MANAJEMEN FARMASI
OBAT-OBAT LIFE SAVING
Oleh :
Jayanti Pratiwi
(1301042)
S1-VIIA
Heparin injeksi
Indikasi :
Profilaksis dan terapi pada disorder tromboembolik.
Kontraindikasi :
Hipersensitifitas terhadap heparin atau komponen lain dalam sediaan. Semua
gangguan perdarahan atau risiko perdarahan : gangguan koagulasi, hemofilia,
trombositopenia, penyakit hati berat, ulkus peptikum, perdarahan intrakranial,
aneurisma serebral, karsinoma visceral, abortus, retinopati perdarahan
demam,
sakit
kepala,
perifer,
osteoporosis,
konjungtivitis,
hemoptisis,
hemoragi
anafilaktik.
Interaksi Obat :
Risiko pendarahan berhubungan dengan heparin dapat ditingkatkan dengan
antikoagulan
oral
(warfarin),
trombolitik,
dekstran
dan
obat
yang
masih digunakan bersamaan dengan terapi trombolitik atau pada awal terapi
dengan warfarin untuk memastikan efek antikoagulan dan melindungi
kemungkinan hiperkoagulasi transien. Nitrogliserin iv mungkin menurunkan
2 Diazepam injeksi
Indkasi : Pemakaian jangka pendek pada ansietas atau insomnia, gangguan
kecemasan, tambahan pada putus alkohol akut, status epileptikus, kejang
terkecil.
Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan pulmoner kronik,
vomiting, xerostomia.
Cara penggunaan :
Diberikan sebelum atau sesudah makan.
1. Nitrogliserin injeksi
Indikasi :
jantung)
Kontra Indikasi :
Hipersensitif
terhadap
nitrat
,hipotensi
kondisi
dan
Efek samping :
o Kardiovaskuler:
Hipotensi,
hipotensi
postural,
pallor,
kolaps
Tidak
diketahui
apakah
Cara penggunaan :
o Dewasa: Awal, 5 mcg/menit infus IV., tingkatkan sebanyak 5
mcg/menit IV, setiap 3-5 menit sampai 20 mcg/menit sampai didapat
respon klinis jika tidak ada respon pada 20 mcg/menit,tingkatkan
dosis sebesar 10 mcg/menit setiap 3-5 menit sampai 200 mcg/menit.
Dosis umum adalah 1-3 mcg/kg/menit, maksimum 5 mcg/kg/menit.
RL
Komposisi:
Setiap 1000 ml larutan mengandung 6,0 g Natrium Klorida, 0,2 g Kalsium
syok perdarahan.
Indikasi :
fluid and electrolyte replenisher, penambahan volume darah (secara
temporer), systemic alkalizer damn secara spesifik digunakan pada keadaan
secara individual.
4 Propanolol injeksi
Indikasi : Hipertensi, pencegahan perdarahan varises pada hipertensi portal,
angina, aritmia, krisis tiroroksikosis, pembesaran jantung, takikardi akibat
cemas.
Kontraindikasi : Asma, gagal jantung yang tidak terkontrol, angina Prinzmetal, hipotensi, blok AV jantung derajat 2-3, syok kardiogenik, asidosis
metabolik.
Perhatian :
- Berkontraindikasi dengan bradycardia, sebelumnya ada tingkatan AV
-
block yang tinggi, sindrom sakit sinus dan kegagalan LV yang tak stabil.
Gunakan dengan hati-hati pada pasien bronchopasma, asma, atau
penyakit sumbatan pernapasan. Gunakan dengan hati-hati dengan
tingkatan block pertama, depresi, pasien dengan PVD, dan pasien yang
menggunakan insulin.
Beta-blocker mungkin menutupi gejala hipertiroid & hipoglikemia dan
peyroies disease.
Hematologi: agraniulositosis trombositopenia, trombositopenia purpura.
Neuromuskular: rasa lemah, carpal tunnel syndrome, paresthesis,
arthropathy.
Mata: Konjugasi hyperemis, penurunan produki air mata,penurunan
penglihatan.
Pernapasan: mengik, faringitis, bronkospamus, udem pulmonary,
laryngospasmus.
Cara penggunaan :
Dosis:
Atropin
Atropin adalah senyawa alam terdiri dari amine antimuscarinic tersier. Atropin
adalah antagonis reseptor kolinergik yang diisolasi dari Atropa belladona L, Datura
stramonium L dan tanaman lain keluarga Solanaceae.
Golongan/Kelas Terapi :
Obat kardiovaskuler
Indikasi :
Meringankan gejala gangguan pada gastrointestinal yang ditandai dengan
spasme otot polos (antispasmodic); mydriasis dan cyclopedia pada mata;
premedikasi untuk mengeringkan sekret bronchus dan saliva yang bertambah
pada intubasi dan anestesia inhalasi;
cardiopulmonary resucitation.
Kontraindikasi :
Antimuscarinic kontraindikasi pada angle-closure glaucoma ( glaukoma sudut
sempit), myasthenia gravis ( tetapi dapat digunakan untuk menurunkan efek
samping muskarinik dari antikolinesterase), paralytic ileus, pyloric stenosis,
pembesaran prostat.
Efek samping :
Efek samping antimuscarinik termasuk kontipasi, transient (sementara)
bradycardia ( diikuti dengan takikardi, palpitasi, dan aritmia), penurunan
sekret bronkial, retensi urin, dilatasi pupil dengan kehilangan akomodasi ,
fotophobia, mulut kering; kulit kering dan kemerahan. Efek samping yang
terjadi kadang-kadang : kebingungan (biasanya pada usia lanjut) , mual,
6 Nifedipin kapsul
Indikasi : Pengobatan dan pencegahan insufisiensi koroner (terutama angina
pektoris setelah infark jantung) dan sebagai terapi tambahan pada hipertensi.
Kontraindikasi :
- Hipersensitivitas terhadap nifedipine.
- Karena pengalaman yang terbatas, pemberian nifedipine pada wanita
hamil hanya dilakukan dengan pertimbangan yang hati-hati.
Efek samping :
- Dose dependent disebabkan oleh dilatasi vaskular seperti: sakit
kepala atau perasaan tertekan di kepala, flushing, pusing, gangguan
lambung, mual, lemas, palpitasi, hipotensi, hipertensi ortostatik,
edema tungkai, tremor, kram pada tungkai, kongesti nasal, takikardia,
-
jarang terjadi.
Interaksi obat :
- Penggunaan nifedipine bersamaan dengan betha-bloker mempotensi
efek antihipertensi nifedipine.
meningkatkan
konsentrasi
plasma
(tidak
pada
dan
efek
antihipertensi nifedipine.
Cara penggunaan :
- Pemberian nifedipine secara oral akan diabsorbsi dengan baik, 92 98% terikat oleh protein plasma dan diekskresi dalam bentuk
-
24 jam.
Insufisiensi ginjal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
farmakokinetik nifedipine.
Dosis:
-
7 Ipatropium bromida
Indikasi :
Untuk membantu mengatasi gejala bronkospasme reversible yang
Efek samping
:
pada kardiovaskular.
Interaksi obat lain :
o Dengan alkaloid belladonna : meningkatkan efekantikolinergik;
dengan Cisaprid : menghilangkan / menurunkan efikasi Cisaprid.
o Dengan Makanan :Beberapa bentuk sediaan mengandung soya
lecithin. Jangan diberikan pada pasien yang alergi terhadapsoya
lecithin / kedelai / kacang. Betelnut kemungkinan dapat menurunkan
efek antikolinergik.
Cara penggunaan :
o Inhaler : 20-40 mcg, 3-4 kali sehari; Anak s/d 6 th : 20 mcg 3 kali
sehari; 6 -12 th : 20-40 mcg 3 kali sehari.
o Inhalation solution : 250 - 500 mcg, 3-4 kali sehari; Anak s/d 6 th :
125-250 mcg, dapat diulang tiap 4-6 jam, dosis maksimum sehari 1
mg; 6-12 th : 250 mcg, dapat diulang sampai dosis maksimum sehari 1
mg.
