Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reproduksi adalah suatu proses transmisi genetic ke generasi berikutnya pada
proses ini akan diturunkan sifat-sifat dari suatu spesies baik sifat khusus maupun sifat
individual dari suatu spesies.
Organ reproduksi merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, mulai
bekerja setelah pertumbuhan yang matangpada tubuh manusia dimulai dengan gejala
puberitas. Hanya melalui sistem reproduksi, blueprint genetik kompleks setiap spesies
dapat bertahan di dunia ini. Meskipun sistem reproduksi tidak berkontribusi pada
homeostasis dan tidak penting untuk bertahan hidup seseorang seperti halnya sistem
kardiovaskuler, tetapi ia berperan penting dalam kehidupan seseorang. Sebagai contoh:
pasangan suami istri yang baru menikah, umumnya sering ditanya apakah sudah
mendapatkan anak. Dengan demikian berarti sistem reproduksi berpengaruh terhadap
perilaku psikososial seseorang secara signifikan.
Pada masing-masing jenis kelamin mempunyai perbedaan sistem reproduksi,
yaitu antara pria dan wanita. Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari penis,
skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar). Struktur dalamnya terdiri dari vas
deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana anatomi sistem reproduksi pria?
2. Bagaimana fisiologi sistem reproduksi pria?
3. Hormon apa saja yang terdapat pada sistem reproduksi pria?
4. Apa arti spermatogenesis pada sistem reproduksi pria?
5. Bagaimana pembentukan sperma pada pria?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan apa sajakah organ reproduksi pria.
2. Menjelaskan melalui apa saja sistem duktus pada reproduksi pria.
3. Menjelaskan apa saja struktur aksesori pada reproduksi pria.
4. Menjelaskan bagaimana proses maturasi seksual pada pria.
D. Manfaat Penulisan
Untuk Mengetahui bagian-bagian dari Organ Reproduksi Luar maupun dalam.
Untuk Mengetahui Proses Spermatogenesis
Untuk Mengetahui Hormon-hormon pada Pria
Untuk Mengetahui Kelenjar Kelamin Pria.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Reproduksi Pria
1. Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit berpigmen yang dilapisi jaringan ikat dan fibrosa serta
otot polos. Skorotum terbagi menjadi dua kompartemen, dimana masing-masing
kompartemen berisi satu testis, satu epididimis, dan ujung testikular korda spermatik.
2

Skrotum berada di bawah simfisis pubis,dan di depan bagian atas paha,serta di


belakang penis.
2. Struktur
1. Setiap testis di bagi oleh septa menjadi 200-300 lobulus. Setiap lobulus
mengandung 1-3tubulus semniferus.
2. Tubulus semineferus adalah tubuls yang berkelok-kelok,sampai spanjang 70 cm.
3. Spermatozoa di hasilkan setelah pubertas oleh sel-sel tubulus semineferus
4. Pada bagian belakang testis,tubulus semineferus bermuara kedalam sekitar 12
duktus efferentes,yang menembus tunika albuginea dan membentuk caput
epididimis.
5. Sel-sel interstitial,yang memproduksi hormon pria, terletak diantara tubulus.
3. Teste/testis
Testes adalah kelenjar reproduksi pria dan fungsinya menyerupai ovarium wanita.
Panjangnya sekitar 4,5cm,dan tebal 3cm serta melekat di dalam skrotum oleh korda
spermatik.
Pada tiap testis,terdapat 200-300 lobulus,dan dalam tiap lobulus terdapat 1-4 lengkung
kontortus yang terdiri atas sel epiteliumgerminal,yang disebut tubulus seminiferus. Di
anatara tubulus,terdapat kelompok sel interstisial(leydig)yang menyekresi hormon
testoteron setelah pubertas. Di kutub atas testis,tubulus bergabung membentuk tubulus
tunggal. Tubulus ini,panjangnya 6 cm dan membuat lekukan berulang yang sangat
padat sehingga membentuk suatu massa yang disebut epididimis. Epididimis
terhubung dengan vas deferens di korda spermatik. Pembuluh darah dan limfe melalui
testes pada korda spermatik.

Sistem reproduksi yang tampak pada potongan midsagital melalui kavitas pelvis.

Testes dikelilingi oleh tiga lapisan jaringan.


