2.
3.
4.
5.
C. Dasar Hukum
Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara di Negara Indonesia adalah
sebagai berikut:
1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara danKeamanan
Nasional. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan
Rakyat.
2. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI.
Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
3. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
4. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
berjalan dengan sukses. Oleh karena itu, diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang
sesuai dengan karakterristik bangsa Indonesia. Dengan adanya kesadaran akan bela negara,
kita harus dapat memiliki sikap dan prilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela
berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa
hendaknya ditanamkan sikap cinta tanah air sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap
bangsa dan Negara lebih meyakini dan lebih dalam.
Dalam sikap bela negara kita hendaknya mampu menyesuaikan diri dengan situasi
dan kondisi yang sedang berlangsung di negara kita, tidak mungkin kita tunjukan sikap bela
negara yang bersifat keras seandainya situasi keamanan nasional terkendali.
Menjaga diri, keluarga dan lingkungan sekitar sudah merupakan salah satu sikap bela negara
dalam sekala kecil. Mentaati peraturan pemerintah dan lain sebagainya. Bahkan menyanyikan
lagu bela negara yang diciptakan oleh Dharma Oratmangun atau mengenang hari bela negara
yang jatuh pada tanggal 19 Desember yang ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2006 adalah
salah satu bentuk bela negara sekala kecil.
Sehingga ketika kita sebagai warga negara sudah terbiasa melakukan hak dan
kewajiban sebagai warga negara dengan baik dan benar maka seandainya ada konprontasi
atau intervensi terhadap negara, kita akan peka menyikapinya bahkan dengan mengangkat
senjatapun kita akan berani karena jiwa bela negara dalam diri kita sudah terlatih dan
terbiasa.
By : Sayid Abdullah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik dengan
mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-fisik dapat
didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan Negara dengan cara
meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan
kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.
Guna menjamin tetap tegaknya Negara Republik Indonesia dan kelangsungan hidup bangsa
dan negara, maka sumber daya manusia menjadi titik sentral yang perlu dibina dan
dikembangkan sebagai potensi bangsa yang mampu melaksanakan pembangunan maupun
mengatasi segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) yang berasal
dari dalam maupun luar negeri.