Anda di halaman 1dari 2

REFLEKSI KASUS

Ikterik Neonatorum Patologis


1. Rangkuman Kasus
Bayi perempuan Ny.TP, usia 1 hari datang dari bangsal rawat gabung dengan keluhan utama
penurunan berat badan dan demam. BBL 3200 gr menjadi 2900 gr. Bayi rewel dan menangis kuat.
Badan panas sejak tadi pagi.
Riwayat lahir spontan dari ibu G1P0A0, usia kehamilan 37 minggu dengan Apgar Score 7/9,
air ketuban jernih, riwayat KPD 2 hari. Pasien di diagnosis ikterik neonatorum patologis

2. Perasaan terhadap Pengalaman


Bagaimana cara penegakan diagnosis Ikterik Neonatorum? Dapatkah terjadi Sepsis?

3. Evaluasi
Penegakkan diagnosis berdasarkan alloanamnesis dengan orang tua, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan lab pada bayi.
4. Analisis
Ikterik neonatus merupakan salah satu fenomena klinis yang paling sering ditemukan pada
BBL. Penegakan diagnosis Ikterik neonatus berdasarkan pemeriksaan klinis warna kulit pada
ruangan dgn pencahayaan yang baik dan menekan kulit, berdasarkan faktor resiko, dan
pemeriksaan penunjang berupa kadar bilirubin darah. Ikterus harus dibedakan apakah keadaan
fisiologis atau patologis utnuk mencegah kecenderungan menjadi hiperbilirubinemia yang berat.
Ikterik juga bisa menjadi salah satu tanda bayi mengalami sepsis/infeksi yang berat.
Ikterik Fisiologis

a. Timbul pada hari kedua ketiga.


b. Kadar bilirubin indirek setelah 2x24 jam tidak melewati 15 mg% pada CB dan 10
mg% perhari pada KB.
c. Kecepatan peningkatan kadar bilirubin < 5 mg% perhari
d. Kadar bilirubin direk kurang dari 1 mg %. Kadar bilirubin indirek pada bayi cukup
bulan menurun sampai pada kadar orang dewasa (1 mg/dl) pada umur 10-14 hari.
Diagnosis Ikterik

Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar yang cukup.Tekan kulit secara ringan
memakai jari tangan untuk memastikan warna kulit dan jaringan subkutan.
Hal-hal yang perlu diperiksa pada ikterus ini antara lain:
-Kondisi umum, penentuan usia gestasi neonatus, berat badan, tanda-tanda sepsis, status
hidrasi
-Tanda-tanda kernikterus seperti letargi, hipotonia, kejang, opistotonus,
high pitch cry.
-Pallor, plethora, sefal hematom, perdarahan subaponeurotik.
-Tanda-tanda infeksi intrauterin seperti pateki, splenomegali.
Penilaian klinis derajat ikterus neonatal menurut Kramer, yaitu:
I: kepala&leher (+5mg%)
II: sampai atas umbilikus (+9mg%)
III: Smp bawah umbilikus hingga tungkai atas (+11,4mg%)
IV: smp lengan, tungkai bwh lutut (+12,4mg%)
V: smp telapak tangan/kaki (>16mg%)

5. Kesimpulan
Penegakan diagnosis Ikterik neonatus berdasarkan pemeriksaan klinis warna kulit pada
ruangan dgn pencahayaan yang baik dan menekan kulit, berdasarkan faktor resiko, dan
pemeriksaan penunjang berupa kadar bilirubin darah. Diagnosis sepsis ditegakkan berdasarkan
Faktor risiko, gejala klinis, pemeriksaan laboratorium, dan biakan (darah, cairan
serebrospinal, urin, aspirasi trakeal, cairan amnion, aspirasi gastrik, secret liang telinga luar, kulit )
sebagai baku emas.

6. Daftar Pustaka
Rahajoe, N.N., Basir, D., Makmuri, Kartasasmita, C.B., 2005, Pedoman Nasional
Ilmu Kesehatan Anak, Unit Koordinasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1985,
Buku Kuliah 2 Ilmu Kesehatan Anak, Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai