A DENGAN
DIARE
DI BANGSAL MELATI 2 RSUP Dr. SARDJITO
YOGYAKARTA
Oleh :
NURHAYATI (2520142452)
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan dan Laporan Asuhan keperawatan Anak pada An.
A dengan Diare disusun untuk memenuhi Tugas Individu PKK Anak
Semester V
pada :
Hari
Tanggal
Tempat:
Praktikan
(...................Nurhayati..................)
Mengetahui
CI lahan
(................................)
CI Akademik
(Barkah Wulandari,S.Kep.,Ns.,M.Kep.)
Laporan Pendahuluan
Diare
A. Definisi
Diare adalah seringnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya
dengan
kosistensi
yang
lebih
encer
(Rekawati
Susilaningrum
dkk,2013).
Diare adalah keadaan individu mengalami perubahan dalam
kebiasaan buang air besar yang normal, ditandai dengan seringnya
kehilangan cairan, feses yang tidak berbentuk (Susan Martin,1998
dalam Rekawati Susilaningrum dkk,2013)
Diare adalah pola buang air besar yang tidak normal dengan bentuk
tinja encer serta adanya peningkatan frekuensi BAB yang lebih dari
biasanya (FK UI,1991 dalam Sujono dan Suharsono, 2010)
B. Etiologi
Menurut Rekawati Susilaningrum dkk, 2013 penyebab utama diare
akut, baik oleh bakteri, parasit maupun virus. Selain kuman, ada
beberapa perilaku yang dapat meningkatkan resiko terjadinya diare
yaitu:
1. Infeksi bakteri: vibrio,escherichia coli, salmonella, shigell,
compylobacter,yershinia
2. Infeksi virus:
enterovirus,
(virus
ECHO,
coxsackaie,
usus.
Selanjutnya,
timbul
diare
karena
terdapat
D. Pathway
Makanan/zat yang tidak diserap
Hipo peristaltik
Bakteri tumbuh
berkembang
Hiper peristaltik
Absorbsi makanan
Gangguan Nutrisi
Diare
Hospitalisas
i
Sistem Integumen
Sistem Eliminasi
Saluran Pernafasan
BAB 3x
Peningkatan HB
Kesimbangan
Kehilanagan
Air dan
cairan dan elektrolit
Elektrolit
Perpisahaan
Lingkungan
asing
Prosedur
Cemas
Dehidrasi
Elastisitas menurun
Resiko
Infeksi
Dehidrasi
Peningkatan O2
Sesak
Resiko Infeksi
Makanan sering
dihentikan
Pencemaran
susu yang
terlalu lama
Absorbsi
makanankurang
baik
Muntah
Syok
BAB
Hipovolemik
Gangguan
Sirkulasi
E. Klasifikasi
Menurut pedoman dari laboraturium/ UPF Ilmu Kesehatan Anak,
Universitas Airlangga 1996 dalam Sujono Riyadi dan Suharsono,2010,
diare dapat dikelompokan mejadi beberapa jenis sebagai berikut
1. Diare akut, yaitu diare yang terjadi mendadak dan berlangsung paling
lama 3- 5 hari
2. Diare berkepanjangan bila diare berlangsung lebih dari 7 hari
3. Diare kronik bila diare berlangsung lebih dari 14 hari
Sedangkan menurut pedoman MTBS,2008 dalam Sujono Riyadi dan
Suharsono,2010, diare dapat diklasifikasikan sebagai berikut
Gejala
Terdapat dua atau lebih tanda- tanda
Klasifikasi
Diare dehidrasi berat
berikut
1. Letargis atau tidak sadar
2. Tidak bisa minum atau malas
minum
3. Cubitan kulit perut kembali sangat
lambat
Terdapat dua atau lebih tanda- tanda
berikut
1. Gelisah,rewel/mudah marah
2. Mata cekung
3. Haus, minum dengan lahap
4. Cubitan kulit perut kembali lambat
Tidak cukup tanda- tanda untuk
klasifikasikan
sebagai
diare
Diare
dehidrasi
ringan/
sedang
dehidrasi
F. Manifestasi Klinis
Menurut Sujono Riyadi dan Suharsono,2010 pasien dengan diare
akut akibat sering mengalami:
1) Pasien gelisah
2) Muka pucat
3) Bibir kering
4) Mata cekung
5) Turgor kulit menurun
6) Nyeri perut sampai kejang perut
7) Mual
8) Muntah
9) Demam
10) Tinja berbentuk cair,terkadang terdapat lendir
11) BAB lebih dari 3x
G. Komplikasi
Akibat diare, kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat
terjadi berbagai komplikasi sebagai berikut :
1) Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau
hipertonik)
2) Rinjatan hipovolemik
3) Hipokalemia (dengan gejala miteorismus, hipotoni otot, lemak,
bradikardia, perubahan elektrokardiagram).
4) Hipoglikemia
5) Intoleransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa usus dan
defisiensi enzim laktasi.
6) Kejang-kejang pada dehidrasi hipertonik
7) Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan diare, jika lama
atau kronik).
(Ngastiyah, 1997 : 145)
H. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan tinja, meliputi:
a. Makroskopis dan mikroskopis
b. pH dan kadar gula dalam tinja
c. Bila perlu diadakan uji bakteri
2) Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan
menentukan pH dan cadangan alkali serta analisa gas darah.
3) Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
4) Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Posfat.
I. Penatalaksanaan Medis
Pada anak- anak, penatalaksanaan diare akut akibat terdiri dari:
1) Rehidrasi sebagai prioritas untuk pengobatan
Empat hal penting yang perlu diperhatikan
a. Jenis Cairan
antematik
pada
anakdan
remaaja,
seprti
RENCANA KEPERAWATAN
A. Pengkajian
a. Biodata umum
Tempat tinggal : di daerah sanitasi buruk.
b. Riwayat kesehatan
Riwayat gastroenteritis, glardiasis, penyakit seliakus, sindrom
iritabilitas kolon, otitis media akut, tondilitas, ensefalitis dan
lainnya.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Pernah mengalami diare, pernah menderita penyakit pencernaan.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Pernah menderita penyakit saluran pencernaan.
e. Keluhan utama
Anak sering menangis, tidam mau makan dan minum, badan
lemas.
f. Pola kesehatan fungsional
a) Pemeliharaan kesehatan
Personal hygiene anak kurang : kebiasaan ibu memelihara
kuku anak, cuci tangan sebelum makan, makanan yang
dihidangkan tidak tertutup, makanan basi.
b) Nutrisi dan metabolik
Hipertermi, penuturan berat badan total sampai 50%,
dnoteksia, muntah.
c) Eliminasi BAB
Feces encer, frekuensi bervariasi dari 2 sampai 20 per hari.
d) Aktifitas
Kelemahan tidak toleran terhadap aktifitas.
e) Sensori
Nyeri ditandai dengan menangis dan kaki diangkat ke
abdomen.
g. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
Tampak lemah dan kesakitan.
b) Tanda vital
1. Berat badan menurun 2% dehidrasi ringan
2. Berat badan menurun 5% dehidrasi sedang
3. Berat badan menurun 8% dehidrasi berat
4. TD menurun karena dehidrasi
5. RR meningkat karena hipermetabolisme, cepat dan dalam
(kusmoul)
6. Suhu meningkat bila terjadi reaksi inflmasi
7. Nadi meningkat (nadi perifer melemah)
c)
d)
e)
f)
Mata: cekung
Mulut: mukosa kering
Abdomen: turgor jelek
Kulit: kering, kapilari refil > 2
B. Diagnosa Keperawatan
a. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
b. Resiko kerusakan integritas jaringan kulit berhubungan dengan
eksresi/ BAB sering
c. Ketidakseimbangan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
Diagnosa
NOC
NIC
Keperawatan
Defisit
volume Setelah dilakukan tindakan
Fluid Management
Timbang
dengan
cairan aktif
dengan
kriteria
dan
input
HT
normal.
Tekanan darah, nadi,
suhu
catatan
akurat.
Monitor status hidrasi
Mempertahankan
usia
BB
diperlukan
Pertahankan
jika
hasil:
output
popok/pembalut
tubuh
dalam
batas normal.
Tidak ada tandatanda
Elastisitas
dehidrasi,
turgor
(kelembaban membran
mukosa, nadi adekuat,
tekanan
darah
ortostatik)
jika
diperlukan.
Monitor vital sign.
Monitor
masukan
makanan/cairan
hitung
intake
dan
kalori
harian.
Kolaborasikan
pemberian
cairan
intravena IV
Monitor status nutrisi
Dorong masukan oral
Berikan penggantian
nasogatrik
sesuai
output.
Dorong keluarga untuk
membantu
pasien
makan.
Tawarkan snack (jus
buah, buah segar)
Kolaborasi dokter jika
tanda cairan berlebih
muncul memburuk.
Atur
kemungkinan
tranfusi.
Persiapan
untuk
tranfusi.
Hypovolemia Management
Monitor status cairan
termasuk intake dan
output cairan.
Pelihara IV line
Monitor tingkat
Hb
dan hematokrit
Monitor tanda vital
Monitor respon pasien
terhadap penambahan
cairan
Monitor berat badan.
Dorong pasien untuk
menambah intake oral.
Pemberian cairan IV
monitor adanya tanda
dan gejala kelebihan
volume cairan.
Monitor adanya tanda gagal
2.
Resiko
integritas
kulit
ginjal
Pressure Management
Anjurkan pasien untuk
menggunakan pakaian
yang longgar.
Hindari kerutan pada
dengan
BAB sering
cairan
dengan
kriteria
hasil:
Integritas kulit yang
baik
bisa
dipertahankan
(sensasi,
kering
Mobilisasi
pasien
hisrasi,
pigmentasi).
Tidak ada luka/lesi
pada kulit.
Perfusi jaringan baik
Menunjukkan
pemahaman
dalam
perbaikan
elastisitas,
temperatur,
proses
tempat tidur
Jaga kebersihan kulit
sedera
berulang.
Mampu melindungi
kulit
dan
adanya kmerahan.
Oleskan lotion atau
minyak/baby oil pada
daerah yang tertekan.
Monitor aktivitas dan
mobilisasi pasien.
Monitor status nutrisi
pasien.
Memandikan
pasien
mempertahankan
kelembaban kulit dan
perawatan alami.
3.
Ketidakseimbangan
Nutrition Management
Kaji
adanya
makanan.
alergi
intake cairan
dengan
kriteria
hasil:
Adanya peningkatan
berat badan sesuai
dengan tujuan.
Berat badan ideal
sesuai dengan tinggi
badan.
Mampu
kebutuhan nutrisi.
Tidak ada tandatanda malnutrisi.
Menunjukkan
jumlah
kalori
dan
nutrisi
yang
dibutuhkan pasien.
Anjurkan pasien untuk
meningkatkan
intake
Fe.
Anjurkan pasien untuk
dan vitamin C
Berikan substansi gula.
Yakinkan diet yang
dimakan mengandung
tinggi
peningkatan
fungsi
pengecapan
dari
penurunan
meningkatkan protein
mengidentifikasi
menelan.
Tidak
terjadi
berat
serat
untuk
mencegah konstipasi.
Berikan makanan yang
tepilih
(sudah
dikonsultasikan dengan
ahli gizi)
Ajarkan
pasien
bagaimana
membuat
catatan
makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori.
Berikan
informasi
tentang
kebutuhan
nutrisi.
Kaji
kemampuan
pasien
untuk
mendapatkan
nutrisi
yang dibutuhkan.
Nutrition Monitoring
BB pasien dalam batas
normal.
Monitor
adanya
lingkungan
selama makan.
Jadwalkan pengobatan
dan
tindakan
tidak
perubahan
pigmentasi.
Monitor turgor kulit.
Monitor kekeringan,
rambut
kusam,
dan
mudah patah.
Monitor mual
dan
muntah.
Monitor
kadar
dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva.
Monitor kalori
dan
intake nutrisi.
Catat adanya edema,
hiperemik,
hipertonik
bila
berwarna
lidah
magenta,
scarlet.
4.
status kesehatan
Anxiety Reduction
(penurunan
kecemasan)
Gunakan
cairan
yang menenangkan
Nyatakan dengan jelas
dengan
hasil:
Klien
kriteria
mampu
mengidentifikasi dan
mengungkapkan
gejala cemas.
Mengidentifikasi,
mengungkapkan dan
menunjukkan tehnik
untuk
mengontrol
cemas.
Vital sign
batas normal
Postur
dalam
dan
aktivitas
menunjukkan
harapan
terhadap
pelaku pasien
Jelaskan
semua
selama
prespektif
tubuh,
pendekatan
tingkat
mengenai
tindakan
prognosis
Dorong keluarga untuk
berkurangnya
kecemasan
menemani anak
Lakukan back/neck rub
Dengarkan
dengan
penuh perhatian
Identifikasi
tingkat
kecemasan
Bantu pasien mengenal
situasi
yang
menimbulkan
kecemasan
Dorong pasien untuk
mengungkapkan
perasaan,
ketakutan,
persepsi
Intruksikan
menggunakan
relaksasi
Berikan obat
mengurangi
kecemasan.
pasien
tehnik
untuk
Daftar Pustaka
Herdman & kamitsuru. 2002. DIAGNOSIS KEPERAWATAN Definisi &
Klasifikasi 2015-2017. Edisi 10.Buku kedokteran.jakarta
APLIKASI
NANDA
NOC-NIC.jilid