Disusun Oleh :
Nama : Amri Situmorang
NIM : 11/314047/TP/10041
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
dinasionalisasi
oleh
Pemerintah
Republik
Indonesia
(RI)
Di PT. PG. Rejo Agung Baru Madiun terdapat delapan bagian atau urutan
yang berkaitan dengan proses produksi gula, yaitu:
3.1 Bagian Emplasment
Yaitu bagian halaman yang luas di sekitar pabrik yang di pakaiuntuk tempat
melakukan kegiatan yang ada di luar pabrik, meliput:
1. Pengangkut Tebu
Tebu yang sudah dipanen akan diangkut ke emplasment menggunakan lori atau
truk.
2. Penimbang Tebu
Tebu yang diangkut menggunakan truk atau lori harus ditimbang terlebih dahulu
sebelum digiling. Hal ini dilakukan untuk mengetahui berat tebu yang
biasanya berkisar antara 50-80 kwintal.
3. Penampung Tetes
Penampung tetes adalah tempat dimana untuk menampung tetestebu
sebelum ada yang membeli dan untuk menghindari adanya pencemaran
lingkungan atau polusi yang dapat mengganggu daerah sekitar pabrik.
4. Gudang Penyimpanan Gula
Tempat ini digunakan sebagai penampung produk gula yang dihasilkan pabrik
sebelum dipasarkan untuk menjaga kualitas gula agar tetap baik.
5. Gudang Ampas Tebu
Tempat dimana ampas tebu disimpan dan digunakan untuk bahan bakar ketel pada
waktu akan mulai giling atau dalam masa giling.
3.2 Bagian Gilingan
Gilingan di pabrik gula intinya berfungsi untuk memisahkan nira yang
masih terkandung dalam tebu dan ampasnya, pada prinsipnya proses gilingan ada
dua tahap, yaitu:
1. Tahap pengolahan tebu
Tebu ditimbang terlebih dahulu, kemudian diangkat lori/truk menuju bagian
penggilingan dan dalam keadaan hanya batang tebu. Kemudian tebu tersebut di
angkut dengan cane untuk dimasukan ke meja tebu yang selanjutnya
dibawa ke can emenuju mesin pemotong tebu (cane cutter ), pada cane
cutter terdapat 32 buah pisau dengan panjang 500 mm, lebar 200 mm, tebal
19 mm terbuat dari bahan plat kapal. Kecepatan penggerak motor
listrik dengan operasional amperenya maksimal 700A. Disini terjadi proses
pemotongan tebu untuk mendapatkan tebu yang pendek. Setelah tebu terpotong
pendek-pendek kemudian menuju unigrator. Unigrator bentuknya mirip
dengan cane cutter yang terdiridari as yang diberi banyak holder , tapi pada
holder tersebut tidak terpasang pisau-pisau melainkan hammer pemukul
yang berfungsi untuk memukul tebu menjadi serabut-serabut untuk
meringankan kinerja gilingan, unigrator terdiri dari 40 buah hammer, rpm
unigrator 630/ms, panjang 500 mm, lebar 100 mm, tebal 25 mm dan terbuat
dari bahan plat kapal.
puteran menghasilkan gula putih dan larutan klare. Gula putih akan
dikeringkan dan dikemas sebagai gula produk. Stroop A masih banyak
mengandung sukrosa yang belummenjadi kristal. Stroop A digunakan untuk bahan
pada proses masakan C. Pada proses masakan C adalah gula D dengan ukuran
Kristal 0,22 mm. Proses masakan berlangsung seperti masakan A,karena
kandungan sukrosa stroop A sudah menurun, maka proses pada masakan C
membutuhkan waktu lebih lama. Gula C diambil dengan cara sentrifugasi,
sedangkan stroop nya digunakan untuk bahan baku pada masakan D.Masakan
D menggunakan bahan baku campuran stroop C dan stroop A. Proses masak D
berlangsung jauh lebih lama disbanding masak A, karena tingkat kemurnian
sukrosa bahan yang digunakan rendah. Khusus untuk masakan D, setelah
turun dari bejana masak dilanjutkan dengan kristalisasi lanjut dengan
pendinginan di palung pendingin kurang lebih 24 jam. Setelah dipisahkan di
mesinsentrifugal, gula D dilebur kembali dan dicampur dengan nira kentaldan
stroop D atau lebih dikenal dengan tetes.
3.6 Bagian Puteran
Pada stasiun puteran terdapat dua jenis puteran yaitu puteran rendah dan
puteran tinggi A, dan puteran B, puteran C dan puteran D.Masing-masing
puteran berjumlah 3 unit yang dioperasikan secara otomatis. Pada puteran C
jumlahnya 3 unit dan dioperasikan secara otomatis dan bekerja secara terus
menerus.Puteran D dibagi menjadi 2 yaitu D1 dan D2. D1 bekerjasecara
manual. Bagian puteran ini berfungsi sebagai pemisah Kristal gula dengan
stroop, cara pemisahanya dengan prinsip gaya sentrifugal dimana stroopakan terpisah
sedangkan kristal gula akan berkumpul dipenyaringan.
Berikut adalah cara kerja masing-masing puteran:
a. Puteran A
Puteran A berfungsi untuk memisahkan Kristal dengan stroop lalu diputar
selama (kurang lebih) 3 menit kemudian keluar menuju talang goyang.
Sisanya menuju mixer lalu menuju puteran SHS untuk dicampur dan
disemprot air. Mascui termasuk ke tromol untuk proses pemutaran
(kurang lebih) 3 menit kemudian keluar menuju talang goyang dan sisanya
menuju mixer, setelah menuju puteran SHS untuk dicampur dan disemprot
Yaitu alat yang berfungsi untuk mengangkut dan memasukkan gula dari
talang goyang ke zilo.
b. Zilo
Yaitu alat yang berfungsi untuk menampung gula produksi sebelum
dimasukkan kedalam karung penyimpanan.
Adapun fungsi talang goyang yaitu :
1.
2.
3.
4.
BAB IV
KESIMPULAN
a. PT PG Rajawali I, Pabrik Gula Rejo Agung Baru dibangun pada tahun 1894.
Berlokasi di Kel. Patihan, Kec. Manguharjo, kota Madiun, Jawa Timur dan
merupakan perusahaan penghasil Gula Kristal Putih.
b. Di PT. PG. Rejo Agung Baru Madiun terdapat delapan bagian atauurutan yang
berkaitan dengan proses produksi gula, yaitu bagian Emplasment (Penerimaan
Buah), bagian Gilingan, bagian Pemurnian, bagian Penguapan, bagian
Masakan, bagian Puteran, Talang Goyang, dan bagian Packing.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/119284242
http://pgrajawali1.co.id/index.php?
option=com_content&task=blogcategory&id=28&Itemid=82
http://kekunaan.blogspot.co.id/2014/02/pg-rejo-agung-baru.html