1. Tunika vaginalis merupakan membran ganda,yang membentuk lapisan luar
testes,serta merupakan bagian peritoneum abdomen dan pelvis yang tumbuh ke
bawah. Lapisan jaringan ini kemudian turun menuju skortum dan membungkus
skortum dengan peritoneum dan akhirnya mengelilingi testes di skortum,dan menjadi
terpisah dari peritoneum abdomen. Testes harus benar-benar turun saat individu
berusia 8 bulan.
2. Tunika albuginea merupakan jaringan fibrosa yang berada di bawah tunika vaginalis
yang mengelilingi testes. Lapisan ini tumbuh ke dalam membentuk septa,yang
membagi struktur kelenjar testes menjadi lobulus.
3. Tunika vaskulosa terdiri atas jaringan kapiler yang ditunjang oleh jaringan ikat halus.
4. Fungsi sperma dihasilkan di tubulus semineferus yang ada dalam testes dan menjadi
matur saat melalui epididimis kontortus yang panjang,tempat sperma di simpan.
Hormon yang mengendalikan reproduksi sperma adalah FSH. Sperma matur memiliki
satu kepala,satu badan,dan ekor yang menyerupai cambuk panjang yang digunakan
untuk motilitas. Kepala sperma berisi inti sel yang mengandung DNA serta enzim
yang diperlukan untuk menembus lapisan ovum untuk mencapai dan menyatu dengan
nukleusnya.Badan sperma terdiri atas mitokondria,sebagai bahan bakar untuk
mendorong kerja ekor yang memberikan tenaga bagi sperma selama berada di saluran
reproduksi wanita.
Spermatogenesis yang berhasil berlangsung pada suhu sekitar 3 derajat celcius
di bawah suhu tubuh normal. Testes bersuhu dingin karena posisinya yang ada di luar

rongga abdomen dan lapisan luarnya terbungkus skrotum tipis yang memiliki sangat
sedikit lemak insulasi.

Tubulus seminiferus berdiameter 0,2 mm dan panjangnya 70 cm. Setiap


tubulus seminiferus diselaputi oleh membran basalis. Ke arah lumen membran basalis
terdapat berlapis-lapis sel epitelum dalam berbagai tingkat perkembangan. Fungsi
tubulus seminiferus ialah memproduksi spermatozoa (gamet jantan). Proses
pembentukan

spermatozoa

terjadi

berbagai

spermatogenesis,yang membutuhkan waktu 2-3 minggu.

Korda spermatik

ahapan

yang

disebut

Korda spermatik tergantung pada testes yang berada di dalam skortum. Tiap
korda

berisi

arteri

testipular,limpatik,suatu

saraf

testikular,dan

vas

deferens,kesemuanya bersama-sama membentuk korda. Korda dibungkus oleh otot


polos dan jaringan ikat serta fibrosa yang memanjang di kanalis inguinalis dan
melekat pada testis di dinding posterior.Suplai darah,drainase limfe dan
saraf.Arteri yang memperdarahi adalah arteri testikular yang merupakan cabang dari
aorta abdominal,yang berada tepat di bawah arteri renalis. Vena yang memperdarahi
adalah vena testikular yang keluar menuju rongga abdomen.Vena bagian kiri
terhubung dengan vena renalis kiri,sedangkan vena bagian kanan keluar menuju vena
kava inferior. Nodus limfe yang mengaliri testes adalah nodus limfe disekitar aorta
sedangkan saraf yang mempersarafi organ ini berasala dari cabang saraf torasik ke-10
dan 11.
Vas deferens
Dan di bagian medial turun Panjang vas deferens(saluran sperma) sekitar 45
cm dan berjalan dari testis menuju kanalis inguinalis menuju dinding posterior
kandung kemih di mana vas deferens bersatu dengan saluran (duktus) dari vesikula
seminalis untuk membentuk duktus ejakulatoris.Saluran vas deferens keluar dari
epididimis berjalan lurus meninggalkan kantung buah pelir(testis) untuk menuju
rongga panggul. Vas deferens tersebut masuk didaerah lipat paha yang berjalan
diantara serabut-serabut otot untuk masuk kedalam panggul. Di dalam rongga panggul
kedua vas deferens kanan-kiri saling mendekat di belakang kantung kemih kemudian
menembus kelenjar prostat (galndula prostata) untuk bermuara dalam uretra (saluran
air kemih). Selanjutnya sel-sel mani dapat mengalir melalui uretra dalam penis.
Jadi,uretra penis selain engalir air kemih juga menyalurkan sel-sel aktif. Kelenjar
prostat bentunya seperti buah kenari yang terletak diantara bagian dari usus besar
yang berakhir pada dubur(rektum)dan tempat bergabungnya tulang yang ada di
belakang alat kelamin(tulang kemaluan). Mengandung alkali yang berwarna abu
keputihan seperti air susu. Bersatu dengan cairan dari kelenjar kantung air mani dan
berfungsi membuat spermatozoa,cairan tempat bergeraknya spermatozoa.

