Anda di halaman 1dari 47

GAMBARAN PELAKSANAAN

VERIFIKASI KESELAMATAN OPERASI


DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

OLEH
NK POETRI, FATRISIA M, A RAHMAN

INSTALASI BEDAH SENTRAL


RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
2010

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


UU Kes RI No 36 th 2009 Ps 54 (1)
RS wajib memberikan pelayanan bertanggung jawab,
aman, bermutu, merata, non diskriminatif
UU RI No 44 th 2009 ttg RS Ps 43 (1)
RS wajib menerapkan standar keselamatan pasien
Kemajuan IPTEK: alat/teknik/prosedur makin beragam
kecelakaan/kesalahan meningkat
informasi mudah diperoleh
KTD/adverse event

- Beberapa negara: 3,2 - 16,6% (Panduan Nas KPRS 2008)


- Indonesia 0 complain (+), tuntutan meningkat

Kamar Operasi: revenue centre safe surgery


Delapan dari 10 insiden pelayanan RS terjadi di OK,

terbanyak operasi pada sisi salah ( organ sehat)


Peringatan dari JCAHO (2001) ttg 150 insiden:
salah pasien, op salah sisi, salah prosedur
RS Adventis HK (20072009): 69 insiden sentinel
10 salah sisi/salah orang dan 17 tertinggal benda asing
Indonesia ?
RSHS/IBS:
- Salah pasien, op pd sisi tubuh salah, tertinggal kasa,
lama terinduksi bahkan sampai tdk jadi op
- Keluhan (disertai tuntutan) dan SMS Hotline
- Tandatangan SIO: 364 dari 4.068 operasi ( 8,94%)

Kegiatan pembedahan
Oleh Tim dari berbagai profesi
Prosedur/tindakan kompleks
Data insiden (+)
Rumusan Masalah
Bagaimana pelaksanaan verifikasi keselamatan operasi
dengan menggunakan Daftar Tilik Keselamatan Operasi
yang dikembangkan dan dimodifikasi oleh Kementrian
Kesehatan RI berdasarkan Guideline/Surgical Safety
Checklist WHO di Instalasi Bedah Sentral
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tujuan Penelitian

Umum: untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan


kegiatan verifikasi keselamatan operasi di IBS Lt-3/Elektif
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Khusus:
- Mengetahui sampai sejauh mana pelaksanaan verifikasi
keselamatan operasi yang telah dilakukan di OK pada
fase kegiatan pre operasi (sign in)
- Mengetahui sampai sejauh mana pelaksanaan verifikasi
keselamatan operasi yang telah dilakukan di OK pada
fase kegiatan intra operasi (time out)
- Mengetahui sampai sejauh mana pelaksanaan verifikasi
keselamatan operasi yang telah dilakukan di OK pada
fase kegiatan pasca-operasi (sign out)
- Mengetahui berapa rata-rata waktu yang diperlukan
untuk pelaksanaan verifikasi DT Keselamatan Operasi

Kegunaan Penelitian
Teoritis

Sumber data penelitian lanjutan manajemen sumber daya


terkait keselamatan operasi
Praktis

- Manajemen RS
Bahan kajian u/ kebijakan manajemen resiko,
u/ < insiden, menjaga akuntabilitas pelayanan
- Manajemen OK
Bahan u/ meningkatkan mutu pelayanan OK
terkait keselamatan operasi

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN
KERANGKA PEMIKIRAN

Kajian Pustaka
Pelayanan pembedahan bermutu adalah pelayanan
yang diberikan sesuai dengan standar (SPM Depkes)

RSHS (BLU) pencapaian indikator SPM, tidak adanya :


Kematian di meja operasi
Operasi salah sisi
Operasi salah orang
Salah prosedur/tindakan operasi
Tertinggal benda asing di tubuh pasien
Komplikasi anestesi k/ overdosis, reaksi anestesi dan
salah penempatan ETT

Time Out (AORN-2008)


Verifikasi:
Informed concent
Identifikasi pasien
Pastikan area/sisi operasi
Persiapan posisi operasi
Tersedia implant/instrumen khusus
AB Profilaksis

Panduan WHO ttg Pembedahan:

Operasi pasien/area yang benar


Cegah bahaya pemakaian obat anestesi
Upaya efektif mencegah gangguan jalan nafas
Efektif cegah risiko perdarahan
Hindari reaksi obat yang tidak diharapkan
Minimalkan resiko infeksi luka operasi
Cegah tertinggal instrumen/kasa pada daerah operasi
Pengelolaan spesimen bedah dengan baik/benar
Komunikasi/bertukar informasi penting u/ keamanan operasi
Melakukan pendataan/survey rutin ttg: kapasitas/kemampuan,
volume dan hasil pembedahan

Kerangka Pemikiran
Sign In

Identifikasi pasien
Tandai area operasi
Pemeriksaan BHP anesthesi
Pemeriksaan mesin anesthesi
Identifikasi faktor risiko

Time Out
Konfirmasi petugas
Verbalisasi nama pasien, tindakan
dan area operasi
Cek antibiotik profilaksis
Antisipasi kejadian kritis
Penayangan Foto/CT-scan/MRI
Antisipasi kejadian kritis oleh tim

Sign Out
Konfirmasi thd prosedur/tindakan,
instrumen, kasa, jaringan PA
Review kegiatan

Keselamatan Pasien
di OK

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Deskriptif dengan pendekatan survey

3.2 Populasi dan Sampel


Populasi
Seluruh pasien operasi elektif selama satu bulan,
yaitu jumlah pasien elektif di 9 OK selama bulan
Oktober 2010 (21 hari)
Sample
Purposive sample (Suharsimi Arikunto)

3.3 Lokasi Penelitian


Instalasi Bedah Sentral Lt-3/Elektif
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

3.4 Waktu Penelitian


Bulan Oktober 2010

3.5 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data


1. Instrumen Penelitian
Format isian/daftar tilik
2. Pengumpul Data
Sembilan orang perawat
3. Teknik Pengumpulan Data
Observasi partisipatif

Definisi Operasional
Verifikasi Keselamatan Operasi
Upaya keselamatan pasien yang dilakukan
melalui kegiatan verifikasi/mencocokan
data atau dokumen dengan keadaan
sebenarnya terhadap subyek terkait/terlibat
dalam kegiatan pembedahan atau operasi,
dengan menggunakan daftar tilik yang telah
ditetapkan mengadopsi Surgical Safety
Checklist WHO

Definisi Operasional
Fase Perioperatif (OK)

Adalah seluruh kegiatan pelayanan/prosedur asuhan yang


diberikan kepada pasien sejak pasien diterima oleh petugas OK
(dokter/perawat) hingga prosedur/tindakan selaesai, dan pasien
diserahterimakan kepada petugas di ruang pemulihan (RR)
Fase Pre Operasi

Adalah periode yang diawali dengan persiapan dari ruang


penerimaan sampai penempatan pasien di meja operasi serta
kegiatan induksi anestesi. Kegiatan berfokus identifikasi pasien
dan kemungkinan timbulnya faktor risiko, persiapan peralatan
dan perlengkapan penunjang operasi, keamanan dan
keselamatan pasien, pemenuhan aspek legal, serta pencegahan
dan pengendalian infeksi

Fase Intra Operasi

Merupakan periode setelah induksi dan selama proses


pembedahan hingga selesai. Kegiatan berfokus pada
kesiapan dan kecukupan peralatan, pengawasan dan
pengendalian terhadap risisko infeksi, pemenuhan
kebutuhan fisik, menjaga keamanan dan keselamatan
selama pembedahan berlangsung serta monitoring
dalam upaya mengatasi risiko yang mungkin terjadi.
Fase Paska Operasi

Merupakan periode setelah penutupan luka hingga pasien


dipindahkan ke ruang pemulihan (RR). Kegiatan berfokus
pada pemulihan keadaan dan pencegahan terjadinya
komplikasi paska operasi.

Dummy Table

Fase Pre Operasi (Sign In)


Kegiatan
1.
-

Konfirmasi tentang:
Identitas pasien (Lembar Dokumentasi IBS)
Area operasi
Prosedur operasi
Surat izin operasi
Surat izin anestesi

2. Area operasi sudah diberi tanda


3. Memeriksa kelengkapan dan kesiapan BHP anestesi
4. Memeriksa kesiapan mesin anestesi
5.
-

Identifikasi:
Riwayat alergi
Kesulitan bernafas/ risiko aspirasi
Menggunakan peralatan/ bantuan
Risiko kehilangan darah > 500 ml untuk dewasa dan 7 ml/ Kg BB
pada anak
Akses intravena/ akses sentral dan rencana terapi cairan Jumlah
akses/area: ..

Pilihan
Ya

Tidak

Fase Intra Operasi (Time Out)


Kegiatan
1.

Konfirmasi seluruh anggota tim telah memperkenalkan nama dan peran


dalam tim

Dr Pembedah/Ass:...................................................................................

Dr Anestesi/ass

SN/CN

2.

:.................................................................................

:.................................................................................

Dokter bedah, dokter anestesi dan perawat melakukan konfirmasi secara

verbal
-

Nama pasien

Prosedur operasi

Area operasi

Hasil laboratorium yang menonjol

Riwayat alergi

3.

Pemberian antibiotik profilaksis

Waktu : . Jam Menit (sebelum operasi)


4.

Apakah foto Rontgen/ CT-Scan dan MRI telah ditayangkan dengan posisi
yang tepat?

Pilihan
Ya

Tidak

Fase Intra Operasi (Time Out)


Kegiatan
5.

Antisipasi Kejadian Kritis :

a.

Review dokter bedah: langkah yang akan dilakukan bila terjadi kondisi kritis

atau kejadian yang tidak diharapkan?

.
b.

Review tim anestesi: langkah yang akan dilakukan bila terjadi kondisi kritis
atau kejadian yang tidak diharapkan?

..

c.

Review tim perawat: tentang kesiapan instrument dan peralatan penunjang

operasi bila terjadi kondisi kritis atau kejadian yang tidak diharapkan?

Pilihan
Ya

Tidak

Fase Paska Operasi (Sign Out)


Kegiatan
1. Perawat melakukan konfirmasi secara verbal dengan tim:
a. Nama prosedur tindakan telah dicatat
b. Instrumen telah dihitung dengan benar
c. Kassa telah dihitung dengan benar

d. Jarum telah dihitung dengan benar


e. Spesimen telah diberi label (termasuk nama pasien dan asal

jaringan spesimen)
f.

Adakah masalah dengan peralatan selama operasi/alat tidak


berfungsi

2. Operator/ dokter bedah, dokter anestesi, dan perawat melakukan


review masalah utama apa yang harus diperhatikan untuk
penyembuhan dan manajemen pasien selanjutnya.

Pilihan

Ya

Tidak

DAFTAR TILIK KESELAMATAN OPERASI


Nama Pasien
Nomor RM
Ruang Rawat / Kls
No OK / No Pasien
Lama Pengisian DT

:
:
:
:
:

Dr.Pembedah/Ass
Dr. Anestesi/Ass
SN/CN
Tindakan Operasi

THE SIGN IN (Sebelum induksi anestesi), dilakukan oleh:


a. Konfirmasi tentang:
Identitas pasien (Lembar Dokumentasi IBS)
Area operasi
Prosedur operasi
Surat izin operasi
Surat izin anestesi
b. Area operasi sudah diberi tanda
c. Memeriksa kelengkapan dan kesiapan BHP anestesi
d. Memeriksa kesiapan mesin anestesi
e. Identifikasi:
Riwayat alergi
Kesulitan bernafas/ risiko aspirasi
Menggunakan peralatan/ bantuan
Risiko kehilangan darah > 500 ml untuk dewasa dan 7 ml/ Kg BB pada anak
Akses intravena/ akses sentral dan rencana terapi cairan
Jumlah akses/area: ..

:
:
:
:

Ya

Tidak

THE TIME OUT(Dilakukan sebelum insisi kulit , diisi oleh perawat, ahli anestesi, dan operator)

1. Konfirmasi seluruh anggota tim telah memperkenalkan nama dan peran dalam tim
Dr Pembedah/Ass
: ........................................................................................
Dr Anestesi/Ass
: ........................................................................................
SN/CN
: ........................................................................................
2. Dokter bedah, dokter anestesi dan perawat melakukan konfirmasi secara verbal
Nama pasien
Prosedur operasi
Area operasi
Hasil laboratorium yang menonjol
Riwayat alergi
3. Pemberian antibiotik profilaksis
Waktu : . Jam Menit (sebelum operasi)

Ya

4. Apakah foto Rontgen/ CT-Scan dan MRI telah ditayangkan dengan posisi yang tepat?
5. Antisipasi Kejadian Kritis :
Review dokter bedah: langkah yang akan dilakukan bila terjadi kondisi kritis atau kejadian yang
tidak diharapkan?
..
Review tim anestesi: langkah yang akan dilakukan bila terjadi kondisi kritis atau kejadian yang
tidak diharapkan?
...
Review tim perawat: tentang kesiapan instrument dan peralatan penunjang operasi bila terjadi
kondisi kritis atau kejadian yang tidak diharapkan?

Tidak

THE SIGN OUT (dilakukan sebelum pasien meninggalkan OK, diisi oleh perawat, ahli anestesi,
dan operator)
1. Perawat melakukan konfirmasi secara verbal dengan tim: Nama prosedur tindakan telah dicatat
Ya
Tidak
Instrumen telah dihitung dengan benar
Kassa telah dihitung dengan benar
Jarum telah dihitung dengan benar
Spesimen telah diberi label (termasuk nama pasien dan asal jaringan spesimen)
Adakah masalah dengan peralatan selama operasi
2. Tim melakukan review tindakan pembedahan/antisipasi yang telah dilakukan.
Dokter pembedah
Dokter anestesi
Perawat
Hal yang harus diperhatikan:

Tanggal
:
Jam verifikasi :
Pelaksana verifikasi:

()

BAB IV
Hasil penelitian dan pembahasan

Profil sample
Survey dilaksanakan pada bulan Oktober 2010
dalam kegiatan operasi elektif, hari Senin s/d
Jumat pada pasien yang dilakukan induksi pada
pk 07.00-14.00. Populasi total berjumlah 341
tindakan operasi dengan sampel berjumlah 276
tindakan operasi.
Sampel terdiri dari 111 pasien VIP dan kelas I-II,
serta 175 pasien kelas III/Askin

Penangan operasi 161 kali dilakukan oleh dokter

konsultan/ahli bedah dan 115 dokter residen/PPDS


Tindakan anestesi 56 kali dilakukan oleh dokter

konsultan/ahli anestesi dan 220 dokter residen/PPDS


Perawat OK masing-masing berperan 276 kali sebagai

perawat instrumentator (scrub nurse) dan sebagai


perawat sirkuler (circulating nurse)

TABEL I
GAMBARAN WAKTU PENGISIAN
DAFTAR TILIK KESELAMATAN OPERASI
No

Fase Kegiatan

Waktu

Sign In

5.12

Time Out

5.45

Sign Out

5.88

Total Rata Rata

16.45

Verifikasi Sign In
Tabel 2a.
Konfirmasi Izin Tindakan
Jumlah
Sample
276

Surat Izin Operasi


Ya
%
Tdk
%
268 97.10
8
2.90

Surat Izin Anesthesi


Ya
%
Tdk
%
248
89.86
28
10.14

Tabel 2b.
Verifikasi Pengisian Surat Izin Tindakan
Jumlah
Pasien
276

TTD
Pasien
107

TTD
TTD
TTD
Keluarga Pembedah Anesthesi
276
4
0

TTD
Saksi
1

Verifikasi Time Out


Tabel 3
Pemberian Tanda Area Operasi
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Bagian
Sample
Bedah Anak
27
Bedah Digestif
41
Bedah Obgyn
29
Bedah Orthopedi
46
Bedah Thorax
5
Bedah Urologi
9
Bedah Plastik
23
Bedah Saraf
21
Bedah Mulut
14
Bedah Onkologi
50
Bedah Vaskuler
5
Bedah THT
6
Jumlah Total
276

Ya
0
1
1
8
1
2
6
6
5
18
2
5
55

%
0.00
2.44
3.45
17.39
20.00
22.22
26.09
28.57
35.71
36.00
40.00
83.33
19.93

Tdk
27
40
28
38
4
7
17
15
9
32
3
1
221

%
100
97.56
96.55
82.61
80.00
77.78
73.91
71.43
64.29
64.00
60.00
16.67
80.07

Tabel 4

Identifikasi Ketepatan Pemasangan Foto Rontgent/CT Scan/MRI

Jumlah
Sample

276

Harus Ditayangkan

Pelaksanaannya

Ya

193

69.93

148

76.68

Tidak

45

23.32

Tabel 5

Identifikasi Pemberian Label Spesimen

Jumlah Harus Diberi


Sampel

Label

276

211

Ya

Tdk

76.45

200

94.79

11

5.21

Tabel 6
Pelaksanaan Review Tindakan Pembedahan

No Anggota Tim Sample

Ya

Tidak

1 Pembedah

276

188

68.12

88

31.88

2 Anesthesi

276

189

68.48

87

31.52

3 Perawat

276

224

81.16

52

18.84

BAB V
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan

Dari pelaksanaan verifikasi keselamatan


operasi yang dilakukan pada 276 tindakan
operasi, diperoleh gambaran bahwa ketiga
fase kegiatan memerlukan waktu rata-rata
16 menit 45 detik untuk setiap pelaksanaan
kegiatan verifikasi

Secara khusus hasil verifikasi terhadap tiga fase

kegiatan menunjukan bahwa beberapa elemen


penting yang memungkinkan terjadinya insiden
keselamatan pasien dalam pembedahan belum
dilaksanakan sepenuhnya, diantaranya adalah:
Penandatanganan izin operasi dan tindakan anestesi
Penandaan area operasi terutama pada organ yang
memiliki dua sisi
Verbalisasi terhadap nama pasien, area dan prosedur
operasi serta keadan khusus yang berpotensi menjadi
risiko keselamatan
Penayangan hasil pemeriksaan penunjang
Review kegiatan intra operasi untuk penangan pasien
selanjutnya

Saran
Diperlukan suatu kesepakatan dan upaya oleh

semua tim dalam pembedahan, agar verifikasi


dapat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh
sesuai peran/kewenangannya
Diupayakan agar kegiatan verifikasi ini benarbenar dilaksanakan seperti yang diarahkan oleh
Kementrian Kesehatan RI dari Guidelines WHO
dalam Patient Safety, dengan membuat format
baku yang disesuaikan dengan keadaan RSHS, dan
merupakan bagian dari status/rekam medis pasien

Perlu dibuat kebijakan bahwa identifikasi pasien

minimal harus dilakukan sebanyak dua kali,


disamping itu juga perlu segera diupayakan:
Penggunaan gelang identitas pasien
Penandaan area operasi dengan tinta permanen
Penyusunan SPO Keselamatan Pasien (Time
Out/verbalisasi) yang disesuaikan dengan
kebutuhan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Tindak Lanjut:
Modifikasi Format DT Keselamatan Operasi
Uji coba format baru

Revisi/penyempurnaan SPO
Penetapan kebijakan:

1. Pelaksanaan Verifikasi Keselamatan Operasi


2. Penggunaan Gelang Identitas
3. Penandaan Area Operasi

Gambaran Waktu Verifikasi


Daftar Tilik Keselamatan Operasi
No Fase Kegiatan

Hasil
Penelitian

Uji Coba

Sign In

5.12

1.01

Time Out

5.45

1.12

Sign Out

5.88

1.06

Total

16.45

3.19

Verifikasi Ijin Tindakan

No

Aspek

Sampel
Penelitian
(276)

Uji Coba
(220)

1 Surat Ijin Operasi

97,10 %

100 %

2 Surat Ijin Anesthesi

89,86 %

94,09 %

Penandaan Area Operasi


Aspek Kegiatan

Jumlah
Kasus

Perlu
Penandaan

Kasus
Ditandai

276

55

19.93 %

171

100

58.48 %

No
Hasil Penelitian

276

Uji Coba Format


2

220

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai