Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MANDIRI GIZI

SINDROM METABOLIK

oleh
KELOMPOK B-18
RAIHAN ALHAZMI
NURUL HABIBAH

(1102013242)
(1102013221)

NINDYA ARAFAH TIAWAN

(1102012195)

NAURAH HADAD

(1102012190)

SELVI ALFRIDA

(1102013266)

SHELVIN DINI NAWAWI (1102013270)


SITI ARAFAH NASRULLAH

(1102013275)

WENNY DAMAYANTI

(1102013299)

YOLA ASTRI ARSANTI

(1102013311)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
Jln. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510
Telp. 62.21.4244574 Fax. 62.21. 4244574
2015

SINDROMA METABOLIK
Tn. B, 26 tahun, karyawan swasta mengatakan bahwa berat badannya semakin
meningkat sejak 1 tahun terakhir, sehingga mengakibatkan cepat lelah bila bekerja.
Karena pekerjaan yang mengharuskannya sering berpergian, maka ia lebih sering
makan di luar rumah dan hampir tidak pernah berolahraga. Saat ini ia berobat ke
dokter keluarga karena mendapat informasi dari internet bahwa gemuk dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg. Satatus
antropometri didapatkan berat badan 95kg, tinggi badan 175cm, dan indeks massa
tubuh (IMT) 31 kg/m2., lingkar perut 112 cm. Tidak didapatkan kelainan pada
jantung, paru ataupun abdomen. Dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan
laboratorium karena menduga bahwa pasien tersebut sudah menderita sindroma
metabolik.
Saat kunjungan kedua, Tn. A sudah membawa hasil laboratorium yang
memperlihatkan kadar glukosa darah puasa 116 mg/dl, 2 jam setelah makan 165
mg/dl, kolestrol total 226 mg/dl, kolestrol LDL 138 MG/DL, kolestrol HDL 36
mg/dl, trigliserida 180 mg/dl dan asam urat 7,8 mg/dl.
Melihat kondisi tersebut, maka dokter memberikan edukasi tentang
perencanaan makan dan jenis olahraga yang sesuai.

1. MEMBERIKAN EDUKASI CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN


KALORI PADA PASIEN SINDROMA METABOLIC
1.1 MENJELASKAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN KALORI TOTAL
SESUAI JENIS KELAMIN, USIA BERAT BADAN, TINGGI BADAN,
AKTIVITAS FISIK DAN FACTOR STRESS, DENGAN METODA
BROCA DAN HARRIS BENEDICT
PERHITUNGAN KEBUTUHAN KALORI
1. FORMULA HARRIS BENEDICT
Laki-laki = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) (6,8 x U)
Perempuan = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) (4,7 x U)

Tn.B Berat Badan (BB) = 95 kg ; Tinggi Badan (TB) = 175 cm ; dan


Usia = 26 tahun. Maka kebutuhan kalorinya :
Tn. B = 66 + (13,7 x 95) + (5 x 175) (6,8 x 26)
= 2065,7 kalori
= 2100 kalori

2. FORMULA BROCCA
Mengetahui Berat Badan Idaman (BBI) :

BBI = (TB 100) 10%

Bila pendek : Pria TB < 160cm, wanita < 150cm tak perlu dikurangi 10%.
Sehingga:
BBI = (TB 100)
Pada Tn. B dengan Tinggi badan 175 cm maka,

BBI = (175 100) 10% = 67,5 kg

Mengetahui Berat Badan Normal (BBN)


BBN = BBI 10%
0
Pada Tn. B, BBI 67,5 kg, maka BBN = 67,5 kg 10%, jadi antara 60,75
kg 83,25 kg
Mengetahui status gizi anda
BB Normal = BBI 10%
Kurus bila < BB normal
Gemuk bila > BB normal
Pada Tn, B, BB 95 kg dan BBN antara 60,75 kg 83,25 kg, berarti Tn. B
termasuk kategori GEMUK
MENETUKAN PERHITUNGAN KALORI BASAL
Pria = (30 x BBI) + 20% (30X BBI)
MAKA Tn. B

