Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PREPLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN

PENATALAKSAAN HIPERTENSI (ACUPRESSURE) PADA


MBAH SG DI WISMA SERUNI PSLU PUGER
KABUPATEN JEMBER

TUGAS

Oleh:
Rizky Meidwigita, S.Kep
NIM 122311101010

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

LAPORAN PREPLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN


PENATALAKSAAN HIPERTENSI (ACUPRESSURE) PADA
MBAH SG DI WISMA SERUNI PSLU PUGER
KABUPATEN JEMBER

TUGAS
Disusun untuk memenuhi laporan akhir Program Profesi Ners
Stase Keperawatan Gerontik

Oleh:
Rizky Meidwigita, S.Kep
NIM 122311101010

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Analisa Situasi
Bagi lansia, penurunan fungsi struktur dan fungsional pada pembuluh
darah perifer pada perubahan tekanan darah. Hemodinamika adalah suatu keadaan
di mana tekanan darah dan aliran darah dapat mempertahankan perfusi atau
pertukaran zat di jaringan tubuh. Hipertensi sering disebut sebagai masalah utama
dalam kesehatan masyarakat, yang pada umumnya dialami oleh lansia. Hipertensi
adalah peningkatan tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan peningkatan
tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg , berdasarkan rata-rata dua atau lebih
ukuran tekanan darah yang di ukur oleh dua atau lebih penyedia perawatan setelah
melakukan skrining (Brunner and Suddart, 2002). Hipertensi bukan suatu
penyakit kronis, akan tetapi merupakan suatu penyakit yang menyertai penyakit
pada usia lanjut. Penyakit ini sering tidak menampakkan gejala. Begitu penyakit
ini di derita, tekanan darah klien harus dipantau dengan teratur. Hal ini dilakukan
untuk mengantisipasi tekanan darah yang meningkat dan timbul gejala yang
berlanjut pada organ tubuh seperti stroke, penyakit jantung koroner. Menurut
Potter&Perry (2005) beberapa faktor tersebut yaitu; usia, jenis kelamin,
kebudayaan, makna nyeri, perhatian, ansietas, keletihan, pengalaman sebelumnya,
koping dan dukungan sosial keluarga.
Menurut WHO, penyakit hipertensi telah membunuh 9,4 juta jiwa penduduk
di seluruh dunia setiap tahunnya. WHO juga telah memperkirakan bahwa jumlah
pengidap hipertensi akan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah
penduduk. WHO juga memprediksi bahwa pada tahun 2025 yang akan datang,
ada sekitar 29% jiwa di dunia yang akan terserang penyakit hipertensi. WHO
menyebutkan bahwa 40% penduduk negara-negara berkembang di dunia
mengalami hipertensi, sedangkan di negara-negara maju, penduduk yang
mengalami hipertensi sekitar 35%.
Di Indonesia, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007
menunjukkan bahwa sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum
terdiagnosis. Hal ini terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah pada usia 18
tahun ke atas ditemukan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%, dimana
hanya 7,2% penduduk yang sudah mengetahui memiliki hipertensi dan hanya
0,4% kasus yang minum obat hipertensi (Kemenkes RI, 2012). Menurut data dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas tahun 2006 penderita hipertensi tercatat
976 orang ( 15,7% ) dari jumlah lansia 6152 jiwa, pada tahun 2007 tercatat 738
orang menderita hipertensi ( 16,5% ) dari jumlah lansia 4467 jiwa. Sedangkan
tahun 2008, jumlah penderita Hipertensi mencapai 2.084 jiwa ( 26,7% ) dari
jumlah lansia 7657 jiwa. Dan pada tahun 2009 periode Februari 2009 jumlah
penderita Hipertensi sebanyak 1736 penderita.
Berdasarkan hasil pengkajian mahasiswa Program Profesi Ners Universitas
Jember pada tanggal 19 September 2016 terhadap Mbah SG dengan Hipertensi di
PSLU Puger Kabupaten Jember diketahui bahwa tekanan darah klien 150/90
mmHg, RR 22x/ menit, Nadi 84x/ menit, dan klien nampak sering memegang
lehernya. Ketika ditanya, klien mengeluhkan nyeri pada daerah tengkuk,

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

punggung bagian bawah dan juga linu-linu pada daerah persendian kaki. Klien
mengatakan bahwa tekanan darahnya selama ini berkisar antara 140-160/90
mmHg.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam kegiatan
yang akan dilakukan ini adalah pendidikan kesehatan tentang penatalaksaan
hipertensi (acupressure) pada Mbah SG di PSLU Puger Kabupaten Jember?
BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan pendidikan kesehatan ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan pada Mbah SG tentang penatalaksanaan hipertensi (Acupressure) di
PSLU Puger Kabupaten Jember.
2.1.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan tentang penatalaksanaan
hipertensi (Acupressure)
1. Mbah SG mampu menjelaskan tentang pengertian acupressure;
2. Mbah SG mampu menjelaskan tentang manfaat acupressure;
3. Mbah SG mampu mendemonstrasikan tentang acupressure.
1.2 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan pendidikan kesehatan mengenai
penatalaksaan hipertensi (acupressure) antara lain:
1.
menambah pengetahuan Mbah SG tentang pengertian dan manfaat
acupressure;
2.
menambah keterampilan Mbah SG dalam mempraktikkan
Acupressure dengan tepat di UPT PSLU Jember.

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH


3.1 Dasar Pemikiran
Pada hakikatnya, menua merupakan suatu proses alamiah yang pasti akan
dialami semua manusia. Menua secara fisiologis ditandai dengan semakin
menghilangnya fungsi dari banyak organ tubuh, perubahan tubuh pada
manusia terjadi sejalan dengan makin meningkatnya usia, perubahan ini

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan
tubuh. Pada sistem kardiovaskuler juga terjadi perubahan baik perubahan
secara struktural maupun fungsional jantung seperti menurunnya elastisitas
dinding aorta, menebalnya katub jantung, menurunnya kemampuan jantung
untuk memompa darah dan hilangnya elastisitas pembuluh darah. Katup
jantung menebal dan menajdi kaku, kemampuan memompa darah menurun
1% setiap tahun setelah berumur 20 tahun sehingga menyebabkan
menurunnya kontraksi dan volume, kehilangan elastisitas pembuluh darah,
dan tekanan darah meninggi atau hipertensi.
Tekanan darah merupakan salah satu parameter hemodinamika yang
sederhana dan mudah dilakukan pengukuruannya. Tekanan darah
menggambarkan situasi hemodinamika seseorang saat itu. Hemodinamika
dalah suatu keadaan di mana tekanan darah dan aliran darah dapat
mempertahankan perfusi atau pertukaran zat di jaringan tubuh. Hipertensi
bukan suatu penyakit kronis, akan tetapi merupakan suatu penyakit yang
menyertai penyakit pada usia lanjut. Penyakit ini sering tidak menampakkan
gejala. Begitu penyakit ini diderita, tekanan darah pasien harus dipantau
dengan teratur. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi tekanan darah yang
meningkat dan timbul gejala yang berlanjut pada organ tubuh seperti stroke,
penyakit jantung koroner. Hipertensi adalah peningkatan tekanan sistolik lebih
dari 140 mmHg dan peningkatan tekanan diastolik lebih dari 90mmHg ,
berdasarkan rata-rata dua atau lebih ukuran tekanan darah yang di ukur oleh
dua atau lebih penyedia perawatan setelah melakukan skrining. (Brunner and
Suddart, 2002)
Penyebab dari hipertensi bermacam-macam, antara lain frekuensi denyut
jantung menurun, isi sekuncup menurun, dan curah jantung berkurang sekitar
30-40%. Selain itu hipertensi juga dapat terjadi karena penurunan kadar
hemoglobin pada lansia mengakibatkan penurunan konsentrasi oksigen yang
dpaat ditransportasi oleh darah sehingga oksigenasi menjadi tidak adekuat.
Penurunan kadar renin karena menurunyya jumlah nefron akibat prosesmenua
juga menjadi salah satu penyebab terjadinya hipertensi. Melihat penyebab
yang seperti demikian, lansia menjadi kelompok paling rentan terkena
hipertensi, sehingga dibutuhkan perhatian khusus untuk skreening pada lansia.
Apabila hipertensi tidak dimanajemen secara baik atau tidak diobati maka
akan berdampak buruk pada sistem organ yang lain yang akan
membahayakan. Sehingga dibutuhkan suatu manajemen yang baik bagi
penderita hipertensi, agar tingkat keparahan yang disebabkan oleh hipertensi
dapat ditekan.
3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah
Kerangka penyelesaian masalah hipertensi pada mbah SG adalah melalui

penatalaksanaan dengan terapi farmakologi dan terapi nonfarmakologi. Untuk


lansia, mengingat pada lansia terjadi penurunan fungsi semua organ tubuhnya,
jika seorang lansia diberi penatalaksanaan terapi farmakologi maka sangat
dikhawatirkan akan tidak efektif dikarenakan fungsi ginjal sebagai penyaring juga
sudah mengalami penurunan. Sehingga penatalaksanaan yang tepat bagi klien

