Anda di halaman 1dari 13

MODUL PERKULIAHAN

REKAYASA HIDROLOGI
Modul 8 :

8. Perhitungan Tinggi Hujan Rencana Dan Kriteria


Pemilihan Distribusi Sebaran data Hujan
8.1. Cara : lwai Kadoya atau juga disebut "c a r a Rational"
8.2. Tahapan Perhitungan Cara lwai Kadoya
8.3. Tahapan Perhitungan Metode Log Person III
8.4. Kriteria Pemilihan Metode Distribusi Data Curah Hujan.
8.5. Rumus Rumus Parameter Statistik Untuk Distribusi/Sebaran Data
8.6. Daftar Pustaka

Fakultas

Program Studi

Tatap Muka

Teknik Sipil dan


Perencanaan

Program
Studi Teknik Sipil

08

Abstract

Kode MK

Disusun Oleh

11024EL

Ir. Hadi Susilo. MM

Kompetensi

Memberikan gambaran umum tentang definisi Mahasiswa

dan pengertian tinggi hujan rencana,


parameter yang mempengaruhi dan metode
perhitungan yang digunakan dalam bab ini
adalah cara Iwai Kadoya dan Kriteria
pemilihan metode distribusi data curah
13

Rekayasa Hidrologi
Ir.Hadi Susilo

mampu
menjelaskan
pengertian dan tujuan perhitungan
tinggi hujan dapat melaksanakan
perhitungan tinggi hujan rencana cara
Iwai Kadoya dan dapat menentukan
pemilihan metode distribusi curah hujan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

hujan.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Mata Kuliah : Rekayasa Hidrologi
Modul No. 8 : Perhitungan Tinggi Hujan Rencana Cara Iwai Kadoya
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Mahasiswa mengetahui definisi dan pengertian tinggi hujan rencana, parameter yang
mempengaruhi dan metode perhitungan yang digunakan dalam bab ini adalah cara Iwai
Kadoya, dasar - dasar pertimbangan menetapkan rencana periode ulang serta tujuan dan
pemantaatan hasil perhitungan.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dan tujuan perhitungan tinggi hujan rencana
suatu daerah (catchment area) dari bangunan air yang ditinjau, dapat melaksanakan
perhitungan tinggi hujan rencana dari berhagai cara dalam bab ini adalah cara Iwai
Kadoya, dapat memilih cara - cara perhitungan yang sesuai dengan tujuannya dan dapat
memanfaatkan hasil perhitungan untuk kepentingan perhitungan tahapan selanjutnya.
8.

Perhitungan Tinggi Hujan Rencana

8.1. Cara : lwai Kadoya atau juga disebut "c a r a Rational"


R u m u s - r u m u s untuk perhitungan dengan cara ini ialah :
Log ( R T + b ) = Y

1
Z ..................................1)
a

Dimana :
1) RT = hujan dengan waktu ulang (T)
2) b =

1 m
bi .........................................................2)
m 11

13

n
; n banyaknya pengama tan ............3)
10

Rekayasa Hidrologi
Ir.Hadi Susilo

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Rb . Rc R
.............................................4)
bi =
2 R ( Rb R c )

Rb . Rc = hujan terbesar, terkecil sama urutannya (ordenya), misalnya :


Rb = hujan terbesar kedua, maka R c hujan terkecil kedua.
R didapat dari :
log R =

3) Y

1 n
log Ri .................................................5)
n i 1

1 n
log ( Ri b) .........................................6)
n 11

dimana :
y = log (R i + b) .................................7)
4)

2n
Y
h 1

.........................................................8)

5) Harga Z diambil dari tabel koefisien reduksi sesuai dengan waktu ulang pada
Tabel No. 8.1
Tabel No. 8.1. Hubungan antara Z dengan waktu ulang
T
2
3
5
10
50
100
300
500

Z
0,000
0,3045
0,5951
0,9062
1,4522
1,6450
1,9227
2,0352

Catatan :
Dalam perhitungan harga m dibulatkan 0,5 dijadikan 1; kalau m = 1, untuk harga
Rb dan R c diambil satu kali, kalau m = 2, maka untuk harga Rb dan Rc diambil 2
kali, untuk m = 3 diambil tiga kali dan seterusnya.

13

Rekayasa Hidrologi
Ir.Hadi Susilo

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

8.2.