Epinefrin
Komposisi : Epinephrine img/mL
Farmakologi : Epinephrine termasuk direct acting sympatomimetic agent,
bekerja langsung pada reseptor dan adrenergik pada jaringan yang
dipersarafi saraf simpatetik, kecuali kelenjar keringat dan arteri pada
wajah. Efek adrenergik merupakan hasil perangsangan siklik AMP
melalui aktivasi enzim adenil siklase sedang efe adrenergik merupakan
hasil inhibisi adenil siklase. Epinephrine merupakan aktivator reseptor
yang sangta poten. Epinephrine merangsang jantung untuk meningkatkan
output, menaikan tekanan darah sistolik, menurunkan diastonik,
merelaksasi spasme bronkus dan memobilisasi glikogen hati, dengan
10
Kontra Indikasi :
- Hipersensitif terhadap simpatomimetik amines
- Partus : Epinephrine dapat memperlambat stadium 2 dengan
menghambat kontraksi spontan/yang didinduksi oksitosin pada
-
pengenceran 1:10.000
Hati-hati pada penderita lanjut usia, penyakit kardiovaskuler,
penyakit insufisiensi serebrovaskuler, diabeter melitus, hipertensi,
dengan
11
denyut jantung.
Halothane dan anastetik lain seperti: siklopropane dan miokardium
lebih peka terhadap epinephrine, dengan akibat aritmia termasuk
Phenobarbital/Luminal
Hipnotik-sedatif merupakan golongan obat depresan susunan saraf
pusat (SSP) yang relatif, mulai dari yang ringan yaitu menyebabkan tenang
atau kantuk, menidurkan, hingga yang berat yaitu hilangnya kesadaran,
keadaan anastesi, koma dan mati, tergantung dosis. Pada dosis terapi obat
sedatif menekan aktivitas, menurunkan respon terhadap perangsangan emosi
dan menenangkan. Obat hipnotik menyebabkan kantuk dan mempermudah
tidur serta mempertahankan tidur yang menyerupai tidur fisiolgis.
Phenobarbital berefek sebagai sedatifa namun karena sifatnya yang
sangat sukar larut dalam air maka dipilih Phenobarbital Na yang sangat
mudah larut dalam air (air sebagai pelarut). Memiliki masa kerja 10-16 jam,
dimana 90% dari dosis diekskresikan menjadi p-hidroksi. Aktivitasnya lebih
kuat dari barbital. (Diktat Kimia Medisinal 3).
Phenobarbital merupakan obat golongan hipnotika-sedatif, sehingga
dapat menimbulkan efek depresi pada susunan saraf pusat. Dengan diberikan
dalam bentuk injeksi, maka efeknya akan lebih cepat tercapai karena langsung
masuk ke dalam aliran darah dan langsung mencapai reseptor. Phenobarbital
dibuat dalam sediaan injeksi dalam vial yang diberikan secara parenteral.
Pada umumnya pemberian secara parenteral dilakukan bila dinginkan
kerja obat yang cepat seperti pada keadaan gawat, bila pasien tidak dapat
diajak kerjasama dengan baik selama pengobatan, tidak sadar atau tidak tahan
12
menerima pengobatan melalui oral atau bila obat ini sendiri tidak efektif
dengan cara pemberian oral.
Indikasi : Insomnia nevosa, epilepsi, migren.
Kontraindikasi : Disfungsi ginjal atau hati, gangguan metabolisme
porfirin.
Perhatian :
- Pemakaian jangka lama : ketergantungan fisik dan mental.
- Usia lanjut.
- Hentikan pengobatan secara bertahap
Efek samping : Alergi, mengantuk.
Cara penggunaan : Dosis Hipnotik/sedatif (dosis diberikan 3 kali sehari) :
-
13
yang
dapat
diberikan
secara
parenteral
(IV,
IM,
14
15