnya, beberapa perhitungan aktuarial dalam penentuan kewajiban manfaat

pensiun dan dalam penentuan kewajiban manfaat polis masa depan).


Penafsiran persyaratan teknis, peraturan atau persetujuan (misalnya, pengaruh
potensial suatu kontrak atau dokumen hukum lainnya, atau hak atas properti).

2.

Laporan keuangan bisa berubah karena adanya perubahan kebijakan. Perubahan


kebijakan ini terjadi dalam hal disusunnya laporan keuangan konsolidasi sebagai ganti
laporan keuangan masing-masing perusahaan, perubahan-perubahan dalam anak
perusahaan yang laporan-laporannya dikonsolidasikan, atau terjadinya penggabunganpenggabungan baru. Apabila terjadi perubahan kebijakan maka laporan keuangan tahun
berjalan harus menjelaskan sifat-sifat dan sebab-sebab perubahan itu.
Perubahan dalam taksiran akuntansi yang timbul sebagian atau seluruhnya dari
perubahan prinsip akuntansi harus dilaporkan sebagai perubahan taksiran akuntansi.
Dalam perubahan metode depresiasi, akibatnya dapat dipisahkan dari perubahan taksirantaksiran akuntansi seperti umur, residu dan Iain-lain. Oleh karena itu perubahan metode
depresiasi harus diperlakukan sebagai perubahan prinsip akuntansi dan perubahan
taksiran umur, nilai residu dan lain-lain diperlakukan sebagai perubahan taksiran
akuntansi.
Di samping itu akibat-akibat perubahan terhadap laba rugi juga harus dicantumkan
dalam laporan laba rugi sebelum elemen-elemen luar biasa, begitu pula laba bersih dan
jumlah pendapatan per lembar saham. Laporan keuangan tahun berikutnya tidak perlu
lagi mencantumkan penjelasan seperti laporan tahun berjalan. Agar laporan keuangan
tahun berjalan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, laporan keuangan
tahun sebelumnya harus disusun dengan anggapan jika seandainya sudah terjadi
perubahan kebijakan.

Anda mungkin juga menyukai