Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
Ulkus Marjolin merupakan salah satu faktor predisposisi terbentuk
karsinoma sel skuamosa. Mekanisme transformasi malignan terbentuknya ulkus
Marjolin ini belum dapat dijelaskan dengan pasti, namun terdepat beberapa teori
mengenai

pembentukan

ini

dan

beberapa

peneliti

mengatakan

bahwa

mekanismenya merupakan gabungan dari teori-teori tersebut.1


Degenerasi malignan pada bekas luka bakar sudah sering terjadi. Pada
tahun 1828 seorang dokter bedah dari Perancis yang bernama Jean Nicholas
Marjolin menemukan suatu perubahan bentuk dari bekas luka bakar yaitu berupa
timbulnya villi dari bekas luka bakar tersebut. Hal ini terkadang disebut sebagai
warty ulcers of Marjolin.2
Angka kejadian dari ulkus Marjolin belum cukup jelas diketahui. Namun,
didapatkan laporan bahwa angka kejadian dari terbentuknya karsinoma di kulit
pada bekas luka bakar adalah sekitar 1 sampai 2 persen. Ulkus Marjolin
dilaporkan dapat mengenai semua grup usia, dan paling sering pada grup usia
menengah yaitu pada usia 53-59 tahun. Onset usia pada ulkus Marjolin ini lebih
rendah pada negara berkembang. Sisrak dan Shrikhande melaporkan bahwa onset
usia di India sekitar tahun 1960an adalah 44 tahun. Nhumba melaporkan bahwa
onset rata-rata usia penderita ulkus Marjolin adalah antara 36 sampai 42 tahun di
Sub Sahara Afrika. Rata-rata usia ini memang bukanlah faktor risiko utama
terjadinya ulkus Marjolin karena ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi
terbentuknya ulkus Marjolin seperti agen etiologi, usia saat pertama kali mendapat
kondisi predisposisi, dan salah satu factor yang paling berpengaruh untuk onset
usia adalah periode laten, yaitu

waktu antara usia saat mengalami kondisi

predisposisi hingga terjadinya malignansi.2


Untuk

mendiagnosis

ulkus

Marjolin

ini

dibutuhkan

anamnesis,

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pada penderita. Anamnesis untuk


mengetahui ulkus Marjolin ini adalah dengan mencari riwayat penyakit atau

risiko-risiko terbentuknya ulkus ini. Terdapat trias klasik pada ulkus Marjolin
yaitu pembentukan nodul, indurasi dan ulserasi pada area bekas luka yang
diperkirakan adalah ulkus Marjolin. Ada pula tanda-tanda lain yang mendukung
gambaran terbentuknya ulkus Marjolin. Pemeriksaan penunjang utama yang
dilakukan pada penderita adalah dengan ulkus Marjolin untuk memastikan
diagnosis pasien tersebut.2
Terbetuknya ulkus Marjolin menggambarkan bahwa terjadi transformasi
malignan yang terus berkembang. Semakin lama ulkus Marjolin ini ditatalaksana,
makan akan semakin buruk pula prognosis penderita ulkus Marjolin tersebut.
Oleh karena itu, butuh pengenalan mengenai ulkus ini mengenai gambaran dan
tindakan lanjut yang dilakukan pada penderitanya. Selain itu, diperlukan tindakan
biopsi pada penderita yang dicurigai menderita ulkus Marjolin khususnya pada
pasien dengan ulkus kronis yang sulit sembuh karena kemungkinan telah terjadi
malignansi.1,2

Anda mungkin juga menyukai