Portofolio Asma Bronkhial
Portofolio Asma Bronkhial
Tinjauan
Riset
Kasus
Audit
bahasan:
Cara
pustaka
Diskusi
Presentasi dan
Pos
membahas:
diskusi
CEK ABC
Oksigen 1-3 LPM
Salbotamol + Ipratropium bromida (nebulizer)
Observasi
4. Plan:
Diagnosis:
Diagnosis asma didasarkan pada riwayat penyakit, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan
penunjang. Pada riwayat penyakit akan dijumpai keluhan batuk, sesak, mengi, atau rasa
berat di dada. Tapi kadang kadang pasien hanya mengeluh yang umumnya timbul pada
malam hari atau sewaktu kegiatan jasmani. Adanya penyakit alergi yang lain pada pasien
maupun keluarganya seperti rhinitis alergi, dermatitis atopic membatuk diagnosis asma.
Gejala asma sering timbul pada malam hari, tetapi dapat pula muncul sembarang waktu.
Adakalanya gejala lebih sering terjadi pada musim tertentu. Yang perlu diketahui adalah
factor-faktor pencetus serangan.
Untuk Menegakkan Diagnosis pada pasien ini diperlukan pemeriksaan tambahan yaitu:
Spirometri : untuk menegakkan diagnosis, menilai beratnya obstruksi dan efek
pengobatan.
Uji Provokasi Bronkus : untuk menunjukkan adanya hiperaktivitas bronkus.
Pemeriksaan Sputum : Sputum eosinofil sangat karakteristik untuk asma.
Pemeriksaan Eosinofil Total : Jumlah eosinofil dalam darah sering meningkat.
Uji Kulit
: untuk menunjukkan adanya antibodi IgE spesifik dalam tubuh.
Pemeriksaan Kadar IgE total dan IgE spesifik dalam sputum : dilakukan apabila uji kulit
tidak dapat dilakukan atau hasilnya dapat kurang dipercaya.
Foto Dada : untuk menyingkirkan penyebab lain obstruksi saluran napas.
Analisis Gas Darah : Hanya dilakukan untuk asma yang berat.
Pengobatan:
Strategi pengobatan asma dapat ditinjau dari berbagai pendekatan. Seperti mengurangi
respon saluran napas, mencegah ikatan alergen dengan IgE, mencegah penglepasan
mediator kimia, dan merelaksasi otot otot polos bronkus.
Pengobatan asma akut (pasien RS)
Komplikasi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pneumothoraks
Pneumodiastinum dan emfisema subkutis
Atelektasis
Aspegilosis bronkopulmoner alergik
Gagal napas
Bronkitis
Fraktur Iga
Stabilkan Hemodinamik
Penderita di jauhkan dari bahan alergen. Penderita juga diharuskan istrahat.
Pendidikan:
Dilakukan kepada pasien dan keluarganya agar membantu proses penyembuhan dan tetap
tenang. Kita menjelaskan prognosis dari pasien, serta komplikasi yang mungkin terjadi.
Konsultasi:
Dijelaskan adanya indikasi rawat inap dan konsultasi dengan spesialis Penyakit Dalam untuk
penanganan lebih lanjut.
Rujukan:
Diperlukan jika terjadi komplikasi serius yang harusnya ditangani di rumah sakit dengan
sarana dan prasarana yang lebih memadai.
Pembimbing,
dr. A. Azizah Yusuf