ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DIAGNOSA KURANG PENGETAHUAN DAN RESIKO TERJADINYA ISPA by Tyamani
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DIAGNOSA KURANG PENGETAHUAN DAN RESIKO TERJADINYA ISPA by Tyamani
Data Umum
Nama Kepala Keluarga (KK)
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Komposisi Anggota Keluarga
: Bp. S
: 62 tahun
: SD
: Buruh ( Tukang Sampah )
: Jalan Kantil RT 04/ RW 09 Kel. Sidakaya
:
No.
Nama
Jenis
Kelamin
Hub
KK
1.
Ibu. K
2.
An. S
3.
dgn
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Istri
41 th
SD
Ibu RT
Anak
26 th
SMA
Ibu RT
Sdr. S
Menantu
27 th
SMP
Swasta
4.
An. S
Anak
23 th
SMA
Buruh
5.
Sdri. R
Menantu
20 th
SMP
Ibu RT
6.
An. R
Cucu
1 bln
Genogram :
Keterangan Genogram :
7.
Tipe keluarga :
Keluarga besar (extended family). Keluarga Bp. S terdiri dari Bp.S, Ibu.K, An.S, Sdr. S, An.S, Sdri.R, An.R.
8. Suku bangsa :
Jawa. Ibu K mengatakan keluarga biasa menggunakan bahasa jawa untuk berkomunikasi sehari-hari antara
anggoa keluarga yang sudah diturunkan dari orangtua Bapak S
9. Agama :
Islam. Ibu K mengatakan semua anggota keluarga melaksanakan sholat lima waktu. Ibu K juga mengatakan
akif dalam kegiatan pengajian di RT setiap 1 bulan sekali
10. Status sosial ekonomi keluarga :
Bp. S bekerja sebagai buruh ( tukang sampah ) dengan penghasilan Rp. 200.000, - per bulan. Bp. S bekerja
setiap hari mulai pukul 16.00 sampi 18.00 dan tidak ada hari libur, sedangkan Ibu K bekerja sebagai pembantu
rumah tangga dengan penghasilan Rp. 300.000, - , bekerja setiap hari berangkat pukul 06.00, siang pulang untuk
istrahat, kemudian sore berangkat lagi sampai maghrib dan tidak ada hari libur. Pengeluaran harian untuk belanja
dapur Ibu K mengatakan Rp. 50000, - dan Ibu K mengatakan tidak memiliki uang simpanan untuk keperluan
kesehatan ataupun kepentingan yang mendadak karena untuk kebutuhan sehari-hari saja masih kurang. Ibu K juga
mengatakan sering meminjam uang kepada tetangga untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Suami An. S juga
bekerja swasta di PLTU dengan penghasilan Rp. 800000, -. An. S bekerja di CV dengan penghasilan Rp. 800000, -..
Kedua penghasilan dari anak dan menantunya ini digunakan untuk membantu kebutuhan keluarga.
11. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga mengatakan tidak pernah ada jadwal rekreasi. Bapak S mengatakan keluarganya hanya menikmati
hiburan melalui TV, radio, dan hiburan dari cucu pertamanya yaitu An. R yang ada di rumahnya. Bapak S dan Ibu
K mengatakan jika dirinya stress dan sedang banyak pikiran maka keluarga Bapak S akan mencari hiburan dengan
main ke rumah tetangga.
U
Dapur
K. Mandi
B
R. Tidur
R. Makan
13 m
R. Tidur
R. Keluarga &
R. Tamu
R. Tidur
5m
2.
3.
4.
5.
Walaupun mempunyai Jamkesmas, keluarga tidak memanfaatkannya. Bapak S tidak pernah mau untuk berobat
ke rumah sakit, dokter, puskesmas karena ia sudah pasrah dan tidak peduli dengan kondisinya. Sedangkan Ibu K
mengatakan ia rajin untuk datang ke posyandu lansia dan meminta pengobatan.
E. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Bp. S dan Ibu K sering membicarakan masalah keluarga dengan melibatkan semua anggota keluarganya,
karena masalah yang dihadapi merupakan masalah bersama. Komunikasi antar anggota keluarga selalu terjalin
dengan baik.
2. Struktur kekuatan keluarga
Pengambil keputusan adalah Bp. S tetapi juga melibatkan keluarga.
3. Struktur peran keluarga
Peran formal:
Bp. S berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah dan pengatur rumah tangga. Ibu K berperan sebagai
pengatur kebutuhan keluarga, pendidik, dan pelindung anak, serta membantu mencari nafkah keluarga.
Peran informal:
Bapak S bekerja sebagai tukang sampah. Ibu K bekerja sebagai pembantu rumah tangga didekat rumahnya
untuk membantu suami mencukupi kebutuhan keluarga
4. Nilai dan norma budaya
Keluarga Bp. S menerapkan nilai-nilai Islam pada keluarga. Aturan di keluarga berlaku berdasarkan nilai-nilai
agama Islam.
F. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Bp. S saling menyayangi, peduli dan saling menghargai satu sama lain, dan Ibu K mengatakan
dirinya selalu dekat dengan keluarganya.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Bp. S memperbolehkan anggota keluarga bergaul dengan siapa saja, terutama dengantetangga sekitar.
3. Fungsi perawatan keluarga
Keluarga Bp. S mengatakan sehat merupakan hal yang harus disyukuri, dan apabila sakit Bp. Stidak terlalu
merasakan sakitnya dan beranggapan sakitnya akan cepat sembuh. Bapak S merokok dua bungkus setiap
hari. Lingkungan keluarga Bp. S terlihat bersih dan rapi terdapat kandang ayam di depan rumah dan selalu dijaga
kebersihannya. Jika keluarga Bp. S sakit biasanya kerokkan dan membeli obat di apotik dan ke dokter apabila
mempunyai uang.
G. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek
Bp. S mengatakan tidak terlalu khawatir karena anggapan terhadap kondisi kesehatan sakitnya itu akan segera
sembuh.
2. Stressor jangka panjang
Bp. S mengatakan apabila sakitnya belum sembuh hanya berserah diri dan pasrah dengan kondisinya.
3. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah
Keluarga Bp. S mengatakan setiap masalah harus dihadapi dan diselesaikan.
4.
5.
H. Pemeriksaan fisik
Terlampir.
I.
Disusun oleh :
Kelompok 5
1. Jeni Mulyaningsih (108109023)
2. Maerisa Ratmasari (108109028)
3. Nofrita
(108109028)
4. Nurhasim
(108109032)
Data Umum
Nama Kepala Keluarga (KK)
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Komposisi Anggota Keluarga
: Bp. S
: 62 tahun
: SD
: Buruh ( Tukang Sampah )
: Jalan Kantil RT 04/ RW 09 Kel. Sidakaya
:
No.
Nama
Jenis
Kelamin
Hub
KK
1.
Ibu. K
2.
An. S
3.
dgn
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Istri
41 th
SD
Ibu RT
Anak
26 th
SMA
Ibu RT
Sdr. S
Menantu
27 th
SMP
Swasta
4.
An. S
Anak
23 th
SMA
Buruh
5.
Sdri. R
Menantu
20 th
SMP
Ibu RT
6.
An. R
Cucu
1 bln
Genogram :
Keterangan Genogram :
7.
Tipe keluarga :
Keluarga besar (extended family). Keluarga Bp. S terdiri dari Bp.S, Ibu.K, An.S, Sdr. S, An.S, Sdri.R, An.R.
Suku bangsa :
Jawa. Ibu K mengatakan keluarga biasa menggunakan bahasa jawa untuk berkomunikasi sehari-hari antara
anggoa keluarga yang sudah diturunkan dari orangtua Bapak S
9. Agama :
Islam. Ibu K mengatakan semua anggota keluarga melaksanakan sholat lima waktu. Ibu K juga mengatakan
akif dalam kegiatan pengajian di RT setiap 1 bulan sekali
10. Status sosial ekonomi keluarga :
Bp. S bekerja sebagai buruh ( tukang sampah ) dengan penghasilan Rp. 200.000, - per bulan. Bp. S bekerja
setiap hari mulai pukul 16.00 sampi 18.00 dan tidak ada hari libur, sedangkan Ibu K bekerja sebagai pembantu
rumah tangga dengan penghasilan Rp. 300.000, - , bekerja setiap hari berangkat pukul 06.00, siang pulang untuk
istrahat, kemudian sore berangkat lagi sampai maghrib dan tidak ada hari libur. Pengeluaran harian untuk belanja
dapur Ibu K mengatakan Rp. 50000, - dan Ibu K mengatakan tidak memiliki uang simpanan untuk keperluan
kesehatan ataupun kepentingan yang mendadak karena untuk kebutuhan sehari-hari saja masih kurang. Ibu K juga
mengatakan sering meminjam uang kepada tetangga untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Suami An. S juga
bekerja swasta di PLTU dengan penghasilan Rp. 800000, -. An. S bekerja di CV dengan penghasilan Rp. 800000, -..
Kedua penghasilan dari anak dan menantunya ini digunakan untuk membantu kebutuhan keluarga.
11. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga mengatakan tidak pernah ada jadwal rekreasi. Bapak S mengatakan keluarganya hanya menikmati
hiburan melalui TV, radio, dan hiburan dari cucu pertamanya yaitu An. R yang ada di rumahnya. Bapak S dan Ibu
K mengatakan jika dirinya stress dan sedang banyak pikiran maka keluarga Bapak S akan mencari hiburan dengan
main ke rumah tetangga.
8.
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah Bapak S terletak didalam pemukiman padat penduduk dan milik sendiri. Luas rumah 5 x 13meter,
semi permanen. Terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang tamu yang bergabung dengan ruang keluarga, 1 ruang
makan bergabung dengan dapur. Luas masing-masing kamar 2 x 3 meter dan masing-masing memiliki jendela.
