Bab II Administrasi Dan Organisasi
Bab II Administrasi Dan Organisasi
2.1. Umum
Dalam dunia konstruksi, pengertian proyek pada umumnya adalah
mengacu pada rangkaian aktivitas yang mempunyai dimensi biaya, mutu dan
waktu, guna mewujudkan suatu gagasan. Untuk mewujudkannya, banyak
pihak yang harus dilibatkan dan pihak pihak tersebut harus mengadakan
kerja sama yang baik, sehingga segala hal yang dikerjakan dapat terselesaikan
dengan tepat waktu serta memiliki mutu yang tinggi. Untuk itu diperlukan
suatu struktur organisasi yang dapat mengatur hubungan vertical maupun
hubungan horizontal, sehingga dapat menjamin kondisi yang baik. Dengan
organisasi yang sehat akan diperoleh sumbangan positif demi tercapainya
perencanaan proyek yang efektif dan efisien.
2.1.1. Administrasi
Administrasi
diartikan
sebagai
kegiatan
bimbingan,
3.
2.1.2. Organisasi
Organisasi merupakan suatu alat atau cara untuk
menentukan pembagian tugas sesuai dengan spesialisasinya. Dengan
adanya organisasi dan pembagian tugas ini maka diharapkan
pelaksanaan kegiatan proyek dapat diselesaikan secara efektif dan
efisien.
Untuk mendapatkan organisasi yang baik, maka diperlukan
manajemen
yang
baik.
Manajemen
merupakan
suatu
proses
diinginkan
keberhasilan,
4) Batasan Waktu : Mempunyai batasan waktu kapan tujuan
tersebut tercapai / harus tercapai.
b)
Perencanaan ( Planning )
modal
kerja
serta
Pengorganisasian ( Organizing )
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengaturan dan
pengelompokan kegiatan proyek konstruksi agar kinerja yang
dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Tahap ini menjadi
sangat penting karena jika terjadi ketidaktepatan pengaturan
dan pengelompokan kegiatan, bisa berakibat langsung terhadap
proses
manajemen
yang
Pengawasan ( Supervising )
9
Pengawasan
dapat
didefinisikan
sebagai
interaksi
oleh
Pelaksana
Konstruksi
bertujuan
untuk
Pengawasan
oleh
Pemilik
bertujuan
untuk
b)
Pengendalian ( Controlling )
Pengendalian adalah proses penetapan apa yang telah
dicapai. Ini berarti bahwa pimpinan atau manager proyek dari
masing masing unsur pengelola proyek secara kontinyu
mengadakan kontrol atau evaluasi atas :
1) Pengontrolan terhadap waktu pelaksanaan masing
masing kegiatan sesuai dengan jadwal, sehingga secara
keseluruhan
2)
proyek
dapat
diselesaikan
tepat
pada
waktunya.
Penggunaan bahan bahan bangunan dan peralatan secara
keseluruhan atau bagian demi bagian agar memenuhi
3)
4)
10
Koordinasi ( Coordinating )
Pemantauan prestasi kegiatan
pengendalian
akan
11
merencanakan
rancangan,
taksiran
biaya,
serta
persyaratan mutu.
c) Mempersiapkan ruang lingkup kerja, jadwal waktu, taksiran biaya
dan implikasnya, serta rencana pelaksanaan.
d) Mempersiapkan sketsa dengan skala tertentu sehingga dapat
menggambarkan denah dan batas batas proyek.
12
Pelaksana
13
14
1. Pelelangan
Pelelangan yaitu serangkaian kegiatan untuk menyediakan
kebutuhan barang / jasa dengan menciptakan persaingan yang sehat
diantara penyedia barang atau jasa yang setara dan memenuhi syarat,
berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan
telah diikuti oleh pihak pihak terkait secara taat azas sehingga
terpilih penyedia jasa terbaik. Adapun jenis jenis pelelangan adalah
sebagai berikut :
a) Pelelangan Umum ( Terbuka )
Pelelangan umum adalah pelelangan yang dilakukan
secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media
massa, media cetak, dan papan pengumuman resmi untuk
penerangan umum sehingga masyarakat luas / dunia usaha yang
berminat dan memenuhi syarat kualifikasi dapat mengikutinya.
Pada sistem ini, peserta yang ikut lelang jumblahnya tidak terbatas,
tapi sebelumnya harus lolos kualifikasi. Adapun keuntungan dan
kerugian sistem pelelangan umum ini adalah sebagai berikut :
1) Keuntungan sistem pelelangan umum :
Terjadi kompetisi ketat diantara peserta lelang sehingga harga
borongan menjadi lebih rendah.
Terjadi persaingan yang sehat antara peserta lelang.
2) Kerugian sistem pelelangan umum :
Dengan banyaknya peserta yang ikut penawaran, termasuk
salah satu atau lebih penawar yang sering memotong harga
sehingga pemborong yang bonafit akan enggan ikut
melakukan penawaran.
Hilangnya kontrol terhadap ikutnya penawar penawar yang
tidak bonafit dan tidak berpengalaman.
Ada kemungkinan pekerjaan yang dilakukan kontraktor tidak
sesuai dengan yang diharapkan akibat harga yang semula
yang rendah akan menjadi tinggi karena perbaikan atau
keterlambatan.
15
b) Pelelangan Terbatas
Pelelangan terbatas adalah pelelangan untuk pekerjaan
tertentu dan diikuti sekurang kurangnya oleh lima rekanan yang
terdaftar dalam Daftar Rekanan Terseleksi ( DRT ) yang dipilih
diantara rekanan yang tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu
( DRM ) sesuai dengan usaha atau ruang lingkupnya maupun
kualifikasi kemampuannya dengan pengumuman secara luas
melalui media masssa sehingga masyarakat mengetahuinya.
Jumblah peserta lelang dibatasi tidak boleh kurang dari sepuluh
peserta, dimana dari sepuluh peserta yang diundang minimal lima
peserta yang mengajukan penawaran. Pada tahap prakualifikasi
melalui pengumuman para peserta lelang diminta kualifikasinya
melalui persyaratan sebagai berikut :
1) Memiliki Akte Pendirian Perusahaan,
2) Memiliki Surat Izin Usaha,
3) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak,
4) Memiliki alamat yang jelas, sah, dan nyata,
5) Memiliki refensi Bank,
6) Memiliki kemampuan modal usaha,
7) Berada dalam keadaan mampu,
8) Mempunyai referensi pengalaman kerja.
Adapun keuntungan dari sistem pelelangan terbatas ini
adalah sebagai berikut :
1) Kontraktor yang masuk adalah kontraktor yang bonafit dan dapat
dipercaya.
2) Suasana kompetisi masih dapat dipertahankan dalam batas
batas yang wajar.
2. Pemilihan Langsung
Pemilihan langsung dilakukan jika cara pelelangan sulit
untuk dilaksanakan atau tidak menjamin pencapaian sasaran, dimana
hal ini dilaksanakan dengan cara membandingkan penawaran dari
beberapa penyedia barang / jasa yang memenuhi syarat melalui
permintaan ulang ( price quantion ) atau permintaan teknis dan harga
serta dilakukan negoisasi secar bersaing, baik dilakukan untuk teknis
16
maupun harga, sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis
dapat dipertanggungjawabkan.
3. Penunjukan Langsung
Penunjukan langsung adalah pelaksanaan pengadaan
barang atau jasa tanpa melalui pelelangan umum / terbatas yang
dilakukan dengan membandingkan sekurang kurangnya tiga penawar
dan melakukan negoisasi, baik teknis maupun harga yang wajar dan
dapat dipertanggungjawabkan dari rekanan yang tercatat dalam Daftar
Rekanan Mampu ( DRM ) sesuai dengan usaha serta kualifikasi
kemampuannya. Pada sistem ini penunjuk langsung menunjuk
kontraktor yang dapat dipercaya untuk melakukan pekerjaannya.
Pemilik menunjuk langsung kontraktor yang dipercaya dengan alasan :
a) Pemilik ingin mendapat kontraktor yang terampil, berkualifikasi (
qualified ), dan bonafit diantara kontraktor yang ada.
b) Merupakan pekerjaan lanjutan yang sebelumnya telah dikerjakan
oleh kontraktor yang bersangkutan.
c) Merupakan pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan peralatan
yang khusus.
d) Pekerjaan yang dikerjakan itu bersifat rahasia yang menyangkut
keamanan dan keselamatan negara yang ditetapkan oleh presiden.
4. Swakelola
Swakelola
merupakan
pelaksanaan
pekerjaan
yang
oleh penyedia
17
data,
perumusan
kebijaksanaan
pemerintah,
proyek
mempunyai
kewajiban
untuk
19
20
21
Menyusun
Rencana
Mutu
22
c.
Menyusun
Rencana
Mengidentifikasikan
dan
Melaksanakan
pekerjaan
Memberikan
pengarahan
d.
Mengarahkan,
mengkoordinasi dan mengawasi tenaga kerja agar efisien terhadap
pemakaian tenaga, alat dan material serta target kemajuan proyek
agar tercapai sesuai dengan time schedule yang telah ditetapkan;
e.
23
f.
Mempelajari
kemungkinankemungkinan perubahan metode konstruksi
yang
menguntungkan;
g.
Memeriksa
laporan
Dalam
melaksanakan
Bertanggung
jawab
atas
Menjamin:
a)Tersedianya tenaga kerja, material dan alat yang memadai.
b)Tersedianya gambar kerja untuk dilaksanakan oleh mandor /
subkontraktor.
c)Tersedianya dana pembayaran upah / opname Mandor.
3) Administrasi Proyek
a.
Menjalankan
(melaksanakan)
aplikasi
Meng-input
Project
Engineer
dan
data
sumber
yang
lainnya,
diterima
dari
proyek,
dan
M en yi a p k an
ba ha n
l ap or an ,
24
p re s e nt as i da n ra pa t .
4) Pelaksana Struktur (Site Engineering)
Tugas pelaksana struktur yaitu:
a. Membuat rencana dan perhitungan mengenai bahan-bahan dan alat
yang digunakan dalam suatu proyek bersama dengan manager
lapangan;
b. Membuat rencana dan perhitungan mengenai volume pekerjaan
yang akan ataupun yang telah dikerjakan dalam suatu proyek
bersama dengan manager lapangan;
c. Bertanggung jawab kepada Project Manager.
5) Pelaksana Arsitek (Drafter)
Tugas pelaksana arsitek yaitu:
a. Memeriksa Gambar agar sesuai dengan Bill Of Quantity;
b. Mempelajari gambar terutama gambar detail;
c. Menyiapkan perubahan perubahan pada gambar rencana yang
diakibatkan oleh lingkungan namun tetap berdasarkan gambar dari
konsultan perencana sebagai persetujuan;
d. Melakukan pengecekan gambar
6) Quantity Surveyor
a. Menghitung luas pekerjaan bangunan.
b. Menghitung volume pekerjaan.
c. Bekerja sama dengan logistic atau pengadaan barang untuk
memberikan informasi kebutuhan material yang harus didatangkan
ke lokasi proyek.
d. Menghitung pekerjaan bangunan yang sudah dilaksanakan dan sisa
pekerjaan untuk keperluan pembuatan opname mandor / pemborong
dan untuk keperluan engineering dalam membuat schedule
pekerjaan pelaksanaan pembangunan.
25
26
9) Logistik
Tugas logistik antara lain:
a. Bertanggung jawab kepada Project Manager;
b. Bertanggung jawab terhadap pengadaan jumlah dan mutu material
yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek tepat pada waktunya;
c. Menjaga keamanan material dan alat-alat yang disimpan di dalam
gudang penyimpanan;
d. Mengurus dan bertanggung jawab terhadap semua surat - surat
transaksi peralatan maupun material sebagai arsip;
e. Membuat laporan keuangan, absensi pegawai dan tenaga kerja;
f. Mengawasi pengadaan, pemakaian dan penempatan material di
gudang;
g. Mengadakan pengecekan atas kebenaran barang yang datang dari
rekanan harus sesuai dengan yang diminta;
h. Menerima dan mengeluarkan barang.
Proyek
Konsultan
Perencana
27
Kontraktor
Gambar 2.2.
Konsultan
Pengawas
Hubungan Badan Badan Pengelola
Proyek
Keterangan :
1. (
: Hubungan Instruksi
2. (
: Hubungan Koordinasi
3. (
)
: Hubungan Konsultasi
Penjabaran dari ketiga hubungan kerja tersebut dapat dilihat
pengawas
kepada
kontraktor
pelaksana
untuk
melaksanakan pekerjaaan.
d) Pemilik proyek kepada konsultan perencana untuk merencanakan
pekerjaan.
2. Hubungan Konsultasi
Adapun hal hal mengenai hubungan konsultasi dalam
proyek ini adalah sebagai berikut :
a) Hubungan antara konsultan dan pemilik proyek bersama kontraktor
dapat mengadakan konsultasi mengenai masalah yang timbul dalam
proyek.
b) Konsultan pengawas bersama kontraktor dapat mengadakan
konsultasi mengenai teknis pelaksanaan pekerjaan.
3. Hubungan Koordinasi
28
29
menggunakan
hasil
produksi
dalam
negeri
dengan
31
dan perhitungan
dalam
mempertimbangkan
resiko
pekerjaan
tambah kurang.
d) Contract Unit Price.
Kontrak unit price adalah suatu kontrak yang
didasarkan atas harga satuan
sering
tidak
cocok
dengan
volume
di
penawaran.
b. Pihak Kontraktor melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
volume yang tercantum dalam RAB, apabila di lapangan
terjadi kelebihan ataupun kekurangan volume pekerjaan,
maka dapat dibuatkan Pekerjaan Tambah Kurang, asalkan
tidak merubah harga satuan pekerjaan.
c. Daftar perincian volume dihitung dari gambar-gambar
kontrak dan peraturan serta syarat-syarat dengan tafsiran
yang sama dan dipakai sebagai dasar perhitungan biaya
pekerjaan untuk para kontraktor dalam mengajukan
penawaran.
d. Kontraktor yang ditetapkan sebagai pelaksana pekerjaan,
akan menerima pembayaran sesuai dengan volume
pekejaan yang dilaksanakan secara nyata di lapangan dan
dengan harga satuan yang diajukan dalam penawaran.
Kerugiannya yaitu harus menafsir dengan cermat mengenai
harga pasar pada saat mengajukan penawaran dan saat
pelaksanaannya agar tidak mengalami kerugian.
Pada proyek / Kegiatan Pembangunan hotel Gedung KCP
BCA Renon ini, jenis kontrak yang dipakai adalah jenis Fixed
Price ( Lump Sum ) yaitu merupakan harga yang pasti
2.5.3 Isi kontrak
33
34
- Pekerjaan Arsitektur
Dokumen Penawaran
Spesifikasi Umum
Gambar Rencana
Pemberitahuan pemenang.
35
sistem
Progress
36
manager)
Dan dokumen lainnya yang diperlukan.
6. Sanksi dan denda
a)
b)
kontrak
Apabila PT. INTI INDAH melakukan kelalaian terhadap
instruksi project manager, maka PT. INTI INDAH wajib
c)
37
Surat
Jaminan
Pelaksanaan
tersebut
harus
pemborong
diutamakan
penyelesaiannya
dengan
9. Keselamatan kerja
38
39