TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN MEDIS
1. Pengertian Nifas
a. Definisi
Masa nifas disebut sebagai masa post partum atau
puerperium adalah masa sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar
lepas dari rahim, sampai 6 minggu berikutnya, disertai pulihnya
kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan, yang
mengalami perubahan (Prawiroharjo, 2006 ).
Masa nifas (Puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil. Massa nifas berlangsung selama kkira-kira 6
minggu, wanita yang melalui puerperium desebut dengan
puerpurna, puerperium (nifas) berlangsung selama 6 minggu atau
42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya kembali
alat-alat kandungan pada keadaan yang normal (Ambarwati, 2010)
Menurut Manuaba (2010), nifas sampai 48 hari merupakan
puerpurium berlangsung selama 6 minggu sampai 48 hari
merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat
kandungan dalam keadaan normal.
b. Periode Nifas
7
Involnvolusi ini terjadi Karen amasing-masing sel-sel menjadi lebih kecil karena
cytoplasmanya yang berlebihan dibuang.
Involusio disebabkan oleh proses outolysis, pada zat
protein dinding rahim dipecah, di absorbs kemudian
dibuang dengan air kencing, sebagai buktinya kadar
nitrogen dalam air kencing sangat tinggi, Pelepasan
plasenta dari selaput janin dan dinding rahim terjadi pada
stratum spongiosum bagian atas . setelah 3 hari tampak
lapisan atas dan stratum spongiosum yang tinggal menjadi
nekrosis, sedangkan lapisan bawahnya yang berhubungan
dengan lapisan otot terpelihara dengan baik.
Bagian yang nekrosis dikeluarkan dengan lochea,
sedangkan
lapisan
yang
tetap
sehat
menghasilkan
10
Bekas
implantasi
plasenta
merupakan
tempat
11
12
13
pertumbuhan
rahang
dan
merangsang
14
15
16
dan
berbagai
bentuk
ketegangan
emosional
akan
17
18
19
20
e)
21
5. Bendungan ASI
a. Definisi
Bendungan ASI adalah sumbatan pada saluran ASI atau
sumbatan yang terjadi pada kelenjar payudara yang tidak
dikosongkan secara sempurna (Sulistyawati, 2009).
Pada hari-hari pertama (sekitar 2-4 jam), payudara sering
terasa penuh dan nyeri disebabkan bertambahnya aliran darah ke
payudara bersamaan dengan ASI mulai produksi dalam jumlah
banyak (Ambarwati,2010)
Pembendungan ASI menurut Pritchar (2010) adalah
pembendungan air susu karena penyempitan duktus lakteferi atau
oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau
karena kelainan pada puting susu
Sesudah bayi lahir dan plasenta keluar, kadar estrogen dan
progesterone turun dalam 2-3 hari. Dengan demikian, factor dari
hipotalamus yang menghalangi keluarnya prolaktin waktu hamil
sangat dipengaruhi oleh estrogen yang tidak dikeluarkan lagi dan
terjadi sekresi prolaktin oleh hipofisis. Pada permulaan nifas,
apabila bayi belum menyusu dengan baik, atau kemudian kelenjartidak dikosongkan dengan sempurna, makam akan terjadi
pembendungan air susu (Sulistyawati, 2009).
22
b. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi terjadi bendungan payudara menurut ambarwati
(2010) yaitu :
1) Posisi mulut bayi dan putting susu Ibu salah
2) Produksi ASi berlebih
3) Terlambat menyusui
4) Pengeluaran ASI yang jarang
5) Waktu menyusui yang terbatas
Sedangkan menurut prawirohardjo (2006) yaitu :
1) Kelainan putting susu ibu, misalnya : putting susu datar, putting
susu terbenam dan cekung.
2) Teknik menyusui yang digunakan ibu kurang tepat
3) Kelainan pada bayi, misalnya bayi dengan labiopalatokisis
c. Patofisiologi
1) Payudara penuh karena berisi ASI merupakan suatu yang
fisiologis. Payudara tersebut dapat pulih kembali dengan cara
mengeluarkan ASI tersebut. Proses pengeluaran ini diperlukan
reflek yang dapat menyebababkan kontraksi sel-sel miopitelial
yang mengelilingi alveolus dan duktus kecil kelenjar-pkelenjar
tersebut. Dimana reflek ini bisa timbul jika bayi menyusu,
23
24
payudara
untuk
mengurangi
25
untuk
memudahkan
memanggil
klien
dan
26
dalam
meningkatkan
pengetahuan
sehingga
petugas
memperoleh
keterangan
atau
kehidupannya
dan
kehidupan
keluarga.
27
terasa nyeri
d) Riwayat obstetrik yaitu menanyakan ibu pernah hamil berapa
kali dan melahirkan berapa kali, umur kehamilan pada saat
persalinan,
jenis
persalinan,penolong
persalinan,
tempat
28
29
30
31
D. Aspek Hukum
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui
dibidang kesehatan untuk jenis tertentu yang memerlukan kewenangan
melakukan upaya kesehatan (Depkes, 2007). Adapun peraturan perundangundangan terkait dengan kasus ibu hamil adalah sebagai berikut :
1. Kewenangan bidan berdasarkan menteri kesehatan (Permenkes) NO
1464/MENKES/PER/X/2010
a. Pasal 2 ayat 1 bidan dapat menjalankan praktik mandiri dan bekerja
difasilitas pelayanan kesehatan
32
kesehatan
reproduksi
perempuan
dan
keluarga
berencana.
c. Kewenangan yang dimaksud pada pasal 9 pelayanan kesehatan ibu
adalah :
1) Ruang lingkup
a) Pelayanan konseling pada pra hamil
b) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
c) Pelayanan persalinan normal
d) Pelayanan ibu nifas normal
e) Pelayanan ibu menyusui
f) Pelayanan pada masa dua kehamilan
2) Kewenangan
a) Episiotomy
33
34