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

lansia dengan hipertensi adalah dengan terapi nonfarmakologi. Terapi


nonfarmakologi meliputi diet, latihan fisik, edukasi psikologis, tekhnik
biofeedback, tekhnik relaksasi dan pendidikan kesehatan.
Acupressure merupakan teknik pemijatan/ penekanan secara periodik dan
sistematik oleh personal terdidik/ terlatih pada permukaan tubuh dengan fokus
tekanan pada titik dan meredian akupunktur (reseptor biologi tubuh). Acupressure
ini bertujuan untuk merawat dan menjaga kesehatan tubuh serta mengobati
penyakit, rehabilitasi kondisi tubuh agar dapat kembali sehat seperti sediakala,
meningkatkan prestasi biologi, meningkatkan kesegaran, kebugaran jasmani dan
ketenangan rohani. Acupressure ini berguna untuk menurunkan ketegangan otot
pada klien hingga pada akhirnya rasa nyeri klien dapat teratasi. Acupressure ini
diindikasikan untuk berbagai penanganan kasus penyakit, termasuk nyeri akibat
hipertensi.
Hasil akhir yang diharapkan dengan dilakukannya acupressure pada klien
hipertensi dengan pusing dan nyeri leher ini adalah nyeri dan sakit kepala hilang
atau berkurang. Selain itu, TTV klien diharapkan dapat berangsur-angsur menurun
dan dalam rentang normal. Dengan mengajarkan acupressure pada klien
diharapkan klien akan mampu mengatasi masalah nyeri yang dialami pada saat
nyeri tersebut muncul kembali.
BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Pendidikan kesehatan merupakan upaya untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi Mbah SG untuk menerapkan caracara hidup sehat. Dalam realisasi penyelesaian masalah mengenai hipertensi
yang dapat dilakukan adalah melakukan pendidikan kesehatan tentang
acupressure pada Mbah SG.
4.2 Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran pada kegiatan pendidikan kesehatan ini yaitu Mbah SG
telah dapat mempraktikan cara melakukan acupressure.

4.3 Metode yang Digunakan


1. Jenis model pembelajaran: diskusi dan demonstrasi
2. Landasan teori: Konstruktivisme
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. memberi komentar
e. Menetapkan tindak lanjut

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

: Sasaran
: Pemateri

2016

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, dkk. 2016. Nursing Interventions Classification (NIC). Jakarta:
Elsevier.
Kemenkes RI. 2012. Masalah Hipertensi di Indonesia. Diakses melalui
http://www.depkes.go.id pada tanggal 20 September 2016
Moorhead, dkk. 2016. Nursing Outcomes Classification (NOC). Jakarta:
Elsevier.
Nanda Internasional. 2012. Diagnosis Keperawatan definisi dan
klasifikasi 2012-2014. Jakarta : EGC.
Potter, Patricia A. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan. Jakarta:
EGC.
Smeltzer, S. 2002. Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth.
Jakarta: EGC.

Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Satuan Operasional Prosedur (SOP) jika ada
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media Leaflet
Pemateri,

Rizky Meidwigita, S.Kep


NIM 122311101010

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

Lampiran 1: Berita Acara


KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2016/2017
BERITA ACARA
Pada hari ini, tanggal Bulan September tahun 2016 jam .. s/d . WIB
bertempat di PSLU Puger Kabupaten/Kota Jember Propinsi Jawa Timur telah
dilaksanakan Kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang Penatalaksanaan Hipertensi
(Acupressure) oleh Mahasiswa Program Profesi Ners Universitas Jember.
Kegiatan ini diikuti oleh .. orang (daftar hadir terlampir)

Jember, September 2016

Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Stase Keperawatan Gerontik
PSIK Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

Lampiran 2: Daftar Hadir

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2015/2016
DAFTAR HADIR
Kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang Penatalaksanaan Hipertensi
(Acupressure) oleh Mahasiswa Program Profesi Ners Universitas Jember. Pada
hari ini, tanggal Bulan September tahun 2016 jam .. s/d .. WIB bertempat
di PSLU Puger Kabupaten/Kota Jember Propinsi Jawa Timur.
NO

NAMA

ALAMAT

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

TANDA
TANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Jember, September 2016


Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Stase Keperawatan Gerontik
PSIK Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

Lampiran 3: SAP
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik/materi
Sasaran
Waktu
Hari/ Tanggal
Tempat

