Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: X/1(ganjil)
Materi Pokok
: Ikatan Kimia
A Kompetensi Inti
1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2 Menghayati dan mengamalkanperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab dan peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan
menunjukkkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta menempatkan
3
factual,
konseptual,
B Kompetensi Dasar
1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai
hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1. Menunjukkan partikel ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
C Indikator
1 Mengagungkan kebesaran Tuhan YME
2 Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang
3
4
5
6
7
8
9
rangkap tiga.
Menjelaskan tentang kestabilan unsur serta struktur lewis dari suatu atom.
Mempresentasikan proses pembentukan ikatan ion.
Menyajikan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan
rangkap tiga.
D Tujuan Pembelajaran
1 Menumbuhkan kesadaran diri akan Tuhan YME
2 Menumbuhkan kesadaran akan ketetapan Tuhan YME merupakan ketetapan yang
terbaik untuk kehidupan umat manusia melalui kegiatan mengamati dan kegiatan
3
5
6
Siswa dapat menjelaskan tentang kestabilan unsur serta struktur lewis dari suatu
8
9
atom.
Siswa dapat mempresentasikan proses pembentukan ikatan ion.
Siswa dapat menyajikan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua,
dan rangkap tiga.
E Materi Ajar
yang
berikatan, akan berubahsedemikian rupa sehingga susunan elektron kedua atom tersebut sam
dengan susunan elektron gas mulia.
Lewis juga menyatakan bahwa unsur-unsur selain gas mulia dapat membentuk
molekul, dimana konfigurasi elektron dari masing-masing atom dalam molekul yang
dibentuknya menyerupai konfigurasi elektron gas mulia. Gagasan tersebut kemudian
berkembang menjadi suatu teori sebagai berikut :
a) Elektron pada kulit terluar mempunyai peran besar dalam pembentukan ikatan
kimia.
b) Ikatan yang terbentuk dapat disebabkan perpindahan satu atau lebih elektron dari
suatu atom ke atom lain.
c) Ikatan yang terbentuk dapat juga disebabkan pemakaian bersama pasangan elektron
di antara atom-atom yang berkaitan.
d) Perpindahan atau pemakaian bersama elektron berlangsung sedemikian rupa
sehingga setiap atom yang terlibat mempunyai konfigurasi elektron serupa atom gas
mulia.
Contoh Lambang Lewis
3. Gambarlah ikatan kovalen tunggal antara atom pusat dengan semua atom di sekitarnya.
Lengkapi oktet dari semua atom yang terikat pada atom pusat. (ingat bahwa kulit valensi
atom hidrogen maksimum ditempati hanya oleh dua elektron.) elektron dari atom pusat atau
atom sekitar harus dituliskan sebagai pasangan elektron bebas jika elektron tersebut tidak
terlibat dalam pembentukaan ikatan. Jumlah total elektron yang digunakan untuk ikatan
adalah jumlah yang telah dihitung pada tahap 2 di atas.
4. Jika aturan oktet belum tercapai pada atom pusat, gunakan pasangan elektron bebas dari
atom-atom di sekitarnya untuk menambahkan ikatan rangkap dua atau rangkap tiga di antara
atom pusat dan atom di sekitarnya sampai aturan terpenuhi
3
Senyawa
yang
tidak
mencapai
aturan
oktet.
Senyawa yang atom pusatnya mempunyai elektron valensi kurang dari 4 termasuk
dalam kelompok ini. Hal ini menyebabkan setelah semua elektron valensinya
dipasangkan tetap belum mencapai oktet. Contohnya adalah BeCl2, BCl3, dan
AlBr3.
3.Senyawa
yang
melampaui
aturan
oktet.
Ini terjadi pada unsur-unsur periode 3 atau lebih yang dapat menampung lebih dari 8
elektron pada kulit terluarnya (ingat, kulit M dapat menampung hingga 18 elektron).
Beberapa
contoh
adalah PCl5,
SF6,
ClF3,
IF7,
dan
SbCl5.
Perhatikan rumus Lewis dari PCl5, SF6, dan ClF3 berikut ini.
B. IKATAN ION
Ikatan ion adalah ikatan kimia yang terbentuk karena adanya gaya tarik-menarik
elektrostatis antara ion positif dengan ion negative membentuk senyawa ion. Ikatan ion ini
merupakan ikatan yang cenderung melepaskan elektron dan menerima elektron. Pada
umumnya ikatan ion terbentuk dari atom unsur logam (melepaskan elektron) dan atom unsur
nonlogam (menerima elektron)
Pembentukan senyawa ion :
1. Terjadi akibat terjadinya serah terima elektron
Lambang titik elektron Lewis terdiri atas lambang unsur dan titik-titik yang setiap
titiknya menggambarkan satu elektron valensi dari atom-atom unsur. Titik-titik elektron
adalah elektron terluarnya.
b)
2)
3)
4)
5)
6)
C. IKATAN KOVALEN
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk karena memiliki elektron yang digunakan
bersama. Biasanya ikatan kovalen terjadi antara unsur sesama nonlogam.
