Anda di halaman 1dari 9

.

TAZKIRAH HARI INI UNTUK RENUNGAN BERSAMA.


(Shah Alam, Selasa 9 Mei 2015)

9 WAKTU YANG DIGALAKKAN UNTUK MEMBACA SURAT AL IKHLAS.

Pada tazkirah kali ini, USM akan membahas sedikit tentang waktu yang digalakkan
untuk membaca surat Al-Ikhlas. Semoga kitan akan mendapatkan keberkatan
dengan mengamalkan surah al-Ikhlas dalam kehidupan.

Diantara waktu yang baik yang di galakkan untuk membaca surah al - Ikhlash
adalah:

1. Waktu pagi dan Petang.

Pada waktu ini, kita di sarankan untuk membaca surat Al-Ikhlash bersama dengan
mawidzatain (surat Al-Falaq dan surat An-Naas) masing-masing sebanyak tiga kali.
Keutamaan yang diperoleh adalah: akan dijaga dari segala sesuatu yang negatif
(segala keburukan).

Dari Muadz bin Abdullah bin Khubaib dari bapaknya ia berkata:

) ( . . .


Ertinya:
"Pada malam hujan lagi gelap gulita kami keluar mencari Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam untuk shalat bersama kami, lalu kami menemukannya. Beliau
bersabda, Apakah kalian telah shalat? Namun sedikitpun aku tidak berkata-kata.
Beliau bersabda, Katakanlah. Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Beliau
bersabda, Katakanlah. Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Kemudian
beliau bersabda, Katakanlah. Hingga aku berkata, Wahai Rasulullah, apa yang
harus aku katakan? Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Katakanlah
(bacalah surat) QUL HUWALLAHU AHAD DAN QUL AUDZU BIRABBINNAAS DAN QUL
AUDZU BIRABBIL FALAQ ketika sore dan pagi sebanyak tiga kali, maka dengan ayatayat ini akn mencukupkanmu (menjagamu) dari segala keburukan. (HR. Abu Daud
dan An Nasai).

2. Sebelum Tidur.

Pada waktu ini, kita disarankan untuk membaca surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, An-Naas
dengan terlebih dahulu mengumpulkan kedua telapak tangan, lalu keduanya ditiup,
lalu dibacakanlah tiga surat ini.

Setelah itu, kedua telapak tangan tadi disapukan pada anggota tubuh yang mampu
dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Cara seperti tadi
diulang sebanyak tiga kali.

Dari Aisyah, beliau radhiyallahu anha berkata:

) ( )
( ) (

Ertinya:
Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam,
beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut
ditiup dan dibacakan Qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlash), Qul audzu birobbil

falaq (surat Al Falaq) dan Qul audzu birobbin naas (surat An Naas). Kemudian
beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu
dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan
yang demikian sebanyak tiga kali. (HR. Al-Bukhari ).

3. Ketika ingin meruqyah (membaca doa dan wirid untuk penyembuhan ketika
sakit).

Al-Bukhari menyebutkan dalam shahihnya:

"Meniupkan bacaan ketika ruqyah. Lalu dibawakanlah hadits serupa di atas dan
dengan cara seperti dijelaskan dalam point kedua.

Ertinya:
"Dari Aisyah radhiyallahu anha, dia berkata, Apabila Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam hendak tidur, beliau akan meniupkan ke telapak tangannya sambil
membaca QUL HUWALLAHU AHAD (surat Al Ikhlas) dan Muawidzatain (Surat An
Naas dan Al Falaq), kemudian beliau mengusapkan ke wajahnya dan seluruh
tubuhnya. Aisyah berkata, Ketika beliau sakit, beliau menyuruhku melakukan hal
itu (sama seperti ketika beliau hendak tidur). (HR. Bukhari).

Ketika meruqyah, kita disarankan untuk membaca surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, AnNaas dengan cara: Terlebih dahulu mengumpulkan kedua telapak tangan lalu
keduanya ditiup lalu dibacakanlah tiga surat tersebut. Setelah itu, kedua telapak
tangan tadi diusapkan pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari
kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Cara seperti ini diulang sebanyak tiga kali.

4. Wirid Selepas Shalat (setelah salam).

Selepas shalat 5 waktu disarankan untuk membaca zikir dan bacaan surat Al
Ikhlash, Al Falaq dan An Naas masing-masing sekali.

Dari Uqbah bin Amir, ia berkata:

Ertinya:
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku untuk membaca
muawwidzaat di akhir shalat (sesudah salam). (HR. An-Nasai dan Abu Daud).

Yang dimaksud muawwidzaat adalah surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas


sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hajar Al Atsqolani. (Fathul Bari, 9/62)

5. Dibaca Ketika Mengerjakan Shalat Sunnah Fajar (Qobliyah shubuh).

Ketika itu, surat Al Ikhlash dibaca bersama surat Al Kafirun. Surat Al-Kafirun dibaca
pada rakaat pertama setelah membaca Al-Fatihah, sedangkan surat Al-Ikhlash
dibaca pada rakaat kedua.

Dari Aisyah radhiyallahu anha, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

} { } :

Ertinya:
Sebaik-baik surat yang dibaca ketika dua rakaat qobliyah shubuh adalah Qul
huwallahu ahad (surat Al Ikhlash) dan Qul yaa ayyuhal kaafirun (surat Al Kafirun).
(HR. Ibnu Khuzaimah ).

6. Dibaca ketika mengerjakan shalat sunnah badiyah maghrib.

Ketika itu, surat Al-Ikhlash dibaca bersama surat Al-Kafirun. Surat Al Kafirun dibaca
pada rakaat pertama setelah membaca Al Fatihah, sedangkan surat Al Ikhlash
dibaca pada rakaat kedua.

