Anda di halaman 1dari 11

contoh analisis jurnal

BAB I
LATAR BELAKANG
A. Latar belakang pemilihan jurnal
Perawat memegang peran penting dalam menentukan dan melaksanakan standar praktik
keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan standar pedidikan
keperawatan, perawat juga memiliki tanggung jawab besar (Ismani, 2001). Salah satu
perawat yang memiliki tugas dan tanggung jawab besar adalah perawat IGD. Karena selain
bertugas melayani semua kasus pasien yang masuk ke rumah sakit, perawat IGD juga dituntut
untuk memiliki kemampuan lebih di banding dengan perawat yang melayani pasien di ruang
yang lain. Selain itu perawat yang bertugas di ruang IGD juga wajib membekali diri mereka
dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, bahkan dianggap perlu mengikuti pelatihanpelatihan yang menunjang kemampuan perawat dalam menangani pasien secara cepat dan
tepat sesuai dengan kasus yang masuk ke IGD. Perawat juga dituntut untuk mampu
bekerjasama dengan tim kesehatan lain serta dapat berkomunikasi dengan pasien dan
keluarga pasien yang berkaitan dengan kondisi kegawatan kasus di ruang tersebut. Sehingga
perawat IGD beresiko terhadap terjadinya stres kerja (Rahardjo, 2007).
Berdasarkan hasil survey Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) tahun 2006 bahwa
50,9 % perawat Indonesia yang aktif, mengalami stres kerja, sering merasa pusing, lelah,
kurang ramah, kurang istirahat akibat beban kerja terlalu tinggi serta penghasilan yang tidak
memadai (Ratnasari, 2009).
Data yang diperoleh dari ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. R. Goetheng
Taroenadibrata Purbalingga, menunjukkan bahhwa ruang IGD memiliki 3 stase pelayanan
pasien yang meliputi ruang pemeriksaan, ruang bedah minor, dan kamar perawatan sementara
yang dipergunakan untuk pasien yang perlu pengawasan dan pasien yang tidak bisa masuk ke
ruang rawat inap karena penuh. Diketahui bahwa jumlah kunjungan pasien tiap tahunya
cenderung meningkat. Pada tahun 2011 jumlah pasien sebanyak 20.837 orang, dan selama
bulan Januari September tahun 2012 jumlah pasien mencapai 16.273 orang. Dengan jumlah
perawat 24 orang. Berdasarkan data tersebut maka perawat IGD beresiko terjadinya stres
kerja.
Hasil penelitian dalam jurnal Labbe et al. (2007), yang berjudul Coping with Stress: The
Effectiveness of Different Types Of Music, menyebutkan bahwa mendengarkan musik
santai klasik dan dipilih sendiri, menghasilkan penurunan yang signifikan dalam kecemasan,
kemarahan, dan gairah sistem saraf simpatik, dan meningkatkan relaksasi dibandingkan
dengan mereka yang duduk diam atau mendengarkan musik mental berat. Dan menurut
artikel jurnal Kemper et al. (2005) yang berjudul Music as Therapy. Mengatakan bahwa
musik secara luas digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan, mengurangi stres, dan
mengalihkan perhatian pasien dari gejala yang tidak menyenangkan. Berdasarkan fenomena
dan uraian tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
Efektifitas Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Stres Kerja Pada Perawat Instalasi
Gawat Darurat (IGD) di RSUD Dr. R. Goetheng Tarunadibrata Purbalingga Tahun 2013.

BAB II
JURNAL
(terlampir)

BAB III
RESUME JURNAL
A. Nama peneliti
Ahmad Muhajirin
B. Tempat dan waktu penelitian
Waktu penelitian: tanggal 7-12 januari 3013
Tempat penelitian: di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. R Goetheng
Taroenadibrata Purbalingga
C. Tujuan penelitian
a. Tujuan umum
Untuk mengetahui efektifitas terapi musik terhadap penurunan stres kerja perawat IGD di
RSUD Dr. R. Goetheng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2013
b. Tujuan khusus
Untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat setelah terapi musik terhadap penurunan
stress kerja pada perawat dengan melibatkan satu kelompok subjek
D. Metode penelitian
1. Metode penelitian ini :
pra eksperimen dengan rancangan one group pretest posttest
2. Populasi dalam penelitian adalah
Jumlah anggota populasi yang hanya 24 orang diambil seluruhnya menjadi sampel
3. Uji statistik yang digunakan adalah uji paired t-test.
E. Hasil penelitian

Ada perbedaan yang signifikan antara stres kerja perawat sebelum dan sesudah terapi musik
klasik.
1. Responden sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 56,5%, berpendidikan
DIII 69,6%, berusia > 30 tahun 78,3%, dan lama kerja antara 5-10 tahun yaitu 39,1%.
2. Stres kerja perawat sebelum dilakukan terapi musik klasik yang termasuk dalam kategori
stres menengah 47,8% dan yang termasuk kategori stres tinggi 52,2%.
3. Stres kerja perawat sesudah dilakukan terapi musik klasik yang termasuk dalam kategori
stres menengah 82,6% dan stres tinggi 17,4%.
4. Terdapat perbedaan yang signifikan antara stres kerja perawat sebelum dan sesudah
dilakukan terapi musik klasik, dengan nilai rata-rata sebelum dilakukan terapi musik klasik
sebesar 2,52 dan SD= 0,511 dan nilai rata-rata sesudah dilakukan terapi musik klasik sebesar
2,17 dan SD= 0,388. Dengan nilai p= 0,002 5. Terapi musik klasik efektif dalam menurunkan
stres kerja perawat di ruang IGD RSUD Dr. R. Goetheng Taroenadibrata Pubalingga. Dengan
nilai effect size sebesar 2,01.

BAB IV
ANALISA JURNAL
A. Analisa Penelitian
1. Populasi
Jumlah anggota populasi yang hanya 24 orang diambil seluruhnya menjadi sampel penelitian
dengan menggunakan teknik total sampling. Dan dari 24 sampel tersebut yang memenuhi
criteria inklusi dan eksklusi adalah 23 orang.
2. Intervention
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, untuk mengukur tingkat stres kerja pada
perawat IGD sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik (pre-post test). Terapi musik
dilakukan sebanyak 1x, selama 15 menit dengan menggunakan beberapa musik klasik jenis
Mozart yang dipilih sendiri.
3. Compare
Dalam jurnal peneltian, peneliti tidak menggunakan kelompok kontrol akan tetapi satu
kelompok di beri intervensi.
4. Output
Terdapat perbedaan antara stres kerja perawat sebelum dan setelah dilakukan terapi musik
klasik, dengan nilai rata-rata sebelum dilakukan terapi musik klasik sebesar 2,52 dan SD =
0,511 dan nilai rata-rata setelah dilakukan terapi musik klasik sebesar 2,17 dan SD = 0,388.

