Anda di halaman 1dari 29

SUMMARY

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA


PUTRI DI SMPN 8 KOTA GORONTALO TAHUN 2013
Siti Astari Laadjim. Jurusan Program Studi Ilmu Keperawatan. Fakultas IlmuIlmu Kesehatan dan Keolahragaan. Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I
ibu Werna Nontji dan Pembimbing II ibu Nanang Roswita Paramata.
Abstrak
Menarche diartikan sebagai permulaan menstruasi pada seorang gadis
pada masa pubertas. Seorang perempuan haid untuk pertama kali pada usia 12
atau 13 tahun. Pada remaja putri banyak hal-hal yang dapat mempengaruhi
menarche, antara lain adanya perubahan hormon yang mempengaruhi kematangan
sel dan asupan gizi yang dikonsumsi saat menjelang datangnya menarche.
Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik
dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini
berjumlah 230 siswi, namun setelah menggunakan tehnik pengambilan sampel
dengan simple random sampling maka didapatkan sampel berjumlah 146 siswi.
Berdasarkan hasil penelitian dari 146 responden terdapat usia menarche
yang normal sebanyak 88 siswi (60,3 %) dan usia menarche yang tidak normal
sebanyak 58 siswi (39,7 %). Kemudian dari 146 responden terdapat 74 siswi
yang mempunyai status gizi normal dengan persentase 50,7 % dan 72 siswi yang
mempunyai status gizi tidak normal dengan persentase 49,3 %.
Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square didapatkan
hasil X2 hitung 4,684 lebih besar dari X2 tabel (3,841) dan nilai p- value = 0,046
yang berarti terdapat hubungan antara status gizi dengan usia menarche pada
remaja putri di SMPN 8 Kota Gorontalo.
Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada pihak sekolah dan orang tua
siswi agar lebih memperhatikan kesehatan reproduksi pada anak remaja putri
khususnya Menarche.
Kata Kunci : gizi, menarche

I.

PENDAHULUAN

World Health Organization


(WHO) mendefinisikan remaja sebagai
mereka yang berada pada tahap transisi
antara masa kanak-kanak dan dewasa
yaitu bila anak telah mencapai umur 10
- 19 tahun. Menjadi remaja berarti
mengalami
proses
berat
yang
membutuhkan banyak penyesuaian dan
menimbulkan kecemasan. Lonjakan
pertumbuhan
badan
dan
organ
reproduksi adalah masalah besar yang
mereka hadapi terutama wanita
(Rosidah, 2008)
Menarche merupakan peristiwa
paling penting pada remaja putri
sebagai pertanda siklus masa subur
sudah dimulai (Rosidah, 2008).
Menarche diartikan sebagai permulaan
menstruasi pada seorang gadis pada
masa pubertas. Pada remaja putri
banyak
hal-hal
yang
dapat
mempengaruhi menarche, antara lain
adanya perubahan hormon yang
mempengaruhi kematangan sel dan
asupan gizi yang dikonsumsi saat
menjelang
datangnya
menarche
(Waryana, 2010).
Suatu
hal
yang
dapat
mempengaruhi pembentukan hormon
salah satunya adalah asupan gizi,
dengan asupan gizi yang baik dapat
mempercepat pembentukan hormonhormon yang mempengaruhi datangnya
menarche. Sehingga dengan perbaikan
gizi atau asupan gizi yang baik dapat
menyebabkan umur haid pertama
menjadi lebih dini ( Waryana, 2010 ).
Asupan gizi yang kurang menyebabkan
gizi pada seseorang akan berdampak
pada penurunan fungsi reproduksi.
Pada wanita anoreksia kadar hormon

steroid mengalami perubahan yaitu


meningkatkan kadar testosterone serum
dan penurunan sekresi 17-keto steroid
dalam urine, diantaranya androsteron
dan
epioandrosteron,
dampaknya
terjadi perubahan siklus ovulasi yang
mengakibatkan lamanya menarche
(Waryana, 2010).
Departemen
Kesehatan
Republik Indonesia melaporkan terjadi
penurunan usia menarche di Indonesia.
Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar
tahun 2010 terdapat 5.2 % anak- anak
di 17 provinsi Indonesia telah
memasuki usia menarche di bawah usia
12 tahun . Kejadian yang penting pada
pubertas ialah pertumbuhan badan yang
cepat, timbulnya ciri kelamin sekunder,
menarche, dan perubahan psikis
(Sarwono, 2007).
Namun,dengan
menurunnya
usia menarche ini, terdapat banyak
implikasi negatif terhadap kesehatan
remaja putri dan hal ini yang menjadi
salah
satu
masalah
yang
memprihatinkan
karena
remaja
merupakan sumber daya manusia yang
penting. Salah satu impikasi negatif
nya ialah meningkatnya resiko kanker
payudara. Awalnya usia menarche
diobservasi bersamaan dengan obesitas
tipe abdominal serta peningkatan
insulin, testosterone dan insulin-like
growth factor 1, yang bertindak sebagai
faktor pertumbuhan untuk proliferasi
jaringan
kelenjar
mamae
dan
menyebabkan karsinogenesis kelenjar
mamae. Implikasi kesehatan yang
lainnya ialah penyakit kardiovaskular
serta
gangguan
metabolik
atau
gangguan psikologi (Karapanou dkk,
2010).

Berdasarkan
penelitianpenelitian yang telah dilakukan yang
menunjukkan bahwa telah berlaku
penurunan usia menarche secara global
di dunia termasuk di Indonesia, Hal
inilah yang menjadikan alasan penulis
melakukan
penelitian
mengenai
Hubungan Status Gizi Dengan Usia
Menarche Pada Remaja Putri Di
SMPN 8 Kota Gorontalo.
II. Metode Penelitian
2.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian di SMPN 8
Kota Gorontalo yang terletak di Jl.
Madura Pulubala Kecamatan Kota
Tengah. Waktu penelitian di lakukan
mulai bulan Maret sampai bulan Juni
2013.
2.2 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan
metode penelitian survey analitik,
dengan menggunakan pendekatan
Cross
Sectional.
Penelitian
ini
bertujuan untuk mengetahui adanya
hubungan status gizi dengan usia
menarche pada remaja putri di SMPN 8
Kota Gorontalo.
2.3 Sampel
Sampel yang diambil adalah
sebagian dari jumlah remaja putri yang
sudah menstruasi yang duduk di kelas
VII dan VIII
di SMPN 8 Kota
Gorontalo. Sampel yang diambil
sebanyak 146 orang
2.4 Analisis data
Analisis data dari penelitian ini melalui
prosedur bertahap, antara lain (
Notoatmodjo, 2010) :
1. Analisa univariat
Analisa ini adalah untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik variabel yang diteliti.
Bentuknya
tergantung
jenis
datanya.
2. Analisa bivariat

Analisa bivariat dilakukan


untuk mengetahui hubungan antara
variabel
independen
dengan
variabel
dependen
dengan
menggunakn uji statistik.

III. Hasil
Penelitian
Pembahasan
a. Karakteristik Responden
1. Usia Remaja Putri

Dan

Tabel 4.1
Distribusi Responden
Berdasarkan Usia Remaja Putri
Usia
N
%
12 thn
33
22,6
13 thn
73
50,0
14 thn
31
21,2
15 thn
9
6,2
Total
146
100,0
Sumber : Data Primer 2013
Berdasarkan data pada tabel 4.1
dari 146 reponden di dapatkan
remaja putri yang berusia 12 tahun
ada 33 orang (22,6%), yang berusia
13 tahun ada 73 orang (50,0%) ,
yang berusia 14 tahun ada 31 orang
(21,2%) , dan yang berusia 15 tahun
ada 9 orang (6,2%)
2. Usia Menarche Responden
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan
Usia Menarche Pada Remaja Putri
Usia
n
%
menarche
10
58
39,7
11
24
16,4
12
48
32,9
13
16
11,0
Total
146
100,0
Sumber : Data Primer 2013

Berdasarkan tabel 4.2 dari 146


responden didapatkan usia menarche
pada usia 10 tahun berjumlah 58 siswi
(39,7%), pada usia 11 tahun
berjumlah 24 siswi (16,4%), pada
usia 12 tahun berjumlah 48 siswi
(32,9%) dan pada usia 13 tahun
berjumlah 16 siswi (11,0%). Dari
hasil penelitian yang dapat di lihat
pada tabel 4.4, sebagian besar remaja
di SMPN 8 Kota Gorontalo
mendapatkan menarche pada usia
yang normal yaitu 88 siswi, dan 58
siswi mendapatkan menarche pada
usia yang tidak normal.
Berdasarkan hasil penelitian,
maka asumsi peneliti tentang usia
menarche yang terjadi di usia < 11
tahun di pengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya keadaan gizi,
lingkungan dari remaja itu sendiri,
dan status sosial ekonomi dari orang
tua. Misalnya makanan yang bergizi
tinggi akan lemak dari protein hewani
akan meningkatkan kadar estrogen
yang mempengaruhi pertumbuhan
hormon
reproduksi
sehingga
menarche timbul lebih cepat dari
batas normal. Lingkungan dari
seorang remaja misalnya pergaulan
masa kini yang semakin bebas karena
munculnya pergaulan baru dari efek
dunia luar menyebabkan seorang
remaja akan gampang tergoda dengan
lawan jenisnya sehingga memicu
kematangan hormon reproduksi.
Status sosial ekonomi seorang remaja
dari kalangan ekonomi rendah akan
berdampak pada makanan yang
dikonsumsinya misalnya mereka
makan seadanya tanpa memikirkan
kandungan gizinya, sebaliknya remaja
dari kalangan ekonomi tinggi, mereka
lebih mudah mendapatkan makanan
yang disukainya karena didukung
oleh pendapatan yang diperoleh

3. Status Gizi
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan
Status Gizi Pada Remaja Putri
Status gizi ( n
Persentase
IMT )
T. Normal
72
49,3%
Normal
74
50,7 %
Total
146
100%
Sumber : Data Primer 2013
Berdasarkan hasil penelitian
pada tabel 4.5 dari 146 responden
terdapat 72 siswi yang mempunyai
status gizi tidak normal dengan
persentase 49,3 % dan 74 siswi yang
mempunyai status gizi normal dengan
persentase 50,7 %. Untuk responden
yang mempunyai status gizi yang
tidak normal (<18,5Kg/m2) sebanyak
38 responden dan yang tidak normal
(>25Kg/m2) sebanyak 32 responden.
Berdasarkan hasil penelitian
maka asumsi peneliti tentang status
gizi yang normal (18,5-25 Kg/m2) dan
status gizi yang tidak normal (> 25
Kg/m2), jika dilihat dari lingkungan
sekolah itu sendiri salah satu faktor
yang membuat status gizi baik
dikarenakan, di depan sekolah mereka
terdapat para penjual makanan yang
cepat saji seperti penjual somai. Kita
ketahui somai itu ada yang terbuat
dari ikan ataupun daging sapi.
Kandungan protein dan lemak dari
ikan dan daging sapi yang tinggi

mengakibatkan pertumbuhan berat


badan pada remaja perempuan.
Sedangkan
remaja
yang
mendapatkan status gizi tidak normal
(< 18,5Kg/m2) dipengaruhi oleh
keadaan status sosial ekonomi dari
orang tuanya yang tidak mencukupi
kebutuhan anaknya. Atau juga orang
tuanya yang tidak dapat memberikan
anaknya uang jajan disekolah untuk
sama mengikuti kebiasaan temantemanya membeli makanan sesuka
hati dengan remaja dari kalangan
ekonomi tinggi.
b. Hubungan Status Gizi Dengan
Usia Menarche
Tabel 4.6
Hubungan Status Gizi Dengan Usia
Menarche Pada Remaja Putri
Status
gizi
(IMT)
Tidak
normal
Norma
l
Total

Usia Menarche
Tidak
Normal
normal
11-13 thn
<11 thn
n
%
n
%
51,
48,
37
4
35
6

72

100,
0

51

74

88

68,
9
60,
3

23
58

31,
1
39,
7

Total

14
6

100,
0
100,
0

X2
pValu
e

4,68
4
0,04
6

Sumber : Data Primer 2013


Berdasarkan pada tabel 4.6
didapatkan dari pada 72 responden
yang memiliki status gizi yang tidak
normal dengan usia menarche yang
normal di dapatkan 37 orang dan
yang memiliki status gizi yang tidak
normal dengan usia menarche yang
tidak normal di dapatkan 35 orang
Pada 74 responden yang
memiliki status gizi yang normal
dengan usia menarche yang normal
sebanyak 51 orang sedangkan
responden yang memiliki status gizi
yang normal dengan usia menarche
yang tidak normal sebanyak 23
orang.

Dari hasil uji statistik dengan


menggunakan
uji
chi
square
didapatkan hasil X2 hitung 4,684
lebih besar dari X2 tabel (3,841) dan
nilai p- value = 0,046 yang berarti
terdapat hubungan antara status gizi
dengan usia menarche pada remaja
putri di SMPN 8 Kota Gorontalo.
Berdasarakan hasil penelitian
maka asumsi peneliti adalah hal ini
dikarenakan status gizi seseorang
berkaitan erat dengan asupan
makanan
yang
dikonsumsinya.
Seseorang yang mendapatkan asupan
gizi yang baik atau gizi yang lebih
maka akan mempengaruhi hormon
pertumbuhan tubuh khususnya akan
mempercepat kematangan hormon
reproduksi
untuk
mendapatkan
menarche dini atau tepat pada
waktunya, begitu juga sebaliknya
seseorang yang mendapatkan asupan
gizi yang kurang akan menyebabkan
penurunan fungsi reproduksi yang
mengakibatkan lamanya menarche.
Namun hal ini tidak selamanya
menjadi patokan , karena berdasarkan
hasil penelitian ada juga remaja yang
mempunyai status gizi tidak normal
(<18,5 Kg/m2) tetapi mendapatkan
menarche pada usia yang normal (32
responden) dan usia menarche tidak
normal (6 responden). Hal ini
dipengaruhi karena kehidupan remaja
itu sendiri, faktor lingkungan sangat
berperan dalam kejadian ini, dimana
gaya hidup remaja sekarang yang
semakin modern didukung oleh letak
SMPN 8 Kota Gorontalo itu sendiri
terletak
ditengah
kota
yang
kehidupannya sudah jauh meningkat
dengan adanya media elektronik yang
semakin canggih. Karena rangsangan
dari luar misanya film seks bebas,
buku atau majalah seks, rangsangan
serta godaan dari lawan jenis secara

langsung terhadap seksual akan


masuk ke panca indera yang
kemudian merangsang pusat pubertas
untuk
kematangan
hormon
reproduksi.
Sehingga
menarche
timbul pada waktunya atau menarche
timbul lebih awal.

IV. Kesimpulan Dan Saran


a. Kesimpulan
1. Dari 146 responden terdapat
usia menarche yang normal
sebanyak 88 siswi dan usia
menarche yang tidak normal
sebanyak 58 siswi.
2. Dari 146 responden terdapat 74
siswi yang mempunyai status
gizi normal dengan persentase
dan 72 siswi yang mempunyai
status gizi tidak normal dengan
persentase.
3. Dari hasil uji statistik dengan
menggunakan uji chi square,
terdapat hubungan antara status
gizi dengan usia menarche pada
remaja putri di SMPN 8 Kota
Gorontalo.
b. Saran
1. Dinas Pendidikan
Meningkatkan kerja sama lintas
sektor dengan Dinas Kesehatan
dalam hal memberdayakan
petugas kesehatan untuk terjun
langsung ke sekolah-sekolah
dalam program pemantauan
status gizi untuk anak usia
sekolah.
2. Pihak sekolah
a. Sekolah
hendaknya
selalu
memberikan
pendidikan
kesehatan terutama masalah
reproduksi untuk mereka yang
mendapatkan menstruasi lebih

dini, serta penyuluhan akan


adanya dampak tersebut.
b. Memberdayakan UKS (Usaha
Kesehatan Sekolah) sebagai
wadah para siswa mengetahui
pentingnya kesehatan terutama
dalam hal asupan gizi yang baik
untuk usia remaja.
3. Kepada wali siswa/ orang tua
Hendaknya
selalu
memperhatikan
pertumbuhan
dan perkembangan anak mereka
terutama dalam hal pola makan
untuk mencukupi status gizi
yang bisa mempengaruhi proses
kematangan seksual terutama
menarche.
4. Peneliti lain
Diharapkan kepada peneliti lain
untuk ikut mensertakan variabel
lain dalam yang ada
hubunganya dengan usia
menarche misalnya kesehatan
umum (penyakit kronis), faktor
iklim, faktor ras atau suku
bangsa dan lain-lain.
V. DAFTAR PUSTAKA
Abudayya,
A.H.,
dkk.
2009.
Sociodemographic
Correlates of Food Habits
Among School Adolescents
(1215 year) in North Gaza
Strip, Norway: University
of Oslo. Available from:
http://www.biomedcentral.c
om/1471-2458/9/185
[
Accessed 26 february 2013
]
Agustin ID. Hubungan antara status
gizi, aktivitas fisik dan
tingkat sosial ekonomi
terhadap
kejadian
menarche
pada remaja
putri di SMPN 17 Bekasi

tahun
2010
[skripsi].
Depok:
Universitas
Indonesia;
2010.
[
Accessed 26 february 2013
]
Ana Yosia.T., 2008. Hubungan Indeks
Massa Tubuh Terhadap
Usia Menarhe Pada Siswi
SMP Negeri 2 Tanjung
Morawa
Kec.Tanjung
Morawa Kab.Deli Serdang
Tahun
2008.
Medan:
Universitas
Sumatera
Utara.
http://repository.usu.ac.id/h
andle/123456789/16581. [5
Mei 2013]
Boston University Medical Center,
2010. Genes link puberty
timing and body fat in
women. Available from
http://www.sciencenewslin
e.com/medicine/201011211
2000008.html. [Accessed
26 february 2013].
Buyken, A.E., Karaolis-Danckert, N.,
Remer,
T.
2008.
Association of Prepubertal
Body
Composition
in
Healthy Girls and boys
with The Timing of Early
and Late Pubertal Markers.
American
Journal
of
Clinical
Nutrition.
Available
from:
http://www.ajcn.org/cgi/co
ntent/short/ajcn.2008.26733
v1. [5 Mei 2013]
Depkes RI. 2003. Survei Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT)
1997. Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan.
Jakarta.
Depkes RI. 2010. Riset Kesehatan
Dasar. Badan Penelitian
dan
Pengembangan
Kesehatan. Jakarta.
Edward, et al., 2007. Mean Age of
Menarche in Trinidad and
Its Relationship to Body
Mass Index, Ethinicity and
Mothers Age of Menarche.
Anatomy Unit, Faculty of
Medical
Sciences
University of the West
Indies. Online Journal of
Biological Sciences 7(2).
[Accessed 26 february
2013].
Gaudineau, A., et al., 2010. Factors
associated
with
early
menarche: results from the
French Health Behaviour in
School-aged
Children
(HBSC) study. BMC Public
Health 10:175. Available
from:
http://www.biomedcentral.c
om/14712458/10/175.
[Accessed 26 february
2013].
Goldman,

L., dkk. 2000. Cecil


Textbook Of Medicine. In
Henrich,
Janet
B.,
Levinson,
Wendy.
Approach to Womens
Health. America: Saunders
Company.

Hammond, K.,12th ed. Assessment:


Dietary and Clinical Data.
In: Mahan, L.K., and
Escott-Stump, S., 2008.

Krauses Food & Nutrition


Therapy. US : Saunders
Elsevier:
Page
383407.Jakarta:
Penerbit
Tridasa Printer. [Accessed
26 february 2013].
Hidayat,

A.A.
2007.
Riset
Keperawatan dan Teknik
Penulisan Ilmiah. Jakarta:
Salemba Medika.

Karapanou dkk, 2010. Determinants


of menarche. Reproductive
Biology and Endocrinology
8(115). Available from:
http://www.rbej.com/conte
nt/8/1/115. [Accessed 26
february 2013].
Manuaba, LB.G., Manuaba, L.A.C.,
dan Manuaba, I.B.G.F.,
2007. Pengantar Kuliah
Obstetri. 1st ed. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Maqbool,

A., Olsen, I.E., and


Stallings,
V.A.,
2008.
Clinical Assessment of
Nutritional
Status.
Available
from:
http://anhi.org/learning/pdf
s/bcdecker/Clinical_Assess
ment_of_Nutritional_Status
.pdf. [Accessed 26 february
2013].

Noor, S. A. 2011. Hubungan Antara


Status Gizi Dengan Usia
Menarche Pada Siswa
Sekolah Dasar (Sd) Dan
Sekolah
Menengah
Pertama (Smp) Shafiyyatul
Amaliyyah Medan Medan:
Universitas
Sumatera

Utara. Available from


http://repository.usu.ac.id
[Accessed 26 february
2013]
Notoadmodjo
Soekidjo,
2007.
Kesehatan
Masyarakat
Ilmu dan Seni. Jakarta :
Rineka Cipta .
Notoadmodjo
Soekidjo,
2010.
Metodologi
Penelitian
Kesehatan.
Jakarta
:
Rineka Cipta .
Panji Irawan, C. 2010. Sering Tidak
Haid? Bisa jadi Anda
Mengalami Amenorrhea.
Online.
Available
at
https://panji1102.wordpress
.com/2010/06/03/seringtidak-haid bisa-jadi-andamengalami-amenorrhea/
(Accessed 26 february
2013).
Pulungan, P.W. 2009. Gambaran
Usia
Menarche
Pada
Remaja Putri Di SMP
Shafiyyatul Amaliyyah Dan
SMP Nurul Hasanah Kota
Medan
Tahun
2009.
Medan:
Universitas
Sumatera Utara. Available
from
http://repository.usu.ac.id
[Accessed 26 february
2013]
Rebar, R.W., 2002. Puberty. In:
Berek, Jonathan S., dkk.
Novaks
Gynecology.
USA: Lippincott Williams
Wilkins

Roditis,

Rosidah,

M.L.,
dkk.
2009.
Epidemiology
and
Predisposing Factors of
Obesity in Greece: From
The Second World War
Until
Today.
Dalam:
Krassas, Gerasimos. E (ed).
2009. Journal of Pediatric
Endocrinology
and
Metabolism.
London:
Freund Publishing House.
[Accessed 26 february
2013].
I., 2008. Gambaran
Pengetahuan
Remaja
Tentang
Menstruasi
Pertama Pada Siswi SMP
Harapan
Desa
Paya
Bakung
Kecamatan
Hamparan Perak Tahun
2006, Akademi Kebidanan
Helvetia Medan. Diperoleh
dari:
http://library.helvetia.ac.id/
gdl.php?mod=browse&op=
read&id=supthelpp
idarosidah-6. [Accessed 26
february 2013]

Ramadani,
S.,2012.
Hubungan
Antara Status Gizi Dan
Aktifitas Fisik Dengan Usia
Menarche Siswi Smp AlAzhar 8 Kemang Pratama
Bekasi Tahun 2012. Jakarta
: Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Jakarta.
[Accessed 26 february
2013]
Sarwono, 2007. Ilmu Kandungan.
Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

Silva, D. P. 2005. Menarche and


Lifestyle.
Wisconsin
Medical Journal Vol 104,
No
7.
Wisconsin:
Gundersen
Lutheran
Medical Centre.
Supariasa, I.D.N., Bakri, B., Fajar, I.
2002. Penilaian Status
Nutrisi. Jakarta: EGC
Suyatno.

2009. Survei Konsumsi


Sebagai Indikator Status
Gizi.
Yogyakarta:
Universitas
Diponegoro.
Available
from:
http://undip.ac.id [Accessed
15 Februari 2013]

Wardlaw, G.M., Hampl, J.S., and


DiSilvestro,
2004.
Perspective in Nutrition. 6th
ed. New York: McGraw
Hill. WHO
Waryana. 2010. Gizi Reproduksi.
Pustaka
Rihama.
Yogyakarta
Wiknjosastro,
H.,
Saifuddin,
A.B.,Rachimhadhi,
T.,
2007 . Ilmu kandungan.
Ed.2,Cet.5.Jakarta:PT Bina
Pustaka

PERMOHONAN RESPONDEN

Kepada Yth :
Saudari ..............
Di
SMP Negeri 8 Kota Gorontalo
Dengan Hormat,
Saya adalah mahasiswi SI KEPERAWATAN UNG yang akan
mengadakan penelitian dengan judul Hubungan Status Gizi Dengan Usia
Menarche Pada Remaja Putri di SMPN 8 Kota Gorontalo. Data yang diperoleh
hanya dipergunakan untuk keperluan penelitian, kerahasiaan identitas remaja
akan dijaga dan tidak disebarluaskan dan untuk itu cukup mencantumkan nama
inisial.
Saya sangat menghargai remaja untuk meluangkan waktunya ikut serta
menjadi responden dengan menandatangani persetujuan (informed consent) yang
di sajikan. Atas kesediaan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih semoga
segala bantuan anda dapat memberi dukungan bagi perkembangan ilmu
keperawatan khususnya di masa yang akan datang.
Gorontalo , Mei 2013
Peneliti

Siti Astari Laadjim

FORMAT PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)

Setelah mendengar dan memahami maksud penelitian yang telah


dijelaskan oleh saudari Astari, mahasiswi SI KEPERAWATAN UNG dengan ini
saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Alamat :
Bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan dengan judul:
Hubungan Status Gizi Dengan Usia Menarche Pada Remaja Putri di SMPN 8
Kota Gorontalo. Informasi dan data yang saya berikan adalah benar adanya
sesuai dengan kenyataan dan pengetahuan saya.
Demikian persetujuan ini saya tanda tangani dengan suka rela tanpa paksaan dari
pihak manapun.
Gorontalo,

Mei 2013

Responden

Lembar Observasi
No
Kode

Nama

Kelas

Umur

Usia
menarche

Berat
badan

Tinggi
badan

IMT

MASTER TABEL PENELITIAN


Hubungan Status Gizi Dengan Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMPN 8 Kota Gorontalo

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Nama
An.
D.G
An. E.
C
An.
R.F
An.
W.A
An.
R.N

Kelas

Umur

Usia Menarche

VII

12

10

VII

12

10

VII

12

12

VII

13

10

VII

13

10

An. I.P

VII

12

13

VII

13

VII
VII

An.
Y.A
An. N.
I
An. A.

Kriteria
Tidak
Normal
Tidak
Normal

Berat Badan

Tinggi Badan

IMT

Kriteria2

42

148

19.17

Normal

55

147

25.45

Tidak
Normal

Normal

39

142

19.34

Normal

50

139

25.87

48

138.5

25.03

Normal

35

142

17.36

10

Tidak
Normal

55

147

25.45

13

11

Normal

39

143

19.07

Normal

12

11

Normal

39

142

19.34

Normal

Tidak
Normal
Tidak
Normal

Tidak
Normal
Tidak
Normal
Tidak
Normal
Tidak
Normal

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

A
An.
A.L
An.
S.D
An.
D.A
An.
W.K
An.
S.A
An.
E.Y
An.
A.H
An.
N.D
An.
R.R
An.
F.D
An.
M.A
An.
A.F
An.
F.A

VII

13

10

Tidak
Normal

47

137

25.04

Tidak
Normal

VII

13

12

Normal

42

148

19.17

Normal

VII

13

10

Tidak
Normal

50

141

25.14

VII

12

12

Normal

34

151

14.9

VII

13

10

Tidak
Normal

50

139

25.87

VII

14

12

Normal

38

149

17.11

VII

13

12

Normal

42

142.5

20.82

Normal

VII

12

12

Normal

45

146

21.11

Normal

VII

13

10

Tidak
Normal

50

139

25.87

Tidak
Normal

VII

12

12

Normal

49

146

22.98

Normal

VII

12

12

Normal

38

148

17.34

Tidak
Normal

VII

13

10

Tidak
Normal

50

139

25.87

Normal

VII

13

12

Normal

39

150

17.33

Tidak
Normal

Tidak
Normal
Tidak
Normal
Tidak
Normal
Tidak
Normal

23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

An.
A.T
An.
S.R
An.
S.O
An.
N.G
An.
M.S
An.
R.N
An. F
An.
S.N
An.
N.B
An.
R.L
An.
M.A
An. S
An.
C.L

VII

14

13

Normal

40

148

18.26

Tidak
Normal

VII

12

12

Normal

44

148

20.08

Normal

VII

13

12

Normal

40

149

18.01

Tidak
Normal

VII

13

12

Normal

53

152

22.93

Normal

VII

12

10

Tidak
Normal

55

147.5

25.28

VII

13

11

Normal

55

147.5

25.28

VII

12

11

Normal

39

145

18.5

Tidak
Normal
Tidak
Normal
Normal

VII

12

11

Normal

45

141

22.6

Normal

VII

13

10

Tidak
Normal

55

147

25.28

Tidak
Normal

VII

13

12

Normal

49

161

18.9

Normal

VII

13

13

Normal

38

141

19.1

Normal

VII

12

10

Tidak Normal

45

145

21.4

Normal

VII

13

11

Normal

39

145

18.54

Normal

54

146.5

25.16

49

149

22.07

36

An. N

VII

12

10

37

An.P.C

VII

12

10

Tidak
Normal
Tidak

Tidak
Normal
Tidak

Normal

Normal
Tidak
Normal

38

An.N

VII

12

13

Normal

40

148

18.26

39

An. A

VII

12

10

Tidak
Normal

47

147

21.75

Normal

VII

13

11

Normal

30

141

15.08

Tidak
Normal

VII

13

10

Tidak
Normal

52

148

23.73

Normal

VII

13

12

Normal

40

138.5

20.85

Normal

VII

13

10

Tidak
Normal

55

147

25.28

Tidak
Normal

VII

13

13

Normal

44

147.5

20.22

Normal

VII

13

10

Tidak
Normal

55

146

25.8

40
41
42
43
44
45

An.
T.Y
An.
G.W
An.
S.N
An.
N.A
An.
L.O
An.
V.T

46

An. R

VII

13

12

Normal

40

148

18.26

47

An. I.R

VII

13

10

Tidak
Normal

47

136

25.41

VII

13

11

Normal

56

148

25.56

VII

12

11

Normal

55

147.5

25.28

VII
VII

14
13

12
11

Normal
Normal

42
40

150
148

18.67
18,26.

48
49
50
51

An.
S.A
An.
D.P
An. S.I
An. S.

Tidak
Normal
Tidak
Normal
Tidak
Normal
Tidak
Normal
Tidak
Normal
Normal
Tidak

R
Tidak
Normal
Normal
Tidak
Normal
Normal
Tidak
Normal
Normal

52

An. R

VII

12

10

53

VII

13

12

VII

13

10

55

An.N.I
An.
F.A
An. R

VII

12

12

56

An. K

VII

12

10

57

An. N

VII

12

11

58

An. S

VII

12

10

59
60

An. A
An. B.I

VII
VII

13
12

11
11

61

An. I.P

VII

13

10

VII

14

10

VII

12

13

Tidak
Normal
Normal
Normal
Tidak
Normal
Tidak
Normal
Normal

VII

13

12

Normal

54

62
63
64

An.
A.M
An. Y
An.
A.D

65

An. B

VII

12

10

66

An.I
An.
N.L

VII

13

12

Tidak
Normal
Normal

VII

12

12

Normal

67

56

148

25.56

35

136

18.92

Normal
Tidak
Normal
Normal

57

150

20.39

Normal

50

158

20.02

34

136

18.38

36

146

16.88

56

148

25.56

54
40

151
147

23.68
18.5

Normal
Tidak
Normal
Tidak
Normal
Tidak
Normal
Normal
Normal

56

151

24.56

Normal

42

146.5

19.57

Normal

43

148

19.63

35

145.5

16.53

69

150.5

30.46

42

150

18.67

41

153

17.5

Normal
Tidak
Normal
Tidak
Normal
Normal
Tidak
Normal

56

148

25.56

45

149

23.56

Tidak
Normal
Normal

49

152.5

21.07

Normal

Normal

46

147.5

21.14

Normal

11

Normal

50

148

22.82

Normal

13

10

Tidak
Normal

50

146

23.45

Normal

VII

12

12

Normal

37

147.5

17.01

VII

15

12

Normal

39

145

18.42

VII

13

13

Normal

46

152.5

19.78

Normal

VII

13

12

Normal

44

148

20.08

Normal

39

146

18.29

44

148

20.08

59

146

27.67

68

An. F

VII

12

10

69

An. M
An.
R.M
An.
P.A
An.
N.D

VII

12

12

VII

12

10

VII

13

12

VII

13

VII

70
71
72
73
74
75
76
77

An. N
An.
A.N
An. S.
A
An.
M.K
An.
S.M

Tidak
Normal
Normal
Tidak
Normal

Tidak
Normal
Normal
Tidak
Normal

Tidak
Normal
Tidak
Normal

Tidak
Normal
Normal
Tidak
Normal

78

An. I.P

VII

14

10

79

An. S.P
An.
M.C
An.
N.S
An.

VII

13

12

VII

13

10

VII

13

12

Normal

41

142

20.33

Normal

VII

14

10

Tidak

51

143.5

24.76

Normal

80
81
82

83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95

F.W
An.
Y.P
An.
S.K
An.
R.A
An.
A.P
An.
F.L
An.
M.S
An.
M.P
An.
A.B
An.
D.S
An.
W.M
An.
R.T
An.
N.O
An. J.A

Normal
VII

13

13

Normal

47

152.5

19.31

Normal

VII

13

12

Normal

41

137

21.84

Normal

VII

14

10

66

152

28.56

VII

13

10

65

146

30.49

VII

14

12

Normal

40

155

16.64

VII

13

12

Normal

39

147.5

17.93

VII

15

11

Normal

48

148

21.91

Normal

VII

15

12

Normal

39

148

17.8

Tidak
Normal

VII

13

13

Normal

46

154.5

19.27

Normal

VIII

13

10

58

149

26.12

Tidak
Normal

VIII

12

10

45

148

20.54

Normal

VIII

13

11

Normal

47

163.5

17.58

Tidak
Normal

VIII

13

10

Tidak
Normal

59

156

24.24

Normal

Tidak
Normal
Tidak
Normal

Tidak
Normal
Tidak
Normal

Tidak
Normal
Tidak
Normal
Tidak
Normal
Tidak
Normal

96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107

An.
F.H
An.
A.D
An.
A.C
An.
O.M
An.
D.M
An.
N.B
An.
A.S
An.
S.A
An.
S.K
An.
F.T
An.
S.L
An.
A.A

VIII

14

11

Normal

37

139

19.15

Normal

VIII

13

11

Normal

52

151

22.8

Normal

VIII

13

10

Tidak
Normal

48

146

22.5

Normal

VIII

14

12

Normal

45

151.5

19.6

Normal

VIII

14

11

Normal

54

155

22.47

Normal

VIII

13

10

Tidak
Normal

50

150

22.22

Normal

VIII

14

12

Normal

50

154

21.08

Normal

VIII

13

10

Tidak
Normal

40

142

19.8

Normal

VIII

14

12

Normal

40

148.5

18.1

Tidak
Normal

VIII

14

13

Normal

48

145.5

22.67

Normal

VIII

13

12

Normal

41

147.5

18.8

Normal

VIII

15

10

Tidak
Normal

58

159

22.94

Normal

108

An. J.A

VIII

14

13

Normal

41

155

17.06

109

An.
O.Z

VIII

13

13

Normal

43

154.5

18.01

Tidak
Normal
Tidak
Normal

110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123

An. S.P
An.
Y.A
An.
S.A
An. I.U
An.
R.A
An.
S.D
An.
N.M
An. I. I
An.
A.P
An.
F.A
An.
M.A
An. I.H
An.
K.M
An. M.
B

Tidak
Normal
Tidak
Normal
Tidak
Normal
Tidak
Normal

VIII

14

12

Normal

37

144.5

17.72

VIII

14

13

Normal

41

155

17.06

VIII

13

10

Tidak
Normal

35

147.5

16.09

VIII

13

12

Normal

41

153

17.51

VIII

14

11

Normal

48

144.5

22.98

Normal

VIII

14

12

Normal

39

151.5

16.99

Tidak
Normal

VIII

13

13

Normal

40

145.5

18.89

Normal

VIII

14

10

Tidak
Normal

53

157.5

21.37

Normal

VIII

13

12

Normal

38

146

17.82

VIII

14

12

Normal

43

159

17

VIII

14

12

Normal

40

153.5

16.97

VIII

15

10

Tidak
Normal

56

156

23.01

Normal

VIII

14

12

Normal

45

150.5

19.86

Normal

VIII

15

10

Tidak
Normal

59

154.5

24.7

Normal

Tidak
Normal
Tidak
Normal
Tidak
Normal

124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135

An.
M.A
An. R.
A
An.
K.T
An.
F.M
An.
Y.H
An.
N.M
An.
W.S
An. I.S
An.
T.P
An. I.H
An. R.
D
An.
N.G

Tidak
Normal
Tidak
Normal

VIII

14

13

Normal

40

148

18.26

VIII

13

10

Tidak
Normal

36

144

17.36

VIII

14

12

Normal

46

149

20.71

Normal

VIII

13

10

Tidak
Normal

40

148

18.26

Tidak
Normal

VIII

14

11

Normal

52

151

22.8

Normal

VIII

15

12

Normal

38

156

15.61

VIII

13

13

Normal

38

155

15.8

VIII

14

10

59

150

26.22

VIII

13

10

44

147.5

20.22

Normal

VIII

13

11

51

155

21.22

VIII

13

10

59

146

27.67

Normal
Tidak
Normal

VIII

13

11

Normal

53

152

22.93

Normal

Tidak
Normal
Tidak
Normal
Normal
Tidak
Normal

Tidak
Normal
Tidak
Normal
Tidak
Normal

136

An. D.I

VIII

13

10

Tidak
Normal

55

147

25.45

Tidak
Normal

137

An.
A.O

VIII

15

12

Normal

47

149.5

21.02

Normal

138

An. T.

An.
Z.W
An.
140
H.A
An.
141
F.A
An.
142
S.N
An.
143
N.B
An.
144
N.T
An.
145
S.M
An.
146
S.N
Keterangan :
139

VIII

14

10

Tidak
Normal

55

147

25.45

Tidak
Normal

VIII

13

12

Normal

46

152

19.9

Normal

VIII

14

10

53

148.5

24.03

Normal

VIII

13

10

56

148

25.56

Tidak
Normal

VIII

13

12

Normal

49

155

20.39

Normal

VIII

13

11

Normal

56

148

25.56

VIII

14

10

82

161

31.63

VIII

14

10

53

149

23.87

Normal

VIII

15

10

55

147

25.45

Tidak
Normal

1. Usia Menarche
Normal : 11-13
Tidak normal : <11 tahun
2. IMT
Normal : 18,5-25
tidak normal : < 18,5 dan > 25

Tidak
Normal
Tidak
Normal

Tidak
Normal
Tidak
Normal
Tidak
Normal

Tidak
Normal
Tidak
Normal

HASIL UJI STATISTIK

a. Usia Responden
Statistics
usia remaja putrid
N

Valid

146

Missing

0
usia remaja putri
Cumulative
Frequency

Valid

Percent

Valid Percent

Percent

12

33

22.6

22.6

22.6

13

73

50.0

50.0

72.6

14

31

21.2

21.2

93.8

15

6.2

6.2

100.0

146

100.0

100.0

Total

b. Usia Menarche Responden

Statistics
usia menarche
N

Valid
Missing

146
0

Mean

11.15

Median

11.00

Mode
Std. Deviation

10
1.072

Minimum

10

Maximum

13

usia menarche
Cumulative
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Percent

10

58

39.7

39.7

39.7

11

24

16.4

16.4

56.2

12

48

32.9

32.9

89.0

13

16

11.0

11.0

100.0

146

100.0

100.0

Total

c. Pengelompokkan Usia Menarche


Statistics
usia menarche
N

Valid

146

Missing

Usia Menarche
Cumulative
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Tidak Normal

58

39.7

39.7

39.7

Normal

88

60.3

60.3

100.0

146

100.0

100.0

Total

d. Pengelompokkan Status Gizi Berdasarkan IMT


Statistics
STATUS GIZI (IMT)
N

Percent

Valid
Missing

146
0

Status Gizi (IMT)


Cumulative
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Percent

Tidak Normal

72

49.3

49.3

49.3

Normal

74

50.7

50.7

100.0

146

100.0

100.0

Total

e. Hubungan Status Gizi Dengan Usia Menarche

Case Processing Summary


Cases
Valid
N
Status Gizi (IMT) * Usia

146

Missing

Percent

100.0%

Total

Percent
0

.0%

Percent
146

100.0%

Menarche

Status Gizi (IMT) * Usia Menarche Crosstabulation


Usia Menarche
Tidak Normal
Status Gizi (IMT) Tidak Normal

Count
Expected Count
% within Status Gizi (IMT)

Normal

Count
Expected Count
% within Status Gizi (IMT)

Total

Count
Expected Count
% within Status Gizi (IMT)

Normal

Total

35

37

72

28.6

43.4

72.0

48.6%

51.4%

100.0%

23

51

74

29.4

44.6

74.0

31.1%

68.9%

100.0%

58

88

146

58.0

88.0

146.0

39.7%

60.3%

100.0%

Chi-Square Tests

Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio

Exact Sig. (2-

Exact Sig.

(2-sided)

sided)

(1-sided)

.030

3.980

.046

4.710

.030

4.684
b

Df

Asymp. Sig.

Fisher's Exact Test


Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases

.042
4.651

.031

146

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 28,60.
b. Computed only for a 2x2 table

.023

CURRICULUM VITAE
Penulis bernama lengkap Siti Astari. Laadjim yang
dilahirkan di Pakowa pada tanggal 20 September 1991
dengan jenis kelamin perempuan. Anak kedua dari tiga
bersaudara dari pasangan Alparis Laadjim dan Rauda
Haruna. Beragama Islam. Penulis menyelesaikan
pendidikan formal

di SDN Pembina Pakowa

Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai pada tahun 1997 hingga lulus pada
tahun 2003. Pada tahun yang sama juga penulis diterima di SMP N 1 Pagimana
Kabupaten Banggai dan menyelesaikan studinya pada tahun 2006. Kemudian
penulis melanjutkan studi di SMA N Pagimana 1 dan Lulus pada tahun 2009, dan
pada tahun yang sama penulis diterima di Universitas Negeri Gorontalo pada
Jurusan kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan
melalui Jalur SEMARAK.
Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam berbagai kegiatan formal
maupun non formal, sebagai berikut :
1. Peserta Pra Masa Integrasi Mahasiswa Baru (MIMBAR) dan MIMBAR di
Universitas Negeri Gorontalo pada tahun 2009.
2. Ketua Departemen Kewirausahaan Badan Eksekutisf Mahasiswa Fakultas
Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan pada periode 2011-2012.

3. Peserta Aplikasi Ilmu Keperawatan (AIK Dasar,AIK I, AIK II, AIK III) di
Rumah Sakit Umum Prof DR. Aloeisaboe Gorontalo dan Rumah Sakit
Umum Daerah Toto Kabila
4. Peserta Aplikasi Ilmu Keperawatan (AIK JIWA) di Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Jawa Barat.
5. Peserta Kuliah Kerja Sibermas (KKS) Tematik Posdaya Periode JuliAgustus Tahun 2012 di Desa Lahumbo Kecamatan Tilamuta Kabupaten
Bualemo.
6. Peserta Aplikasi Ilmu Keperawatan Komunitas di Puskesmas Kabila dan
Puskesmas Suwawa.
7. Peserta Aplikasi Ilmu Keperawatan Gerontik di Panti Werdha

Anda mungkin juga menyukai