Cahaya masuk rumah karena jendela dan pintu dibuka, ventilasi udara baik sehingga ruangan terlihat luas dan
bersih namun cahaya dan ventilasi di kamar kurang, karena jendela tidak dibuka. Kamar mandi dan WC 2 x 1,5
Meter. Sumber air minum berasal dari sumur yang berjarak 12meter dari septik tank. Air limbah rumah
tangga dibuang melalui diselokan belakang rumah. Penerangan rumah dari listrik. Ibu K memasak menggunakan
kompor gas. Tidak ada langit-langit rumah, langsung terhubung ke atap (asbes). Lantai terlihat kering dan bersih dan
terbuat dari tegel keramik. Halaman depan rumah dimanfaatkan untuk kandang ternak (ayam) dengan jarak 1 meter,
dan terlihat tidak kotor karena setiap hari dibersihkan. Terdapat kurungan ayam yang berada di dapur.
Denah rumah :
U
Dapur
K. Mandi
B
R. Tidur
R. Makan
13 m
R. Tidur
R. Keluarga &
R. Tamu
R. Tidur
5m
2.
3.
4.
5.
Keluarga Bapak S berinteraksi dengan tetangga dalam bentuk perbincangan tanpa tujuan yang jelas. Ibu K aktif
mengikuti pengajian dan arisan dengan tetangga, sedangkan Bapak S aktif dalam kegiatan warga dan keamanan
kampungnya
Sistem pendukung keluarga
Keluarga Bapak S berusaha mencukupi kebutuhannya sendiri, namun karena keluarga Bapak S sering
mengalami kesulitan ekonomi, mereka sering meminjam uang untuk kebutuhan keluarga. Jika ada permasalahan
didalam keluarga, keluarga Bapak S berusaha menyelesaikan sendiri dengan jalan musyawarah. Bapak S
mengatakan jarang timbul pertengkaran dengan istri maupun anak-anaknya.
Keluarga Bp. S menerapkan nilai-nilai Islam pada keluarga. Aturan di keluarga berlaku berdasarkan nilai-nilai
agama Islam.
F. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Bp. S saling menyayangi, peduli dan saling menghargai satu sama lain, dan Ibu K mengatakan
dirinya selalu dekat dengan keluarganya.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Bp. S memperbolehkan anggota keluarga bergaul dengan siapa saja, terutama dengantetangga sekitar.
3. Fungsi perawatan keluarga
Keluarga Bp. S mengatakan sehat merupakan hal yang harus disyukuri, dan apabila sakit Bp. Stidak terlalu
merasakan sakitnya dan beranggapan sakitnya akan cepat sembuh. Bapak S merokok dua bungkus setiap
hari. Lingkungan keluarga Bp. S terlihat bersih dan rapi terdapat kandang ayam di depan rumah dan selalu dijaga
kebersihannya. Jika keluarga Bp. S sakit biasanya kerokkan dan membeli obat di apotik dan ke dokter apabila
mempunyai uang.
G. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek
Bp. S mengatakan tidak terlalu khawatir karena anggapan terhadap kondisi kesehatan sakitnya itu akan segera
sembuh.
2. Stressor jangka panjang
Bp. S mengatakan apabila sakitnya belum sembuh hanya berserah diri dan pasrah dengan kondisinya.
3. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah
Keluarga Bp. S mengatakan setiap masalah harus dihadapi dan diselesaikan.
4. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Bp. S mengatakan apabila ada masalah tidak bercerita dengan orang lain hanya diselesaikan dengan
anggota keluarga
5. Strategi adaptasi disfungsional
Sampai saat ini belum ditemukan adaptasi disfungsional.
H. Pemeriksaan fisik
Terlampir.
I.
No
1.
Diagnosa
Keperawatan
Keluarga
Kurang
pengetahuan
Keluarga
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Khusus
Umum
Kriteria
Standar
Khususnya
Bp.S diharapkanterkanan
dan
Ibu.K menurun
berhubungan
dengan
Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota
keluarga
yang sakit.
b. Mendemonstrasikan cara
membuat obat tradisional
untuk
menurunkan
hipertensi
Respon
verbal
Respon
psikomotor
Pengobatan tradisional
dapat
digunakan
d
menurunkan hipertensi a
dengan jus mentimun.
2. Keluarga
mampu
memanfaatkan pelayanan
kesehatan.
Dengan cara :
a. Menyebutkan
manfaat
kunjungan ke fasilitas
kesehatan
Respon
verbal
Resiko Terjadinya
Ispa Pada keluarga
Bp.S
yang
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
memodifikasi
lingkungan
yang
sehat
Setelah
dilakukan
pertemuan
sebanyak 1kali
45
menit diharapkan ;
Keluarga
dapatmemodifikasi
lingkungan yang sehat
Menjelaskantentang
Rumah sehat
Respon
verbal