Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

I.

Pengkajian
1. Data Subyektif dan data obyektif
Pada pengkajian secara umum terdiri dari data subyektif dan
obyektif. Data subyektif terdiri dari identitas pasien, keluhan utama,
riwayat menstruasi, riwayat perkawinan, riwayat kontrasepsi, riwayat
kesehatan, riwayat obstetri, pola kehidupan sehari-hari dan data
psikososial. Sedangkan data obyektif terdiri dari pemeriksaan umum (VS
dan Pemeriksaan fisik), pemeriksaan penunjang. Pada keluhan utama
dan pemeriksaan tanda-tanda vital tidak ada kesenjangan antara tinjauan
teori dengan tinjauan kasus. Ny N mengatakan keluhannya adalah
sudah 6 hari post partum ASInya keluar sedikit. Pada pemeriksaan TTV
yaitu TD: 120/70mmHg, N: 82x/menit, Rr: 21x/menit dan pada
pemeriksaan: Payudara tampak menonjol, simetris kiri dan kanan,
terdapat hyperpigmentasi areola mamae, putting susu menonjol,
Payudara agak keras dan ASI keluar sedikit disertai adanya nyeri tekan.
Pada pemeriksaan tersebut sesuai dengan tanda-tanda terjadinya
bendungan ASI (Sulistyawati, 2009)

II.

Interpretasi Data
Pada langkah ini identifikasi dilakukan benar atas data-data yang telah
dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan
sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik. Diagnosa yang

50

51

ditemukan pada kasus ini adalah Ny. E umur 23 tahun P1 A0 post partum
hari ke 6 dengan bendungan ASI
III.

Diagnosa Potensial
Menurut teori pada langkah ini kita mengidentifikasi atau diganosa
potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah
diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila rnemungkinkan
dilakukan pencegahan. Pada kasus Ny. E diagnosa potensial adalah mastitis.
Karena payudara tidak disusukan secara adekuat, putting susu lecet
sehingga mudah masuk kuman (Yeyeh dan Yuliati, 2010).Tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek

IV.

Tindakan Segera
Menurut teori

kebutuhan

tindakan

segera

mencerminkan

kesinambungan dalam manajemen kebidanan, mengidentifikasi perlunya


segera oleh bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama
sesuai dengan kondisi klien.
Pada kasus Ny. E kebutuhan akan tindakan segera yaitu
menganjurkan ibu untuk segera menyusui bayinya, mengompres payudara
kanan dan kiri dengan menggunakan air dingin dan hangat (Yeyeh dan
Yulianti, 2010). Tindakan segera yang dilakukan tidak ada kesenjangan
anatara teori dan praktek.
V.

Perencanaan
Menurut teori jenis rencana manajemen disesuaikan dengan
interpretasi data yang berhubungan dengan interpretasi data dasar yang
sudah ada. Pada kasus ini perencanaan sudah dibuat sesuai dengan teori dan
interpretasi data yang ada.Sehingga dalam kasus ini tidak ditemukan adanya

52

kesenjangan antara teori dengan praktek. Perencanaan pada kasus ini yaitu
KIE Bendungan ASI dan mengajarkan kepada Ibu bagaimana cara menyusui
yang benar (Ambarwati, 2010)
VI.

Pelaksanaan
Menurut teori pelaksanaan disesuaikan dengan rencana manajemen
yang telah dibuat, demi kelancaran dalam penatalaksanaan. Pada kasus Ny.
E pelaksanaan sudah dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat. Sehingga pada kasus ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori
dengan praktek (Suheni, 2010)

VII.

Evaluasi
Menurut teori evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi keaktifan
asuhan yang sudah diberikan meliputi mengatasi masalahnya apakah sudah
sesuai dengan diagnosanya. pada kasus Ny. E evaluasi sudah dilakukan
sesuai dengan pelaksanaan asuhan yang dilakukan. Sehingga pada kasus ini
tidak ditemukan kesenjangan karena evaluasi sudah dilakukan sesuai
dengan teori.

Anda mungkin juga menyukai