Contoh
Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut pasangan elektron ikatan (PEI) dan
pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut
pasangan elektron bebas (PEB). Ikatan kovalen umumnya terjadi antara atom-atom unsur
nonlogam, bisa sejenis (contoh: H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2). Senyawa yang hanya mengandung
ikatan kovalen disebut senyawa kovalen.
Berdasarkan lambang titik Lewis dapat dibuat struktur Lewis atau rumus Lewis.
Struktur Lewis adalah penggambaran ikatan kovalen yang menggunakan lambang titik Lewis
di mana PEI dinyatakan dengan satu garis atau sepasang titik yang diletakkan di antara kedua
atom dan PEB dinyatakan dengan titik-titik pada masing-masing atom.
F Langkah-Langkah Pembelajaran
SINTAKS MODEL
KEGIATAN GURU
1. Orientasi
KEGIATAN SISWA
Guru
memberikan Siswa
salam pembuka
menjawab
satu
satu
memimpin doa
Guru
memeriksa Siswa
kehadiran siswa
tertib
hanya
ketika
dan
berbicara
dirinya
absen
menanyakan Siswa
Guru
siswa
di
menjawab
kenyamanan menyatakan
untuk belajar
dirinya
belajar
meletakan Siswa
Guru
bahwa
siap
untuk
tertib
dan
diperlukan
di memperhatikan
atas mejanya
Guru
melakukan Salah
apersepsi
dengan menjawab
dua atau
sebuah
buk
kan
memberikan
pertanyaan
kemarin
satu
kita
siswa
delapan
sudah
mempelajari
tentang
konfigurasi
elektron,
Berapakah
jumlah
cara
elektron
valensinya
menjadi
dua
atau
delapan?
ALOKASI
WAKTU
20 Menit
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang pada huruf A, B, C, D.
1.
Nomor atom unsur A, B, C, D, dan E berturut-turut 6, 8, 9, 16, 19. Pasangan unsur yang
ikatan ion adalah ikatan yang terjadi antara logam (golongan IA, IIA) dengan nnon-logam
(golongan
VIA,
Konfigurasi
elektron
Konfigurasi
elektron
Konfigurasi
elektron
Konfigurasi
elektron
16
VIIA)
2,4
golongan
IVA
2,6
golongan
VIA
2,7
golongan
VIIA
2,8,6
golongan
VIA
2. Unsur 9Y berikatan bengan unsur 19K membentuk suatu senyawa. Rumus molekul dan
jenis ikatan yang terbentuk secara berurutan adalah
a. KY Ionik
d. K2Y Ionik
b. KY Kovalen
e. K2Y Kovalen
c. KY2 Kovalen
Pembahasan
Y
:
2,7
(golongan
VIIA)
non-logam
19
2,8,8,1
(golongan
IA)
logam
Kovalen polar
Kovalen non-polar
Hidrogen
Ion
Logam
Jawaban : D
4.
Titik didih
Tinggi
Rendah
Cairan
Menghantarka
Menghantarka
n
Tidak
Menghantarka
n
menghantarka
n
Berdasarkan data tersebut, maka jenis ikatan yang terjadi pada zat P dan Q berturut-turut
adalah
a. Ion dan kovalen
b. Kovalen polar dan kovalen non-polar
c. Kovalen polar dan ion
d. Kovalen non-polar dan ion
e. Ion dan hidrogen polar
Pembahasan:
Ion:
-
bentuk
Kovalen
larutan
dan
titik
cairan
dapat
didih
menghantarkan
listrik
tinggi
non-polar:
- bentuk larutan dapat menghantarkan listrik, bentuk cairan tidak dapat menghantarkan listrik.
- titik didih rendah
Jawaban : A
5. Unsur 11X23 berikatan dengan unsur 8O16 membentuk suatu senyawa. Rumus kimia dan jenis
ikatan pada senyawa yang terbentuk adalah
a. XO ionik
d. XO Kovalen
b. X2O ionik
e. X2O Kovalen
c. XO2 ionik
Pembahasan:
X
2,8,1
2,4
11
6
(golongan
IA)
(golongan
IVA)
Nama
Kerapian
Berpikir
Tanya
Bertanya/
Kritis
Jawab
Menanggapi
Nilai Afektif :
1
= Rendah
2
= Sedang
3
= Baik
4
= Baik Sekali
(A)
(B)
(C)
(D)
Nilai afektifnya
Jumlah
Nilai
Angka
Huruf
NP
100
NT
Keterangan:
NP: Nilai Perolehan
NT: Nilai Total (20)
Keterangan Skor:
4
= Baik Sekali
3
= Baik
2
= Sedang
1
= Rendah
Kriteria Nilai:
A
= 80-100
B
= 70-79
C
= 60-69
D
= <60
: Baik Sekali
: Baik
: Cukup
: Kurang
Mengetahui
Kepala Sekolah