Anda di halaman 1dari 8

Salah satu strategi Go-Jek yang paling ampuh adalah dengan menciptakan brand

awareness. Ini sangatlah penting bagi Gojek agar orang pada umumnya mengetahui servis
yang diberikan oleh Gojek sehingga menggunakannya di saat mereka perlu. Bahkan, Gojek
sekarang sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi beberapa pengguna. Beberapa cara Gojek
melakukan ini adalah dengan memberikan atribut yang merupakan ciri khas Gojek.
Contohnya adalah, semua driver Gojek diharuskan menggunakan Helm yang berstiker hijau
dan jaket hijau khas Gojek. Dengan ini, orang-orang pun akan mengenali secara seketika jika
ada driver Gojek yang lewat. Ini juga sekaligus merupakan marketing berjalan, karena orangorang terus diingatkan bahwa servis Gojek selalu tersedia untuk digunakan. Juga, karena
sering melihat, secara tidak sadar, nantinya, pada situasi-situasi tertentu, mereka akan
langsung teringat akan Gojek dan kemudahan yang ditawarkannya.
Dari segi produk, tentunya Gojek sangat memudahkan para pelanggannya untuk baik
memesan walaupun mengetahui perkembangan ordernya dengan menggunakan teknologi
smartphone dan Location Services. Ini sangat berbeda dengan ojek tradisional dimana
pelanggan harus mencari-cari ojek yang tersedia dan jika memanggil ojek, harus mengenal
secara personal. Begitu juga dengan servis-servis Gojek lainnya seperti servis kurir, Go-Food,
Go-Mart. Gojek sangat berhasil dalam menghubungkan customer (yang membutuhkan
pelayanan) dan driver (yang bersedia
melayani) tanpa proses yang rumit.
Aplikasi Gojek pun sangat mudah
digunakan dan sangat user-friendly.
Selain itu, beberapa servis yang tidak
diberikan oleh ojek tradisional pun
diberikan oleh Gojek, yaitu pemberian
Masker dan Shower Cap secara gratis
bagi pelanggan. Untuk servis lainnya,
pelanggan

pun

menelepon

bisa

langsung

pengendara

dan

mengetahui perkembangan ordernya


dan

Estimated

Time

of

Arrival

ordernya dengan lebih jelas.


Selain itu, dari segi harga, strategi Gojek lainnya dalam menjalin hubungan yang baik
dengan customernya adalah dengan memberikan sebuah sistem pengenaan tarif yang
transparan. Ini sangat membantu kesediaan orang-orang untuk menggunakan servis Gojek
1

karena pada ojek tradisional, orang-orang bisa merasa bahwa mereka ditipu atau tarifnya
dilebih-lebihkan sesuai dengan pengendara ojek.
Dari segi promosi, Gojek, saat pertama kali launching di Bali atau kota-kota lainnya
akan mengadakan promosi yaitu Rp 10.000 kemana saja. Ini sangat efektif untuk pengenalan
dan proses familiarisasi orang-orang terhadap sistem Gojek dan kemudahan yang
diberikannya. Jika orang-orang sudah mencoba menggunakan servis Gojek dan merasa
bahwa servisnya itu memuaskan dengan harga Rp 10.000, mereka tidak akan keberatan untuk
membayar tarif normalnya (lebih mahal sekitar Rp 5.000) jika sudah merasa servis Gojek itu
memuaskan. Gojek juga mengadakan promosi-promosi seperti penurunan tarif untuk GoRide di Jabodetabek, hanya Rp 12,000 untuk jarak 1-10km, Rp 15.000 untuk jarak 10-15km.
Seperti contoh diatas, dalam rangka Hari Raya Ramadhan, Gojek memberikan promosi harga
yaitu Rp 10.000 untuk semua servis. Tambahan lagi, Go-Jek banyak bekerja sama dengan
restauran-restauran ternama dan lokal untuk servis Go-Foodnya, jadi pelanggan bisa langsung
memilih menu makanan di restoran itu dengan aplikasi Go-Jek. Go-jek juga banyak
melakukan promosi seperti pemasangan iklan pada aplikasi-aplikasi gratis Android yang
menyediakan layanan iklan dan pada web-web yang menyediakan space iklan. Tentunya ini
membantu dalam mengingatkan customer bahwa Gojek adalah sebuah viable solution
untuk kesehariannya.
Dari segi distribusi, Gojek
sudah hadir di banyak kota-kota
besar di Indonesia, diantaranya
adalah

Jabodetabek,

Bandung,

Surabaya, Bali, Makassar, Medan,


Semarang, Balikpapan, Semarang
dan Yogyakarta. Ini merupakan
pengembangan yang sangat pesat,
yang

salah

satunya

adalah

dikarenakan oleh permintaan yang


kuat akan servis Gojek yang
memudahkan segalanya, dan juga
banyaknya orang yang bersedia
menjadi pengendara Gojek karena
penghasilannya
besar.

Jadi,

yang

lumayan

tidak

menutup
2

kemungkinan juga bahwa Gojek akan terus hadir di kota-kota lainnya. Ini juga didukung
dengan sistem informasi Gojek yang kuat.
Secara umum, Marketing Mix dari Gojek sudah sangatlah kuat dan ini lah yang
membuat Gojek untuk berkembang sampai saat ini. Namun, Gojek tidak hanya berhenti disitu
saja, mereka sedang berusaha untuk mengembangkan lagi servis-servis lainnya yang masih
memungkinkan untuk dieksploitasi dengan harga yang terjangkau.

A.

ANALISA SWOT PADA GO-JEK


1. Sthrenghts
Kekuatan dari dalam yang dimiliki oleh Go-jek adalah satu-satunya model alat

transportasi umum yang menawarkan berbagai macam kemudahan Selain menyediakan jasa
antar jemput penumpang, Go-Jek juga menyediakan jasa lain yang cukup membantu seperti
kurir instan, dan personal shopping tercepat, selain itu keunggulan dari go-jek ini adalah
menggunakan layanan sms, telephon dan aplikasi mobile jadi penumpang tidak perlu
menghampiri tukang ojek cukup telephon atau mengirim pesan Go-jek akan menghampiri
anda.
2. Weakness
Kelemahan dari Go-jek ini adalah ketika pelanggan menggunakan layanan personal
shopping mungkin barang yang di inginkan kurang sesuai dengan yang di inginkan ketika
kurang lengkap menjelaskan barang apa yang ingin dibeli dan saat ini go-jek masih
menyediakan credit untuk pembelian barang tidak lebih dari satu juta rupiah.
3. Oportunities
Peluang yang yang dimiliki Go-jek ini adalah Go-jek dapat memperluas
jangkauannya sampai ke kota-kota besar di indonesia bukan hanya di Jakarka karena dengan
adanya Go-jek Indonesia ini dapat juga membantu Tukang Ojek lainnya dalam hal beroperasi
sehingga struktur tranportasi umum di Indonesia menjadi lebih baik kedepannya.
4. Threaths
Ancaman yang akan dihadapi go-jek saat ini adalah munculnya pesaing baru yang
bergerak di bidang yang sama.

B. Lingkungan Operasional
Lingkungan pesaing

Pesaing adalah perusahaan dalam industri yang sama dan menjual produk, baik
berupa barang atau jasa, kepada pelanggan. Pesaing sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan bisnis. Perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing untuk dapat
memenangkan persaingan. Adapun start-up layanan ojek dan kurir di indonesia yang dapat
menjadi pesaing bagi Go-Jek adalah Wheel Line dan Grab Bike. Wheel Line didirikan oleh
Chris Wibawa pada tahun 2012 dan saat ini hanya melayani wilayah jakarta dan sekitarnya.
Grab Bike didirikan oleh Anthony Tan yang merupakan pria berkebangsaan Malaysia. Grab
Bike merupakan layanan dari grab taxi yang baru hadir di indonesia pada awal tahun 2015
ini. Akan tetapi seiring berjalannya waktu ancaman serius bagi bisnis Go-Jek justru datang
dari perusahaan besar asal malaysia yaitu Grab Bike. Dengan dukungan dana yang besar dan
tarif yang lebih murah dibanding pesaingnya, Grab Bike diprediksi akan mampu menyaingi
go-jek dan menjadi penguasa pasar di layanan ojek dan kurir di indonesia. menjadi penguasa
pasar di layanan ojek dan kurir di indonesia.
Lingkungan Pelanggan
Pelanggan adalah pembeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Pelanggan
merupakanfaktor kunci keberhasilan bisnis karena pelanggan sumber pendapatan. Analisis
pelanggandalam lingkungan operasional dilakukan dengan analisis reaktif dan proaktif.
Adapun pelanggan bisnis layanan ojek dan kurir ini adalah masyarakat perkotaan di
indonesia. Kehadiran Go-jek dan sejenisnya merupakan alternatif baru yang sangat membant
u masyarakat perkotaan untuk melewati kemacetan. Lingkungan Pemasok
Pemasok adalah perusahaan yang menyediakan bahan baku, tenaga kerja, keuangan
dansumber informasi kepada perusahaan lain. Pemasok memegang peranan yang sangat
penting bagi kelancaran bisnis. Pemilihan pemasok dapat meningkatkan keunggulan
bersaing. Dalam kasus Go-Jek bahan baku disini berupa perlengkapan berkendara seperti
helm dan jaket Go-Jek.
Lingkungan Pegawai
Pegawai merupakan aspek yang paling penting, karena pegawai adalah pelaku yang
menunjang tujuan perusahaan tercapai. Pegawai yang dibahas disini adalah driver go-jek.
Driver go-jek saat ini berasal dari berbagai kalangan profesi, gaji yang menggiurkan
menjadikan driver gojek sangat diminati oleh para pencari pekerjaan. Ancaman yang muncul
belakangan ini adalah dari ojek pangkalan, kurangnya pemahaman dan pengetahuan dari ojek
4

pangkalan disinyalir menjadi pemicu terjadinyan beberapa konflik dengan driver go-jek.
Meski telah mengumumkan dan mengundang ojek pangkalan uintuk bergabung dengan gojek sekalipun. Permasalahan ini terjadi di lingkungan pegawai dan cukup menggangu
kenyamanan bagi driver go-jek khususnya.

C. Segmentasi,Targeting, dan Positioning


A.SEGMENTASI
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan
menurut kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk
yang berbeda (Lupiyoadi, R. & Hamdani, A : 2006:44). Pada dasarnya ada 2 pendekatan
segmentasi yaitu berdasarkan karakteristik konsumen dan berdasarkan respons konsumen.
Berikut ini adalah pendekatan segmentasi yang dilakukan oleh Go-Jek Indonesia.
1. Segmentasi Berdasarkan Karakteristik Konsumen

a. Demografi dan Sosioekonomi : Dalam segmentasi ini Go-jek membagi pasar


menjadi beberapa kelompok yaitu segmentasi Karyawan, Masyarakat umum dan
Mahasiswa juga Pelajar.
b. Psikografis : Dalam segmentasi ini Go-jek membagi pasar dalam kelompok gaya
hidup masyarakat kota malang dimana tempat beroperasi Go-jek. Menengah kebawah dan
menengah ke atas.
c. Geografi : Dalam hal segmentasi ini Go-jek menentukan tempat beroperasi Go-jek
ini Di kawasan Kota Jakarta. Karena merujuk awal adanya Go-jek itu di Kota Jakarta dan
untuk rilis di kota lain kita juga akan menfokuskan terlebih dahulu di dalam kota Jakarta
dan mungkin nantinya ketika bisa dibilang efektif akan kami perluas sampai Kota lainnya.
2. Segmentasi Berdasarkan Respons Konsumen
a. Segmentasi Manfaat : Awalnya konsumen berfikir mencari alat transportasi yang
memberikan banyak kemudahan dan manfaat maka dari itu Go-jek datang untuk menjawab
itu semua bukan hanya menyediakan jasa antar jemput tetapi juga personal shopping dan
kurir isntan.
5

b. Segmentasi Pengguna : Dalam hal ini Go-jek membagi pasar berdasarkan


pengguna, dimana akan mengidentifikasi mana yang termasuk pengguna berat, menengah
dan ringan.
c. Respon Promosional : Go-jek memasarkan produknya menggunakan iklan di Radio
dan awal akan membuat ivent saat pembukaan Go-jek. Setelah itu akan mengidentifikasikan
konsumen berdasarkan bagaimana konsumen merespon bentuk-bentuk promosi yang
dilakukan Go-jek.
d. Loyalitas : Dalam hal segmentasi ini Go-jek akan membagai konsumen dalam 2
kelompok yaitu konsumen Loyal dan kurang Loyal.
Setelah mengidentifikasikan macam-macam segmentasi yang mungkin akan dipakai
maka sekarang adalah memilih dasar terbaik untuk segmentasi dari berbagai macam
kelebihan dankelemahan yang telah didapatkan maka saya memilih dasar segmentasi untuk
Go-jek ini adalah sebagai berikut:
1.

Demografi

2.

Geograsi

3.

Manfaat

4.

dan Loyalitas.
B. TARGETING
Setelah mengevaluasi berbagai macam segmen pasar yang ada, Go-jek memutuskan

melakukan pasar target dengan melakukan strategi pemasaran tanpa perbedaan yaitu
mengabaikan perbedaan segmen pasar daan menawarkan satu macam produk

kepada

seluruh pasar, karena jasa yang ditawarkan oleh Go-jek ini dirasa bisa di nikmati atau
dipakai untuk semua kalangan.
C. POSITIONING
Positioning mencakup perancangan dan penawaran citra perusahaan agar target pasar
mengetahui dan menganggap penting posisi perusahaan dimata pesaing. (Lupiyoadi, R. &
Hamdani, A : 2006:58) Menurut kotler sebuah keunggulan yang patut ditampilkan harus

memenuhi kriteria: penting, berbeda, Lebih unggul, dapat dikomunikasikan, tidak mudah
ditiru, terjangkau dan menguntungkan. (Lupiyoadi, R. & Hamdani, A : 2006:59)
Saya rasa Go-jek sudah memenuhi semua kriteria diatas karena Go-jek dianggap
penting karena menjawab persoalan yang dirasakan oleh masyarakat kota karena Go-jek
hadir dengan berbagai macam kemudahan, Berbeda dalam hal ini jelas berbeda karena Gojek ini menawarkan berbagai macam keunggulan yang tidak dimiliki pesaing, Superior jasa
yang ditawarkan oleh Go-jek ini banyak memiliki keunggulan karena pesaing belum
memiliki layanan jasa yang ditawarkan oleh Go-jek seperti Personal Shopping dan juga
Kurir, da juga jasa yang ditawarkan ini dapat dikomunikasikan dengan mudah kepada
konsumen karena Go-jek adalah Pelopor jasa transportasi umum yang menawarkan
keprofesionalan yang pasti terjangkau karena disesuaikan dengan konsumen. Secara
otomatis perusahaan akan mendapat laba dari semua keunggulan yang ditawarkan tersebut.
Oleh karena itu Go-Jek Indonesia hadir dengan keunggulan sebagai berikut:
1. Satu-satunya Jasa transportasi umum yang menawarkan jasa kurir dan personal shopping.
2. Satu-satunya Jasa transportasi umum yang menggunakan teknologi Mobile.
3. Aman, Cepat dan menyenangkan.
4. Proses transaksi yang mudah
5. Harga Terjangkau.

D. Saluran Distribusi
Saluran distribusi menggerakkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
Mereka memecahkan kesenjangan utama seperti waktu, tempat, pemilikan yang
memisahkan barang dan jasa dari mereka yang ingin menggunakannya. Anggota saluran
distribusi melakukan beberapa fungsi kunci. Sebagian membantu dalam melengkapi
transaksi seperti Informasi dan juga Promosi produk jasa yang di jual.

Saluran Distribusi Jasa yang Go-jek gunakan adalah saluran langsung karena jasa yang
kamilakukan adalah jasa murni (Pure Service) merupakan jasa yang tergolong High
Contact jadi jasa ini tidak memerlukan saluran distribusi yang sampai memerlukan saluran
7

satu tingkat ataupun saluran dua tingkat, karena jasa yang kami tawarkan ini sangat
memberikan kemudahan kepada konsumen mulai dari jasa antar jemput, kurir instan, dan
personal shopping. Pelanggan tinggal memesannya lewat handphone maka kami akan
datang menghampiri konsumen/pelanggan tersebut dan langsung dapat menikmati jasa yang
kami tawarkan.

Anda mungkin juga menyukai