Anda di halaman 1dari 54

Praktikal Konstruksi Baja

9. PENDIRIAN
BANGUNAN BAJA
9.1. PEKERJAAN PONDASI DAN
BAUT ANGKER
9.1.1

setiap anak tangga tersebut (Gambar


9.1). daerah yang yang diisi dengan
adukkan beton tersebut harus benarbenar dipadatkan guna menghindari
terjadinya keretakan.
Hal lain yang harus menjadi
perhatian adalah membuat hasil akhir
yang baik dari lantai beton dan
menjaga agar elevasi seluruh lantai
sesuai dengan yang direncanakan.
Keretakan lantai akibat penyusutan
dapat dikurangi dengan menyiram air/
membasahi lantai selama proses
pengerasannya. Bagian sudut-sudut
luar dinding pondasi harus dibentuk
tajam dengan sisi-sisi yang lurus dan
kerataan bagian atasnya.

Pekerjaan pondasi
Pabrikan bangunan baja mereko
mendasikan bahwa semua pondasi
bangunan, termasuk di dalamnya
ukuran pier, grade beams dan floor
slabs harus direncanakan oleh
seorang insinyur yang sudah berpengalaman. mereka juga dapat
merekomendasikan prosedur penggalian, pembuatan sistem drainase,
pembuatan bekisting, kebutuhan baja
tulangan dan campuran beton yang
dibutuhkan. Hal-hal tersebut dilakukan
untuk menjamin ketepatan perencanaan, percepatan pekerjaan, dan
pengurangan biaya pelaksanaan.
Kualitas bangunan baja yang
akan didirikan bergantung juga pada
kualitas pondasi yang dibuat. Oleh
karena itu pada proses pembuatan
pondasi, kerataan dan kehalusan
Gambar 9.1 Pondasi
lubang dasar galian pondasi serta
kehati-hatian selalu menjadi perhatian
Pentingnya keakuratan dari posisi
untuk menghindari terjadinya keruntukonstruksi pondasi dan baut angker
han dinding pondasi yang dimanpada bangunan baja juga harus menfaatkan untuk membentuk pondasi
jadi perhatian utama. Kesalahan
beton.
dalam pembuatan pondasi dan
Mengikuti
peraturan-peraturan
ketidaktepatan posisi baut angker
yang berlaku tentang keselamatan
adalah kesalahan yang sering terjadi
kerja berkaitan dengan keruntuhan
dan menyusahkan pada saat proses
dinding galian pondasi harus menjadi
pendirian bangunan baja.
perhatian utama.
Langkah-langkah dan metode
Apabila dasar galian pondasi tida rata,
berikut
dapat membantu untuk
maka dasar pondasi dibuat bertangga
mengurangi biaya akibat kesalahan
dengan memasang pier cap pada
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
254

Praktikal Konstruksi Baja


dan penundaan pekerjaan. (Gambar
9.1)
1)
Untuk menentukan bahwa
posisi pondasi persegi, bagian
diagonal dari posisi pondasi harus
sama panjang
2)
Untuk menentukan bahwa
pondasi dalam keadaan sama
tinggi, gunakan alat penyipat datar
untuk
menentukan
ketinggian
pondasi.
3)
Kehati-hatian dan ketelitian
harus dilakukan dalam memeriksa
penempatan baut angker yang
harus sesuai dengan gambar kerja

pondasi sudah siap digunakan untuk


pendirian bangunan baja. Pada saat
pemeriksaan akhir ini masih dimungkinkan dilakukan perbaikan yang
dibutuhkan sebelum pekerja dan
bahan-bahan struktur baja datang ke
lokasi proyek.

Gambar 9.3 Pemasangan baut angker


9.2

Gambar 9.2 Menentukan kesikuan


pondasi
9.1.2 Pemasangan baut angker
Adalah hal yang sangat penting
untuk menempatkan baut angker
secara akurat sesuai dengan rencana
penempatan baut. Pada waktu
pemasangan baut angker, semua baut
ditempatkan dan dijaga posisinya
dengan menggunakan papan peme
gang, sehingga mereka akan tetap
dalam posisi vertikal dan terletak pada
lokasi yang tepat.
Sebelum pengecoran dilakukan
perlu diperiksa ulang bentuk pondasi
dan penempatan baut angker. Pemeriksaan akhir dilakukan pada saat

255

PRA PENDIRIAN BANGUNAN


BAJA

9.2.1. Jalan masuk ke lokasi


proyek
Kendaraan yang akan membawa
komponen-komponen bangunan harus dipastikan dapat memasuki lokasi
pembangunan. Jalan masuk ke lokasi
proyek harus dipelajari dan dipersiapkan untuk mendapatkan kondisi
terbaik tiba dilokasi.
Semua halangan harus dihilangkan, termasuk memperbaiki/ memperkuat kualitas jalan agar dapat dilalui
kendaraan berat.
Periksaan lokasi
untuk menjamin
tersedianya area yang cukup untuk
pelaksanaan pembangunan.
Pemasangan penutup dinding dan
atap serta pemasangan penutup sisi

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja


atap akan menjadi lebih mahal jika
tidak tersedia ruang kerja yang cukup.

Gambar 9.4 Jalan masuk ke lokasi


proyek
Ketersediaan untuk semua keperluan yang dibutuhkan harus juga
dipertimbangkan lebih awal. Hati-hati
dengan pemasangan instalasi listrik
ataupun fasilitas lainnya untuk menghindari terjadinya resiko bahaya dan
kerusakan.
Kembangkan
secara
luas
kegiatan kesadaran akan keselamatan
kerja untuk mengenalkan para pekerja
dengan kondisi yang khas dari lokasi
pekerjaan dan bahan-bahan bangunan, beserta dengan kebutuhan
praktek kerja yang aman.
9.2.2 Operasi bongkar muat
Kegiatan pra perencanaan untuk
operasi bongkar muat adalah satu
bagian penting dari prosedur pendirian
bangunan baja. Hal ini termasuk kehati-hatian, keamanan dan penyimpanan bahan bangunan tersebut.
Perencanaan yang rinci tentang
bongkar muat ini sangat dibutuhkan

jika lokasi tempat penyimpanan bahan


sangat terbatas. Untuk kasus ini
perencanaan yang terpisah untuk
bongkar muat bahan dilakukan guna
mengurangi biaya yang dikeluarkan
untuk penanganan bahan bangunan.
Apabila prosedur baku tidak
memungkinkan untuk dilaksanakan,
maka beberapa hal ini perlu diperhatikan antara lain:
9.2.2.1 Lokasi kendaraan pengangkut
selama bongkar pasang
Pelaksanaan bongkar muat bahan
bangunan baja dekat dengan lokasi
pekerjaan, untuk mengurangi pengangkatan, perjalanan, dan perawatan
ulang selama proses perangkaian
bangunan.
9.2.2.2 Menyiapkan jalan landai untuk
truk pengangkut
Jika bahan bangunan baja akan
disimpan di dalam lokasi bangunan,
maka sisi-sisi sudut lantai beton harus
dilindungi dengan cara membuat jalan
landai, guna menghindari terjadinya
kerusakan maupun pecahnya lantai
akibat menjadi jalur lalu lintas truk.
Satu hal penting untuk menjadi
pertimbangan berkaitan dengan keselamatan kerja adalah bahwa pada
faktanya jika bahan bangunan baja
disimpan di lantai bangunan maka
para pekerja akan menghadapi resiko
tertimpa benda-benda dari atas
bangunan pada saat mereka mengambil bahan bangunan yang dibutuhkan.
9.2.2.3 Perencanaan peralatan
pengangkat

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

256

Praktikal Konstruksi Baja


Jenis dan ukuran peralatan pengangkat ditentukan oleh besar
kecilnya bangunan serta kondisi lokasi
pembangunan.
Panjang
lengan
pengangkat, kapasitas dan kemampuan manuver kendaraan akan
ditentukan di lokasi untuk bongkar
muat dan pengangkatan bahan pada
saat pendirian bangunan.

lokasi pembangunan serta menggunakan peralatan penganggkat untuk


menghindari kontak dengan saluran
listrik.

Gambar 9.6 Mobil krane


Gambar 9.5 Lokasi penempatan alat
angkat
Gunakan peralatan pengangkat yang
sama untuk kegiatan bongkar muat
dan pengangkatan bagian-bagian
struktur bangunan baja. Biaya untuk
penggunaan peralatan pengangkat
akan lebih murah jika peralatan
tersebut digunakan untuk multifungsi.
Segera setelah truk pengangkut
bongkar muat, peralatan pengangkat
harus mulai merangkai kolom-kolom
dan balok ke dalam posisinya masingmasing.

9.2.2.5 Pemeriksaan terhadap barang


kiriman
Jika pengiriman barang (bahan
bangunan) diterima di tempat, ada
dua kegiatan pemeriksaan yang harus
dilakukan:
Jika barang-barang yang dikirim
dikemas dalam bentuk boks, peti kayu
maupun bundelan berkas-berkas,
diterima di lokasi, maka semua barang
yang diterima harus di periksa ulang
sesuai dengan nota pengiriman
barangnya.
Apabila selama proses pemeriksaan
ditemukan
kerusakan,
ataupun kekurangan jumlah barang
yang dikirim, harus segera dibuat
laporan dan diserahkan kepada
petugas pengiriman barang pada saat
itu juga. Jika kerusakan terjadi pada
bagian luar kemasan, maka kemasan
tersebut harus dibuka dan diperiksa

9.2.2.4 Perhatian terhadap kabel-kabel


listrik
Karena baja adalah pengantar listrik
yang baik, maka kabel-kabel listrik
yang
menggantung
yang
akan
menjadi sumber energi juga dapat
menjadi sumber bahaya. Perhatian
yang sangat tinggi harus dilakukan di
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
257

Praktikal Konstruksi Baja


pada saat penerimaan barang tersebut.

mempermudah dan mempercepat


proses kerja pendirian bangunan baja.
Bahan-bahan untuk penutup dinding
biasanya diletakkan dilantai bangunan, diantara kolom yang satu dengan
yang lain.

Gambar 9.7 Pengangkutan bahan


Peti-peti kayu harus dibuka untuk
memeriksa kerusakan akibat kemasukan air, sedangkan untuk peti-peti
yang terbuat dari bahan seng galvanis
harus selalu dibuka untuk memeriksa
kerusakan akibat adanya proses
korosi.
Apabila bundelan, kotak-kotak kayu,
karton dan sebagainya dibuka disaat
penerimaan barang, pemeriksaan
dilakukan untuk menentukan jumlah
dan kondisi barang yang diterima.
Jika selama proses pemeriksaan
tersebut ditemukan kerusakan ataupun kurangnya jumlah barang yang
dikirim, klaim tertulis harus segera
diberikan kepada petugas pengirim
barang, biasanya tidak lebih dari 14
hari setelah hari pengiriman barang.
9.2.2

Gambar 9.8 Penempatan bahan di


lokasi proyek
Paket-paket perangkat keras/
permesinan harus diletakkan terpusat,
biasanya diletakkan sepanjang disalah
satu sisi bangunan, yang dekat dengan pusat bangunan. Hal ini akan
mengurangi jarak tempuh untuk
mengambil bagian-bagian bangunan
yang akan diproses.
Barang-barang yang masih dalam
kondisi
terikat,
tergantung
jumlahnya, biasanya selalu ditempatkan dekat dengan sisi dinding yang
bebas dari paket-paket atau barangbarang lainnya.Paket-paket baja yang
berbentuk lembaran biasanya ditempatkan pada satu atau dua sisi dinding
bangunan, dan diletakkan dalam
posisi agak miring guna mengalirkan
genangan air jika terjadi hujan.
Barang-barang asesoris biasanya
diletakkan pada sudut lantai bangunan atau pada ujung lantai ba-

Penempatan
komponenkomponen bangunan baja
Kolom-kolom dan balok-balok
bangunan baja biasanya dibongkar
muat dekat dengan lokasi tempat
bahan tersebut akan dirangkai, guna
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

258

Praktikal Konstruksi Baja


ngunan dekat dengan salah satu
sudut bangunan, guna mempermudah

Gambar 9.9 Penyimpanan bahan di


lokasi proyek
penggunaannya pada saat pendirian
bangunan dilaksanakan.
Sebagai catatan, hal lain terkait dan
perlu diperhatikan adalah:

Har
us tersedia ruang yang bebas
untuk menuju pusat bangunan,
untuk keperluan pengangkutan
peralatan pendirian bangunan
baja.

La
ngkah-langkah keamanan harus
diambil untuk menghindari terjadinya aksi-aksi perusakan maupun
pencurian di seluruh lokasi pekerjaan.
9.3 Bongkarmuat, penanganan dan
penyimpanan bahan bangunan
9.3.1 Bahan struktur bangunan
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, banyak waktu bisa dihemat
dan banyak permasalahan dapat

259

diatasi, jika lokasi pembangunan yang


ada sudah sesuai dengan perencanaan yang diinginkan. Penempatan
dan penanganan yang tepat dari
komponen-komponen bangunan akan
menghilangkan pekerjaan tambahan

Gambar 9.10 Penempatan Komponen


bangunan baja

Gambar 9.11Penempatan bahan


dilokasi proyek
yang harus dilakukan.
Periksa semua barang kiriman
yang ada sebelum melepaskan tali-tali
angker kemungkinan ada yang berubah / bergeser selama proses bongkar muat dari kendaraan pengiriman.
Memasang balok-balok penahan
dibawah tumpukan balok-balok dan
kolom akan mencegah terjadinya
kerusakan pada lantai bangunan

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja


selama proses pengangkutan. Hal
tersebut juga nantinya akan mempermudah proses pemasangan kabelkabel peralatan pengangkat. Kondisi
inipun dapat juga dimanfaatkan untuk
pemasangan baut-baut pada balokbalok dan kolom-kolom tersebut selama masih belum dirangkai menjadi
kerangka bangunan.
Kehati-hatian yang lebih perlu
selalu dipraktekkan selama proses
pengangkatan guna mencegah terjadinya kecelakaan, kerusakan bahan
dan lantai bangunan.
Jika bahan-bahan bangunan
yang tersimpan tersebut tidak bisa
terhindar dari pengaruh hujan, maka
secara lambat laun warnanya akan
memudar dan catnya akan melunak.
Oleh karena itu penyimpanannya
harus dilakukan dengan posisi miring,
guna mengalirkan air yang tergenang
di atasnya. Demikian juga halnya
dengan balok-balok dan kolom, cara
penyimpanannya harus dapat menghindari terjadinya genangan air.
Panel-panel atap dan dinding
Panel-panel atap dan dinding
baik yang dilapisi cat maupun galvanis
biasanya telah diproduksi dengan
kualitas yang baik oleh pabrikannya.
Oleh karena itu semua pekerja harus
benar-benar mengerti cara menangani
bahan ini dan harus diperlakukan
dengan baik
Panel-panel atap dan dinding
tersebut harus dipindahkan dari truk
pengangkut dengan ekstra hati-hati
untuk menghindari kerusakan pada
bagian ujung dan sisi-sisi panel
tersebut. Penyimpanannya dilakukan

dengan cara meninggikan posisi


bahan dari lantai, guna mempermudah sirkulasi udara (Gambar 9.13) Hal
ini juga dapat menghindari terjadinya

Gambar 9.12 Penyimpanan bahan


kelembaban pada bagian bawah
panel serta menghalangi orang untuk
berjalan /menginjak bahan-bahan ini.

9.3.2

Gambar 9.13 Penyimpanan panelpanel

Sama halnya dengan penyimpanan bahan struktur primer bangunan baja lainnya, maka peletakkan
bahannya harus selalu sedikit dimiringkan untuk drainase jika terjadi
hujan (Gambar 9.14).
Ketika akan mengambil bahan panel
ini, maka tindakan yang benar adalah
dengan mengangkatnya, tidak dengan
menarik dari tumpukan bahan. Jika
pengambilan bahan dilakukan dengan
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
260

Praktikal Konstruksi Baja


menarik dari salah satu ujung panek,
maka akan terjadi gesekan, dan sisisisi tajam sudut panel akan menyebabkan goresan pada lapisan cat
ataupun galvanisnya.
Juga jangan pernah mengijinkan
pekerja untuk menginjak bahan ini
selama diletakkan di lantai kerja. Cara
penanganan yang kasar dan tidak
tepat adalah prilaku yang tidak dapat
ditolerir dan akan menjadi contoh dari
lemahnya
pelaksanaan
supervisi
pekerjaan.
Gunakan selalu sarung tangan
ketika mengangkat panel-panel guna
menghindari tangan terluka. Juga
harus hati-hati jika membawa panel
pada hari yang berangin kencang,
karena bidang panel yang cukup
besar dapat terdorong dengan mudah
dan dapat mencederai pekerja.

Gambar 9.14 Penempatan posisi


panel-panel
Sebuah derek ataupun forklift
biasanya selalu digunakan untuk
mengangkut
komponen-komponen
bangunan baja. Kehati-hatian juga harus selalu dilakukan supaya bahan
yang diangkut tidak rusak. jika
menggunakan forklift, selalu lakukan

261

pembukaan garpu selebar mungkin


untuk menghindari terjadinya panelpanel yang diangkat melengkung.

Gambar 9.15 Pengangkutan batang


baja dengan forklift
Apabila hal inipun tidak memungkinkan dapat menggunakan derek/krane yang mempunyai kapa-sitas
angkut yang lebih besar.
9.4. RIGGING (pengangkatan
dengan menggunakan kabel)
Terdapat 4 (empat) jenis cara
pengangkatan komponen struktur baja
dengan menggunakan kabel (berkekuatan tinggi) yang biasa dilakukan
selama pendirian bangunan baja
(terutama sekali untuk pembangunan
gedung bertingkat), antara lain
adalah :
Column rigging
Beam rigging
Multiple lift rigging
Statics of rigging
Secara singkat keempat cara
pengangkatan tersebut dapat dijelaskan seperti:
a. Column Rigging

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja


Kolom ini diangkat dengan menggu
nakan kabel dan dilengkapi oleh suatu
alat yang membuat seorang pekerja
yang berada di bawah dapat melepaskan kaitan ke tiang kolom, jika proses
pengangkatan dianggap sudah selesai. (Gambar 9.16 dan 9.17)

Diangkat
dengan
menggunakan
kabel
angker
(choker wrapped) yang dipasang
di tengah-tengah panjang balok
/pusat grafitasi (gambar 9.18)
Diangkat dengan menggunakan
dua kabel yang terikat pada badan
balok (gambar 9.19)

Gambar 9.16 Pengkaitan ujung kolom


baja
Gambar 9.18 Kolom siap diangkat

Gambar 9.17 Proses pengangkatan


kolom baja
Gambar 9.19 Pengangkatan balok
baja

b.
Beam Rigging
Balok-balok biasanya diangkat ke
c. Multiple Lift Rigging
lokasi pembangunan dapat dilakukan
dengan dua cara yakni:
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

262

Praktikal Konstruksi Baja

Multiple Lift Rigging (pengangkatan balok lebih dari satu)


digunakan untuk meningkatkan
produktifitas serta mengurangi
tingkat kelelahan operator krane.
Untuk dapat melakukan metoda ini
harus mengikuti aturan-aturan
yang berlaku (jika di Amerika
Serikat harus merujuk pada
pedoman OSHA Subpart R yang
menjelaskan secara spesifik tentang penggunaan metode ini)

Gambar 9.20 Proses pengangkatan


multiple balok baja

Gambar 9.21 Proses penempatan


balok baja
d. Statics of Rigging

263

Mengangkat sebuah balok maupun sebuah kolom menggu- nakan


sebuah kabel adalah menyederhanakan
sebuah
masa
lah
bagaimana memilih kabel yang
dapat mendukung beban dan
memasangnya di tengah-tengah.
Beberapa kondisi yang perlu
diperhitungkan adalah

Titik berat

Beban pada kabel

Panjang kabel yang


dibu-tuhkan

Besar sudut angkat


yang terben tuk
Tegangan yang terjadi serta ketinggian kait yang dibutuhkan untuk
mengangkat beban untuk berbagai
besar sudut ditunjukkan pada gambargambar berikut:
Dari ketiga gambar tersebut dapat
disimpulkan bahwa tegangan yang
terjadi pada kabel akan meningkat jika
sudut kabelnya mengecil. Jika sudutnya mengecil menjadi 15o, tegangan
kabel yang terjadi adalah 3,9 kali daya
angkat vertikal; pada sudut 10o
menjadi 5,7 kali; dan untuk sudut 5o
menjadi 11,5

Gambar 9.22 Static of rigging

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja


kali. Apabila tegangan pada kabel
meningkat, beban tekuk pada balok
yang diangkatpun meningkat. Oleh karena itu untuk menghindari terja-dinya
tegangan yang berlebihan pada kabel
dan besarnya bahaya tekuk pada
balok yang diangkat, besar sudut
kabel jangan dibuat terlalu kecil.
9.5

9.5.1

PEMASANGAN
STRUKTUR
PRIMER DAN SKUNDER

Informasi umum
Banyak metode dan prosedur
yang digunakan untuk mendirikan
bagian-bagian struktur bangunan baja.
Teknik-teknik yang digunakan untuk
mendirikan bangunan baja bervariasi
mulai dari mendirikan bangunan baja
kecil bentangan bebas dan kerangka
dinding tertutup dibandingkan jenis
bangunan baja besar bentangan
bebas dengan kerangka sistem
modular. Metode pendirian bangunan
yang digunakan sangat bergantung
pada jenis bangunan, ketersediaan
peralatan yang dibutuhkan, tingkat
pengalaman para pekerja, dan kondisi
pekerjaan.
Berbagai faktor kesulitan tersebut akhirnya dapat menghalangi
adanya peraturan dan prosedur yang
baku
tentang
proses
pendirian
bangunan baja. Konsekwensinya setiap proses pendirian bangunan baja
harus disesuaikan dengan situasi,
kondisi dan persyaratan yang dituntut
pada setiap pekerjaan.
Tetapi bagaimanapun juga Kenyataan di lapangan, telah terdapat
panduan-panduan umum tentang pelaksanaan pembangunan yang me-

nyinggung
masalah pemasangan
komponen struktur baja, yang sudah
teruji bertahun-tahun, yang bisa kita
akses di internet maupun diperoleh di
perusahaan jasa konstruksi yang
berpengalaman di bidang ini.
9.5.2 Peralatan kerja yang
dibutuhkan
Peralatan kerja yang akan digunakan adalah sangat disarankan
untuk menggunakan peralatan yang
berkualitas, dibuat oleh pabrik-pabrik
yang sudah teruji dan ternama.
Berdasarkan pengalaman peralatan yang dibeli dengan murah dan
dengan merek yang tidak dikenal, bila
digunakan tidak memuaskan dan
dalam jangka panjang akan dibutuhkan biaya pemeliharaan yang lebih
besar.
Daftar contoh peralatan untuk
pelaksanaan pekerjaan bangunan baja dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Dan beberapa contoh gambar peralatan yang digunakan diperlihatkan di
bawah ini.

(a)

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

264

Praktikal Konstruksi Baja


Tabel 9.1 Daftar kebutuhan alat

(b)

(c)
Gambar 9.23 Beberapa contoh
peralatan yang digunakan

265

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

266

Praktikal Konstruksi Baja


9.6 Mendirikan rangka kaku
Langkah pertama dalam mendirikan bangunan baja biasanya harus
dimulai dengan mendirikan rangka
kaku (rigid frames). Rangka kaku
adalah suatu rangka yang terdiri dari
dua buah kolom yang diikat/perkuat
dengan balok gording (purlin) dan
balok dinding (girt).
Rangka kaku pertama yang didirikan adalah yang terdekat dengan
salah satu ujung bangunan (gambar
9.24). Setelah didirikan biasanya rangka kaku ini juga diperkuat dengan
bracing (penguat diagonal dari bahan
kawat ataupun besi beton). Keberhasilan mendirikan bagian ini akan
sangat menentukan kesuksesan menyelesaikan keseluruhan bangu-nan.

Gambar 9.24 Mendirikan rangka kaku


Walaupun beberapa metoda selalu
langkah pertamanya adalah mendirikan rangka kaku terlebih dahulu,
tetapi ditemukan juga cara lain yang
lebih memuaskan apabila dimulai
dengan mendirikan kolom-kolom terlebih dahulu, kemudian diikat/ diperkuat dengan balok dinding (girt) dan
baut angker pada pondasi.

267

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja


Pada bangunan dengan tinggi
dan bentangannya yang kecil, pendirian kolom-kolom sering dilakukan
tanpa bantuan peralatan pengangkat
(dengan tangan saja). Tetapi yang
selalu diingat adalah penguat temporer segera dipasang, segera setelah
suatu bagian bangunan berdiri.
Setelah kolom-kolom berdiri,
rangka kuda-kuda (rafter) yang sudah
dirangkai di bawah, diangkat (Gambar
9.25) dan disambungkan dengan kolom-kolom.
Ukuran rangka kuda-kuda yang
bisa diangkat tergantung dari peralatan yang tersedia serta pengalaman
dari mandor kerjanya. Pada umumnya
akan lebih baik pekerjaan sambungan-sambungan komponen bangunan baja dilakukan di lantai kerja.

Metoda ke dua yang dapat dilakukan, jika peralatan yang dibutuhkan


terbatas (tidak direkomendasikan!)
adalah seperti diilustrasikan pada
Gambar 9.26.
Setelah kolom ditegakkan, bagian kaki kuda-kuda pertama diangkat
ke posisinya dan dibautkan ke kolom.
Kemudian bagian pertama kuda-kuda
ini disanggah oleh kerangka besi/
kayu, dan kawat pengangkat dilepas.
Proses berikutnya hampir sama
untuk kaki kuda-kuda yang kedua, dan
diakhiri dengan pemasangan baut
pada puncak kuda-kuda tersebut.

Gambar 9.26 Memasang kaki kudakuda


Metoda ketiga pendirian bangunan baja, yang dapat digunakan jika
peralatan yang dibutuhkan terbatas
keberadaannya adalah dengan menerapkan cara yang hampir sama
dengan metoda ke dua, hanya perbedaannya salah satu kolom dan kaki
kuda-kuda dirangkai/dibaut dahulu
dibawah, kemudian diangkat ke posisinya.
Kabel
pengangkat
diikatkan
pada titik keseimbangan (pada kasus

Gambar 9.25 Pengangkatan kaki


kuda-kuda
Flens-flens untuk penguat balok
gording sebaiknya sudah dipasang
(dibaut), sebelum rangka kuda-kuda
diangkat, guna menghemat waktu kerja. Peralatan pengangkat jangan sekali-kali dilepas dari rangka kuda-kuda,
sampai dapat dipastikan semua sudah
terpasang dengan baik.
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

268

Praktikal Konstruksi Baja


ini, lebih kurang pada daerah bagian dari kaki kuda-kuda).
Ketika kolom sudah diikatkan kebaut
angker, dan ujung kaki kuda-kuda di
topang, proses untuk perangkaian dan
pengangkatan kolom dan kaki kudakuda berikutnya dilakukan, diakhiri
dengan memasang dan mengencangkan baut pada bagian puncak
(ridge) kuda-kuda.
9.7 Sambungan Baut
Baut yang digunakan untuk
menyambung komponen rangka sekunder bagunan baja seperti balok
gording biasanya dipakai diameter
inci (ASTM A307).
Sedangkan untuk sambungan-sambungan pada komponen rangka
primer digunakan baut berdiameter
5/8, ,7/8 dan 1 (ASTM A325).
Ukuran-ukuran baut yang digunakan
pada suatu konstruksi baja akan
ditunjukkan pada gambar kerja yang
digunakan pada pelaksanaan pendirian bangunan baja.
Pada
tabel berikut disajikan
contoh prosedur pengencangan baut
jenis ASTM A325 yang digunakan
untuk penguatan sambungan komponen rangka primer bangunan baja.
Pengencangan baut pada komponen
rangka primer dapat dibedakan menjadi dua cara.
Cara pertama, jika sambungan
baut tersebut tidak menerima beban
tarik, maka pengencangan baut cukup
dilakukan dengan kekuatan sedang
saja, artinya putaran mur tidak dipaksa dengan kekuatan penuh.

269

Tabel 9.2 Prosedur pengencangan


baut
Cara kedua, untuk sambungan yang
menerima beban tarik, pengencangan
bautnya harus dilakukan berdasarkan
aturan yang terdapat pada tabel.. di
atas dengan mengunakan peralatan
khusus pengencang baut.
Untuk lebih jelasnya jenis dan
letak sambungan baut pada konstruksi
bangungan baja, berikut disajikan beberapa contoh sambungan baut baik
untuk keperluan rangka primer maupun rangka sekunder.

Gambar 9.27 Detail sambungan


rangka primer

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja

(a)

Gambar 9.28 Sambungan rangka


primer

(b)
Gambar 9.29 Detail sambungan
rangka sekunder

Gambar 9.30 Sambungan rangka


dinding dengan kolom
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
270

Praktikal Konstruksi Baja


9.8 Menyelesaikan dan Memeriksa
Ketegakkan
Satu
Bagian
Rangka Bangunan
Setelah satu bagian rangka
bangunan selesai dirangkai, sangat
direkomendasikan
untuk
semua
komponen rangka primer maupun
sekunder seperti kolom-kolom, balok
gording, balok dinding diperiksa ulang
baik kelurusan maupun yang lebih
penting adalah ketegakannya (Gambar 9.31), sebelum dilanjutkan untuk
merangkai bagian bangunan lainnya.
catatan: jika pada gambar perencanaan bangunan tidak digunakan
kabel penguat pada bangunan, maka
pendiri bangunan bertanggungjawab
untuk menyediakan kabel penguat
temporer/ sementara pada rangka
bangunan Apabila sebagian rangka
bangu-nan ini telah diperkuat dan
diperiksa ketegakkannya dengan baik,
maka pelaksanaan pendirian bagian
ba-ngunan yang lain (walaupun

jika sudah dirangkai. Hanya akan


dibutuhkan pemeriksaan akhir ketegakkan
bangunan
dan
sedikit
penyesuaian apabila diperlukan.
Pada
saat
melakukan
pemeriksaan ketegakkan bangunan
gunakan selalu unting-unting (Plumb
bob) atau alat ukur tanah jenis
penyipat datar dan jangan gunakan
waterpass.
Untuk memeriksa ketegakkan kolom, gantungkan untingunting pada bagian atas kolom
(Gambar 9.32), kemudian ukur jarak
tali unting-unting dengan bagian sisi
luar kolom untuk bagian atas dan
bawah.
Jika ukuran tersebut belum
sama, maka kabel pengatur ketegakkan di atur sampai ketegakkannya
tercapai (ukuran 1 dan 2 sama panjang).

Gambar 9.32 Pemeriksaan ketegakan


9.9
Gambar 9.31 Pemeriksaan ketegakan
bangunan
.
dengan pekerjaan yang lebih besar),
secara otomatis akan tegak dan lurus

271

Mendirikan Kerangka Bagian


Ujung Bangunan
Kolom dan balok-balok yang
menjadi kerangka bagian ujung
bangunan, yang mempunyai bentangan 15 meter atau kurang, biasanya

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja


didirikan ke dalam posisinya dan
dibaut pada baut pondasi sebagai
kesatuan. Artinya semua kolom-kolom, rangka kuda-kuda, balok dinding, kusen pintu, kabel penguat
diagonal dan lain-lain, dirangkai di
bawah dengan penguatan baut-baut
yang hanya dikencangkan dengan
tangan.
Pengangkatan kerangka bagian
ujung bangunan ini menggunakan metoda static of rigging (dijelaskan
pada bagian sebelumnya).
Untuk bentangan bangunan
yang lebih besar dari 15 meter, biasanya pendiriannya dimulai dari penegakan kolom-kolomnya terlebih dahulu
(gambar
9.33)
kemudian
baru
dirangkai dengan bagian-bagian dari
kuda-kuda.
Komponen-komponen
lain baru dipasang setelah pekerjaan
ini selesai. Selama proses pendirian,
kerangka bangunan harus dipasang
penguat ataupun kabel angker.
Pengencangan baut-baut baru dapat
dilakukan setelah ketegakan dan
kesikuan kerangka bangunan dipastikan.

9.10

Menyelesaikan Pendirian
Kerangka Bangunan
Penyelesaian sisa kerangka
bangunan yang belum didirikan dilakukan dengan cara dan teknik yang
sama dengan kerangka bangun-an
yang sudah didirikan sebelumnya.
Dimulai dari penegakkan kolom-kolom, dirangkai dengan kuda-kuda dan
dilanjutkan
dengan
pemasangan
balok-balok gording, balok dinding.
(gambar 9.34)
9.11 Pemasangan Penahan Beban
Angin
Penguat
yang
dipasang
diagonal
pada
bangunan
baja
mempunyai fungsi yang kritikal
(gambar 9.34), mereka berfungsi
membantu struktur bangunan menahan tekanan beban angin atau bebanbeban yang bersifat longitudinal
seperti gaya yang ditimbulkan akibat
bekerjanya alat

Gambar 9.34 Penyelesaian kerangka


bangunan
Gambar 9.33 Pemasangan kerangka
ujung

pengangkat (krane) selama proses


pelaksanaan pembangunan.

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

272

Praktikal Konstruksi Baja


Banyak sekali dibutuhkan penguat sementara untuk menstabilkan
struktur bangunan selama proses
pembagunan. Kebutuhan ini harus
ditinjau ulang dan jika dibutuhkan adanya penambahan, harus dapat disediakan oleh kontraktor pelaksana.
Pada beberapa bangunan yang lebih
kecil, penguat struktur diagonal tidak
dibutuhkan, tetapi pada pelaksanaan
pendirian bangunan, penguat sementara struktur, harus disediakan oleh
kontraktor pelaksana.
Penguat struktur yang dipasang dalam
arah diagonal ini biasanya terbuat tidak hanya dari kabel baja tetapi bisa
juga terbuat dari besi beton/ batang
besi bulat.
Komponen ini harus selalu dipasang
sesuai dengan permintaan pada gambar kerja, dan harus dikencangkan supaya bangunan tidak bergoyang
ketika angin berhembus.
Pada saat mengencangkan penguat
diagonal ini, pekerja harus selalu

(a)

273

(b)
Gambar 9.35 Pemasangan ikatan
angin
memperhatikan kondisi bangunan, supaya tidak terjadi pengencangan yang
berlebihan.
9.12 Pemasangan penutup atap
dan dinding
Sebelum sebuah bangunan baja
dipasang penutup atap maupun penutup dinding, semua kerangka primer
dan sekunder harus sudah diperiksa
baik untuk ketegakkan, kesikuan, semua penguat diagonal dan baut-baut
sambungannya.
Terdapat 3 (tiga) jenis panel
yang biasa digunakan untuk bahan
penutup atap dan dinding, masingmasing adalah panel R, panel PBR
dan panel AW. Sekilas, secara fisik
ketiga jenis panel tersebut (Gambar
9.36) tidak terlalu ada perbedaan,
terutama jenis panel R dan PBR,
tetapi jika dilihat secara fungsi ketiganya memiliki fungsi yang berbeda.
Panel R dapat diaplikasikan
untuk penutup atap dan penutup dinding, Panel PBR hanya dimanfa-

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja


atkan untuk penutup atap, sedangkan
panel AW untuk penutup dinding.
Tidak terdapat aturan khusus cara
memasang panel-panel ini, hanya
disarankan pemasangan dimulai dari
sisi kiri ke arah sisi kanan.

(a)
Pemasangan Sekrup Atap
Dinding
Pemasangan sekrup/ pengunci
penutup atap dan dinding dengan benar adalah sangat penting. Beberapa
contoh jenis sekrup yang sering digunakan baik untuk atap maupun dinding, serta rangka struktur baja ringan.
Proses pengencangan sekrup harus
dilakukan dengan tepat, jangan
dilakukan terlalu kencang ataupun
tidak kencang sama sekali. Indikator
yang bisa dilihat biasanya adalah dari
kondisi ring atau sealant setelah proses pengencangan sekrup, seperti
diperli hatkan pada gambar berikut
(gambar 9.37).
Selalu gunakan peralatan yang sesuai
untuk memasang sekrup. Screw gun /
sebuah alat yang berbentuk seperti

bor listrik, dengan spesifikasi 17002000 RPM,

(a)

9.13
dan

(b)

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

274

Praktikal Konstruksi Baja

(c)
Gambar 9.36 Sambungan atap dan
dinding
dapat digunakan untuk self drilling
screws ( memasang sekrup tanpa
harus melubangi terlebih dahulu),
sedangkan untuk spesifikasi 500-600
RPM digunakan hanya untuk self
tapping screws (hanya untuk memasang dan mengencangkan se-krup).
Kelurusan pemasangan sekrup
Kelurusan dalam pemasangan
sekrup, terutama pada untuk pemasangan panel-panel dinding, akan
memberikan kesan penampilan yang
profesional. Untuk dapat melakukan
hal tersebut, sebelum panel-panel
dipasang, dilakukan proses pelubangan secara bersamaan, sesuai
dengan lokasi lubang yang akan
dibuat.
Panel-panel yang akan dilubangi, ditumpuk dan diatur tidak lebih
dari l5 panel (Gambar 9.38). Diameter
mata bor yang digunakan 1/8 atau

275

Gambar 9.37 Jenis sekrup yang


digunakan
3/32 baik untuk panel maupun
ke-rangka struktur baja ringan. Sebelum digunakan sebagai mal untuk
melubangi panel-panel atap yang lain,
salah satu panel atap yang menjadi
template, harus dipersiapkan sesuai
dengan ukuran yang terdapat pada
gambar kerja.
Sebelum
pengeboran panel
template dilakukan, harus dilakukan
pengecekan ulang terhadap posisi

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja

Gambar 9.38 Pemasangan sekrup

harus terlebih dahulu diperiksa kelurusan dan ketegakkannya.


Untuk memeriksa ketegakan
balok-balok tersebut dapat digunakan
unting-unting ataupun alat penyipat
datar, seperti sudah dijelaskan sebelumnya. Sedangkan untuk membuat
balok-balok dinding tersebut menjadi
lurus, dapat digunakan metoda memasang potongan balok kayu sementara
diantara balok-balok dinding (Gambar
9.40).
Balok-balok kayu tersebut dapat
dipindah-pindahkan ke ruang yang
lain, sehingga bisa mengurangi jumlah
yang dibutuhkan.

setiap lubang dengan kerangka


atap yang akan ditutup. Pastikan
terlebih dahulu tidak terjadinya defleksi yang berlebihan pada balok gording
dan balok atap/blandar.
9.14

Meluruskan Pemasangan
Balok Dinding (girt)
Pemasangan dinding pada umumnya dilakukan sebelum pema
sangan penutup atap. Tetapi sebelum
hal tersebut dilakukan maka balokbalok dinding dan balok atap/blandar

Gambar 9.40 Meluruskan balok


dinding
Catatan:
Balok kayu pengganjal sementara
tidak direkomendasikan untuk dipasang permanen. Pelepasan balokbalok kayu pengganjal sementara
setelah panel-panel dinding terpasang, dapat menyebabkan terjadinya
efek oil canning.
Ukuran balok pengganjal antara 2 x 4
inci2, (5 x 10) cm2 , sedangkan tinggi
balok disesuaikan kondisi lapangan.

Gambar 9.39 Pengecekan lubang


sekrup pada balok gording
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

276

Praktikal Konstruksi Baja


9.14.1 Pemasangan
Selimut
penyekat dinding
Dikenal banyak jenis bahan yang
digunakan untuk penyekat dinding
(wall insulation) pada bangunan.
Tetapi penyekat yang terbuat bahan
fiberglas adalah yang paling umum
digunakan.
Salah satu sisi dari bahan penyekat tersebut harus mempunyai kemampuan untuk menahan laju
penguapan, terutama apabila ruangan
pada bangunan diberi selimut penyekat untuk menahan panas atau
dingin pada ruangan.

Gambar 9.41 Pemasangan selimut


penyekat dinding

Gambar 9.42 Detail pemasangan


penyekat dinding
Pemasangan
Selimut
Penyekat
Atap
Pemasangan selimut penyekat
atap dimulai dengan pemotongan bahan sepanjang bentangan atap (Gambar 9.43) ditambah panjang lebih
kurang 60 cm untuk pegangan saat
pemasangan. Pemasangan di atap
dimulai dengan menjepit salah satu
ujung pada salah satu sisi bangunan,
dilanjutkan dengan mendorong gulung
an melewati balok-balok gording,
dengan
sisi penahan penguapan
menghadap ke dalam ruangan.
Gantungkan klem-klem penjepit pada
setiap ujung-ujungnya guna mengencangkan lembaran penyekat.

Potong bahan penyekat sesuai


ukuran dinding ditambah lebih kurang
6 inci (15 cm) untuk mempermudah
proses pemasangan. Lembaran panel
dinding dapat juga dipakai untuk
memperkirakan panjang penyekat
yang dibutuhkan. Pada waktu pemasangan, bahan penyekat dikompres
diantara panel dinding dan balok dinding.

277

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja

Gambar 9.43 Pemasangan penyekat


atap
Isolasi tape dua sisi (double sided
tape) dapat digunakan untuk merekatkan lembar penyekat pada waktu
pemasangan panel-panel atap. Bahan
ini biasanya harus disediakan oleh
kontraktor bangunan.

9.14.2 Pemasangan panel-panel


dinding dan atap
Pemasangan panel-panel dinding bangunan baja dilakukan dengan
menyambungkan bagian per bagian
panel. Selama proses pemasangan
tersebut harus dipastikan bahwa setiap panel yang terpasang sudah
diperiksa ketegakkannya.
Untuk tujuan-tujuan tertentu, seperti bangunan di daerah dingin, diperlukan selimut penyekat untuk
menjaga suhu di dalam ruangan. Dalam kasus ini maka sebelum panel
dipasang, selimut penyekat tersebut
harus dipasang terlebih dahulu. (Gambar 9.44) Pertemuan akhir dari panelpa-nel dinding biasanya panjang
overlap berkisar 30 atau 60 cm (1 atau
2 ft).

Gambar 9.44 Pemasangan panel


dinding
dan hal ini bisa terjadi pada
dinding samping (sidewall) maupun
dinding akhir (endwall) (Gambar 9.45).

Gambar 9.45 Pemasangan panel


dinding seluruhnya

9.14.3 Pemasangan Panel Penutup


Atap
Setelah memasang lembar penyekat pertama, balok atap perlu
disiapkan untuk pemasangan panel
atap (gambar 46). Persiapan yang
dilakukan adalah pemasangan bahan
pengisi (tape sealant) sepanjang balok
atap, pada sisi luar lembar penyekat.
Kemudian diatas tape sealant tersebut
dipasang bahan penutup celah
(closure).
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
278

Praktikal Konstruksi Baja


Sepanjang bagian atas dari
bahan penutup celah yang telah terpasang tersebut dipasang tape mastic
(gambar
47)
yang
berfungsi
merapatkan dan merekatkan celah
yang masih ada antara profil panel
atap dengan penutup celah.
Pemasangan panel atap dilakukan setelah penyiapan balok atap
tersebut selesai dilakukan. Periksa
kembali gambar kerja untuk menentukan berapa panjang atap yang harus
keluar dari sisi luar balok atap. Pastikan profil panel sesuai dengan posisi
bahan penutup celah (closure),
luruskan pemasangan atap dengan
memperhatikan garis sisi luar bangunan. Jika atap bangunan membutuhkan lebih dari satu panel, maka pada
bagian yang akan ditumpu oleh
bagian atap berikutnya jangan di
sekrup dulu sebelum atap berikutnya
dipasang.

Gambar 9.46 Pemasangan panel


penutup atap

279

(a)

(b)

(c)
Gambar 9.47 Detail pemasangan
panel atap
9.14.4 Urutan Pemasangan Panel
Atap
Disarankan, pemasangan panelpanel atap pada kedua sisi atap dipasang secara simultan (Gambar 9.39).
hal ini dilakukan berkaitan dengan

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja


(untuk bangunan yang mengunakan
lembar penyekat) efektivitas pemasangan lembar penyekat dan kelurusan alur-laur atap dapat dijaga.

Gambar 9.49 Pemasangan panel


bubungan

Gambar 9.48 Arah pemasangan panel


atap
9.14.4 Pemasangan Panel
Bubungan Atap
Panel-panel bubungan atap
dipasang setelah semua panel atap
selesai dipasang. Pemasangan panel
bubungan ini akan membantu kelurusan dan kerapihan pemasangan
kedua sisi atap. Pemasangan panel
bubungan atap dilakukan setelah kedua sisi atap dipasang tape sealant
(Gambar 9.49). Atur penempatan panel bubungan atap, setelah yakin
posisinya benar, lanjutkan dengan
pemasangan sekrup-sekrup penguat
dan seterusnya sampai semua panel
terpasang.
FLASHING, TALANG DAN
TRIM
Pemasangan Flashing (lemba
ran logam yang dibentuk tertentu dan
dipasang pada sisi atap guna memperkuat dan mencegah terjadinya efek

kapiler air ke dalam bangunan),


Talang air maupun Trim (lembaran
logam yang dibentuk tertentu dan
dipasang pada sisi atap, yang fungsinya lebih banyak untuk variasi atau
keindahan bangunan), semua mempunyai peran yang sama penting pada
sebuah bangunan. Tampilan akhir
suatu bangunan sangat bergantung
pada kualitas pengerjaan/ pemasangan Flashing, Talang air maupun
Trim. Oleh karena itu pasanglah talang-talang air dan flashing dalam
keadaan yang lurus dan rapi. Buat
semua bengkokan siku-siku dan rapi.

9.15

Gambar 9.50 Pemasangan Flashing

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

280

Praktikal Konstruksi Baja

Gambar 9.51 Pemasangan trim

Gambar 9.52 Pemasangan talang


9.16 MENDIRIKAN
BANGUNAN
BAJA SEDERHANA (contoh)
9.16.1 Penyimpanan Dan
Penanganan
Untuk memelihara dan melindungi penampilan yang menarik dari
atap rumah dan menghindari dari
kerusakan disebabkan oleh uap yang
lembab, bahan-kimia korosif atau

281

penanganan tidak tepat, anda perlu


mengambil beberapa langkah yang
sederhana. Ketika bahan yang diterima dalam kemasan, panel-panel
seharusnya
diperiksa karena uap
lembab dan waktu pengiriman dapat
menyebabkan kerusakan.
Di tempat kerja, kepedulian yang
layak harus diperhatikan ketika menangani permukaan-permukaan yang
dicat selama proses pemasangan
untuk melindungi tampilan fisiknya.
Meski finishing cat pada permukaan
tersebut cukup kuat dan tahan terhadap dampak lingkungan, mengangkat
panel-panel menyeberang permukaan
dari satu sama lain akan merusak
catnya.
Menyimpan untuk waktu yang lama
dalam kondisi terikat sangat tidak
disarankan. Apabila situasinya tidak
mengijinkan untuk segera dipakai/ digunakan untuk pembangunan rumah,
perawatan ekstra perlu dilakukan
untuk melindungi bahan dari kelembaban.
Menyimpan lembaran-lembaran baja
yang terikat hanya boleh ditempat
yang kering. Lembaran baja sebaiknya disimpan dengan keadaan tidak
terikat dan diberdirikan di dinding
untuk memungkinkan terjadinya sirkulasi udara. Jika tidak mungkin
diberdirikan, lembaran baja sebaiknya
ditidurkan dengan membuat elevasi
kemiringan, dan setiap lembar diganjal balok kayu. Lembaran baja tersebut harus dijamin udara dapat
mengalir agar terhindar dari bahaya
kondensasi. Ditutup dengan kain
terpal adalah cara yang sangat baik
melindungi lembaran baja. Dan jangan

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja


gunakan plastik karena ini dapat
menyebabkan keringat pada lembaran
baja ataupun kondensasi.
Adalah penting untuk melindungi panel-panel logam dari situasisituasi dan bahan-bahan berpotensi
korosif. Ini akan memastikan penampilan dan umur panjang yang baik dari
logam. Jika penerapan diatas papan
kayu lembab atau yang baru, suatu
perintang uap air yang positif harus
dipasang untuk memisahkan kayu dari
panel. Perhatian tambahan yang
harus diterapkan ketika batang-batang
baja yang berbeda terjadi kontak satu
sama yang lain; perkecualian untuk itu
adalah baja tahan karat / stainless
steel. Suatu penangkal uap air yang
baik bisa dilakukan dengan bahan
plastik, atau bahan yang pantas lainnya. Batang-batang baja berbeda bisa
dipisahkan dengan aspal, atau bahanbahan gasket.
Karena beberapa bahan-bahan
penyekat bisa menyerap, direkomendasikan suatu penyekat uap air juga
dipasang
untuk melindungi panelpanel logam dan bahan-bahan penyekat kontak dengan uap lembab.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan
memperoleh infor masi spesifik dari
pabrikan penyekatan atau insinyur
mesin yang berkwalitas.
Panel-panel logam harus lebih
lanjut dilindungi dari kontak dengan
bahan-kimia yang kuat seperti pupukpupuk, kapur perekat asam, pupuk
dan lahan. Semua ini mempunyai
potensi untuk memulai korosi pada
panel-panel logam.

Membongkar: Harus ada suatu


rencana tertentu tentang pemuatan
dan pembongkaran bahan. bahan
yang ditangani paling akhir selalu
ditangani dengan sangat aman.
Setiap orang harus sadar akan
beban-beban yang mungkin telah
bergeser dalam perjalanan. Mereka
harus mengembalikannya lagi.
Setiap orang harus menjaga tangan
dan kaki dari bahaya kecelakaan, baik
dari teriris atau pun tertimpa bahan.

9.16.2 Penanganan Bahan

9.16.4 KELISTRIKAN

9.16.3 PEMASANGAN/EREKSI
Pemasangan penguat bangunan:
struktur harus diikat/bracing terus
menerus sebelum mengangkat bagian
yang berikutnya. Struktur harus aman
dengan memasang angker permanen
atau sementara sebelum pelepasan
peralatan pemasang; dan pada akhir
suatu hari.
Pemasangan baut: Semua sambungan harus disambung dengan baut dan
semua baut harus sudah terpasang
sebelum pelepasan alat bantu pendi
rian bangunan.
Pemasangan atap: Sampai dengan
pemasangan panel atap yang pertama
selesai dengan aman, penyanggah
sementara harus digunakan untuk
memulai memasang panel, sehingga
tukang bangunan akan mempunyai
pijakan untuk berdiri.
Memanjat struktur: Tangga-tangga
harus digunakan untuk naik dan turun
bangunan. Jangan memanjat di batang-batang, karena mereka akan
bengkok dan sekrup atau bautnya
akan terlepas.

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

282

Praktikal Konstruksi Baja


Kabel-kabek listrik : Menaikkan
peralatan harus menghindari saluran
listrik. Peralatan dan beban-beban
harus dihindari dari kawat listrik dan
sauh-sauh.
Peralatan listrik : Perkakas listrik dan
kabel-kabel harus dalam kondisi baik.
Semua perkakas listrik perlu dipasang
tiga satuan kawat pembumian tanpa
perkecualian. Suatu inspeksi periodik
dari tiap alat yang termasuk membumikan kasus itu harus dibuat.
Seandainya operator sedang mengerjakan kesetrum, ia mestinya tidak
mencoba untuk memegang alat yang
rusak tersebut dengan kedua tangannya.
Sementara melakukan pengeboran, penggerindaan, atau menggergaji, operator perlu memakai kaca
mata pengaman, pelindung keselamatan, dan alat pengaman lain.

9.16.5 Memulai pendirian bangunan


Hal yang pertama yang anda
perlu lakukan adalah pastikan lantai
beton yang ada dalam ukuran dan
kesikuan yang benar. Pertama-tama
mengukur lebar dan panjang di kedua
sisinya. Jika ukurannya benar anda
perlu untuk memeriksa kesikuannya.
Untuk pengukuran ini dilakukan secara diagonal dari sudut ke sudut . Hasil
pengukurannya harus sama.
Berikutnya, mengukur di mana
kolom akan berdiri dan beri tanda
untuk pusat dari tiap kolomnya. Lalu
buat garis dari sisi ke sisi lebih kurang
8 cm dari tepi luar di semua sudut
lantai. disinilah kolom akan di-set.

283

Gambar 9.53 Kolom dibaut pada jarak


8 cm dari sisi luar lantai
Ketika kolom-kolom telah berdiri, anda harus mengikatnya supaya ketegakannya terjaga. Sekarang giliran
memasang balok-balok yang menghubungkan antar kolom yang satu dengan lainnya. Pasang baut satu buah
diujung tiap balok. Pada sudut-sudut
bangunan dipasang dua buah baut
Semua jendela-jendela dan pintu
ditempatkan dilokasi. Semua pintu
ditempatkan menurut gambar dan
balok-balok akan dipasang dari pusat
kolom sampai kerangka pintu untuk
membuat bukaan.
Ujung-ujung balok dibaut pada
jarak lebih kurang 8 cm dari ujung
sudut tiang kolom. Sedangkan balok
lainnya dipasang/ dipertemukan ujung
ke ujungnya pada pusat kolom.

Gambar 9.54 Sambungan balok


diujung bangunan

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja

Gambar 9.55 Detail sambungan balok


diujung bangunan
Begitu dinding samping telah berdiri
dan semua balok terpasang
anda
perlu untuk memasang batang ikatan
angin.

Gambar 9.56 Batang ikatan angin


yang sudah terpasang

Rangkaikan kaki kuda-kuda dibawah, kemudian diangkat ke atas


dengan menggunakan lift, untuk disambungkan pada kolom dengan cara dibaut. Tetapi perlu diingat sebelum
merangkai kaki kuda-kuda dan kolom,
perlu dipasang komponen-komponen /
batang-batang penguat gording.
Satu persatu kaki kuda-kuda
diangkat ke atas dan dirangkai sehingga membentuk barisan kuda-kuda.
Dan untuk menjaga kekuatan rangkaian kuda-kuda tersebut, perlu dipasang
tali angker pada salah satu / bagian
tengah
kuda-kuda
tersebut.

Gambar 9.58 Memasang batang


penguat yang akan dirangkaikan pada
balok gording

Gambar 9.57 Pemasangan ikatan


angin pada kolom
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

284

Praktikal Konstruksi Baja


Gambar 9.59 Tali angker digunakan
untuk penguat dan memastikan
ketegakkan kolom dengan lantai.

Gambar 9.61 Menggunakan lift untuk


menaikkan tiang penopang atap/ kaki
kuda-kuda ke kolom kuda-kuda

Gambar 9.60 Meletakkan kaki kudakuda pada lift


Setelah kolom-kolom berdiri dan balok
dipasangkan di dinding samping maka
kita siap untuk menaruh tiang penopang atap di masing-masing kolom.
Tiang penopang atap harus harus
dibaut bersama dibawah, sebelum
diangkat keatas. NOTE: jika bangunan lebih luas dari 120 meter, direkomendasikan
untuk menggunakan
tiang penyanggah untuk mengangkat
kaki kuda-kuda, jika tidak akan terjadi
tekukan ditengah kaki kuda-kuda dan
menyebabkan terjadinya kerusakan.

Gambar 9.62 Batang penguat


sambungan untuk gording dipasang di
kaki kuda-kuda

285

Gambar 9.63 Batang-batang penguat


sambungan gording terpasang pada
kuda-kuda

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja

Gambar 9.64 Pemasangan kuda-kuda


Letakkan baut-baut dilubang baut dan kencangkan baut tersebut pada
titik sambungan. Sebelum batangbatang penyanggah dilepas
perlu
diyakini baut-baut pada kuda-kuda
sudah dikencangkan.
Kuda-kuda yang pertama membutuhkan penguatan dengan kabel penguat
sebelum dilepas. Pada kuda-kuda
selanjutnya dipasang balok gording
untuk mengikat semua kuda-kuda.
Ketika kuda-kuda sudah terpasang semua, kita dapat memasang balok
gording sisanya.

Gambar 9.66 Detail sambungan


gording

Gambar 9.67 Pemasangan ikatan


angin pada atap
Sekarang kita perlu untuk menginstal
ikatan angin pada sisi yang sama
dengan dinding. Hal ini merupakan
cara
menegakluruskan atap. Dan
apabila bangunan sudah dalam kondisi tegak lurus, pastikan semua baut
sudah dikencangkan.

Gambar 9.65 Memasang gordinggording pada kuda-kuda


DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

286

Praktikal Konstruksi Baja

Gambar 9.68 Sambungkan batang


penahan gording dengan dua buah
sekrup.
Konstruksi Fascia untuk dinding
samping ditempatkan berikutnya, Mengambil sepotong 6" jalur dan potong
menjadi 12" potongan. Ini disebut jepitan-jepitan fascia. Ikatkan satu
jepitan fasia hingga akhir dari tiap
kuda-kuda menjauh dari puncak dari
bangunan. Kemudian set balok gording pada jepitan fascia dan ikat
mereka. Pasang 6" jalur ke seberang
akhir dari purlins di nok atap mereka.
Anda kini siap untuk mendirikan kolom-kolom dinding akhir.
Direkomendasikan baut jangkar semen untuk kolom-kolom dinding akhir.
Anda sekarang dapat menaruh balog
dinding di dinding akhir.

Gambar 9.70 Konstruksi gable fascia


di ujung dinding
Berikutnya, memasang bingkai
semua jendela, pintu-pintu keluar, dan
bukaan pintu besar. Begitu semua
bukaan telah dibingkai, kini waktunya
untuk memasang trim di bukaan-bukaan ini dan alas dari trim.
Bagaimana caranya membuat suatu
bingkai bukaan
1. Ukur pintu atau jendela untuk menentukan ukuran bukaan yang
dibutuhkan.
2. Tandai balok dinding di mana anda
ingin memposisikan pembu kaan.
3. Potong balok dinding dengan
gergaji.
4. Potong 3-5/8" jalur ke arah
panjangnya (tambahkan 2" untuk
panjang pembukaan) untuk membentuk perimeter dari pembukaan.
Jika pembukaan menggunakan
balok dinding untuk alas atau lantai untuk alas - alas/ pantat, lalu
potong 2 samping cacak dari
jejak/jalur.
5. pasang alur melewati atas balok
dinding yang dipotong untuk
membuat bukaan.

Gambar 9.69 Konstruksi fascia clips

287

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja


6.

Sisipkan pintu atau jendela ke


dalam
bukaan dan sikukan
sehingga berfungsi dengan baik.
7. Kuatkan ikatan jalur ke balok
dinding dengan sekrup-sekrup tek
dan kencangkan pintu atau jendela
untuk bukaan.
8. Potong 3-5/8" jalur untuk membuat
bagian kepala atas tambahkan 4"
kepada ukuran bukaan sehingga
anda mempunyai 2" di masingmasing akhir. Ikatkan bagian
kepala atas kepada bagian tegak
lurus dengan sekrup tek.
9. Tempelkan J trim dengan sekrupsekrup yang diwarnai jika itu
bukan bagian dari bingkai pintu
atau jendela
Begitu bagian ini dilaksanakan anda
siap untuk mulai memasang panel
dinding bangunan anda. Teliti lagi dan
pastikan segalanya dengan baik dipasang pada bagian ini. Jika anda luput
pada bagian ini, sudah waktunya
kembali dan memperbaikinya sebelum
melangkah lebih jauh

Gambar 9.71Kontruksi jendela

Gambar 9.72 Konstruksi pintu


9.16.5 Daftar periksa pekerjaan
struktural
1. kolom dan kolom akhir dinding :
a. Semua kolom dengan baik
ditempatkan.
b. Semua kolom-kolom sudah
terpasang tegak/ waterpas.
c. Semua
baut-baut
pada
tempatnya dan dipererat.
2. tiang penopang atap:
a. Semua tiang penopang atap
sudah terpasang dengan baik
dan pada tempatnya.
b. Semua
baut-baut
pada
tempatnya dan dipererat.
c. Bangunan sudah waterpas.
3. Balok gording dan dinding:
a. Semua balok gording dan
dinding
dipasang
pada
tempatnya
b. Fascia balok dinding dipasang
dengan baik
c. 6" jalur nok atap dipasang
4. Angker:

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

288

Praktikal Konstruksi Baja


a. Semua
pengait
sudah
terpasang pada kolom-kolom
dan balok kuda-kuda.
b. Semua
pengait
disekrup
padabalok
dinding
dan
gording.
c. Semua batang ikatan
terpasang dengan benar

angin

Gambar 9.73 Panel dinding

Gambar 9.74 Meratakan tumpukan


panel
Beri tanda panel-panel tersebut
dengan pensil, di mana anda perlu
untuk mengebor mereka di bagian
atas dari tumpukan panel. Lihat gambar rencana untuk penempatan sekrup. Setelah segalanya ditandai di
panel, selalu cek sekali lagi untuk
memastikan kelurusan garis sekrp
sebelum mengebor. Ini akan membuat
sekrup terlihat lurus dan rapih ketika
bangunan sudah selesai.
Jika bangunan mempunyai penyekat
panas atau dingin, pasang double tape di dasar dan bagian atas dinding
untuk menjaga bahan penye-kat tetap
di tempat. Semua penyekat dipotong
dilokasi proyek untuk men-

Untuk mengebor tumpukan panel, ukur jarak lubang yang akan


dibor, susunlah panel-panel tersebut
berdasarkan bagian-bagian dinding
yang akan dibor dan luruskan sisisisinya. Jepit bagian bawahnya bersama-sama. Jangan menumpuk panel
lebih dari 20 panel dalam sekali
pengeboran.

Gambar 9.75 Pengeboran panel


dapatkan ukuran yang diperlukan. Sebaiknya melakukan pemasangan 6' pada suatu waktu.

289

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja

Gambar 9.76 Pemasangan isolasi


Begitu ini dilaksanakan anda
sudah siap untuk memulai memasang
panel panel pada bangunan. Ketika
panel yang pertama dipasang pastikan ia kondisi adalah waterpas,
lakukan pemeriksaan setiap waktu
setiap pemasangan panel-panel untuk
menjamin mereka dalam posisi tegak
lurus.

Gambar 9.78 Pemasangan trim


Atap, jika memakai penyekat,
akan memerlukan isolasi menuruni
kedua lis atap. Panel yang pertama
dipasang pada bagian atasnya akan
sama dengan nok atap dan pada
bagian bawah bergantung di atas
eave 2 -1/2 inci untuk mencegah air
mengalir dibawah eave dari bangunan. Untuk panel berikutnya dipasang
overlap 6" terhadap panel yang lain.

Gambar 9.77 Pengecekan ketegakkan


Setelah sisi-sisi dinding tertutup
dengan panel, trim (panel penutup
bagian atas dinding) siap dipasang
pada bagian atas dinding. Sekarang
kita siap untuk memasang atap.

Gambar 9.79 Memasang panel atap


pertama
9.16.6 Pemasangan atap
Kemiringan atap yang minimum
direkomendasikan adalah 7,5 cm dari
kenaikan per 30 cm. Hal ini memastikan bahwa kemiringan cukup untuk
drainase air hujan.

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

290

Praktikal Konstruksi Baja


Jika anda membeli satu atap
tambahan dengan bangunan, atap tersebut biasanya telah dipasang dipabrik. Pastikan kolom-kolom dan atap
tambahannya ditempatkan dibagian
yang tepat dari bangunan.

Gambar 9.82 Finishing pada dinding

Gambar 9.80 Atap tambahan


(overhang)

Gambar 9.81 Atap tambahan


(overhang)
Langkah terakhir di dalam menyelesaikan bangunan adalah memasang garis hiasan pada bagian sudut
dan garis hiasan untuk nok atap.
Sudut-sudut itu akan disekrup sama
dengan garis skrup panel dinding
yang lain.

291

Flashing penutup sisi atap akan


disekrup ke atap dengan sejajar garis
sekrup atap yang lain. Flashing akan
disekrup setiap 90 cm. Flashing akan
dipotong pada bagian puncak untuk
penampilan yang lebih baik. Pasang
penutup bubungan dibagian akhir, dan
disekrup sama dengan pola sekrup
yang dibuat.

Gambar 9.83 Finishing atap bangunan


Kita merekomendasikan bahwa
anda berjalan mengelilingi bangunan
yang tampak sudah selesai dan
pastikan bahwa tidak ada sekrupsekrup yang belum dipasang . Cek
sekali lagi yang lainnya untuk memastikan semua sudah dalam keadaan
terpasang dengan benar dan aman.

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja

Gambar 9.84 Bangunan yang sudah


selesai

Gambar 9.85 Lantai metal decking


Balok baja dibuat komposit dengan
menggunakan paku baja, komposit
metal deck dan beton ternyata lebih
kuat dan kaku dibandingkan balok
dasarnya sendiri. Komposit sistim
lantai diperhitungkan oleh banyak pihak sebagai konstruksi kualitas tertinggi. Hal ini menjadi standar konstruksi yang dipilih oleh banyak arsitek,
insinyur dan pengembang-pengembang.

9.17 KONSTRUKSI KOMPOSIT


Konstruksi komposit merujuk
pada dua beban yang dipikul komponen struktural yang dihubungkan
secara terintegrasi dan terdefleksi
sebagai satu unit. Sebuah contoh
adalah metal deck komposit dengan
diisi beton, balok-balok baja

Gambar 9.86 Besi penguat lantai


9.17.1 Keuntungan-keuntungan dari
kons truksi komposit.
Pada sistim lantai komposit beton
berbuat bersama dengan baja untuk
menciptakan sebuah kekakuan, ringan, dan struktur yang tidak mahal.

dan balok penopang dibuat komposit


dengan menggunakan sambungan
headed stud (paku baja)

Gambar 9.87 Lantai siap dicor beton


Menghubungkan beton dengan balokbalok baja dapat memperoleh beberapa keuntungan:
Mengurangi ongkos kerangka
baja struktur
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

292

Praktikal Konstruksi Baja


-

Berat kerangka baja struktur


berkurang yang memungkinkan
pengurangan biaya pembuatan
pondasi
Mengurangi defleksi beban
hidup
Memperkecil tinggi balok yang
memungkinkan berkurangnya tinggi bangunan
Meningkatkan
panjang
rentangan adalah dimungkinkan
Lantai yang kaku

Gambar 9.89 Jenis metal decking


9.17.3 Metal decking
Lantai komposit berkerja bersama
beton menciptakan sebuah kekakuan,
beban yang ringan, dan sistim lantai
yang ekonomis. Terdapat 3 jenis metal decking yakni decking komposit,
decking non komposit dan bentuk
decking. Decking komposit tersedia
dalam berbagai profil dan ketebalan.

Gambar 9.88 Pemasangan shear


studs
9.17.2 Kerugian dari konstruksi
komposit
- Terjadi penambahan subkontraktor yang dibutuhkan untuk
memasang paku baja akan
meningkatkan biaya konstruksi
- Pemasangan paku baja adalah
pekerjaan lain yang harus dimasukkan dalam jadwal proyek
- Kontraktor beton lantai harus
berhati-hati dengan pekerjaannya

Metal decking komposit


Decking dengan permukaan berpola
seperti ditunjukkan adalah yang paling
umum dipakai. Permukaan yang
berpola tersebut membuat ikatan yang
lebih kuat antara beton dan decking
sendiri.

Gambar 9.90 Decking dengan


permukaan berpola

293

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja


Decking komposit yang tidak dipakai
secara umum:
Decking
dengan
bentuk
tulangan punggung seperti ekor
burung
Decking dengan kawat dilas ke
bagian punggung
Decking dengan batang baja
yang dilas menyebrang punggung
Gambar 9.92 Pemasangan decking
penempatan metal decking tanpa
menggunakan sistim keamanan, sistim penangkapan kalau ada pekerja
jatuh, sistim jaring pengaman, dan
dimana akses ke zona dikontrol.

Gambar 9.91 Potongan lantai metal


decking
9.17.4 Pemasangan decking
Metal decking ditempatkan di baja
struktur pada titik-titik yang diperhitungkan dalam proses ereksi. Metal
decking mungkin dipasang oleh
kontraktor ereksi atau kontraktor
decking yang terpisah.
Aturan keselamatan kerja menyatakan
pekerja decking bekerja pada sebuah
daerah decking yang terkontrol
sementara meletakkan dan mema
sang decking. Zona decking yang
terkontrol adalah sebuah area yang
mana pemasangan awal dan

Gambar 9.93 Pengelasan setempat


Antara lantai dan struktur dibawahnya
Pengelasan setempat biasanya digunakan untuk menempelkan decking ke
baja struktur dibawahnya. Produktifitas kerja untuk empat orang pekerja
berkisar 2700 sampai 3860 kaki
kuadrat per harinya.
Sebagai sebuah alternative untuk las,
peralatan powder actuated mungkin
dipakai untuk menempelkan metal
decking ke baja struktur. Peralatan
powder actuated dipakai menggu

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

294

Praktikal Konstruksi Baja


nakan gas dari booster untuk
mengendalikan alat pengencang

Gambar 9.94 Paku yang dilaskan ke


struktur
. Sebuah paku, seperti pengencang
dikendalikan melalui metal deck ke
balok baja. Peralatan powder actuated, powder load dan komponen
pengencang harus cocok dengan
ketebalan flens balok baja struktur.

keramik selama pengelasan untuk


melindungi percikan las.

Gambar 9.96 Shear connector yang


sudah terpasang
Shear connector menciptakan angkeran yang kuat antara balok baja dan
lapisan beton yang dituangkan diatas
metal decking. Angkeran ini membuat
lapisan beton bekerja bersama balok
baja untuk mengurangi defleksi dari
beban hidup.

Gambar 9.95 Shear connector


9.17.5 Shear connector
Shear connector dalam dunia industri
konstruksi dikenal secara umum dengan nama studs atau shear studs.
Mereka tersedia dalam berbagai
ukuran, bahan dan tingkatan kelas.
Headed studs adalah yang paling
umum dipakai. Yang lain, yang tidak
umum digunakan adalah hooked
studs atau potongan-potongan baja Cchanel.
Tergantung proses pengelasan yang
digunakan, ujung dari shear connector
mungkin ditempatkan dalam lingkaran

295

Gambar 9.97 Pemasangan shear


connector

9.17.6 Pemasangan shear


connector
Shear connectors dipasang setelah
pelat decking dipasang. Shear connectors mungkin dipasang oleh
kontraktor ereksi baja atau pemasang
khusus untuk shear connector. Pera-

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja


latan las yang dibutuhkan untuk
pemasangan disediakan oleh pemasang shear connector. Output harian
dari pemasangan shear connector
rata-rata sekitar 1000 buah per hari,
tergantung pada ukuran dari connectornya.

Gambar 9.98 Rencana pemasangan


shear connector
Angka dalam kurung di atas
menunjukkan jumlah shear studs yang
harus dipasang pada jarak yang sama
pada balok-balok. Menetapkan jarak
shear studs merupakan bagian
penting dari perencanaan komposit
dan harus diikuti. Jarak minimum
dapat menjaga konsentrasi dari gayagaya kompresif yang terjadi pada
lokasi
studs.
Jarak
maksimum
membantu menghindarkan pemisahan
lantai beton dari balok baja dan
jaminan terhadap pemindahan secara
sama dari gaya geser.

Gambar 9.99 Pemasangan shear


connector
Proses busur listrik adalah yang
umum digunakan untuk pengelasan
studs. Las busur dipancarkan diantara
stud dan pelat metal. Batang stud
dicelupkan kedalam baja cair yang
mengandung keramik. Logam mengeras dan pengelasan selesai. Keramik
diambil sebelum cairan beton dituangkan.

Gambar 9.100 Pengecoran lantai


beton
9.17.7 Pengecoran beton
Beton dicor oleh kontraktor beton
diatas metal decking komposit, shear
connector, dan kerangka kawat.
Pemompaan adalah metode pengecoran yang sering dipakai untuk
menempatkan beton pada metal
decking. Dalam satu hari dapat
diselesaikan seluas 10.000 sampai
15.000 kaki persegi tergantung pada
ketebalan lantai dan jumlah pekerjanya.

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

296

Praktikal Konstruksi Baja

Gambar 9.101 Meratakan beton


basah
Terdapat suatu seni dalam menempatkan beton pada metal deck dan
baja struktur. Pekerjaan dimulai dari
permukaan yang mengalami defleksi,
kecuali menggunakan alat pengangkat
semen.
Kontraktor
beton
yang
berpengalaman harus memperkerjakan hal ini; beton harus di tumpuk dulu
pada bagian / komponen pendukung,
kemudian disebarluaskan keseluruh
bagian dari lantai deck. Penumpukan
beton harus dihindari.

Gambar 9.103 Proses merapihkan


lantai beton
Kontraktor harus peduli pada bagian
yang dilengkungkan pada balok, dan
defleksi yang diharapkan. Konsultasi
dengan perencana struktur mungkin
dibutuhkan dan setelah beton cornya
mengeras hal ini akan membentuk
sambungan dengan metal decking
komposit dan shear studs. Sistim
lantai yang komposit sudah selesai.

9.18 CAMBERING (Pelengkungan


baja)

Gambar 9.102 Sambungan beton


Sambungan beton harus ditempatkan
diatas balok ataupun balok pendu
kung. Kadang-kadang tidak mungkin
dan sambungan ditempatkan dekat
dengan bagian tengah decking. Penempatan sambungan kontruksi harus
direview oleh insinyur.

297

Gambar 9.104 Proses cambering


Cambering adalah proses yang
dengan menciptakan suatu lengkungan pada sebuah balok. Camber pada
sebuah balok dapat direncanakan
untuk mengkompensasi antara lain

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja


-

Persentase
tertentu
dari
defleksi beban mati
Defleksi dari beban mati
seluruhnya
Defleksi
beban
mati
seluruhnya, sama juga dengan
persentase defleksi beban hidup

Gambar 9.105 Balok yang


dicambering
Camber biasanya direncanakan untuk
mengkompensasi defleksi yang disebabkan oleh beban mati pra komposit

Gambar 9.106 Balok dicamber dan


setelah dicor
9.18.1 Keuntungan cambering
Balok-balok pendukung akan
terdefleksi dibawah beban beton
yang akan ditempatkan.
Defleksi ini dapat menambah
kekuatan pada sistim lantai
komposit dimana kekuatan penuh
dari sistim tidak dicapai sebelum
beton tersebut mengeras

Balok yang di camber (gambar


9.97a) akan membentuk garis
lurus (gambar 9.97b), jika beban
dan defleksi diperhitungkan dengan akurat dan camber sama
dengan defleksi. Ini akan membuat
pelat lantai akan menjadi rata
sementara memelihara ketebalan
yang konsisten

Gambar 9.107 Balok tidak di camber


dan setelah di cor
Apabila balok-balok tersebut tidak di
camber (gambar 9.98a), defleksi akibat beban beton basah / plastis akan
mengakibatkan efek sebuah genangan beton (gambar 9.98). untuk
menciptakan sebuah lantai yang rata
pada situasi ini beton akan dibuat
lebih tebal ditengah tepat dimana
defleksi terjadi/terbesar. Pemakaian
volume beton akan bertambah 1015% jika dibandingkan dengan lantai
yang ketebalannya konstan.

Gambar 9.108 Sambungan momen


dan sederhana

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

298

Praktikal Konstruksi Baja


9.18.2 Kerugian camber
Penggunaan balok camber akan,
dalam derajat tertentu, dibatasi
oleh aspek-aspek lain dalam
perencanaan struktur
Berkaitan dengan kompleksitas
dalam membuat detail, fabrikasi,
dan keterkaitan dengan sambungan momen (gambar 9.99a), camber
tidak akan digunakan pada balok
balok sambungan momen.
Balok-balok dengan sambungan
sederhana (gambar 9.99b) mungkin bias di camber karena ujung
tahanan putaran dari sambungan
sederhana adalah kecil dibandingkan sambungan momen.

Gambar diatas memperlihatkan dua


hasil kemungkinan dari balok yang di
camber tidak terjadi deflecting seperti
yang diperkirakan dibawah beban
beton basah (plastis)
1. Stud head terlihat
2. lapisan atas dari beton melebihi
toleransi

Gambar 9.110 Balok tidak dicamber


(alternative)

Gambar 9.109 Balok camber dicor


beton
Proses yang digunakan untuk membuat balok camber yang sama dengan
defleksi actual akibat beban dari balok
camber adalah tidak pasti
Dibutuhkan kehati-hatian dalam menentukan spesifikasi dan pengerjaan
camber untuk menjamin bahwa sebuah balok, kalau sudah ditempatkan
dan menerima beban akan bekeja
dalam batas-batas toleransi.
Kerataan dan ketebalan yang konsisten dari lantai dapat menjadi
sebuah masalah

299

9.18.3 Alternatif dari cambering


Metode alternatif untuk membuat lantai rata tanpa menggunakan balok
camber adalah:
1. Menuangkan beton dalam berbagai
ketebalan diatas balok yang terdefleksi.
2. Menggunakan balok yang luas
penampangnya dilebihkan untuk meminimalkan defleksi
3. Ganjal balok-balok sebelum dicor.
9.18.4 Shoring
Shoring mungkin digunakan sebagai
pengganti dari cambering. Dokumendokumen konstruksi harus menjelaskan kegunaan dari shoring. Terdapat
beberapa keuntungan dari penggunaan shoring :

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja

Gambar 9.111 Shoring


Balok-balok lantai yang lebih
ringan dapat digunakan.

Balok-balok camber tidak perlu


direncanakan atau di fabrikasi.

Defleksi balok menjadi kurang


membuat kontrol terhadap ketebalan lantai menjadi lebih baik.

Shoring dapat mengakomodasi


kontraktor yang khusus melayani
permintaan pengangkatan beban.

Gambar 9.113 Balok yang tidak


dicamber
Kapan tidak
Balok-balok cantilever
Balok-balok krane
Balok dengan sambungan
momen
Balok penguat
Balok spandrel

Gambar 9.114 Balok pendek


-

Balok dengan beban yang


tidak simetris
Balok-balok yang panjangnya
dibawah 20 feet (6 m)
Balok dengan sambungan
pelat ujung
Gambar 9.112 Balok di camber
Kapan untuk mengcamber
Pada balok-balok pendukung
Komponen yang mempunyai
luas penampang nya sama
Balok-balok pengisi
Balok-balok yang mendukung
lan-tai komposit

Gambar 9.115 Titik-titik yang akan


dipanaskan
9.18.5 Cambering
pemanasan

dengan

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

cara

300

Praktikal Konstruksi Baja


- Balok-balok mungkin dicamber dengan pemanasan ke bagian-bagian
tertentu sepanjang balok.

Camber dengan metode dingin


dipakai lebih luas dan
secara
umum lebih ekonomis dibandingkan metoda panas

Gambar 9.116 Proses pemanasan


- Balok ditempatkan bergantung diatas penumpu sehingga bagian
bawah flens bisa dipanaskan.
- Flens yang dipanaskan mengembang karena panas dan mengkerut
setelah dingin
- Camber
dilakukan
pada
sisi
sebaliknya dari balok setelah flens
yang dipanaskan mendingin.

Gambar 9.117 Bekas camber pada


balok

Camber
yang
dipanaskan
harus dipasang dengan tanda
pema-nasan
berada
dibawah
(gambar 9.108)

Tanda pemanasan dapat dilihat


pada balok terlihat pada bagian
bawah dari balok tersebut.
9.18.6 Cold Cambering

301

Gambar 9.118 Proses Camber dingin

Balok dijepit pada sebuah


kerang-ka, dan ditekan secara
hidrolik sampai terciptanya satu
leng-kungan

Cambering biasanya dilakukan


pada bengkel fabrikasi setelah
sambungannya dipasang

Fabrikator mungkin menandai


balok camber untuk menjamin
pemasangan yang benar

Gambar 9.119 Natural mill camber


9.18.7 Natural Mill Camber

Camber alami dari pabrik, yang


mana balok sedikit camber dari
pabriknya

Apabila camber alami paling


tidak 75% dari ketentuan camber,
tidak perlu lagi di camber oleh
301abricator

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja

Jika camber tidak dispesifikasi,


balok langsung difabrikasi dan
dipasang dengan balok camber
yang lain

Gambar 9.120 Lokasi balok yang


dicamber

Balok camber harus secara jelas


ditandai dalam perencanaan struktur
Perencanaan struktur diatas menunjukkan balok yang harus di camber

c= 1 menunjukkan
balok penun-jang di camber 1 di
bagian tengah

Gambar 9.122 Pemasangan balok


camber
Pemasangan
balok-balok
camber
sama
dengan
pemasangan kom-ponen struktur
lainnya
Tidak dibutuhkan tambahan
alat,
perlengkapan,
ataupun
perangkat keras lainnya

9.19 BRACING (Penguat struktur)

Gambar 9.121 Penunjukkan jumlah


balok yang dicamber
Jumlah dari camber menunjukkan
untuk setiap balok camber

c=3/4
menunjukkan
bahwa balok di camber di
bagian tengah

Gambar 9.123 Gaya-gaya yang


bekerja pada bangunan

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

302

Praktikal Konstruksi Baja


Gaya-gaya yang berasal dari grativitasi, angin dan gempa bumi membebani seluruh struktur. Gaya-gaya yang
bekerja dalam arah vertical disebut
beban gravitasi. Gaya-gaya yang
bekerja horizontal seperti stabilitas,
angin, dan gempa bumi membutuhkan
sistim penahan beban lateral harus
dibangun menjadi sebuah struktur.

Kerangka kaku, menggunakan sambungan momen adalah baik untuk


bangunan khusus dimana penguatan
diagonal tidak mungkin atau tidak sesuai dengan perencanaan arsitektur

Setelah beban lateral bekerja pada


suatu struktur, lantai dan atap
memindahkan beban-beban tersebut
ke sistim penahan beban lateral.

Gambar 9.125 Kerangka kaku


.Kerangka kaku pada umumnya lebih
mahal dibandingkan kerangka penguat

Gambar 9.126 Bangunan di bracing

Gambar 9.124 Jenis penguat struktur


Jenis sistim penahan beban lateral
yang akan digunakan pada struktur
harus dipertimbangkan terlebih dahulu
pada awal tahap perencanaan.
Stabilitas lateral dan kebutuhankebutuhan arsitektural harus ketemu.
Tiga jenis sistim penahan beban
lateral yang umum dikenal adalah
kerangka yang diperkuat (braced
frame), kerangka kaku (rigid frame),
dan dinding geser (shear wall)
9.19.1 Kerangka
kerangka kaku

303

penguat

dan

Penguatan
dengan
cara
diagonal menciptakan konfigurasi
segitiga
yang
stabil
dalam
kerangka bangunan baja.
Kerangka
penguat
sering
dikatakan metoda yang paling
ekonomis dalam menahan beban
angin pada bangunan tinggi
Beberapa
struktur, seperti
gambar
diatas
direncanakan
dengan penguat kombinasi dan
kerangka kaku dengan tujuan
mengambil manfaat dari keduanya

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja

Kerangka
baja
struktur
membu-tuhkan penguat sementara
selama pembangunan
Penguat sementara dipasang
se-belum
kerangka
struktur
diperiksa ketegakannya

dibongkar setelah semua baut


selesai dipasang

Gambar 9.129 Penguat X dan cevron


Penguat bangunan adalah
kon-sentris apabila garis pusat dari
komponen penguat saling berpotongan

Penguat
bangunan
yang
konsentris yang umum digunakan
akhir-akhir ini pada bangunan
adalah :

Penguat X (sebelah kiri atas)

Chevron (Sebelah kanan atas)

Diagonal tunggal
Penguat X adalah jenis penguat yang
paling banyak digunakan. Penguat
bangunan dapat memberikan sebuah
bangunan untuk masuk melalui
penguat itu sendiri tergantung dari
konfigurasinya

Gambar 9.127 Pemasangan penguat

Hal ini memberikan stabilitas


lateral sementara dari struktur
Penguat sementara tersebut
dibongkar oleh erektor

Gambar 9.128 Bangunan telah


dipasang penguat
Pada sebuah kerangka penguat, penguat sementara
dibongkar setelah pemasangan baut selesai dan sistim
penguat permanen dipasang
Pada sebuah bangunan rangka kaku, penguat sementara

9.19.2 Bracing (penguat )


Komponen diagonal dari penguat
X menerima gaya tarik dan tekan
sama dengan sebuah kuda-kuda

Kerangka bangunan dengan


multi story yang ditunjukkan di atas
hanya mempunyai satu area yang
diberi penguat, tetapi mungkin
9.19.2 penguat X

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

304

Praktikal Konstruksi Baja

perlu untuk memberi penguatan


pada banyak area sepanjang garis
kolom

plambing sama juga dengan pekerjaan arsitektur lainnya.


9.19.3 Chevron Bracing

Gambar 9.130 Bracing X

Adalah penting untuk menentukan


lokasi yang akan diperkuat pada
sebuah struktur awal sebuah
proyek

Gambar 9.132 Beberapa penguat


bangunan

Gambar 9.131 Sambungan sudut


pada penguat X

Sambungan untuk penguat X


ditempatkan pada persambungan
kolom dengan balok

Sambungan penguat mungkin


membutuhkan pelat gusset yang
luas pada sambungan balok ke
kolom
Keterbatasan ruangan pada area ini
mungkin membawa dampak pada
system pekerjaan mekanikal dan

305

Komponen-komponen
yang
digu-nakan pada penguat chevron
direncanakan untuk menerima
gaya tarik dan tekan.
Penguat
chevron
memungkinkan membuat pintu
ataupun koridor melalui garis
penguat pada struktur
Kerangka multi story menggunakan penguat chevron seperti
ditunjukan pada gambar di atas

Gambar 9.133 Penguat chevron

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Praktikal Konstruksi Baja


Komponen-komponen penguat model
chevron menggunakan dua jenis
sambungan

Pada
sambungan
lantai
mungkin menggunakan pelat gusset
seperti pada sambungan penguat X

Komponen-komponen penguat
di-sambungkan ke balok pada
bagian atas dan bertemu pada satu
titik umum

Jika pelat gusset digunakan,


pen-ting untuk dipertimbangkan
ukur-annya ketika memasang sistim
mekanikal dan plambing yang
melalui sistim penguat

9.19.4 Eccentrically Braced Frames

komponen-komponen
penguat
menyerap energi dari kegiatan
gempa melalui deformasi plastis

Gambar 9.135 Penguat eksentrik


Kerangka penguat eksentrik
keli-hatannya
sama
dengan
kerangka dengan penguat chevron

Sebuah penguat yang sama


de-ngan
bentuk
penguat
V
ditunjukkan pada gambar diatas

Gambar 9.134 Penguat eksentrik


Penguatan eksentrik banyak digunakan pada daerah gempa dan memungkinkan pintu dan koridor untuk
dipasang pada area penguatan.

Perbedaan antara penguat


chev-ron dan penguat eksentrik
adalah adanya ruang diantara
komponen penguat pada bagian
atas dari sambungan pelat gusset.
Pada sebuah penguat eksentrik,
komponen penguat tersambung
pada titik yang berbeda di balok/
balok penunjang

Segmen
balok
/
balok
penunjang atau hubungan antara

Gambar 9.136 Penguat diagonal


Penggunaan penguat diagonal tunggal bisa juga digunakan untuk penguat
kerangka.
9.19.5 Kerangka kombinasi
Seperti diperlihatkan pada gambar
9.128 kiri bawah, kerangka penguat
mengalami perubahan bentuk seperti
balok cantilever, sementara pada
gambar kanan bawah, kerangka

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

306

Praktikal Konstruksi Baja

sendiri dan kombinasi kedua


nya.
Beban angin yang sama diterapkan pada masing-ma-sing
kerangka model

Gambar 9.137 Pengaruh gaya


terhadap penguat bangunan
penahan momen berubah bentuk lebih atau kurang konsisten dari atas ke
bawah. Dengan mengkombina- sikan
dua sistim tersebut, akan mengurangi
perubahan bentuk.

Gambar 9.138 Hubungan perubahan


bentuk dengan banyaknya lantai

307

Grafik diatas menunjukkan


kerangka penahan momen
sendiri, kerangka penguat
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Anda mungkin juga menyukai