Anda di halaman 1dari 6

No.

ID dan Nama Peserta :


/ dr. Ahmad Andi Sameggu
No. ID dan Nama Wahana :
/ RS Arifin Nu'mang Sidrap
Topik: Asma Bronkial
Tanggal (kasus) : 10/07/ 2014
Nama Pasien : Ny. DR
No. RM : 001982
Tanggal presentasi : 27 Juli 2014
Pendamping: dr. A. Azizah Yusuf
Tempat presentasi: RS Arifin Nu'mang Sidrap
Obyek presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi: Perempuan, 34 tahun datang dengan keluhan sesak nafas disertai mengi yang dialami
kurang lebih 1 jam Sebelum masuk rumah sakit. Pasien sudah sering merasakan sesak nafas
sebelumnya, biasanya memberat apabila terkena debu atau telah melakukan aktifitas yang berat.
Batuk Berdahak (+) darah (-). Mual (-) Muntah (-) Demam (-).
Tujuan: : Mengetahui Gejala Asma Bronkial sekaligus Penanganan awalnya di Unit Gawat
Darurat
Bahan

Tinjauan

Riset

Kasus

Audit

bahasan:
Cara

pustaka
Diskusi

Presentasi dan

E-mail

Pos

membahas:

diskusi

Data Pasien: Nama: Ny.DR


No.Registrasi: 001982
Nama klinik
UGD RS Arifin Nu'mang Sidrap
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/gambaran klinis: Sesak nafas dan mengi berulang disertai batuk berdahak .
Tanda-Tanda Vital:
Tekanan Darah : 150/90, Nadi : 88x/menit, Pernapasan: 40x/Menit, Suhu: 36.8 C
Pada pemeriksaan fisis ditemukan: Inspeksi dada simetris kiri kanan Ekspirasi
memanjang. Palapasi Nyeri tekan tidak ada, massa tumor tidak ada. Perkusi sonor.
Auskulatasi Rh -/- Wh +/+. Bunyi Jantung I dan II normal. Murmur (-).
2. Riwayat penyakit dahulu: Pasien pernah berobat di dokter ahli penyakit dalam dengan
keluhan yang sama, namun obat-obatannya tidak dingat dan tidak berobat teratur. Pasien
Sering merasakan sesak nafas biasanya dipengaruhi oleh aktifitas. Riwayat Hipertensi
tidak ada. Riwayat penyakit diabetes disangkal
3. Riwayat keluarga: Pasien merupakan kepala keluarga. Tidak ada keluarga pasien yang
memiliki keluhan yang sama seperti pasien
4. Riwayat pekerjaan & kebiasaan: Saat ini pasien bekerja sebagai wiraswasta. .Riwayat
merokok (-)
1

5. Lain-lain: tingkat pendidikan SMA, golongan ekonomi sedang


Daftar Pustaka:
a. Sundaru Heru, Sukamto. Asma Bronkial. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I
Edisi ke 4. Jakarta :Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.2006. hal
245 250.
b. Alsagaff H, Mukty A. Dasar Dasar Ilmu Penyakit Paru. Edisi ke-2. Surabaya : Airlangga
University Press. 2002. H 263-300.
c. Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardani WI, Setiowulan W. Kapita Selekta
Kedokteran. Edisi III. Jakarta : Media Aesculapius FKUI. 2001 h477-82.
Hasil pembelajaran:
1. Diagnosis Asma Bronkial
2. Penanganan awal Asma Bronkial Akut

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:


1. Subyektif:
Perempuan, 34 tahun dengan keluhan sesak nafas di sertai mengi dan batuk berdahak
dialami 1 jam sebelum masuk RS. Riw keluhan yang sama sebelumnya.
2. Obyektif:
Dari hasil pemeriksaan fisik diperoleh, GCS E4M6V5 , tampak sesak, Ekspirasi
memanjang dan kesakitan.
Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah : 150/90, Nadi : 88x/menit, Pernapasan: 40x/Menit, Suhu: 36.8 C
Pada pemeriksaan fisis ditemukan: Ronkhi -/- Whezing +/+
3. Assesment:
Penanganan Awal pada pasien ini adalah:

CEK ABC
Oksigen 1-3 LPM
Salbotamol + Ipratropium bromida (nebulizer)
Observasi

4. Plan:
Diagnosis:
Diagnosis asma didasarkan pada riwayat penyakit, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan
penunjang. Pada riwayat penyakit akan dijumpai keluhan batuk, sesak, mengi, atau rasa
berat di dada. Tapi kadang kadang pasien hanya mengeluh yang umumnya timbul pada
malam hari atau sewaktu kegiatan jasmani. Adanya penyakit alergi yang lain pada pasien

maupun keluarganya seperti rhinitis alergi, dermatitis atopic membatuk diagnosis asma.
Gejala asma sering timbul pada malam hari, tetapi dapat pula muncul sembarang waktu.
Adakalanya gejala lebih sering terjadi pada musim tertentu. Yang perlu diketahui adalah
factor-faktor pencetus serangan.
Untuk Menegakkan Diagnosis pada pasien ini diperlukan pemeriksaan tambahan yaitu:
Spirometri : untuk menegakkan diagnosis, menilai beratnya obstruksi dan efek
pengobatan.
Uji Provokasi Bronkus : untuk menunjukkan adanya hiperaktivitas bronkus.
Pemeriksaan Sputum : Sputum eosinofil sangat karakteristik untuk asma.
Pemeriksaan Eosinofil Total : Jumlah eosinofil dalam darah sering meningkat.
Uji Kulit
: untuk menunjukkan adanya antibodi IgE spesifik dalam tubuh.
Pemeriksaan Kadar IgE total dan IgE spesifik dalam sputum : dilakukan apabila uji kulit
tidak dapat dilakukan atau hasilnya dapat kurang dipercaya.
Foto Dada : untuk menyingkirkan penyebab lain obstruksi saluran napas.
Analisis Gas Darah : Hanya dilakukan untuk asma yang berat.
Pengobatan:
Strategi pengobatan asma dapat ditinjau dari berbagai pendekatan. Seperti mengurangi
respon saluran napas, mencegah ikatan alergen dengan IgE, mencegah penglepasan
mediator kimia, dan merelaksasi otot otot polos bronkus.
Pengobatan asma akut (pasien RS)

Prinsip pengobatan asma akut :


Penanganan pada pasien ini bertujuan untuk:
1. Beri Oksigen 1-3 LPM untuk memelihara saturasi oksigen yang cukup dan
meningkatkan suplai oksigen.
2. Agonis beta 2 (salbutamol, terbutalin, fenoterol, prokaterol) merupakan obat obat
terpilih untuk mengatasi serangan asma akut. Dapat diberikan secara inhalasi melalui
MDI (Metere Dosed inhaler) atau nebulizer. Untuk melebarkan saluran napas.
3. Ipratropium bromide (antikolinergik) sebagai suplemen bronkodilator agonis beta 2.

Komplikasi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pneumothoraks
Pneumodiastinum dan emfisema subkutis
Atelektasis
Aspegilosis bronkopulmoner alergik
Gagal napas
Bronkitis
Fraktur Iga

Stabilkan Hemodinamik
Penderita di jauhkan dari bahan alergen. Penderita juga diharuskan istrahat.
Pendidikan:
Dilakukan kepada pasien dan keluarganya agar membantu proses penyembuhan dan tetap
tenang. Kita menjelaskan prognosis dari pasien, serta komplikasi yang mungkin terjadi.
Konsultasi:
Dijelaskan adanya indikasi rawat inap dan konsultasi dengan spesialis Penyakit Dalam untuk
penanganan lebih lanjut.
Rujukan:
Diperlukan jika terjadi komplikasi serius yang harusnya ditangani di rumah sakit dengan
sarana dan prasarana yang lebih memadai.

Sidrap, 27 Juli 2014


5

Pembimbing,
dr. A. Azizah Yusuf

Anda mungkin juga menyukai