Dengan nilai p = 0,002 pada signifikan = 0,05. Kesimpulan : Terapi musik klasik efektif
dalam menurnkan stres kerja pada perawat di ruang IGD RSUD Dr. R. Goetheng
Taroenadibrata Purbalingga dengan effect size= 2,01.
B. Critikal Apraisal For Quantitative Research
1. Judul dan Abstract
Judul jurnal sesuai dengan isi ( Efektifitas terapi musik klasik terhadap penurunan
Stres kerja perawat igd di rsud dr. R. Goetheng Taroenadibrata purbalingga tahun 2013).
a. Tujuan dalam jurnal disebutkan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. (Tujuan umum :
untuk mengetahui efektifitas terapi musik terhadap penurunan stres kerja perawat IGD di
RSUD Dr. R. Goetheng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2013, tujuan khusus: ntuk
mengungkapkan hubungan sebab akibat setelah terapi musik terhadap penurunan stress kerja
pada perawat dengan melibatkan satu kelompok subjek)
b. Abstrak memberikan informasi yang lengkap yaitu latar belakang, tujuan, metode dan
hasil.
2. Justifikasi, Metode dan desain
a. Di dalam jurnal pada latar belakang dijelaskan alasan melakukan penelitian.
b. Tinjauan pustaka dalam jurnal cukup.
c. Di dalam jurnal menggunakan referensi terbaru 5 tahun terakhir tetapi masih ada yang
menggunakan referensi yang lebih dari 5 tahun terakhir.
d. Hipotesis dalam penelitian ini tidak dicantumkan.
e. Penelitian pre-eksperimen dengan rancangan penelitian one group pre-post test design
3. Sampling
Pengambilan populasi dijelaskan dalam penelitian ini yaitu teknik total sampling. Dan dari 24
sampel tersebut yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi adalah 23 orang. Instrumen
yang digunakan adalah kuesioner, untuk mengukur tingkat stres kerja pada perawat IGD
sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik (pre-post test). Terapi musik dilakukan sebanyak
1x, selama 15 menit dengan menggunakan beberapa musik klasik jenis Mozart yang dipilih
sendiri
a. Kriteria inklusi dan eksklusi tidak disebutkan dalam jurnal.
b. Ukuran sampel cukup berdasarkan teori yang mendukung penelitian ini. Terdapat kriteria
jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan lama kerja
4. Pengumpulan data

Cara pengumpulan data dalam jurnal dijelaskan yaitu pengumpulan data dijelaskan dengan
mengukur tingkat stres perawat IGD terdiri dari 2 kategori yaitu stres menengah, stres tinggi.
melalui pre test didapatkan jumlah perawat tertentu yang mengalami tingakat stres tertentu,
selanjutnya diberikan terapi music klasik. Setelah diberikan intervensi music klasik selama
Terapi musik dilakukan sebanyak 1x, selama 15 menit dengan menggunakan beberapa musik
klasik jenis Mozart yang dipilih sendiri dilakukan pos test untuk mengetahui perubahan
tingkat stres perawat.
Instrumen pengumpulan data dalam jurnal tidak jelaskan.
a. Uji instrumen dalam jurnal tidak dijelaskan.
b. Di dalam jurnal tidak dijelaskan confounding factors.
c. Di dalam jurnal tidak dijelaskan tentang validitas dan reliabilitas instrumen
5. Pertimbangan Etik
a. Ethical approval dari komite etik di dalam jurnal tidak dijelaskan.
b. Tidak dijelaskan dalam jurnal tentang informed consent.
6. Analisa data dan hasil
a. Hasil penelitian disampaikan dengan jelas dalam jurnal.
b. P-value dan confidence interval dilaporkan dalm jurnal, yaitu p-value: 0,05. (nilai ratarata sebelum dilakukan terapi musik klasik sebesar 2,52 dan SD= 0,511 dan nilai rata-rata
sesudah dilakukan terapi musik klasik sebesar 2,17 dan SD= 0,388. Dengan nilai p= 0,002).
c. Hasil penelitian dalam jurnal signifikan, Berdasarkan hasil analisis efektifitas terapi musik
klasik terhadap penurunan stress kerja perawat IGD RSUD Dr. R. Goetheng Taroenadibrata
Purbalingga menggunakan uji paired t-test. Diperoleh nilai p = 0,002 yang lebih kecil dari
nilai = 0,05, sehingga Ha diterima dan H0 ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan antara stres kerja sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik
klasik.
d. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Terdapat perbedaan yang signifikan antara stres
kerja perawat sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik klasik, Terapi musik klasik efektif
dalam menurunkan stres kerja perawat di ruang IGD RSUD Dr. R. Goetheng Taroenadibrata
Pubalingga.
7. Hasil dan Keterbatasan Penelitian
a. Hasil pada penelitian dapat digeneralisasikan pada perawat IGD
b. Keterbatasan dalam penelitian ini tidak disebutkan
c. Dalam jurnal tidak dijelaskan tentang saran penelitian selanjutnya.