Abdullah bin Masud radhiyallahu anhu mengatakan:

)


( )

Ertinya:
Aku tidak dapat menghitung karena sangat sering aku mendengar bacaan
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membaca surat pada shalat dua rakaat
badiyah maghrib dan pada shalat dua rakaat qobliyah shubuh yaitu Qul yaa
ayyuhal kafirun (surat Al Kafirun) dan qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlash). (HR.
Tirmidzi).

7. Dibaca ketika mengerjakan shalat witir tiga rakaat.

Ketika itu, surat Al Alaa dibaca pada rakaat pertama, surat Al Kafirun pada rakaat
kedua dan surat Al Ikhlash pada rakaat ketiga.

Dari Abdul Aziz bin Juraij, beliau berkata, Aku menanyakan pada Aisyah
radhiyallahu anha, surat apa yang dibaca oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam (setelah membaca Al Fatihah) ketika shalat witir?
Aisyah menjawab:


)
( ( )

) ( .

Ertinya:
Nabi shallallahu alaihi wa sallam membaca pada rakaat pertama: Sabbihisma
robbikal ala (surat Al Alaa), pada rakaat kedua: Qul yaa ayyuhal kafiruun (surat Al
Kafirun), dan pada rakaat ketiga: Qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlash) dan
muaww
idzatain (surat Al Falaq dan An Naas). (HR. An Nasai, Tirmidzi, Ahmad).

Dalam riwayat yang lain disebutkan tanpa surat al muawwidzatain.

)
( ( ) ( )

Ertinya:
"Dari Ubay bin Kaab, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam biasanya
melaksanakan shalat witir dengan membaca Sabbihisma robbikal ala (surat Al
Alaa), Qul yaa ayyuhal kafiruun (surat Al Kafirun), dan Qul huwallahu ahad (surat Al
Ikhlash). (HR. Abu Daud dan An-Nasai).

Ibnu Qudamah Al Maqdisi rahimahullah mengatakan:

.
.

Ertinya:
Hadits Aisyah tidaklah shahih. Di dalamnya ada seorang perowi bernama Yahya
bin Ayyub, dan ia dhoif. Imam Ahmad dan Yahya bin Main telah mengingkari
penambahan muawwidzatain. (Al Mughni, 1/831)

Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan:

: :

Ertinya:
Hadits ini shahih kecuali pada perkataan al muawwidzatain, ini sanadnya dhoif
karena Abdul Aziz bin Juraij tidak diikuti dalam haditsnya. (Tahqiq Musnad Al
Imam Ahmad bin Hambal, 6/227).

Jadi yang tepat dalam masalah ini, bacaan untuk shalat witir adalah rakaat
pertama dengan surat Al Alaa, rakaat kedua dengan surat Al Kafirun dan rakaat
ketiga dengan surat Al Ikhlas (tanpa muawwidzatain).

Namun bacaann ketika witir ini sebaiknya tidak rutin dibaca, sebaiknya diselingi
dengan berganti membaca surat lainnya.

Syaikh Abdullah Al Jibrin rahimahullah mengatakan:

Ertinya:
Yang nampak dari hadits yang ada, hendaklah bacaan tersebut seringkali saja
dibaca, namun tidak terus-terusan. Sudah seharusnya seseorang membaca surat
yang lain ketika itu agar orang awam tidak salah paham,ditakutkan mereka malah
menganggapnya sebagai perkara yang wajib. (Fatawa Syaikh Ibnu Jibrin, 24/43)

8. Dibaca ketika mengerjakan shalat Maghrib (shalat wajib) pada malam jumat.

Surat Al Kafirun dibaca pada rakaat pertama setelah membaca Al Fatihah,


sedangkan surat Al Ikhlash dibaca pada rakaat kedua.

Dari Jabir bin Samroh, beliau mengatakan:

( ) ( ) :

Ertinya:
Nabi shallallahu alaihi wa sallam biasa ketika shalat maghrib pada malam Jumat
membaca Qul yaa ayyuhal kafirun dan Qul huwallahu ahad. (Syaikh Al Albani
dalam Takhrij Misykatul Mashobih (812) mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

9. Ketika Shalat Dua Rakaat di Belakang Maqam Ibrahim Setelah Thawaf.

Dalam hadits Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhu yang amat panjang disebutkan:

) ( ) ( ) : [ : ]
( ) ( ) :

Ertinya:
Lantas Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjadikan maqom Ibrahim antara
dirinya dan Kabah, lalu beliau laksanakan shalat dua rakaat. Dalam dua rakaat
tersebut, beliau membaca Qulhuwallahu ahad (surat Al Ikhlas) dan Qul yaa-ayyuhal
kaafirun (surat Al Kafirun). Dalam riwayat yang lain dikatakan, beliau membaca Qul
yaa-ayyuhal kaafirun (surat Al Kafirun) dan Qulhuwallahu ahad (surat Al Ikhlas).
(Disebutkan oleh Syaikh Al Albani dalam Hajjatun Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
hal. 56)

Semoga bermanfaat dan dapat diamalkan & senantiasa mendapat hidayah untuk
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari kita. Aamiinn Yaa Robbal
'Aalamiin !!!!!

Wallahu A'lam.
Doakan istiqamah serta Sehat wal Afiat.

Wassalam USM. (Ustaz Sihabuddin Muhaemin).

Catatan:
ILMU ITU MILIK ALLAH SWT UNTUK DISEBARKAN.
Sila KONGSIKAN Dengan S

Anda mungkin juga menyukai