PANDUAN WISATA RELIGY HIMAESY UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN

A. Pendahuluan
Rasulullah pernah bersabda, Aku dulu melarang kamu berziarah
kubur. Sekarang, aku anjurkan melakukannya, sebab bisa mengingat kita
kepada akhirat. Maka tradisi berziarah ini sangat baik dan terpuji demi
mengingat kita semua, termasuk orang kaya, PNS, dan berpangkat, serta
mahasiswa, bahwa satu hari hidup kita pasti akan berakhir dikuburan.
Dan Rasulullah Saw telah menganjurkan kita, disaat memasuki
kompleks pemakaman, agar mengucapkan salam kepada ahli kubur seperti
memberi salam kepada orang hidup.
{

Salam sejahtera bagimu penghuni kubur dari kaum mukminin dan

mukminat, dan kami insyaallah akan bertemu dengan kalian. Kamu adalah
orang-orang yang mendahului kami dan kami akan menyusul kalian. Kami
bermohon kepada Allah keselamatan bagi kami dan kalian.
B. Sholawat Pembuka
Ada sebuah khasidah berupa salam kepada ahli kubur yang biasa kita
ucapkan ketika menziarahi makam para waliyallah. Qosidah ini dibaca ketika
masih berdiri, sebelum kita duduk. Qosidah ini digagas oleh Habib Abdullah
bin Alwi al Hadad.

C. Tahlil

(Nama arwah yang dikirimi hadiah tahlil)

3
3
3

D. Doa Tawasul

.........
...........
Ya Allah, saya bertawasul kepadamu denagn perantara walimu wahai
wali Allah .............(sebutkan nama wali yang dikunjungi). Aku bertawasul
denganMu kepada Allah agar mengabulkan hajat-hajatku .........(sebutkan
hajar-hajat kalian).
E. Shalat dalam Bepergian
Shalat Qashar
Pelaksanaan shalat qashar sama seperti shalat biasa, hanya saja,
shalat yang semestinya 4 rakaat yaitu Dzuhur, Ashar, dan Isya, diringkas
menjadi 2 rakaat, dengan niat qashar pada waktu takbiratul iqram.
Contoh: Ushalli fardhal dhuhri rokataini qasran lillahi taala
(saya niat shalat dzuhur dengan di qashar 2 rakaat karena Allah)
Syarat-syarat Qashar
Orang yang sedang bepergian (musafir), diperbolehkan melakukan shalat
dengan qashar, apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Bukan bepergian maksiat.
2. Jarak yang akan ditempuh, sedikit berjarak kurang lebih 81 Km.
3. Mengetahui hukum diperbolehkannya qashar.
4. Shalat yang diqashar berupa shalat 4 rakaat, yaitu: Dzuhur, Ashar, Isya.
5. Niat qashar pada saat takbiratul iqram.
3

6. Tidak bermakmum/ berjamaah kepada orang yang tidak sedang

melakukan qashar shalat.
7. Tidak berniat mukim untuk jangka waktu lebih dari 3 hari tiga malam
disatu tempat.
Jama Shalat (Menggabung Dua Shalat)
Menjama shalat adalah melakukan shalat Dzuhur dengan Ashar
dalam salah satu waktu kedua shalat tersebut secara berturut-turut, atau
melakukan shalat Maghrib dan Isya dalam salah satu waktu kedua shalat
tersebut secara berturut-turut, maka shalat dengan cara jama ada dua
macam:
1. Jama Taqdim. Yaitu mengumpulkan shalat Dhuhut dan Ashar dalam
waktu Dhuhur, atau shalat Maghrib dan Isya dalam waktu Maghrib.
2. Jama Takhir, Yaitu mengumpulkan shalat Dhuhut dan Ashar dalam
waktu Ashar, atau shalat Maghrib dan Isya dalam waktu Isya.
Cara dan Niat Melaksanakan Shalat Qashar Jama
Shalat qashar jama yaitu meringkas 2 shalat fardhu dalam satu waktu
menjadi dua rakaat untuk shalat yang jumlah rakaatnya 4. Sedangkan shalat
Maghrib bisa dijama tetapi tidak bisa diringkas atau diqashar. Cara
melaksanakan shalat qashar jama Dzuhur dan Ashar.
Shalat qashar jama taqdim.
1. Waktu pelaksanaannya pada waktu dzuhur.
2. Pertama-tama melaksanakan shalat dhuhur dengan niat:

Artinya: saya (niat) shalat Dzuhur 2 rakaat, qashar, dengan menjamak
Ashar kepadanya, karena Allah Taala.
3. Setelah salam shalat Dzuhur selesai kemudian mengumandangkan
iqamah.
4. Setelah iqamah dilajutkan dengan melaksanakan shalat Ashar 2 rakaat
dengan niat

Artinya: saya (niat) shalat Ashar 2 rakaat, qashar, dengan menjamak
Dzuhur kepadanya, karena Allah Taala.
Setelah shalat Ashar selesai, berarti pelaksanaan shalat qashar jama
taqdim Dzuhur dengan Ashar inipun selesai. Dan jika masuk waktu Ashar,
tidak wajib melaksanakan shalat Ashar lagi. Begitujuka dengan maghrib dan
isya, untuk maghrib jamlahnya tetap 3, sedangkan Isya di jamak menjadi 3
rakaat.
4