Tn. B = (30 x 67,5) + 20% (30X67,5)


= 2025 +405
= 2530 kalori

Karena Tn. B termasuk dalam kategori gemuk maka kebutuhan kalorinya di


kurangi 20 %
Tn. B = 2530 (20% x 2530)
= 2530 - 506
= 2024 kalori
= 2100 kalori
Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan kalori antara lain :
1. Jenis Kelamin
Kebutuhan kalori pada wanita lebih kecil daripada pria. Kebutuhan kalori
wanita sebesar 25 kal/kg BB dan untuk pria sebesar 30 kal/ kg BB
2. Umur
Untuk pasien usia di atas 40 tahun, kebutuhan kalori dikurangi 5% untuk
dekade antara 40 dan 59 tahun, dikurangi 10% untuk dekade antara 60 dan
69 tahun dan dikurangi 20%, di atas usia 70 tahun.

3. Aktivitas Fisik atau Pekerjaan


Kebutuhan kalori dapat ditambah sesuai dengan intensitas aktivitas fisik.
Penambahan sejumlah 10% dari kebutuhan basal diberikan pada kedaaan
istirahat, 20% pada pasien dengan aktivitas ringan, 30% dengan aktivitas
sedang, dan 50% dengan aktivitas sangat berat.
4. Berat Badan
Bila kegemukan dikurangi sekitar 20-30% tergantung kepada tingkat
kegemukan. Bila kurus ditambah sekitar 20-30% sesuai dengan kebutuhan
untuk meningkatkan BB. Untuk tujuan penurunan berat badan jumlah kalori
yang diberikan paling sedikit 1000-1200kkal perhari untuk wanita dan 12001600 kkal perhari untuk pria.
1.2 MENJELASKAN PERSENTASE KOMPOSISI MAKRONUTRIEN
KARBOHIDRAT, PROTEIN, LEMAK, DAN MENTERJEMAHKAN
DALAM BENTUK GRAM
Kebutuhan Makronutrient :
1. Karbohidrat 60%
2. Protein 15 %
3. Lemak 25 %
maka,
1. Karbohidrat 60 % = 0.6 x 2100 =1260 kalori
2. Protein 15 % = 0.15 x 2100 = 315 kalori
3. Lemak 25 % = 0.25 x 2100 = 525 kalori
Merubah ke dalam bentuk gram
1 gram Karbohidrat = 4 kalori
1 gram protein = 4 kalori
1 gram lemak = 9 kalori
maka,
1. karbohidrat = 1260 : 4 = 315 gram
2. protein = 315 : 4 = 78,75 gram
3. lemak = 525 : 9 = 58,3 gram
1.3 MENJELASKAN GRAM KARBOHIDRAT, PROTEIN, LEMAK
DALAM BENTUK BAHAN MAKANAN MENGGUNAKAN DAFTAR
KOMPOSISI BAHAN MAKANAN PENUKAR (DKBM)

1.4 MENJELASKAN PEMBAGIAN FREKUENSI MAKAN SELAMA


SATU HARI
Makanan sejumlah kalori terhitung dengan komposisi tersebut di atas dibagi dalam 3
porsi besar untuk
1. makan pagi (20%),
2. siang (30%), dan
3. sore (25%),
4. serta 2-3 porsi makanan ringan
KARBOHIDRAT
Sebagai sumber energi, KH yang diberikan diabetisi tidak boleh lebih dar 5565% dari total kebutuhan energi sehari, atau tidak boleh lebih dari 70% jika
dikombinasikan dengan pemberian asam lemak tidak jenuh rantai tunggal (MUFA:
monounsaturated fatty acids). Pada setiap gram karbohidrat terdapat kandungan
energi sebesar 4 kilokalori.
Rekomendasi karbohidrat :
o Kandungan total kalori pada makanan yang mengandung KH, lebih ditentukan
oleh jumlahnya dibandungkan dengan jenis KH itu sendiri.
o Dari total kebutuhan kalori perhari, 60-70% diantaranya berasal dari sumber KH.
o Jika ditambah MUFA sebagai sumber energi, maka jumlah KH maksimal 70%
dari total kebutuhan kalori perhari.
o Julah serat 25-50 gram per hari.

o Jumlah sukrosa sebagai sumber energi tidak perlu dibatasi, namun jangan sampai
lebih dari total kebutuhan kalori perhari.
o Sebagai pemanis dapat digunakan pmanis non kalori seperti sakarin, aspartame,
acesulfame, dan sukralosa.
o Penggunaan alkohol harus dibatasi tidak boleh lebih dar10 gram/hari.
o Fruktosa tidak boleh lebih dari 60 gram/hari
o Makanan yang mengandung sukrosa tidak perlu dibatasi.
PROTEIN
Jumlah kebutuhan protein yang direkomendasikan sekitar 10-15% dari total
kalori perhari. Pada penderita kelainan ginjal dimana diperlukan pembatasan asupan
protein sampai 40 gram perhari, maka perlu ditambahkan suplementasi asam amino
esensial. Protein mengandung energi sebesar 2 kilokalori/gram.
Rekomendasi pemberian protein:
o Kebutuhan protein 15-20% dari total kebutuhan energi perhari.
o Pada keadaan kadar glukosa yang terkontrol, asupan protein tidak akan
mempengaruhi konsentrasi glukosa darah.
o Pada keadaan glukosa tidak terkontrol, pemberian protein sekitar 0,8-1,0 mg/kg
BB/hari.
o Pada gangguan fungsi ginjal, asupan protein diturunkan sampai 0,85
gram/KgBB/hari dan tidak kurang dari 40gram.
o Jika terdapat komplikasi kardiovaskular, maka sumber protein nabati lebih
dianjurkan dibanding protein hewani.
LEMAK
Lemak memiliki kandungan energi sebesar 9 kilokalori/gram. Bahan makanan
ini sangat penting untuk membawa vitamin yang larut dalam lemak seperti vitami A,
D, E, K. Berdasarkan rantai karbonnya , lemak dibedakan menjadi lemak jenuh dan
tidak jenuh. Pembatasan asupan lemak jenuh dan kolestrol sangat disarankan pada
diabetisi karena terbukti dapat memperbaiki profil lipid tidak normal bagi pasien
diabetes. Asam lemak tidak jenuh rantai tunggal (monounsaturated fatty acid :
MUFA), merupakan salah satu asam lemak yang dapat memperbaiki glukosa darah
dan profil lipid. Pemberian MUFA pada diet diabetisi, dapat menurunkan kadar
trigliserida, kolestrol total, kolestrol VLDL, dan meningkatkan kadar kolestrol HDL.
Sedangkan asam lemak tidak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acid=
PUFA) dapat melindungi jantung, menurunkan kadar trigliserida, memperbaiki
agregasi trombosit. PUFA mengandung asam lemak omega 3 yang dapat menurunkan
sintesis VLDL di dalam hati dan eningkatkan aktivitas enzyme lipoprotein lipase yang
dapat menurunkan kadar VLDL di jarngan perifer. Sehingga dapat menurunkan kadar
kolestrol LDL.
Rekomendasi Pemberian Lemak:
o Batasi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, jumlah maksimal 10%
dari total kebutuhan kalori per hari.
o Jika kadar kolestrol LDL 100 mg/dl, asupan asam lemak jenuh diturunkan
sampai maksimal 7% dari total kalori perhari.

o Konsumsi kolestrol maksimal 300mg/hari, jika ada kolestrol LDL 100 mg/dl,
maka maksimal kolestrol yang dapat dikonsumsi 200 mg per hari.
o Batasi asam lemak bentuk trans.
o Konsumsi ikan seminggu 2-3 kali untuk mencukupi kebutuhan asam lemak tidak
jenuh rantai panjang.
o Asupan asam lemak tidak jenuh rantai panjang maksimal 10% dari asupan kalori
perhari.
Natrium
Anjuran asupan natrium untuk penyandang diabetes sama dengan anjuran untuk
masyarakat umum yaitu tidak lebih dari 3000 mg atau sama dengan 6-7 gram (1
sendok teh) garam dapur.
Mereka yang hipertensi, pembatasan natrium sampai 2400mg.
Sumber natrium antara lain adalah garam dapur, vetsin, soda, dan bahan pengawet
seperti natrium benzoat dan natrium nitrit.
Serat
Seperti halnya masyarakat umum penyandang diabetes dianjurkan mengonsumsi
cukup serat dari kacang-kacangan, buah, dan sayuran serta sumber karbohidrat
yang tinggi serat, karena mengandung vitamin, mineral, serat, dan bahan lain yang
baik untuk kesehatan.
Anjuran konsumsi serat adalah 25 g/hari.
Pemanis alternatif
Pemanis dikelompokkan menjadi pemanis berkalori dan pemanis tak berkalori.
Termasuk pemanis berkalori adalah gula alkohol dan fruktosa.
Gula alkohol antara lain isomalt, lactitol, maltitol, mannitol, sorbitol dan xylitol.
Dalam penggunaannya, pemanis berkalori perlu diperhitungkan kandungan
kalorinya sebagai bagian dari kebutuhan kalori sehari.
Fruktosa tidak dianjurkan digunakan pada penyandang diabetes karena efek
samping pada lemak darah.
Pemanis tak berkaloriyang masih dapat digunakan antara lain aspartam, sakarin,
acesulfame potassium, sukralose, dan neotame.
Pemanis aman digunakan sepanjang tidak melebihi batas aman (Accepted Daily
Intake / ADI)

1.5 MENJELASKAN CARA MENYUSUN MENU SEPANJANG HARI


Bahan
Ber
Urt Penukar
kalo karbohidr Protei
makanan
at
ri
at
n
pagi
Nasi
100 1
1
260
60
6
g
gls
karbohidr
at
Daging
35 g 1
1 hewani 75
7
sapi
btr
Tempe
50 g 2
1 nabati
75
7
5
ptg
sdg
Sayuran B
50

25
5
1
gr
gls
sayuran
Minyak
10 g 2
2 minyak 5
sdt
Snack pagi

Lema Cont
k
menu
-

Nasi

Cah
saus
Temp
gorin
tepu
Cah
panja

3
5

Buah

Makan
siang
Nasi
Ikan
Tempe
Sayuran B
Minyak
buah

SNACK
SORE
Roti
Margarin
Buah
Makan
malam
Nasi
Ayam
tanpa kulit
Tahu
Sayuram B
Buah
Minyak

180
g

1
bh
bsr

1 buah

50

12

sema

200
g

1
gls

2
karbohidr
at
1 hewani

350

80

Nasi

50

Pepe

1 nabati

75

Temp
mend

1 sayuran

25

2 minyak

50

1 buah

50

12

Nana

70 g 3
ptg
sdg
5
5 gr

gls
gls

1
karbohidr
at

175

40

Roti

50
50

12

5
-

Marg
Jus s

200
g

2
karbohidr
at
2 hewani

350

80

Nasi

150

13

Opor

1 nabati

75

Tahu

sayuran
1 buah

25

50

12

2 minyak

50

40 g 1
ptg
sdg
50 g 2
ptg
sdg
100 1
g
gls
15 g 3
sdt
95

gr
bh
sdg

1
gls

40 g 1
ptg
sdg
110 1 bj
g
bsr
50 g
gls
50 g 1
bh
10 g 2
sdt

1 buah

Sayu
baye

gude

pisan

Total

210
0

339

Anda mungkin juga menyukai