PENDAHULUAN
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan umat manusia saat ini,
semakin mempengaruhi juga pada semua aspek termasuk bidang kesehatan. Pada
waktu lampau umat manusia dihadapkan pada penyakit yang belum dapat
ditemukan metode pengobatan yang tepat, misalnya saja pada penyakit bawaan
lahir. Saat ini terjawab sudah pertanyaan mengenai metode pengobatan yang
sesuai. Salah satu jawabannya adalah metode terapi gen, metode yang sudah lama
dipelajari ilmuwan ini kini semakin dikembangkan karena memiliki presisi dan
efektifitas yang lebih baik.
Pada makalah berikut ini akan diuraikan mengenai sejarah singkat terapi
gen, penelitian mengenai penyakit yang telah dilakukan penelitian dengan metode
terapi gen khususnya Leber's Congenital Amaurosis (Lca) yang menyerang mata
pada berbagai kelahiran bayi diseluruh belahan dunia. Semoga makalah ini
memberikan informasi yang layak dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
BAB II
SEJARAH TERAPI GEN
A. Definisi Terapi Gen
Terapi gen adalah suatu teknik terapi yang digunakan untuk
memperbaiki gen-gen mutan (abnormal/cacat) yang bertanggung
jawab terhadap terjadinya suatu penyakit. Pada awalnya, terapi gen
diciptakan untuk mengobati penyakit keturunan (genetik) yang terjadi
karena mutasi pada satu gen (Marcovitz, 2009).
Penggunaan terapi gen pada penyakit gen mutan, kemudian
berkembang untuk mengobati penyakit yang terjadi karena mutasi di
banyak gen, seperti kanker. Selain memasukkan gen normal ke dalam
sel mutan, mekanisme terapi gen lain yang dapat digunakan adalah
melakukan rekombinasi homolog untuk menggantikan gen abnormal
dengan gen normal, mencegah ekspresi gen abnormal melalui teknik
perendaman gen, dan melakukan mutasi balik selektif sehingga gen
abnormal dapat berfungsi normal kembali (Marcovitz, 2009).
(Severe
Combined
Immnue
Defficiency).
Penyakit
ini
3. Tahun 2003
Pada NewScientist.com (20 Maret 2003). Mematikan kerja
salah gen mungkin merupakan cara baru untuk mengobati penyakit
Huntington. Potongan pendek RNA yang digunakan oleh sel untuk
mendegradasi RNA dari urutan tertentu. Jika RNA yang dirancang
untuk sesuai dengan RNA disalin dari sebuah gen yang rusak, maka
produk protein abnormal dari gen yang tidak akan diproduksi. topik
''Terapi gen dapat menonaktifkan'' Huntington di NewScientist.com
(13 Maret 2003).
4. Tahun 2004
Dari 350 uji klinik terapi gen yang dilaporkan oleh National
Institutes of Health Recombinant DNA Advisory Committee USA pada
bulan Maret 2000, 67% adalah terapi gen untuk penanganan kanker.
(Anderson, W.F., 2000) Hingga pertengahan Juli 2004, di Jepang telah
dikembangkan dua puluh protokol terapi gen. Diantaranya, lima belas
berkaitan dengan kanker. Penyakit-penyakit kanker yang dijadikan
target meliputi karsinoma sel ginjal, kanker paru-paru, kanker
oesophagus, kanker payudara, kanker prostat, kanker otak (malignant
glioma), leukemia, dan kanker kolon. (Yoshida, J. et al.,2004)
5. Tahun 2006
Pada bulan Mei 2006, tim ilmuwan yang dipimpin oleh Dr
Luigi Naldini dan Dr Brian Brown dari San Raffaele telethon Institut
Gene Therapy (HSR-TIGET) di Milan, Italia melaporkan sebuah
terobosan untuk terapi gen di mana mereka mengembangkan cara
untuk mencegah sistem kekebalan tubuh dari menolak sebuah gen
yang baru disampaikan. Mirip dengan transplantasi organ, terapi gen
telah diganggu oleh masalah penolakan kekebalan. Sejauh ini,
pengiriman gen 'normal' telah sulit karena sistem kekebalan tubuh
mengakui gen baru sebagai asing dan menolak sel yang membawa
itu.
Untuk
mengatasi
masalah
ini,
kelompok
HSR-TIGET
6. Tahun 2007
Pada tanggal 1 Mei 2007 Rumah Sakit Mata Moorfields dan
University
College
London
Institute
of
Ophthalmology
7. Tahun 2009
Pada bulan September tahun 2009, jurnal Nature melaporkan
bahwa para peneliti di University of Washington dan University of
Florida mampu memberikan penglihatan tiga warna untuk monyet
tupai menggunakan terapi gen, suatu prekursor yang berharap
pengobatan untuk buta warna pada manusia. Pada bulan November
tahun 2009, jurnal Science melaporkan bahwa para peneliti berhasil
menghentikan sebuah penyakit otak yang fatal, adrenoleukodystrophy,
menggunakan vektor yang berasal dari HIV untuk memberikan gen
untuk enzim yang hilang (Teresa, 2005).
1. Liposom
suatu globul lemak dan air yang digunakan untuk membawa gengen ke dalam sel. Nanosphere adalah partikel sintetik yang juga
dapat digunakan untuk pengiriman gen. Gen-gen yang dimaksud
dibawa oleh plasmid (DNA pendek berbentuk sirkular). Liposom
dan nanosphere dapat larut ke dalam sel dan melepaskan gen-gen
(Teresa, 2005)..
2. Gene gun
Gene
gun
adalah
teknik
dengan
menggunakan
butiran
3. Virus
virus dapat membawa dan menyalurkan materi genetik mereka ke
dalam sel inang sebagai bagian dari siklus replikasi mereka. Ini
materi genetik dasar berisi petunjuk 'tentang bagaimana untuk
menghasilkan lebih banyak salinan virus ini, pembajakan (Teresa,
2005)..
4. Retrovirus
Materi genetik pada retrovirus adalah dalam bentuk molekul RNA,
sedangkan materi genetik dari sel inang adalah bentuk DNA.
Ketika retrovirus menginfeksi sel inang, ia akan menginjeksikan
rendah
tuan
rumah
yang
hanya
metode
nonvirus
pada
posisi
yang
kurang
Strategi antisense
2.
Strategi antigene
strategi
antigene
juga
menggunakan
single
strain
10
disebabkan oleh beberapa hal, antara lain karena sifat double helix
yang mudah terbentuk dan lebih stabil, juga karena mRNA lebih
mudah dijadikan target karena berada di luar inti sel.
11
BAB III
PENGOBATAN PENDERITA LEBER'S CONGENITAL
AMAUROSIS (LCA)
A. Mengenal Leber's Congenital Amaurosis (Lca)
Leber's Congenital Amaurosis (Lca) atau Childhood blindness
merupakan salah satu kelompok penyakit keturunan yang ternjadi karena
adanya gangguan pada autosom resesif, memnyebabkan penurunan
ketajaman penglihatan pada bagian retina (Jacobson, 2015). Penyakit ini
diketahui disebabkan adanya mutasi pada kurang lebih 19 gen yang
berbeda, namun gen yang dianggap bertanggungjawab adalah gen yang
mengkode pigmen retina yaitu 65k retinal pigment epithelium-specific
retinoid isomerase (RPE65) (locus name LCA2; OMIM #204100) yang
bertanggungjawab hingga 10% proses regenerasi pigmen visual di
fotoreseptor pada bagian sel batang (Georgiadis, 2016).
Leber's Congenital Amaurosis (Lca) merupakan penyakit bawaan
yang dianggap tidak dapat disembuhkan hingga pada tahun 2008 dimana
terapi gen berhasil dikembangkan untuk penyakit yang disebabkan oleh
mutasi pada gen RPE65 tersebut. Kebanyakan penderita mutasi pada gen
RPE65 menunjukkan gejala penglihatan yang buruk pada saat masa
pertumbuhan atau masaih anak-anak, nystagmus (gerakan mata yang tidak
terfokus, ditandai dengan mata bergetar), reaksi pupil yang lambat, dan
perubahan tampilan pigmen mata (Richard, 2016).
Sebagian kecil penderita mutasi pada gen RPE65 mencari
pengobatan setelah dirasakan semakin buruknya pandangan mereka.
Hingga pada satu decade pertama diumur mereka akan menunjukkan
gejala yang sama yang didominasi oleh kebutaan pada malam hari
(Richard, 2016). Sebenarnya mutasi pada gen RPE65 bukan hanya
penyebab dari Leber's Congenital Amaurosis (Lca) yang memiliki
presentase sebesar 6-16%, namun salah satu penyebab penyakit retinis
pigmentosa atau severe early-chilhood-onset retinal dystrophy (SECORD)
12
meskipun persentase kea rah penyakit ini lebih kecil yakni berkisar 2%
(Shuo yang, 2016).
13
14
(a,b)
Meskipun
dilaporkan
berhasil
meningkatkan
kemampuan
taraf
hidup
penderita,
salah
satunya
adalah
15
Gambar 8. .foto bagian Fundus sebelum dan sesudah penyuntikan intravitreal dari
rAAV2-ND4 (n = 8 patients). S. Yang et al. / EBioMedicine 10 (2016) 258268
16
DAFTAR PUSTAKA
A Georgiadis, Y Duran. 2016. Development of an optimized AAV2/5 gene
therapy vector for Leber congenital amaurosis owing to defects in RPE65.
Gene Therapy advance online publication, 22 September 2016;
doi:10.1038/gt.2016.66
Anderson, W.F. 2000. Gene Therapy Scores against Cancer. Nature Med.6(8):
862-863.
Francesca Simonelli. 2010. Gene Therapy for Lebers Congenital Amaurosis
is Safe and Effective Through 1.5 Years After Vector Administration.
Molecular Therapy vol. 18 no. 3, 643650 mar. 2010
J.W.B. Bainbridge, M.S. Mehat. 2015. Long-Term Effect of Gene Therapy on
Lebers Congenital Amaurosis. The new England journal of medicine. vol.
372 no. 20 May 14, 2015
Marcovitz, Hal.. 2005. Gene therapy research. ReferencePoint Press, Inc: San
Diego, CA 92198
Ming, Y. 1996. Advances in Cancer Gene Therapy. McGill Journal of Med. 2:93106.
Richard G. Weleber. 2016. Results at 2 Years after Gene Therapy for
RPE65-Deficient Leber Congenital Amaurosis and Severe EarlyChildhoodeOnset Retinal Dystrophy. Ophthalmology Volume 123,
Number 7, July 2016
Samuel
Shuo Yang, Si-qi Ma.2016. Long-term outcomes of gene therapy for the treatment
of Leber's hereditary optic neuropathy. EBioMedicine 10 (2016) 258268
25
Teresa
Gen
pada
Penyakit
Kanker.
JKM.
Yoshida, J., Mizuno, M. & Wakabayshi. 2004. Interferon- Gene Therapy for
Cancer: Basic Research to Clinical Application. Cancer Sci 95(11): 858865.
Yoshida, T., Ohnami, S. & Aoki, K. 2004. Development of Gene Therapy to
Target Pancreatic Cancer. Cancer Sci 95(4):283-289.
17