STUDENT NAME
REG NUMBER
COURSE
LECTURE
:
:
:
:
:
FINAL TEST
DICKY NUGRAHA
33P16010
IFM
REZA MASRI, SE, MBA
LIST NUMBER
SEMESTER
CLASS
DATE
:
:
:
:
10
PRA - MBA
EKS B, 33 A
03 DESEMBER 2016
1. Penghasilan
2.
Keuntungan
Investasi
3.
Harga
Investasi
Bentuk
4.
kepemilikan
5.
Waktu
Investasi
6. Pajak
7. Hak Suara
likuidasi atau
8.
pembubaran
Obligasi
Penghasilan yang
diterima sudah
disebutkan pada surat
obligasi dengan tingkat
bunga yang sudah
disesuaikan untuk jangka
waktu tertentu
Keuntungannya sudah
dapat dipastikan karena
pada faktanya tidak
memiliki hubungan
dengan perusahaan
Relatif stabil dan sensitif
terhadap suku bunga dan
tingkat inflasi
Pemegang obligasi
bukan pemilik
perusahaan melainkan
perusahaan hanya
berutang
Sudah memiliki jangka
waktu yang ditetapkan
Keuntungan yang akan
diperoleh mengalami
pemotongan
Tidak dapat ikut serta
menentukan kebijakan
perusahaan karena
statusnya adalah sebagai
pemberi pinjaman.
Mempunyai klaim inferior
untuk mendapatkan asetaset yang dipunyai oleh
perusahaan demi
pembayaran utang.
2 | Page
3 | Page
4. PT Amanah Indonesia
a. NPV dan IRR
5 | Page
b. Sensitivity Analysis
Deviation from
Sales
Base
Revenue
20%
85,88
0%
38,84
-20%
-8,20
Operating
Cost
14,35
38,84
64,97
Equipmen
t
18,84
38,84
58,84
WACC
31,23
38,84
47,18
diperlukan untuk disimpan pada current assets. Hal ini akan mempengaruhi
manajemen asset dan liabilitas yang dilakukan pada perusahaan tersebut.
Upaya yang dilakukan:
a. Periode konversi persediaan (inventory conversion period) mengkonversi
bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjual barang tersebut.
Contoh: Meningkatkan produktifitas pegaiwai dengan pemberian insentif
yang reliable untuk menurunkan waktu produksi.
b. Periode
penerimaan
piutang
(receivables conversion
period)
meminimalisir waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi piutang
perusahaan menjadi kas yaitu untuk menerima kas setelah terjadi
penjualan.
Contoh: Menurunkan renggang waktu pembayaran customer.
c. Periode penanggguhan utang (payables deferral method) menurunkan
waktu yang dibutuhkan untuk membeli bahan baku dan pembayaran
tenaga kerja.
Contoh: Memperlama klosur kontrak pembayaran kepada vendor
6. Pembagian Deviden
Tidak memaksimalkan dividen, tapi meng optimalkan deviden. Dalam
menentukan jumlah kas yang akan dibagikan pada pemegang saham, yang
harus dipertimbangkan bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimalkan
pemegang saham sehingga Rasio Pembayaran yang Ditargetkan (target
payout ratio) yang didefinisikan sebagai presentase dari laba bersih yang
harus dibayarkan sebagai dividen tunai dan sebagian besar harus didasarkan
pada prefensi investor atas dividen lawan keuntungan modal.
Jika perusahaan menaikkan rasio pembagian, deviden akan naik. Kenaikan
deviden ini saja akan mengakibatkan harga saham naik. Namun jika dividen
tunai meningkat, makin sedikit dana yang setia untuk reinvestasi, sehingga
tingkat pertumbuhan yang diharapkan akan rendah untuk masa mendatang
dan akan menekan harga saham.
Dengan demikian kebijakan dividen yang optimal dalam perusahaan adalah
kebijakan yang menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini dan
pertumbuhan di masa mendatang yang memaksimumkan harga saham.
Distribution Policy:
Kebutuhan dana bagi perusahaan
Semakin besar kebutuhan dana perusahaan berarti semakin kecil
kemampuan untuk membayar deviden. Penghasilan perusahaan akan
digunakan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan dananya (semua
proyek investasi yang menguntungkan) baru sisanya untuk pembayaran
deviden.
Likuiditas perusahaan
Likuiditas perusahaan merupakan salah satu pertimbangan utama dalam
kebijakan deviden. Karena deviden merupakan arus kas keluar, maka
semakin besar jumlah kas yang tersedia dan likuiditas perusahaan,
semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.
Apabila manajemen ingin memelihara likuiditas dalam mengantisipasi
7 | Page
8 | Page