Anda di halaman 1dari 7

Rumah Unik Tahan Gempa

Kantri Maharani Februari 4, 2016

RumahCom Indonesia merupakan satu dari negara di dunia yang rentan mengalami gempa
bumi. Jika dilihat dari jalur cincin lempengan bumi, letak geografis Indonesia berada pada jalur
bertemunya tiga lempeng tektonik utama dunia sekaligus, yakni: Samudera India-Australia di
sebelah selatan, Samudera Pasifik di sebelah timur dan Eurasia, di mana sebagian wilayah
Indonesia masuk di dalamnya.

Jalur potensi terkena gempa tektonik di Indonesia (source: BMKG)


Tidak hanya dikarenakan berada di jalur pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia,
Indonesia juga berada pada kawasan yang memiliki gunung aktif. Tercatat hingga tahun 2016,
sebanyak 19 gunung api aktif yang tersebar beberapa wilayah Indonesia, seperti Pulau
Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi.
Kendati rentan menimbulkan gempa bumi tektonik dan vulkanik, kondisi geografis ini juga
memberikan keuntungan tersendiri, seperti adanya panas bumi yang dihasilkan dari gunung api
atau gunung yang sudah tidak aktif, namun masih memiliki sisa panas. Hal ini, menyebabkan
kesuburan tanah yang dapat menghasilkan kekayaan sumber daya alam yang bernilai.
Bencana gempa bumi yang terjadi di Jogjakarta tahun 2006 silam mengingatkan kita bagaimana
ribuan rumah mengalami rusak parah. Hal itu karena Indonesia masih menggunakan jenis
bangunan permanen yang belum memenuhi syarat penting yang tepat untuk kawasan rawan
gempa.
Benny Puspantoro, dalam buku Konstruksi Bangunan Gedung Tidak Bertingkan menyebutkan
kerusakan pada bangunan rumah yang disebabkan oleh gempa bumi antara lain:

1. Pecahnya fondasi dan lantai yang mengakibatkan bangunan turun atau miring,
2. Dinding dan atau rangka pintu atau jendela retak atau pecah
3. Rangka bangunan, plafon, atap, mengalami perubahan bentuk menjadi tidak sempurna atau
pergeseran kearah horisontal dan menjadi labil.
4. Kemungkinan terjadi korsleting listrik yang dapat menimbulkan kebakaran
5. Kerugian yang paling total adalah robohnya bangunan tersebut.
Menyadari peluang gempa yang cukup besar, sudah seharusnya rumah-rumah di Indonesia
dibangun sesuai dengan Undang-undang Bangunan Gedung No.28/2002.

Syarat rumah tahan gempa di sekitar gunung api menurut Vulcanological Survey of Indonesia,
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral
Kunci dari kuatnya bangunan ada pada konstruksi pondasi bangunan, sudut kemiringan rumah,
perencanaan ruang, dan bahan bangunan yang dipilih. Hal itu dapat dimulai dengan membuat
denah yang sederhana dan simetris, dengan tujuan untuk mengurangi efek momen puntir oleh
gaya gempa. Puntir adalah gaya torsi tegak lurus yang diberikan pada kedua ujung material
bangunan secara berlawanan.

Menyusun struktur balok dan kolom (source: pusdiklat-geologi.esdm.go.id)


Selanjutnya, fondasi rumah dari pasangan batu-kali, harus dibuat menerus di bawah seluruh
pasangan bata dengan diberi balok sloof di atasnya. Pada sistem fondasi dan rangka bangunan
harus diberi perkuatan, seperti: balok-sloof, kolom praktis dan balok atas, dari beton bertulang.
Selain itu bahan bangunan yang dipilih haruslah ringan, terutama untuk yang dibagian atas atau
atap, seperti kayu.

Konstruksi bangunan tahan gempa di Jogjakarta (source: pusdiklat-geologi.esdm.go.id)

Aturan dalam memasang batu bata yang menjadi aspek penting pada rumah tahan gempa
(source: pusdiklat-geologi.esdm.go.id)
Di jepang, bangunan kayu telah digunakan bertahun-tahun. Bahan ini dinilai tahan terhadap
gempa. Namun selain material kayu, kekuatan rumah tahan gempa di Jepang juga dipengaruhi
oleh kekuatan dinding yang dirancang berdasarkan rekayasa struktural.
Desain rumah tahan gempa
Rumah Teletubbies, Yogyakarta
Saat ini di Yogyakarta telah dibangun rumah tahan gempa, tepatnya di Desa Sumberharjo.
Sekilas, rumah ini mirip rumah fantasi di serial anak-anak Teletubbies. Karenanya, perumahan ini
dikenal dengan julukan perumahan Teletubbies.

Rumah tahan gempa di Desa Sumberharjo, Jogjakarta-Indonesia ini mirip dengan rumah di
serial anak-anak Teletubbies. (source: theatlantic.com)

Contoh Desain rumah tahan gempa bergaya Telettubies (source: anewstalk.com)


Luas perkampungan rumah Telettubies di Jogjakarta dibangun seluas 2 hektar, yang terdiri dari
80 unit rumah dan fasilitas umum seperti masjid, aula, klinik kesehatan dan 6 MCK. Untuk setiap
unit rumah memiliki diameter 7m2 dan tinggi 4,6m2. Rumah tersebut dilengkapi 2 pintu, 4
jendela, dan kamar sebanyak 2 ruangan.
Dengan ukurang seperti itu, rumah ini terdiri dari dua lantai yang juga memiliki ruang tamu,
dapur, serta kamar mandi. Layaknya rumah pada umumnya, rumah ini juga memiliki ventilasi,
sehingga Anda tidak perlu kepanasan.
Rumah gempa Haiti

Contoh rumah tahan gempa di Haiti-Kepulauan Karibia (source: pinterest)


Struktur rumah tahan gempa di Haiti ini sangat ringan namun rentan terhadap angin. Luas rumah
tidak lebih sembilan meter persegi, namun ini memiliki toilet, jendela kaca yang terbuat dari
logam dan jaring.
Rumah tahan gempa Afrika

Rumah tahan gempa di Afrika (source: pinterest)

Rumah tahan gempa unik yang ada di Afrika ini terbuat dari ban bekas yang disusun menyerupai
batu bata. Meski demikian, rumah ini memiliki rangka pondasi pada umumnya. Desain seperti ini
juga bisa disebut sebagai rumah ramah lingkungan yang menggunakan berbagai material daur
ulang.
Pemasangan ban bekas yang masih memiliki celah, sirkulasi udara yang baik, serta
memanfaatkan energi surya untuk menghasilkan listrik sendiri.
Konsep rumah tahan gempa ini juga bisa Anda aplikasikan pada perumahan baru Anda yang
berada di kawasan rentan terjadi gempa bumi.
Feature picture: pixabay.com
Kantri Maharani
Penulis adalah Content Writer: Rumah.com. Untuk berkomunikasi dengan Penulis, Anda bisa
mengirim email ke:kantrimaharani@rumah.com atau twitter @jeungkant

Anda mungkin juga menyukai