Vesikula seminalis
Vesikula seminalis adalah dua kantong fibromuskular berukuran kecil yang di
lapisi eptelium kolumnar,dan berada di bagian posterior kandung kemih. Di bagian
bawah ujung vesikula seminalis terhubung dengan duktus kecil yang tergabung
dengan vas deferens membentuk duktus ejakulatoris. Saat ejakulasi vesikula seminalis
berkontraksi dan mendorong cairan seminalis. Cairan seminalis membentuk 60%
masa cairan yang diejakulasi saat organisme pria,mengandung nutrien untuk
menunjang sperma saat melalui saluran reproduksi wanita.
Duktus ejakulatoris
Duktus ejakulatoris merupakan dua saluran yang panjangnya sekitar 2 cm tiap
saluran dibentuk oleh duktus dari vesikula seminalis dan vas deferens yang menyatu.
Duktus ini melalui kelenjar prostat dan bergabung engan uretra prostatik,membawa
cairan seminalis dan spermatozoa ke uretra. Duktus ejakulatoris terdiri atas lapisan
jaringan yang sama dengan vesikula seminalis.
Kelenjar prostat
Bagian pertama uretra bagian luar kelenjar ini dibungkus oleh lapisan
fibrosa,suatu lapisan otot polos dan subtansi glandula yang Kelenjar prostat berada di
rongga pelvis di depan rektum dan di belakang simfisis pubis,mengelilingi terdiri atas
sel epitelium kolumnar. Kelenjar prostat menyekresi cairan seperti susu yang encer
dan berisi sekitar 30% semen,yang membuatya tampak seperti susu. Semen
mengandung enzim pembekuan yang mengentalkan semen di dalam vagina sehingga
meningkatkan kemungkinan semen tetap

Uretra dan penis


Uretra pada pria memberi jalur yang umum untuk aliran urine dan
semen,kombinasi sekresi organ reproduksi pria (semen dan urin). Panjangnya sekitar
19-20 cm dan terdiri atas 3 bagian.Uretraprostatik berasal dari orifisum
uretrakandung kemih dan melalui kelenjar prostat.Uretra membranosa merupakan
bagian terpendek tersempit serta memanjang dari kelenjar prostat kebulbus
penis,setelah melalui membran perineum.Uretra spongiosa atau penil uretra berada di
dalam korpus spongiosum penis dan bermuara di orifisium uretra eksternal di glans
penis. Ada dua sfinter uretra yaitu sfinter internal yang terdiri atas serat otot polos di
leher kandung kemih yang berada di atas kelenjar prostat dan spinter eksternal yang
terdiri atas serat otot rangka yang mengelilingi bagian membranosa.
Penis
Penismemiliki bagian akar dan batang. Bagian akar (dasar) berada pada
perineum dan bagian batang mengelilingi uretra. Penis dibentuk oleh tiga masa
silender jaringan erektil dan otot polos. Jaringan erektil di tunjang oleh jaringan
fibrosa dan di bungkus kulit serta kaya vaskular. Dua kolum lateral di sebut korpora
kapernosa yang di sela-selanya berisi kolum,uretra dan korpus spongiosum. Di bagian
ujungnya,terdapat struktur triangular dan membentuk suatu lapisan ganda yang dapat
di gulung, disebut foreskin atau prepusium. Arteri yang memperdarahi penis adalah
arteri profunda,dorsal,dan bulbaris penis,yang merupakan cabang dari arteri pudenda
internal.Vena yang memperdarahi penis adalah vena pudendal internal dan vena
iliyaka internal. Stimulasi parasimpatik menyebabkan jaringan erektim yang berongga
terisi darah. Hal ini terjadi akibat dilatasi arterior dan venokontriksi,yang
meningkatkan aliran darah penis dan menghambat aliran keluar. Oleh karena itu penis
yang membesar dan ereksi penting untuk koitus.
Ejakulasi
Ejakulasi ialah pengeluaran sperma (air mani) dari penis sewaktu puncak
persetubuhan.Ejakulasi pada pria,terjadi saat organisme pria,di mana sperma didorong
keluar oleh epididimis dan melalui vas deferns serta uretra.Semen didorong oleh
kontraksi otot polos yang teratur di dinding vas deferens kontraksi muskular di
perantarai oleh saraf simpatik.Otot di dinding vesikula seminalis dan kelenjar prostat
8

juga berkontraksi menyababkan cairan makin terdesak kesaluran genita. Dorongan


yang di hasilkan oleh proses kombinasi ini menyebabkan keluarnya semen melalui
sfinter uretra sternal.Hanya sekitar 10% sperma yang di hasilkan saat ejakulasi akhir
sisanya di buat di cairan prostat dan seminalis,yang bertambah jumlahnya saat
organisme begitu juga mukus yang di hasilkan di uretra.Semen bersifat sedikit
basah,yang bertujuan untuk menetralkan vagina yang asam. Antara 2 dan 5 ml semen
di hasilkan saat ejakulasi normal,dan mengandung antara 40 dan 100 juta sperma per
ml. Jika tidak di ejakulasi,sperma secara bertahap mengalami kehilangan fertilitasnya
setelah beberapa bulan dan di reabsorpsi oleh epididimis.
Spermatid cord
Duktus deferens yang keluar dari skortum menuju kanalis inguinalis di barengi
oleh pembuluh vena,limfa arteri,saraf dan otot kremaster.Semua struktur ini
membentuk suatu bundel yang di sebut spermatid cord.Untuk kepentingan keluarga
berencana (KB). Duktus deferens dalam spermatid cord dapat dipotong.Metode ini
disebut vasektomi.Pada setiap pria yang dilakukan vasektomi spermatogenesis tetap
berlangsung, tapi karena tidak dapat keluar(duktus deferens telah di potong). Sperma
akan mati dan difagositosis oleh makropage.Vasektomi tidak berpengaruh terhadap
seks,tetapi jelas tidak dapat terjadi kehamilan.
Pubertas pada pria
Pubertas terjadi saat usia 10 dan 14 tahun.LH dari hipofisis anterior
menstimulasi sel interstisialtestis untuk meningkatkan produksi testosteron.Hormon
ini memengaruhi perkembangan tubuh terhadap maturitas seksual. Perubahan yang
terjadi saat pubertas adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pertumbuhan otot dan tulang yang di tandai peningkatan tinggi dan berat badan.
Suara membesar akibat pembesaran laring.
Pertumbuhan rambut wajah,aksila,dada,abdomen,dan pubis.
Pembesaran penis,skrotum dan kelenjar prostat.
Maturasi tubulus seminiferus dan produksi spermatozoa.
Kulit menebal dan lebih berminyak.
Pembesaran laring dan suara yang berat.
Pada pria,fertilitas dan kemampuan seksual cendrung menurun secara bertahap

seiring berjalannnya usia.Sekresi testoteron menurun secara bertahap,Biasanya di


mulai saat berusia 50 tahun.
9

Air mani (Semen)


Air mani adalah campuran dari cairan hasil sekresi kelenjar tambahan dengan
spermatozoa yang di keluarkan oleh duktus deferns.Jumlah sperma kira-kira 60-100
juta per cc semen.Dari kira-kira 300 juta sperma yang di tempatkan di vagina,di duga
hanya beberapa ratus saja yang dapat mencapai ovum. Diperlukan banyak sperma
yang menghasilakan hiyaluronidase untuk mencernakan asam hialuronat yang berada
di sekeliling ovum. Walaupun nantinya hanya satu sperma saja yang mengfertilisasi
ovum.
Semen berasal dari vas deferens, merupakan cairan yang terakhir diejakulasi.
Semen berfungsi mendorong sperma keluar dari duktus ejakulatoris dan uretra,cairan
dari vesikula seminalis membuat semen lebih kental. Enzim pembekuan dari cairan
prostat menyebabkan fibrinogen dari cairan vesikula seminalis membentuk kuagulum
yang lemah. Walaupun sperma dapat hidup beberapa minggu dalam duktus genitalia
pria, setelah sperma di ejakulasi kedalam semen dalam jangka hidup maksimal
sperma hanya 24-48 jam.
Air mani yang normal memiliki beberapa kriteria antara lain:
1.
2.
3.
4.

Berupa cairan yang sedikit kental,warna putih kadang-kadang kekuningan


Volume 3-5 cc
Lebih dari 60% sperma bergerak aktif
Jumlah sperma 50-100 juta per cc bila di bawah 20 juta per cc menunjukan

infertilitas (tak dapat menghasilkan keturunan).


5. Jumlah sperma yang normal harus lebih besar dari 70%.
B. Fisiologi reproduksi pria
Spermatogenesis
Pada tubulus semineferus mengandung banyak sel epitel germinativum yang
berukuran

kecil,

dinamakan

spermatogenia

menjadi

spermatositmembelah

diri

membentuk spermatosit yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Setelah


beberapa minggu menjadi spermatozoa spermatid, pertaama kali dibentuk masih
mempunyai sifat umum sel epiteloid. Kemudian sitoplasma menghilang,spermatid
memanjang menjadi spermatozoa terdiri dari kepala,leher,badan dan ekor.
Sperma
10

Setelah pembentukan tubulus semineferus,sperma masuk kedalam semineferus


selama 18 jam sampai 10 hari sehingga mengalami proses pematangan. Epididimis
menyekresi cairan yang mengandung hormon, enzim dan gizi yang sangat penting dalam
proses pematangan sperma. Sebagian besar di vas deferens dan sebagian kecil di dalam
epididimis.

Fungsi testosteron pada reproduksi pria


1. Efek desensus testis,ini menunjukan bahwa testosteron merupakan hal yang
penting untuk perkembangan seks pria selama kehidupan manusia dan faktor
keturunan.
2. Perkembangan seksual primer dan sekunder. Sekresi testosteron setelah pubertas
menyebabkan penis,testis, dan skortum membesar sampai 20 tahun,dan
mempengaruhi pertumbuhan sifat seksual sekunder pria mulai pada masa
pubertas. Setelah terbentuk dalam tubulus seminiferus,sperma membutuhkan
waktu beberapa hari untuk melewati epididimis selama 18 jam-24 jam. Kedua
testis dapat membentuk sperma kira-kira 120 juta setiap hari,sejumlah kecil
sperma dapat di simpan dalam epididimis, dan sebagian besar disimpan dalam vas
deferens dan ampula vas deferens. Testis dapat mempertahankan vertilitasnya
dalam duktus genitalis selama 1 bulan, dengan aktivitas seksual yang tinggi
penyimpanan hanya beberapa hari saja. Motilitas dan fertilitas sperma karena
gerakan flagella melalui medium cairan sperma normal cenderung untuk bergerak
lurus berputar, aktivitas ini ditingkatkan dalam medium netral dan sedikit basa.
Pada medium yang sangat asam dapat mematikan sperma dengan cepat. Aktivitas
sperma meningkat bersamaan dengan peningkatan suhu dan kecepatan
metabolisme. Sperma pada traktus genitalia wanita hanya dapat hidup 1-2 hari.
Pengaturan fungsi reproduksi
11

Pengaturan fungsi reproduksi dimulai dari sekresi hormon. Pelopor


gonodotropin (GnRH) oleh hipotalamus merangsang kelenjar hipofisis anterior untuk
menyekresi LH,hormon merangsang LH, dan FSH.LH merupakan rangsangan utama
untuk sekresi testosteron oleh testis dan FSH merangsang spermatogenesis.
Hipotalamus melepaskan GnRH yang diangkut ke kelenjar hipotalamus anterior
dalam merangang pelepasan LH dan FSH darah porta. Rangsangan hormon ini
ditentukan oleh frekwensi dari siklus sekresi dan jumlah GnRH yang dilepaskan
setiap siklus. Sekresi LH mengikuti pelepasan GnRH dan sekresi FSH berubah lebih
lambat sebagai respons perubahan panjang GnRH.
Pengaruh GnRH meningkatkan sekresi LH dan FSH
Hipotalamus melepaskan GnRH (gonodotropin releasing hormon) yang
diangkut ke kelenjar hipotalamus anterior untuk merangsang pelepasan LH dan FSH
darah porta. Perangsangan hormon ini ditentukan oleh frekuensi dari siklus sekresi
dan jumlah GnRH yang dilepaskan pada setiap siklus. Sekresi LH mengikuti
pelepasan GnRH dan sekresi FSH berubah lebih lambat sebagai respons perubahan
jangka panjang GnRH.
Hormon gonodotropin terhadap LH dan FSH
Hormon ini disekresi oleh sel-sel yang sama dalam kelenjar hipofisis
anterior.LH dan FSH adalah glikoprotein yang berkaitan dengan protein dalam
molekul yang sangat bervariasi dalam keadaan yang berbeda dapat mengubah
kemampuan aktivitas dasar LH maupun FSH hingga mengeluarkan pengaruhnya pada
jaringan di dalam testes aktivitas pengaktifan sistem enzim khusus dalam sel-sel target
berikutnya.

Pengaturan spermatogenesis
FSH melekat pada sel-sel dalam tubulus semeniferus, pengikatan ini
mengakibatkan sel tumbuh dan mensekresi berbagai unsur spermatogenik secara
bersamaan.

Testosteron

berdifusi

ke

dalam

tubulus

dalam

ruang

interstisial,mempunyai efek tropik terhadap spermatogenesis. Untuk membangkitkan


12

speramatogenesis dibutuhkan

FSH maupun testosteron,dan testosteron dapat

mempertahankan spermatogenesis untuk waktu yang lama.


Sekresi metabolisme dan sifat kimia
Sekresi androgen dalam tubuh memiliki efek maskulinisasi termasuk
testosteron. Aktivitas maskulinisasi dari semua hormon sangat sedikit,kurang dari 5%
dari seluruh aktivitas tubuh pria dewasa. Sifat kimia nadrogen adalah senyawa streoid
untuk testosteron dan dihidrotestosteron yang dapat dibentuk dari kolestrol langsung
dari asetil ko-enzim A. Metabolisme testosteron setelah disekresi oleh testes kira-kira
97% testosteron menjadi lemah ikatannya dengan albumin plasma atau lebih kuat
berikatan dengan globulin yang disebut globulin pengikat hormon kelamin dan
bersikulasi dengan darah. Sebagian besar testosteron yang terikat kejaringan diubah
dalam sel-sel menjadi dihidrotestosteron dalam organ khusus seperti kelenjar prostat
pada pria dewasa dan dalam genitalia ekterna pada janin laki-laki. Pembentukan
estrogen pada pria disamping testosteron dan estrogen juga estrogen ditemukan dalam
urin pria. Jumlah estrogen dalam cairan tubulus semineferus cukup tinggi memainkan
peranannya dalam spermatogenesis.
gambar saluran spermatozoid

C. Hormon pada pria


Testosteron
Testoteron dihasilkan oleh sel intersiel Leydig yang terletak antara tubulus
seminiferus. Setelah pubertas, sel intersiel banyak menghasilkan hormon testosteron yang
disekresi testes. Sebagian besar testosteron beikatan longgar dengan protein plasma yang
13

beredar dalam darah dan sebagian terikat pada jaringan yang dibuahi dalam sel menjadi
dehidrasi testoteron. Testoteron yang tidak terikat pada jaringan dengan cepat diubah oleh
hati menjadi adosteron dan dehidroepiandosteron. Konjugasi ini disekresi dalam usus
melalui empedu ke dalam urine.
Fungsi testosteron adalah sebagai berikut :
A. Efek desensus testes. Hal ini menunjukan bahwa testosteron merupakan hal yang
penting untuk perkembangan seks pria selama kehidupan menusia dan merupakan
faktor keturunan.
B. Perkembangan seksual primer dan sekunder sekresi testosteron setelah pubertas
menyebabkan penis, testes, dan skrotum membesar sampai usia 20 tahun dan
mempengaruhi pertumbuhan sifat seksual sekunder pria pada masa pubertas.
Hormon gonadotropin
Kelenjar hipofise anterior menghasilkan 2 macam hormon, yaitu luteinizing
hormon (LH) dan follicle stimulating hormon (FSH). Bila testes dirangsang oleh LH dari
kelenjar hipofise maka sekresi

testosteron selama kehidupan

fetus penting untuk

peningkatan pembentukan organ seks pria. Perubahan permatogenesis

menjadi

spermatosit dalam tubulus seminiferus dirangsang oleh FSH. Namun, FSH tidak dapat
menyelesaikan pembentukan spermatozo. Oleh karna itu, testosteron disekskresi secara
serentak oleh sel inter stisial yang berdifusi menuju tubulus seminiferus yang diperlukan
untuk proses kematangan akhir spermatozoa.
Hormon estrogen
Hormon estrogen dibentuk dari testosteron dan dirangsang oleh hormon
perangsang folikel. Hormon ini memungkinkan spermiogengenesis untuk menyekresi
protein mengikat endogen dan untuk mengikat testosteron dan estrogen serta membawa
kedua kedalam cairan lumen tubulus seminiferus untuk pematangan sperma.
Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatatur latar belakang fungsi
metabolisme testes secara khusus dan untuk meningkatkan pembelahan awal
spermatogenesis sendiri. Bila tidak terdapat hormon pertumbuhan maka spermatogenesis
sangat berkurang atau tidak ada sama sekali.
14

Spermatogenesis
Tubulus seminiferus mengandung banyak sel epitel germinavitum yang berukuran
kecil dan dinamakan

spermatogenea. Untuk menjadi spermatosit, spermatogenia

membela diri membentuk 2 spermatosit yang masing-masing mengandung 23 kromosom


dan setelah beberapa minggu

menjadi spermatozoa. Pertama kali bentuk spermatid

masih mempunyai sifat umum sel epiteloid, tetapi kemudian sitoplasma menghilang
sehingga spermatid memanjang menjadi spermatozoa yang terdiri dari kepala, leher,
badan, dan ekor. Setelah pembentukan tubulus seminiferus, sperma masuk ke seminiferus
selama 18jam -10 hari hingga mengalami proses pematangan. Epididimis menyekresi
cairan yang hormon, enzim, dan gizi yang sangat penting dalam proses pematangan
sperma. Sebagian besar pada vas deferns dan sebagian kecil di dalam epididimis.
Pematangan sperma
Setelah terbentuk dalam tumbulus seminiferus. Sperma membutukan waktu
beberapa hari untuk melewati epididimis dan kemudian bergerak dari tumbulus
seminiferus ke bagian awal epididimis selama 18-24 jam.kira 120 ju memiliki
kemampuan motilitas walaupun beberapa faktor menghambat cairan. Cairan epididmis
mencegah mobilitas setelah ejakulasi menyekresi cairan yang mengandung hormon
testosteron, estrogen, dan enzim-enzim serta nutrisi khusus untuk pematangan sperma.
Penyimpanan sperma
Kedua testes dapat membentuk sperma kira-kira 120 juta setiap hari. Sejumlah
kecil sperma dapat disimpan dalam epididimis dan sebagian besar disimpan dalam vas
deferens dan ampula vas deferens yang dapat mempertahankan fertilitasnya dalam duktus
genitalitis selama 1 bulan. Dengan ktivitas seksualitas yang tinggi maka penyimpanan
hanya beberapa hari saja.

Gambar kelenjar testes

15

Fisiologi sperma
Mortilitas dan fertilitas sperma terjadi karena gerakan flagela melalui medium
cairan. Sperma normal cenderung untuk bergerak lurus dari pada berputar. Aktivitas
ini ditingkatkan dalam medium netral dan sedikit basa. Pada medium yang sangat
asam dapat mematikan sperma dengan cepat. Sperma pada traktus genetalia wanita
hanya dapat hidup 1-2hari
Fungsi vesikula seminalis. Epitel sekretorik menyekresi bahan mukus yang
mengandung fruktosa, asam sitrat, prostaglandin dan fibrinogen. Setelah itu vas
deferens mengeluarkan sperma yang akan menambah semen yang diejakulasi.
Fruktosa dan zat gizi lainnya yang dibutuhkan oleh sperma diejakulasi sampai salah
satu dari sperma membuahi ovum.
Prostaglandin membantu proses pembuahan yang bereaksi dengan mukus
serviks dan membuat lebih reseptif terhadap gerakan sperma untuk menggerakkan
sperma sampai mencapai ujung atas tuba falopii dalam waktu 5 menit.
Fungsi kelenjar prostat. Kelenjar prostat menghasilkan cairan encer yang
mengandung ion sitrat, ion prostat, enzim pembeku, dan profibrinosilin selama
pengisisan kelenjar prostat berkontraksi.sejalan dengan kontraksi vas deferens, cairan
encer di keluarkan hinnga menambah lebih banyak jumlah semen. Sifat yang sedikit
basa dan cairan prostat memungkinkan untuk keberhasialan fertilisasi ovum karena
cairan vas deferens sedikit asam. Cairan prostat menetralisasi sifat asam dari cairan
lain setelah ejakulasi
Semen berasal dari vas deferens dan merupakan cairan yang terakhir
diejakulasi berfungsi untuk mendorong sperma ke luar dan duktus ejakulatorius dan
16

uretra. Cairan dari vesikula seminali membuat semen lebih kental. Enzim pembeku
dari cairan prostakuagulum yang lemah. Walaupun sperma dapat hidup beberapa
minggu dalam duktus genitalia pria setelah sperma diejakulasi ke dalam semen, tapi
jangka hidup sperma maksimal hanya 24-28 jam
Kegiatan seksual pria
Rangsangan akhir sensorik dan sensasi seksual menjalar melalui saraf
pudendus dan melalui pleksusu sakrasi dari medula spinali yang membantu
rangsangan aksi seksual yang berasal dari stuktur interna. Akibat dorongan seksual
akan mengisi organ seksual dengan sekret yang menyebabkan keinginan seksual
dengan merangsang kandung kemih dan mukrosa uretra.
Unsur psikis rangsangan seksual ada sesuia dengan meningkatnya kemampuan
seseorang untuk melakuakan kegiatan seksual. Dengan memikirkan/mengkhayal
menyebabkan terjadinya aksi seksual sehingga menimbulkan ejakulasi atau
pengeluaran sperma selama mimpi. Ini terutama terjadi pada usia remaja.
Aksi seksual pada medula sinasi. Fungsi otak tidak terlalu penting karena
rangsangan genital yang menyebabkan ejakulasi dihasilkan dari mekanisme refleks
yang sudah terintegrasi pada medula spinalis lumbalis. Mekanisme ini dapat
dirangsang secara psikis dan seksual yang nyata serta kombinasi keduanya.
Gambar Alat kelamin pria bagian dalam

17

D. Penyakit pada organ reproduksi pria


A. Hipogonadisme, merupakan penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan
interaksi hormon, seperti hormon androgen dan estrogen. Gangguan ini menyebabkan
infertilitas, impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganannya dapat
dilakukan dengan terapi hormon.
B. Kriptorkidisme, merupakan kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari
rongga abdomen ke dalam scrotum pada waktu bayi. Penangannya dapat dilakukan
dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang
testoteron.
C. Uretritis, peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air
kecil. Penyebabnya adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum, atau
virus herpes.
D. Prostatitis, merupakan peradangan prostat. Penyebabnya adalah bakteri Escherichia
coliataupun bukan bakteri.
E. Epididimitis, merupakan infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria.
Penyebabnya adalah E. coli dan Chlamydia.
F. Anorkidisme adalah penyakit dimana testis hanya bejumlah satu atau tidak ada sama
sekali.
G. Hyperthropic prostatadalah pembesaran kelenjar prostat yang biasanya terjadi pada
usia-usia lebih dari 50 tahun. Penyebabnya belum jelas diketahui.
H. Hernia inguinalis merupakan protusi/penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian
lemah dari dinding rongga yang bersangkutan.
I. Kanker testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar), yang bisa
menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dalam skrotum
(kantung zakar).

18

J. Impotensi yaitu ketidakmampuan ereksi ataupun mempertahankan ereksi penis pada


pada hubungan kelamin yang normal.
K. Infertilitas (kemandulan) Yaitu ketidakmampuan menghasilkan ketururan. Infertilitas
dapat disebabkan faktor di pihak pria maupun pihak wanita. Pada pria infertilitas
didefinisikan sebagai ketidakmampuan mengfertilisasi ovum.
Hal ini dapat disebabkan oleh:
Gangguan spermatogenesis, misalnya karena testis terkena sinar radio aktif,
terkena racun, infeksi, atau gangguan hormon
Tersumbatnya saluran sperma
Jumlah sperma yang disalurkan terlalu sedikit
L. Gonorhoe (kencing nanah)Penyakit gonorhoe adalah penyakit kelamin yang
disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit kelamin ini bisa menular
melalui seks bebas. Gejalanya adalah keluar cairan berwarna putih, rasa nyeri pada
saat buang air kecil, pada pria mulut uretra bengkak dan agak merah.
M. Sifilis (Raja singa)Penyakit sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
Penyakit ini menular melalui hubungan seksual. Gejala yang timbul adalah luka pada
kemaluan, bintik atau bercak merah di tubuh, kelainan saraf, jantung, pembuluh saraf,
dan kulit.
N. Kanker ProstatKanker prostat adalah kanker yang menyerang kelenjar prostat pada
pria. Kanker ini menyebabkan sel-sel dalam kelenjar prostat tumbuh abnormal dan
tidak terkendali. Kanker prostat biasanya menyerang pria usia 60 tahun ke atas.
O. Herpes merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus herpes. Gejalanya tidak
tampak secara langsung. Umumnya, ditandai dengan timbulnya bintik-bintik merah,
rasa sakit ketika urinasi, clan (buang air kecil) gatal-gatal di sekitar alai kelamin.
Lama-kelamaan, penyakit ini dapat membuat kelelahan pada otot dan menyerang
jaringan saraf pusat.
P. HIV/AIDSTentu Anda sudah tidak asing lagi dengan penyakit AIDS. Banyak orang
menghubungkan penyakit AIDS dengan kondisi tubuh yang menjadi kurus dan
bercak-bercak merah, padahal hal tersebut belum tentu benar, penyakit AIDS hanya
dapat menyebar melalui kontak cairan tubuh secara langsung, seperti transfusi darah
dan hubungan seksual. AIDS akan menyerang sistem kekebalan tubuhsehingga dalam
waktu yang lama, penderita tidak memiliki sistem kekebalan tubuh. Akibatnya,
penderita dapat terbunuh oleh infeksi penyakit ringan, seperti flu atau tifus.
E. Pencegahan untuk mencegah penyakit pada reproduksi pria

19

Sistem reproduksi pria juga perlu dijaga untuk mencegah infertilitas


(ketidaksuburan). Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan pada
sistem reproduksi pria adalah sebagai berikut:
melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara rutin agar kelainan dapat segera
ditangani lebih awal.
melindungi testis selama beraktifitas, misalnya dengan tidak menggunakan pakaian
teralu ketat sehingga testis tidak kepanasan.
mengurangi kebiasaan mandi dengan air panas. Temperatur yang sejuk diperlukan
untuk perkembangan sperma.
menjalankan pola hidup sehat, seperti mengkonsumsi makanan bergizi, cukup
olahraga, menghindari penyakit menular seksual, dan menciptakan ketenangan psikis.
menghindari minuman berakohol dan rokok

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Organ Reproduksi pria, terdiri dari 2 bagian,yaitu Organ Reproduksi bagian Luar
dan Organ Reproduksi Bagian Dalam. Organ reproduksi luar terdiri dari penis (zakar) dan
skrotum. Organ reproduksi dalam terdiri dari testis, vas eferentia, epididimis, vas
20

diferentia, ductus ejaculatorius, dan saluran uretra. Kelenjar pada reproduksi pria antara
lain vesicula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar cowperi, dan kelenjar litteri. Hormon
pada reproduksi pria yakni testeron, LH, FSH, estrogen, hormon pertumbuhan, DHEA,
dan 17-estradiol.
B. SARAN
Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut akan dapat menjaga
alat reproduksinya untuk tidak digunakan secara bebas tanpa mengatahui dampaknya,
Pengetahuan yang diberikan harus mudah dipahami, tepat sasaran, dan tidak
menyesatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Elly Nurachmah, Rida Angriani.2010.Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta. Salemba


Medika.
Drs. H. Syaifuddin, B.Ac.Fungsi Sistem Tubuh Manusia. Jakarta.Penerbit Buku Kedokteran
EGC : Jakarta.
John Gibson.Fisiologi dan Anatomi Modern Untuk Perawat. Jakarta. Buku Kedokteran FGC.

21

Valerie C. Scanion, Tina Sanders. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi. Buku Kedokteran EGC.

22

Anda mungkin juga menyukai