Contoh perhitungan Cara lwai Kadoya :


Data-data :
Tabel No. 8.2. Data Hujan maksimum Th 1980 s.d 1994
Tahun Pengamatan
1. 1980

R, (max.) mm
140

2. 1981

150

3. 1982

160

4. 1983

140

5. 1984

170

6. 1985

160

7. 1986

170

8. 1987

140

9. 1988

130

10.1989

120

1l. 1990

180

12.1991

170

13.1992

160

14.1993

180

15.1994

160

Penvelesaian
1. Data-data disusun sesuai urutan terbesar dan terkecil :
Tabel No. 8.3. Urutan terbesar dan terkecil data hujan
Urutan terbesar

13

Rekayasa Hidrologi
Ir.Hadi Susilo

Ri

Urutan terkecil

180

15

180

14

170

13

170

12

170

11

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Urutan terbesar

Ri

Urutan terkecil

6
7

160
10

10
9

160

160

10

150

11

140

12

140

13

140

14

130

15

120

2. Mencari R
Log R =

1
log Ri
n

(5)

Ri = hujan per etmal


N = banyaknya pengamatan
Tabel No. 8.4 Perhitungan tinggi hujan tahunan rata-rata

13

No.

R,

log R,

180

2,2553

180

2,2553

170

2,2304

170

2,2304

170

2,2304

160

2,2041

160

22041

160

2.2041

9
10

160
150

2,2041
2,1761

11

140

2,1761

Rekayasa Hidrologi
Ir.Hadi Susilo

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

No.

R,

log R,

12

140

2,1461

13

140

2,1761

14

130

2,1139

15

120

2,0792

n = 15
log Ri = 32,8257
I=1
N = 15

log Ri = 32,8257
i=1

Log R =

= 1/15 x 32,8257
= 154,3

3. m =

= 154 mm

n
15

1,5 2 ------------- (3)


10 10

yang diperhitungkan adalah 2 pasangan R b terbesar Rc terkecil.


Tabel No. 8.5. Menghitung bi
No
1.
2.

Rb

154
154

180
180

b=

Rc

Rb . Rc

120
130

21600
23400

23716
23716

Rb + Rc
300
310

bi =

Rb . R c R 2

2 R Rb R c
-264,5
158
-106,5
b1

1
bi 1 / 2 x ( 106.5) 53,25 ............................( 2)
m

4. Mencari Y , Y ,

1
a

b = - 53,25
13

Rekayasa Hidrologi
Ir.Hadi Susilo

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Tabel No. 8.6. Menghitung nilai Y


log (R,+b)

Y2

126,75
126,75

2,11029
2,1029

4,4221
4,4221

170

116,75

2,0673

4,2737

170

116,75

2,0673

4,2737

170

116,75

2,0673

4,2737

160

106,75

2,0284

4,1144

160

106,75

2,0284

4,1144

160

106,75

2,0284

4,1144

160

106,75

2,0284

4,1144

10

150

96,75

,9857

3,9430

11

140

86,75

1,9383

3,9570

12

140

86,75

1,9383

3,7570

13

140

86,75

,9383

3,7570

14

130

76,75

1,0851

3,5536

15

120

66,75

,8245

3,3288

No

Ri

Ri + b

1
2

180
180

=30,0315

1 n 15 1 30,0315
Y
2,0021
n i 1
15

1 n 15 2 60,2193
Y
4,0146
n i 1
15

2,0021

= 60,2193

2
2n
2
Y Y
n 1

2 x 15
4,01 4 0,0214
15 1

(8)

1
0,15
a

5. Persamaan Gumbel untuk mendapatkan besaran tinggi hujan rencana adalah


13

Rekayasa Hidrologi
Ir.Hadi Susilo

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Log (R T + b) = Y

1
Z
a

(1)

Rr = hujan dengan retun period C.


Dengan memasukkan semua parameter hasil perhitungan di atas dan
memasukan periode ulang yang dikehendaki, hasilnya dapat dilihat dalam tabel
tersebut di bawah.
Tabel . No. 8.7. Perhitungan Periode Ulang Tinggi Hujan Rencana
T

8.3.

1/a

Rr

2
3

- 53,25
- 53,25

2,0021
2,0021

0.15
0,15

0,000
0,3045

153,75
164,91

- 53,25

2,0021

0,15

0,5951

176,68

10

- 53,25

2,0021

0,15

0,9062

190,14

50

- 53,25

2,0021

0,15

1,4522

219,14

100

- 53,25

2,0021

0,15

1,6450

230,65

500

- 53,25

2,0021

0,15

2,0352

256,25

Tahapan Perhitungan Metode Perhitungan Metode Log Person III


Secara garis besar langkah langkah perhitungan tinggi curah hujan rencana
maksimum atau debit banjir maksimum dapat digunakan metode Log Person
III, sebagai berikut :
1.

2.
3.

4.