: Pendidikan kesehatan tentang Acupressure


: Mbah SG
: 09.30 WIB
: September 2016
: Wisma Seruni UPT PSLU Jember

1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, sasaran akan dapat mengerti dan
memahami tentang Acupressure.
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 30 Menit
sasaran akan mampu:
a. Menjelaskan tentang pengertian acupressure;
b. Menjelaskan tentang manfaat acupressure;
c. Mendemonstrasikan tentang acupressure.
3. Pokok Bahasan
Pendidikan Kesehatan tentang Acupressure
4. Subpokok Bahasan
a. Penjelasan pengertian acupressure;
b. Penjelasan manfaat acupressure;
c. Demonstrasi acupressure.
5. Waktu
1x 30 Menit
6. Bahan/ Alat yang digunakan
Leaflet
Handuk
Lotion
Handscoon
Selimut
7. Model Pembelajaran
a. Jenis Model Pembelajaran
b. Landasan Teori

: Demonstrasi dan diskusi


: Konstruktivisme

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

c. Landasan Pokok
:
1. Menciptakan suasana ruangan yang baik
2. Mengajukan masalah
3. Membuat keputusan nilai personal
4. Mengidentifikasi pilihan tindakan
5. Memberi komentar
6. Menetapkan tindak lanjut
8. Persiapan
Mahasiswa menyiapkan materi tentang
(acupressure) di UPT PSLU Jember.

penatalaksanaan

hipertensi

9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan


Tindakan
Proses
Pendahulua
n
Penyajian

Penutup

Kegiatan Penyuluhan
1. Salam pembuka
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan umum dan
tujuan khusus
1. Menjelaskan
materi
tentang:
a. Menjelaskan tentang
pengertian
acupressure;
b. Menjelaskan tentang
manfaat acupressure;
c. Mendemonstrasikan
tentang acupressure.
2. Memberikan kesempatan
pada Mbah SG untuk
bertanya
3. Menjawab pertanyaan
4. Memberikan kesempatan
kepada Mbah SG untuk
menjelaskan kembali dan
mempraktikan materi yang
sudah disampaikan

Kegiatan
peserta
Memperhatikan

Waktu
3
Menit

Memperhatikan
24
, menganggapi menit
dengan
pertanyaan

1. Menyimpulkan materi yang Memperhatikan


telah diberikan
dan
2. Mengevaluasi hasil pendidikan menanggapi
kesehatan
3. Memberikan leaflet tentang
acupressure
4. Salam penutup

3
menit

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

10. Evaluasi
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat
a. Apakah pengertian acupressure ?
b. Sebutkan manfaat acupressure ?
c. Bagaimana cara melakukan acupressure yang benar?

2016

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

Lampiran 4: SOP

ACUPRESSURE

PSIK
UNIVERSITAS
JEMBER
PROSEDUR
TETAP
Pengertian

Tujuan

Indikasi

Kontraindikasi

Persiapan Pasien

NO DOKUMEN:
NO REVISI:
HALAMAN:
TANGGAL
DITETAPKAN OLEH:
TERBIT:
Acupressure adalah teknik pemijatan/ penekanan secara periodik
dan sistematik oleh personal terdidik/ terlatih pada permukaan
tubuh dengan fokus tekanan pada titik dan meredian akupunktur
(reseptor biologi tubuh).
1. merawat dan menjaga kesehatan tubuh serta mengobati
penyakit
2. rehabilitasi kondisi tubuh agar dapat kembali sehat seperti
sediakala
3. meningkatkan prestasi biologi
4. meningkatkan kesegaran, kebugaran jasmani dan
ketenangan rohani
1. Gangguan Sistem Respirasi
2. Gangguan Sistem Pencernaan
3. Gangguan Sistem Otot dan Sendi
4. Gangguan Sistem Syaraf
5. Gangguan Fungsi Organ
6. Gangguan Sistem Reproduksi
7. Khusus Pencegahan dan Perawatan Stroke
1. Terlalu Lapar
2. Terlalu Kenyang
3. Terlalu Emosional
4. Terlalu Lemah
5. Luka dan Perdarahan Serius
6. Infeksi Akut, Bernanah, Abses
7. Penyakit Kulit Basah
8. Penyakit Tumor Ganas
9. Kelainan Mental / Gila Dengan Agresif
10. Tuberkulosis Kulit
11. Mabuk / Dalam Pembiusan
12. Penyakit Jantung Akut
13. Keadaan Hamil (Pada Titik Tertentu)
1. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan identifikasi pasien
dengan memeriksa identitas pasien secara cermat.
2. Jelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan, berikan
kesempatan kepada pasien untuk bertanya dan jawab seluruh
pertanyaan pasien.

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

3.

Persiapan Alat

Cara Kerja

Evaluasi

2016

Minta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, beri privasi


pada pasien.
4. Atur posisi pasien sehingga merasakan posisi aman dan
nyaman.
1. Selimut mandi
2. Handuk mandi
3. Lotion
4. Sarung tangan
1. Beri tahu pasien bahwa tindakan akan segera dimulai
2. Tinggikan tempat tidur sampai ketinggian kerja yang nyaman
3. Cek alat-alat yang digunakan
4. Dekatkan alat ke sisi tempat tidur pasien
5. Posisikan pasien senyaman mungkin
6. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
7. Periksa tanda-tanda vital klien sebelum melakukan atau
memulai acupressure (terutama nadi dan tekanan darah)
8. Atur ruangan dengan kehangatan yang cukup
9. Bantu pasien melepas baju (jika diperlukan)
10. Bantu pasien dengan posisi pronasi (pada ibu hamil, disarankan
posisi sims atau lateral)
11. Hangatkan lotion di telapak tangan atau tempelkan lotion pada
air hangat
12. Jelaskan bahwa lotion akan terasa dingin
13. Berdiri di dekat klien
14. Relaksasi dilakukan dengan memijat tengkuk, bahu, lengan,
tangan, pinggang, paha dan kaki dengan menggunakan jari dan
telapak tangan, masing-masing sebanyak 5 (lima) kali
15. Menentukan titik-titik akupresur yang akan ditekan;
16. Penekanan/pemijatan dilakukan pada titik-titik akupresur
sebanyak 20 sampai 30 kali tekanan, kekuatan tekanan
dianggap cukup apabila sepertiga kuku menjadi putih pada saat
penekanan dilakukan. Kekuatan tekanan disesuaikan apabila
dilakukan dengan alat bantu tumpul.
17. Tanyakan apakah tekanan yang dilakukan sudah sesuai atau
tidak
18. Bersihkan sisa lotion pada punggung dengan handuk
19. Bantu klien memakai baju kembali
20. Rapihkan klien ke posisi semula
21. Beritahu bahwa tindakan sudah selesai
22. Periksa nadi dan tekanan darah
23. Bereskan alat-alat yang telah digunakan dan lepas sarung
tangan
24. Kaji respon klien
25. Berikan reinforcement positif pada klien
26. Buat kontrak pertemuan selanjutnya
27. Akhiri egiatan dengan baik
28. Kembalikan peralatan ke tempat penyimpanan alat dan cuci
tangan
Dokumentasikan Nama Tindakan/Tangga/jam tindakan, Hasil yang
diperoleh, Respon klien selama tindakan

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Acupressure dilakukan ketika perawat mempunyai waktu yang cukup dan
pasien dalam kondisi sendiri/tidak dikunjungi
2. Ketika melakukan acupressure salah satu tangan perawat diusahakan tetap
kontak dengan kulit

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

Lampiran 5: Materi
ACUPRESSURE
1. Pengertian Acupressure
Acupressure adalah teknik pemijatan/ penekanan secara periodik dan
sistematik oleh personal terdidik/ terlatih pada permukaan tubuh dengan fokus
tekanan pada titik dan meredian akupunktur (reseptor biologi tubuh).

2. Manfaat acupressure
Acupressure memiliki banyak sekali manfaat bagi klien dengan hipertensi
yang memiliki keluhan sakit kepala dan nyeri leher. Adapun manfaat
acupressure meliputi:
merawat dan menjaga kesehatan tubuh serta mengobati penyakit
rehabilitasi kondisi tubuh agar dapat kembali sehat seperti
sediakala
meningkatkan prestasi biologi
meningkatkan kesegaran, kebugaran jasmani dan ketenangan
rohani
3. Cara dasar melakukan acupressure
Relaksasi dilakukan dengan memijat tengkuk, bahu, lengan,
tangan, pinggang, paha dan kaki dengan menggunakan jari dan telapak
tangan, masing-masing sebanyak 5 (lima) kali. Menentukan titik-titik
akupresur yang akan ditekan. Penekanan/pemijatan dilakukan pada titiktitik akupresur sebanyak 20 sampai 30 kali tekanan, kekuatan tekanan
dianggap cukup apabila sepertiga kuku menjadi putih pada saat penekanan
dilakukan. Kekuatan tekanan disesuaikan apabila dilakukan dengan alat
bantu tumpul.

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

Lampiran 6: Media Leaflet Bergambar


Media Leaflet yang Digunakan

2016

Anda mungkin juga menyukai