d. Implikasi dalam penelitian ini adalah adanya terapi musik klasik untuk perawat IGD
membantu menurunkan stres kerja dan terapi musik ini dapat diterapkan di rumah sakit
khususnya di ruang IGD.
C. Hubungan hasil penelitian dengan kondisi riil di klinis atau di lapangan
Penggunaan terapi musik klasik sesuai belum diterapkan di rumah sakit panembahan senopati
bantul.
D. Kelebihan jurnal
1. Penelitian memberikan intervensi pada responden dan hasil penelitian menunjukkan bahwa
adanya hubungan yang bermakna antara terapi musik klasik dengan penurunan tingkat stres
kerja.
2. Metode penelitian diuraikan cukup jelas yaitu sampel, tempat penelitian, dan teknik
intervensi.
3. Tujuan penelitian diuraikan dengan jelas yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
E. Kekurangan jurnal
1. Manfaat jurnal tidak dicantumkan.
2. Kriteria inklusi dan eksklusi tidak dijelaskan.
3. Penelitian ini tidak mencantumkan instrumen yang jelas untuk pengukuran tingkat depresi.
4. Confounding faktor tidak dijelaskan dalam jurnal.
F. Perbandingan Isi Jurnal
1. Aplikasi pada kasus presentasi
Terapi musik popular telah diaplikasikan pada pasien kasus kelolaan, dimana terapi musik
sesuai dengan jadwal yang ada di RSJD Surakarta.
2. Perbandingan isi jurnal dengan penelitian lain (metode, tempat) terkait kasus
Jurnal lain : Hubungan jam kerja perawat dengan stres kerja perawat igd rspad gatot
soebroto ditkesad jakarta.
Peneliti : Tiur Marsaulina Gultom.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jam kerja perawat
dengan stres kerja perawat IGD di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad Jakarta.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan metode cross
sectional. Besar sampel 37 responden dengan rumus slovin. Analisa ini mengunakan uji ChiSquare

Hasil : Hasil analisa pada penelitian ini menunjukan 23 responden menyatakan jam kerja
tidak normal, diketahui 18 responden (78.3%) stress kerja berat dan 5 responden (21.7%)
stress kerja ringan Sedangkan dari 14 responden yang menyatakan jam kerja normal,
diketahui 2 responden (14.3%) stress kerja berat dan 12 responden (85.7%) stress kerja
ringan. Hasil menunjukkan jam kerja perawat berhubungan nyata dengan stress kerja perawat
P Value 0.001 < Alpha (0.05).
3. Perbandingan dengan teori yang sudah ada di teksbook terkait kasus
Hasil penelitian sebelumya yang dilakukan Mark et al. (2011) yang menyimpulkan bahwa
tuntutan pekerjaan berpengaruh terhadap kejadian stres dan depresi. Kemudian menurut hasil
penelitian Shively et al.(2011) menyatakan bahwa semakin tinggi jumlah pasien yang
ditangani (beban kerja) maka semakin tinggi pula tingkat stres yang dialami oleh perawat.
Terapi musik mempengaruhi tingkat depresi tingkat depresi karena musik bersifat terapeutik.
Penelitian sebelumya yang dilakukan oleh Rahmawati (2008) telah membuktikan bahwa
terdapat perbedaan tingkat stres sebelum dan sesudah terapi musik pada kelompok remaja.
Pengaruh beberapa macam frekkuensi, nada, dan getaran tertentu terhadap fisik tubuh dari
aliran musik yang sesuai serta pengetahuan akan musik dapat digunakan untuk mengusir
kesedihan dan depresi.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Responden sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 56,5%, berpendidikan
DIII 69,6%, berusia > 30 tahun 78,3%, dan lama kerja antara 5-10 tahun yaitu 39,1%.
2. Stres kerja perawat sebelum dilakukan terapi musik klasik yang termasuk dalam kategori
stres menengah 47,8% dan yang termasuk kategori stres tinggi 52,2%.
3. Stres kerja perawat sesudah dilakukan terapi musik klasik yang termasuk dalam kategori
stres menengah 82,6% dan stres tinggi 17,4%.
4. Terdapat perbedaan yang signifikan antara stres kerja perawat sebelum dan sesudah
dilakukan terapi musik klasik, dengan nilai rata-rata sebelum dilakukan terapi musik klasik
sebesar 2,52 dan SD= 0,511 dan nilai rata-rata sesudah dilakukan terapi musik klasik sebesar
2,17 dan SD= 0,388. Dengan nilai p= 0,002 5. Terapi musik klasik efektif dalam menurunkan
stres kerja perawat di ruang IGD RSUD Dr. R. Goetheng Taroenadibrata Pubalingga. Dengan
nilai effect size sebesar 2,01.
B. Saran
1. Bagi pelayanan keperawatan

Dari hasil penelitian diharapkan terapi musik klasik dapat diterapkan pihak rumah sakit dan
perawat sebagai salah satu terapi modalitas bagi pasien dengan tingkat kecemasan yang tinggi
dan pasien yang lama menunggu di ruang IGD untuk mendapat pelayanan karna adanya
prosedur Triase.
2. Bagi institusi pendidikan
Disarankan bagi institusi pendidikan sebagai sarana memberikan kontribusi pengetahuan
mengenai manfaat terapi musik dalam ilmu keperawatan sehingga dapat dikembangkan, dan
diaplikasikan dimasa yang akan datang

ANALISA JURNAL

1. 1.

Judul jurnal

Pengaruh Malnutrisi Dan Faktor Lainya Terhadap Kejadian Wound Dehiscence Pada
Pembedahan Abdominal Anak Pada Periode Perioperatif
1. 2.

Kata kunci

Wound dehiscence, gizi buruk, risiko relatif


1. 3.

Penulis Jurnal

Tinuk Agung Meilany, Alexandra, Ariono Arianto, Qamarrudin Bausat,Endang S K, Joedo


Prihartono Damayanti R Sjarif.
1. 4.

Latar belakang masalah

Wound dehiscence adalah salah satu komplikasi bedah abdominal yang jarang ditemui,
namun sering menyebabkan kematian, meningkatkan lama rawat, biaya, dan risiko infeksi
berat dengan akibat kematian. Malnutrisi dianggap sebagai salah satu faktor yang
berkontribusi terhadap kejadian dehiscence tersebut.
1. 5.

Tujuan Penelitian

Menilai angka kejadian dehiscence bedah mayor pada anak yang berbeda status gizi, risiko
relatif serta faktor lain yang mempengaruhi risiko dehiscence.
1. 6.

Metodelogi penelitian

Penelitian kohort prospektif pada 262 kasus bedah abdominal mayor pada anak. Pasien yang
memenuhi kriteria dibagi 2 kelompok yaitu menderita malnutrisi dan tidak. Tata laksana
dilakukan sesuai standar Bagian Bedah Anak RSAB Harapan Kita. Pengamatan dilakukan
selama periode perioperatif sampai pulang dari rumah sakit. Dihitung angka kejadian, risiko
relatif, dan faktor atribusi dehiscence. Pengolahan data dan analisis menggunakan SPSS versi
11.5 dan Open Epi. Penelitian kohort prospektif dilakukan di Rumah Sakit Anak dan Bunda
Harapan Kita Jakarta Bagian Bedah Anak pada Januari 2005 sampai Desember 2010.
Kriteria inklusi :
1)

Subjek yang menyetujui keikut sertaan dalam penelitian

2)

Belum pernah mengalami dehiscence

3)
Kasus bedah abdominal mayor yaitu perforasi usus karena typhoid appendisitis,
invaginasi, morbus hirschsprung, atresia ani, atresia oesophagus, atresia ileum, stenosis pada
usus halus ataupun usus besar.
Kriteria eksklusi :
1)

Dengan riwayat dehiscence sebelumnya

2)

pasien yang tidak memenuhi persyaratan pembiusan


1. 7.

Hasil penelitian

Angka kejadian dehiscence 2,7% (7/262), satu pasien gizi baik (0,8%), gizi kurang
2/7(1,7%), gizi buruk 4/4(100%). Terjadi pada hari kelima pasca operasi (kisaran 3-7hari).
Lama rawat 25 hari (14-73) vs 10 hari (1-10) tidak dehiscence. Meninggal dunia
1/7dehiscence. Risiko dehiscence meningkat secara bermakna pada gizi buruk vs gizi baik
(RR136, IK95% 19,3-958,6, p=0,000). Hipoalbumin vs normal (RR23,6, IK95% 5,8-95,4,
p=0,000). Anemia vs normal (RR18,6, IK95% CI3.7-91.9, p=0,000). Sepsis vs normal
(RR10,7, IK95% 2,5-45,5, p=0,000). Faktor atribusi dehiscence 99,3% karena gizi buruk,
hipoalbumin 96,6%, sepsis 90,7%, gizi kurang 59%. Status gizi buruk, hipoalbumin, dan
sepsis berperan hampir seratus persen terhadap kejadian dehiscence pada anak
1. 8.

Kelemahan penelitian yang di dapat pada jurnal ini, yaitu :

1) Penelitian ini hanya dilakukan pada anak bukan untuk semua umur
2) Penelitian ini tidak menjelaskan secara bermakana antara kasus gizi buruk baru dan kasus
gizi yang lama dimana diantara nya yang bepotensi mengalami dehiscence.
3) Penelitian ini tidak menjelaskan apakah bisa dilakukan pada kasus kanker atau tumor
abdomen.
4) Penelitian tidak menjelaskan faktor resiko yang mempengaruhi dehiscence dari segi
bentuk atau model insisi bedah yang dilakukan.
5) Penelitian tidak meneliti faktor yang mempengaruhi penyembuhan yaitu dari segi faktor
respon stres akibat luka bedah/ insisi.
1. 9.

Kelebihan penelitian yang di dapat pada jurnal ini, yaitu :

1) Penelitian sudah menjelaskan resiko dehiscence dari kasus gizi kurang, gizi buruk,
hipoalbumin, sepsis, dan anemia.
2) Model penelitian sudah menggunakan kohort prospektif yang mana penelitian ingin
mengetahui kedepan yang mana hasil penelitian lebih baik dari penelitian lainnya.
3) Waktu penelitian dilakukan selama 5 tahun yaitu pada tahun 2005 2010 sehingga faktor
bias penelitian sangat kecil kemungkinan.

4) Observasi untuk 1 orang subjek dilakukan selama 14 -73 hari sehingga dapat mengetahui
pengaruh variabel bebas terhadap kejadian dehiscence.
1. 10. Manfaat penelitian yang di dapat pada jurnal ini bagi kesehatan, yaitu :
1)
Memberikan sumber referensi bagi para peneliti berikutnya dalam melakukan
penelitian dalam hal yang sama.
2)
Dapat menyusun persiapan operasi dalam perawatan nutrisi perioperatif yang lebih
baik.
3)
Penelitian ini dapat menjadikan landasan teori rumah sakit dalam pemberian dukungan
nutrisi pada pasien anak malnutrisi periode perioperatif.
4)
Bagi perawat dapat memberikan suatu tindakan pemenuhan nutrisi pada periode
perioperatif yang mengalami malnutrisi.

Anda mungkin juga menyukai