13

Data tinggi curah hujan harian maksimum tahunan atau data debit banjir
tahunan disusun dan di urutkan sesuai tahun data awal hingga data
tahun terakhir.
Hitung nilai Logaritma dari masing masing tahun data tersebut
Hitung harga/nilai rata rata dari data tersebut dengan rumusan sbb :
_
n
Log x = 1/n Log x i
i=1
_
nilai x = harga tinggi curah hujab rata rata
Menghitung nilai Standard Deviasi S i
______________________
n
_
S = 1/(n-1) (Log x i Log x ) 2
i=1
Rekayasa Hidrologi
Ir.Hadi Susilo

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

5.

Menghitung Nilai Koeffisien Kemencengan C s ( Skewness Koeffisien)

Cs

n
_
n (Log x i Log x )
i=1
.
(n 1)(n-2)(S)

Dari nilai C s yang telah diketahui, maka nilai koeffisien kemencengan


pada periode ulang yang dicari dapat dilihat dari tabel :
-

6.

Tabel 8 - 8a dan Tabel 8 8 b, halaman 245 246, Buku Hidrologi


Tenik, Ir. CD Soemarto, BIE, Dipl. HE.
Tabel X3 & X4, halaman 250 . Buku Sri Harto.
Tabel 7.7, Halaman 230 231, Buku Hidrologi Terapan, Prof. Dr.
Ir. Bambang Triatmojo, DEA.

Perhitungan Tinggi Curah Hujan.


Berdasarkan hasil pemilihan kriteria untuk menentukan metode
perhitungan distribusi yang akan digunakan dan terpilih misal cara Log
Person III, maka perhitungan tinggi curah hujan harian maksimum
tahunan/debit banjir tahunan yg direncanakan dengan periode ulang T
adalah :
_
Log X T = Log X + G. Si
Dimana :
XT = Tinggi curah hujan rencana pada tahun ke T
_
X
= Tinggi curah hujan rata rata
G
= Faktor frekuensi, yang merupakan fungsi dari
probabilitas (periode ulang) dan keoeffien
kemencengan Cs.
Si = Standard deviasi

8.4.

Kriteria Pemilihan Metode Distribusi Data Curah Hujan


Ada beberapa bentuk fungsi distribusi kontinue (teoritis) yang sering digunakan
dalam analisis frekuensi untuk perhitungan hidrologi diantaranya adalah :
- Distribusi Normal.
- Distribusi Log Normal
- Distribusi Gumbel dan
- Distribusi Person, Log Person, Log Person III, dsb
1. Distribusi Normal.
Distribusi Normal adalah distribusi simetris terhadap sumbu vertikal dan
berbentuk lonceng ; disebut juga Distribusi Gauss.

13

Rekayasa Hidrologi
Ir.Hadi Susilo

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Parameter utama distribusi Normal :


- Nilai rata rata X
- Nilai Deviasi Standar S
Syarat Distribusi sebaran pada distribusi Normal (Sri Harto, 1993),
- Nilai Koeffien Kemencenga Cs = 0
- Nilai Koeffien Kurtosis
Ck = 3
-

Selain itu terdapat difat sifat distribusi frekuensi komulatif , sbb :


P (x - S) = 15,87 %
P (x)
= 50
%
P (X+ S) = 84,14 %

2. Distribusi Log Normal.


Distribusi Log Normal digunakan apabila nilai dari variabel random tidak
mengikuti distribusi normal, tetapi nilai Logaritmanya memenuhi distribusi
normal.
Sifat sifat distribusi normal (Sri Harto, 1993)
- Nilai Koeff, Kemencengan : Cs = Cv3 + 3 Cv
- Nilai Koeff. Kurtosis
: Ck = Cv3 + 6 Cv6 + 15 Cv4 + 16 Cv2 + 3
Untuk Cs dapat didekati dengan nilai asimetris 3 dan selalu bertanda positif
atau Cs = 3 Cv
3. Distribusi Gumbel.
Distribusi Gumbel banyak digunakan untuk analisis data maksimum,
seperti : Tinggi curah hujan maksimum ; Debit banjir , dsb.
Distribusi Gumbel mempunyai sifat (Sri Harto, 1993):
- Nilai koef, kemencengan Cs = 1.1396
- Koeff. Nilai Kurtosis
Ck = 5.4002
4. Distribusi Log Person III.
Person telah mengembangkan 12 tipe distribusi Person dan yang paling
cocok untuk hidrologi, terutama dalam analisis data maksimum adalah
distribusi Log Person III
Distribusi Log Person III digunakan apabila parameter statistik Cs dan Ck
mempunyai nilai tidak termasuk didalam persyaratan parameter statistik
untuk distribusi metode yang lain (Normal, Log Normal, dan Gumbel).

8.5 Rumus Rumus Parameter Statistik Untuk Distribusi/Sebaran Data


13

10

Rekayasa Hidrologi
Ir.Hadi Susilo

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

1. Nilai rata rata data


x = 1/n xi

atau

Log x = 1/n Log xi

dimana ;
xi = Nilai data ke i
n = Jumlah Data
i = nomor urut data.
2. Dispersi.
Tidak semua variat dari variabel hidrologi sama dengan nilai reratanya,
tetapi ada yang lebih besar atau lebih kecil.
Besarnya derajad sebaran variat disekitar nilai reratanya disebut varian
(variance) atau penyebaran (dispersi/dispersion).
Penyebaran data dapat diukur dengan deviasi standar (standard Deviation)
dan varian
Varian dapat dihitung dengan persamaan :
S2 = 1/(n-1) (xi - x)2

dimana : S2 = Varian

Akar dari Varian adalah Devisi Standar (S)


.
.
S = 1/(n-1) (xi - x)2
Koefien Varian adalah perbandingan antara deviasi standar dan nilai rerata:
Cv = S/X

dimana : Cv = Koef. Varian

Kemencengan (Skewness) dapat digunakan untuk mengetahui derajad


ketidak simetrian (asimetri, assymetry) dari suatu bentuk distribusi
a = n/(n-1) (n-2)

(xi - x)3

Koefisien asimetri (Koefisient kemencengan/Skewness - Cs)


Cs = a/s3 = {n/[(n-1) (n-2) S3]} * (xi - x)3
Untuk distribusi simetris a = 0 dan Cs = 0
Bila distribusi condong kekanan (distribusi dengan ekor panjang kekanan)
Cs > 0 ; Untuk distribusi condong ke kiri (distribusi dengan ekor panjang
kekiri) Cs < 0
Bila kurva frekuensi simetris, rerata, median dan modus terletak pada satu
13

11

Rekayasa Hidrologi
Ir.Hadi Susilo

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

titik.

Xa > xb

Bentuk kurva frekuensi tidak simetris, maka letak rerata, median dan modus,
maka bentuk kurva frekuensi suatu distribusi tidak menentu.
Kesimpulan :
Pengecekan penggunaan rumus perhitungan distribusi
Syarat distribusi sebaran data :
Metode Normal
Metode Log Normal
Metode Gumbel
Metode Log Person III
8.6.

: Cs
Ck
: Cs
Ck
: Cs
Ck

=
=
=
=
=
=

0
3
3 Cv
Cv8 + 6 Cv6 + 15 Cv4 + 16 Cv2 + 3
1.1396
5.4002

: Selain Persyaratan diatas

Istilah Istilah
Periode Clang tinggi hujan rencana 25 tahun
Data curah hujan terbesar dan data curah hujan terkecil.
Dua urutan data curah hujan terbesar dan terkecil
Data tinggi hujan rata-rata daerah maksimum tahunan

8.7.

Soal Latihan
1. Diketahui data hujan selama 15 tahun adalah sebagai berikut :
Tabel No. 8.8. Data Hujan Tahunan
Tahun

R (mm)

Tahun

R (mm)

Tahun

R (nun)

1980
1981

120
130

1985
1986

140
150

1990
1991

160
150

1982

140

1987

120

1992

160

1983

120

1988

110

1993

140

1984

150

1989

100

1994

140

Hitung tinggi hujan rencana dengan periode ulang 10, 20 dan 50 serta 100 tahun
dengan cara Iwai Kadoya..

13

12

Rekayasa Hidrologi
Ir.Hadi Susilo

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

8.8.

Referensi
1. Standar Perencanaan Irigasi, Kriteria Perencanaan, KP-01 sd KP-07
2. Hidrologi Untuk Pengairan, Ir. Suyono Sosrodarsono dan Kensaku Takeda,
PT. Pradnya Paramita, Jakarta , 1976.
3. Hidrologi Teknik, Ir. CD Soemarto, Dipl, HE
4. Hydrologi for Engineers, Ray K. Linsley Ir. Max. A. Kohler, Joseph 1.11.
Apaulhus. Mc.grawhill, 1986.
5. Mengenal dasar dasar hidrologi, Ir. Joice martha, h. Wanny Adidarma Dipl.It
Nova, Bandung.
6. Hidrologi & Pemakaiannya, jilid 1, Prof Ir. Soemadyo, diktat kuliah ITS. 1976.
7. Irigasi dan Bangunan Air, Ir. Agus Suroso. MT.
8. Rekayasa Hidrologi, Ir. Hadi susilo. MM
9. Pengembangan Sumber Daya Air, Ir. Hadi Susilo. MM
10. Mekanika Fluida/Hidrolika, Ir. Hadi Susilo. MM

13

13

Rekayasa Hidrologi
Ir.Hadi Susilo

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai