Anda di halaman 1dari 4

Secara umum Wewenang adalah Kekuasaan menggunakan sumbardaya untuk

mencapai tujuan organisasi dan secara umum tugas di definisikan sebagai


kewajiban atau suatu pekerjaan yg harus dikerjakan seseorang dalam
pekerjaannya.
Di bawah ini dijabarkan pengertian wewenang bagi para ahli :
Menurut Louis A. Allen dalam bukunya, Management and Organization :
Wewenang adalah jumlah kekuasaan (powers) dan hak (rights) yang didelegasikan
pada suatu jabatan.
Menurut Harold Koontz dan Cyril ODonnel dalam bukunya, The Principles of
Management Authority adalah suatu hak untuk memerintah / bertindak.
Menurut G.R.Terry: Wewenang adalah kekuasaan resmi dan kekuasaan pejabat
untuk menyuruh pihak lain supaya bertindak dan taat kepada pihak yang memiliki
wewenangitu.
Menurut

R.C.Davis

dalam

bukunya,

Fundamentals

of

Management:

Authority/wewenang adalah hak yang cukup, yang memungkinkan seseorang


dapat menyelesaikan suatu tugas/kewajiban tertentu. Jadi, wewenang adalah dasar
untuk bertindak, berbuat dan melakukan kegiatan/aktivitas perusahaan. Tanpa
wewenang orang-orang dalam perusahaan tidak dapat berbuat apa-apa
Wewenang di bagi menjadi tiga, yaitu:
1. Wewenanglini
Adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung.
Yaitu atasan langsung memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya
dalam wewenang perintah dan tercermin sebagai rantai perintah yang
diturunkan ke bawahan melalui tingkatan

organisasi.

2. Wewenangstaff
Adalah hak yang dipunyai oleh satuan-satuan staf atau para spesialis untuk
menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia ini.
3. wewenang fungsional
adalah wewenang anggota staf departemen untuk mengendalikan aktivitas
departemen lain karena berkaitan dengan tanggung jawab staf spesifik.
Ada 2 pandangan mengenai sumber wewenang, yaitu :
1. Formal, bahwa wewenang di anugerahkan karena seseorang diberi atau
dilimpahkan/diwarisi hal tersebut.
2. Penerimaan, bahwa wewenang seseorang muncul hanya bila hal itu diterima
oleh kelompok/individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan.
Chester Bernard mendukung pandangan tersebut dengan menulis :
1. Komunikasi dapat dipahami
2. Dapat dipercayai bahwa hal tesebut tidak menyimpang disaat keputusannya
dibuat.
3. Secara keseluruhan, dapat diyakini bahwa hal tersebut tidak bertentangan
dengan kepentingan pribadinya.
4. Secara mental dan fisik mampu untuk mengikutinya.
Kekuasaan (power) sering sekali dicampur adukan dengan pengertian wewenang.
Kekuasaan itu sendiri memiliki arti sebagai suatu kemampuan untuk melakukan
hak tersebut. Ada banyak sumber dari kekuasaan itu sendiri, dan keenam sumber
kekuasaan tersebut dapat diringkas sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Kekuasaan balas jasa.


Kekuasaan paksaan.
Kekuasaan sah.
Kekuasaan pengendalian informasi.
Kekuasaan panutan.

6. Kekuasaan ahli.
Persamaan tanggung jawab dan wewenang adalah baik dalam teori, tetapi sukar
dicapai. Dapat disimpulkan, wewenang dan tanggung jawab adalah sama dalam
jangka panjang, dan dalam jangka pendek, tanggung jawab lebih besar
peranannya dari pada wewenang itu sendiri.

Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif,
ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang
mencakup

seluruh

proses

kehidupan

manusia.

Dari pengertian tersebut diatas ada 4 ( empat ) elemen utama ( mayor elements)
yang menjadi perhatian ( concern), Yaitu :
1. Keperawatan adalah ilmu dan kiat sains terapan ( applied science ),
2. Keperawatan adalah profesi yang berorientasi pada pelayanan _ helping health
illness problem,
3. Keperawatan mempunyai empat tingkat klien : individu, keluarga, kelompok,
dan komunitas dan, 4. Pelayanan Keperawatan mencakup seluruh rentang
pelayanan kesehatan-3th level preventions dengan metodologi proskep .
Adapun karakteristik keperawatan adalah sebagai berikut :
1. Otoritas (autority) mempengaruhi proses asuhan melalui peran professional.
2. Akotabilitas (accountability) tanggung jawab kepada klien, diri sendiri dan
profesi serta mengambil keputusan yang berhubungan dengan asuhan.
3. Kolaborasi (collaboration) mengadakan hubungan kerja dan berbagai disiplin
4.

dalam mengakses masalah klien dan membantu klien menyelesaikannya.


Mengambil keputusan yang mandiri (independen dicicion making) membuat
keperawatan pada tiap tahap proses keperawatan dalam menyelesaikan

masalah klien.
5. Pembelaan/dukungan (advocacy) mengadakan intervensi untuk kepentingan
klien.
6. Fasilitas (facilitation) mendesimalkan profesi demi organisasi dan system
klien-keluarga dalam asuhan.
Undang-undang republic Indonesia no.38 tahun 2014 tentang keperawatan pasal
30 ayat 1 menyatakan:
Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan di bidang upaya
kesehatan perorangan, Perawat berwenang:

a. melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik;


b. menetapkan diagnosis Keperawatan;
c. merencanakan tindakan Keperawatan;
d. melaksanakan tindakan Keperawatan;
e. mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan;
f. melakukan rujukan;
g. memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan kompetensi;
h. memberikan konsultasi Keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter;
i. melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling; dan
j. melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada Klien sesuai dengan resep
tenaga medis atau
obat bebas dan obat bebas terbatas.

Anda mungkin juga menyukai