Anda di halaman 1dari 9

BURUNG HANTU(TytoAlba )

jurusan Pendidikan Biologi ,Pasca sarjana Universitas Negeri Padang


Email: Irma Yenni18@Yahoo.co.id
ABSTRAK
Burung hantu tersebar hampir di seluruh bagian dunia. Di Indonesia sendiri, selain Tyto alba
yang
berasal dari Famili Tytonidae, juga terdapat beberapa genus dari Famili Strigidae,seperti: Otus, Bubo, dan
Ninox. Namaspesies alba dipilih berdasarkan warna bulu badannya yang putih. Nama lain dari T.alba
antaralain adalah: burung hantu muka monyet, burung hantu kerdil, burung hantu emas, burung
hantuperak, burung hantu malam, burung hantu tikus, burung hantu pemekik, burung hantu jeramidan
burung hantu cantik. Pada habitat yang sesuai, T. alba dapat menghasilkan keturunan yang banyak
satuatau dua kali setahun. Untuk itu, diperlukan strategi perbanyakan yang sesuai agar populasi Tytoalba
dapat berkembang baik sehingga upaya pengendalian hama mamalia kecil berhasildengan baik. Secara
alami, T. alba bersarang di lubang-lubang pohon, gua, sumur, bangunanbangunantua atau pada tajuk
pepohonan yang berdaun lebat. Kebiasaan bersarang di lubangpohon misalnya, cukup beresiko terhadap
kelangsungan hidup dan perkembangan anakan, jikalubang pohon yang ada tidak cukup memberikan
ruang gerak.

PENDAHULUAN
Tyto alba merupakan jenis burung yang kecil. Di Australia, makanan pokok T. alba
tersebar hampir di seluruh bagian dunia). adalah mencit (Mus musculus), sedangkan di
Populasi burung ini dapat ditemukan di seluruh Amerika dan Eropa adalah tikus ladang,
benua (kecuali Antartika),termasuk di seluruh cecurut, mencit dan tikus rumah. Mangsa lain
wilayah Australia dan Tasmania. T. alba juga dari T. alba adalah kelinci, kelelawar,katak,
dapat ditemukan di sebagianbesar wilayah kadal, beberapa jenis burung lain dan
Inggris Raya dan sebagian besar Eropa daratan, serangga.bulu sayapnya. Selain itu, tepi sayap
sebagian besar wilayah AsiaSelatan, Tenggara T. alba memiliki jumbai-jumbai yang sangat
dan Barat, sebagian besar benua Afrika dan halus yang juga berfungsi untuk meredam
sebagian besar wilayah Amerika Utara. Di bunyi mendengar pergerakan Tyto. alba dan
Amerika Selatan, T. alba dapat ditemukan di juga membantu pendengaran T. alba
daerah padang rumput dan dikepulauan ceania, sendiri.Menurut Baskoro (2005), T. alba tidak
alba membuat sarang seperti burung berkicau,
mengkhususkan diri untuk memangsa mamalia biasanya menggunakan sarang yang sudah ada
seperti

kepulauan

Galapagos.

Tyto

kecil yang hidup di permukaan tanah. Makanan atau mengambil alih sarang yang ditinggalkan.
utama T. alba adalah hewan pengerat (rodentia) Burung T. alba juga bersarang pada
bangunan, gedungyang tinggi, serta lubang

pohon. Burung T. alba merupakan burung

Meskipun warnanya tidak terlalu indah

pemangsa yang tentunya memiliki peran karena lebih banyak yang berwarna gelap
penting bagi lingkungan (Bachynski dan namun sebagian besar jenis burung hantu
Harris, 2002). Perannya sebagai pemangsa memiliki morfologi yang unik dan lucu
puncak (Top Predator) menjadikanya sebagai sehingga banyak juga yang menjadikannya
salah satu komponen keseimbangan dalam sebagai hewan peliharaan. Burung hantu jenis
rantai makanan.

Pada habitat yang sesuai, T. javan owlet memiliki tingkat stress yang

alba dapat menghasilkan keturunan yang sedikit lebih tinggi dibandingkan burung hantu
banyak satuatau dua kali setahun. Untuk itu, celepuk dan burung hantu oriental bay owl.
diperlukan strategi perbanyakan yang sesuai Makanan utama burung hantu javan owlet
agar populasi Tytoalba dapat berkembang baik adalah jangkrik dan burung kecil.

Jenis-jenis

sehingga upaya pengendalian hama mamalia mangsa tersebut biasanya didapatkan pada
kecil berhasildengan baik. Secara alami, T. areal terbuka,terutama pada padang rumput. T.
alba bersarang di lubang-lubang pohon, gua, alba seringkali terlihatbertengger pada tempatsumur, bangunanbangunantua atau pada tajuk tempat yang agak tinggi untuk mengintai
pepohonan yang berdaun lebat. Kebiasaan mangsanya. Tytoalba aktif pada malam hari.
bersarang di lubangpohon misalnya, cukup Untukmendukung
beresiko terhadap kelangsungan hidup dan diperlukan

perilaku

indera

seperti

penglihatan

ini,
dan

perkembangan anakan, jikalubang pohon yang pendengaran yang sangat peka. Bagian ini
ada

tidak

cukup

memberikan

ruang menguraikan

keunggulan-keunggulan

gerak.Sesuai dengan perilakunya, anakan T. fisiologis T. alba sebagai predator yangaktif


alba muda akan mencari sarang di sekitar mencari mangsa pada malam hari dan
lokasi. Burung hantu merupakan jenis burung perilakunya. Strategi perburuan dari T. alba
yang aktif pada malam hari (nokturnal). Kata sangat berbeda dengan jenis-jenis burung
Hantu muncul karena perilakunya yang predator yanglain. Burung-burung predator
nokturnal dengan suara yang aneh dan lain, mengandalkan kecepatan dan kejutan
terkadang menyeramkan. Karena aktif pada untuk mendatangi dan menangkap mangsa.
malam hari tidak banyak orang dapat melihat Dalam perburuan mangsa, T. alba sangat
langsung suatu jenis burung hantu pada malam bergantung pada caraterbangnya yang tanpa
ataupun siang hari di habitat alaminya.

suara dan pada pendengarannya yang sangat

Tajam.

oleh beberapa jenis burung.

Suara yang timbulakibat pergerakan sayap,

Ekologi
Burung hantu adalah kelompok burung yang
merupakan anggota ordo Strigiformes,
karnivor (pemakan daging) dan merupakan
di wilayah berpohon, sampai Diwilayah
berpohondengan ketinggian 1.600 m dpl. Di
tepi hutan, perkebunan, pekarangan, hingga
taman-taman di kota besar. Sering bertengger
rendah di tajuk pohon atau perdu, berbunyibunyi dengan memilukan, atau bersahutan
dengan pasangannya. Sewaktu-waktu terjun
menyambar mangsanya di permukaan tanah
atau vegetasi yang lebih rendah. Sering pula
berburu bersama dengan anak-anaknya. Aktif
pada malam hari. Namun, terkadang aktif
pada senja hari dan dini hari, bahkan sesekali
bisa dijumpai sedang terbang pada siang hari.
Pada siang hari, Tyto alba biasanya berdiam
diri pada lubang-lubang pohon, gua, sumur,
bangunan-bangunan tua atau pada tajuk
pepohonan yang berdaun lebat. Beberapa
jenis, khususnya Tyto, mampu menempati
tempat buatan manusia yang mirip dengan
lubang pohon. Sarang Gagak dan burung
pemangsa lain yang sudah ditinggalkan, juga
merupakan tempat pilihan. Hanya sedikit atau
tidak

ada

usaha

sama

sekali

untuk

memperbagus konstruksi pembuat sarang


sebelumnya. Celah batuan juga digunakan

diredam oleh semacam lapisan yang tampak


seperti beludru pada permukaan bulu kepakan
sayap. Cara terbang yangtanpa suara ini
menyebabkan mangsa tidak mampu hewan
yang aktif pada malam hari (nokturnal).
Burung hantu jenis Tyto alba merupakan
predator tikus yang sangat efektif karena
sebagian

besar

mangsanya

adalah

tikus,

sedangkan sebagian kecil lainnya berupa


serangga, reptil, ikan dan beberapa burungkecil
Secara umum, burung hantu termasuk burung
yang aktif berburu dan seringkali mengikuti
alur area perburuan atau kembali ke area yang
disukainya dalam perburuan. Burung akan
menyambar mangsa dari tempatnya bertengger.
Biasanya

burung terbang rendah dengan

ketinggian sekitar 3 meter dari tanah. Burung


hantu merupakan burung yang dapat menerkam
mangsa pada kegelapan malam yang miskin
cahaya dan berburu pada malam hari, namun,
burung ini juga dapat berburu pada saat siang
hari (Owling, 2001).Saat ini burung hantu
dikembangkan di banyak perkebunan kelapa
sawit baik perorangan maupun perusahaan
karena selain yang menyukai binatang kecil
seperti tikus-tikus, kelinci, kekelawar, burung,
kodok, kadal dan serangga. Tyto alba mulai
berburu setelah matahari terbenam, berburu
berikutnya sekitar 2 jam menjelang fajar.

ciri-ciri di atas, jenis ini juga memiliki Namun jika sedang mengasuh anak mereka

beberapa kelebihan-kelebihan lain, yaitu:

akan berburu sepanjang malam Baskoro,


2005)Burung

1. Memiliki ukuran tubuh relatif lebih


besar dari pada spesies burung hantu
yang lain.

hantu

pernahmemangsa

T.

cecurut

albatidak

berit

(Suncus

murinus) karena mengeluarkan bau busuk dan


burung T. albatidak suka makan bangkai tikus..

2. Memiliki kemampuan membunuh dan


memangsa tikus cukup baik, tangkas
dan di samping menyambar juga

Burung hantu dewasa setiap hari sanggup


memakan sekitar 2-3 ekor tikus

hidup,

tergantung pada besar kecilnya tikus. Bila


ukuran tikus relatif kecil, maka langsung

mengejar tikus di atas tanah.

ditelannya

secara utuh,

3. Mudah beradaptasi dengan lingkungan ditangkapnya

cukup

bila tikus

besar,

maka

yang
akan

dipotong-potongnya menjadi beberapa bagian

baru.

sebelum ditelan (Setiawan, 2004).


4. Cepat

berkembang

biak,

periode

bertelur 4,5-5,5 bulan sekali.

Cara Burung Hantu Makan Mangsa

5. Daya penglihatan dan pendengaran Burung hantu memiliki kebiasaan makan


tajam, mampu mendengar cicitan tikus yang unik. Tergantung ukuran mangsa
dalam radius 500 meter.

yang tertangkap. Burung hantu dapat


menelan

utuh

mangsanya

atau

6. Mampu bertahan hidup sampai 4,5

membaginya dalam ukuran yang lebih


tahun (bahkan bisa lebih mencapai 17kecil sebelum di telan. Di bandingkan
tahun )
pemangsa jenis lain, burung hantu

Habitat
Serak jawa (Tyto Alba) yang umum
didapatiekonomi daripada penggunaan racun
dalam mengatasi serangan binatan mengerat,
sehingga mereka menyediakan tempat
untuk burung ini bersarang supaya mau

tinggal.Menurut Lewis (1998), burung hantu


T. albaadalah pemangsa pada malam hari

punya

laju

metabolisme

yang

lebih

tinggi, sehingga butuh lebih banyak


makanan.

Karena

lebih

dari

90%

makanannya adalah tikus, maka burung


hantu sangat dianjurkan untuk model
pengendalian tikus mengingat tingkat
keefektififannya

yang

tinggi

jika

dibandingkan dengan cara pengendalian


yang lainnya.Dengan gerakan yang cepat,

tangkas tanpa menimbulkan suara, burung hantu


menangkap mangsanya. Burung hantu tidak
pernah memangsatikus berit (Suncus murinus)
karena mengeluarkan baubusuk dan tidak suka
kodok, kadal danserangga. T. alba mulai berburu
setelah matahariterbenam, berburu berikutnya
sekitar 2 jammenjelang fajar. Namun jika sedang
mengasuhanak mereka akan berburu sepanjang
malam(Baskoro, 2005).Burung hantu T. alba
tidak pernah memangsa cecurut berit (Suncus

Perilaku makan

Tyto alba memiliki kebiasaan makan yang murinus) karenamengeluarkan bau busuk dan
unik.

Tergantung

ukuran

mangsa

yang burung T. alba tidaksuka makan bangkai tikus.

tertangkap, Tyto alba dapat menelan utuh hantu dewasa setiap hari sanggup memakan
mangsanya atau membaginya dalam ukuran sekitar 2-3 ekor tikus hidup, tergantung pada
yang lebih kecil sebelum ditelan. Daging dan besar kecilnya tikus. Bila ukuran tikus relatif
bagian yang lunak dari tubuh mangsa akan kecil, makalangsung ditelannya secara utuh,
dicerna, sementara bulu-bulu dan tulang
belulang tidak dicerna dan kemudian secara
berkala dimuntahkan kembali dalam bentuk
pellet. Dibandingkan jenis lain, burung ini
mempunyai laju metabolisme yang lebih
tinggi, sehingga membutuhkan lebih banyak
makanan. Diukur dari perbandingan berat,
burung ini memangsa rodensia lebih banyak
daripada

binatang

lain.

Para

petani

menganggap burung ini lebih efektif secara


makan bangkai tikus.
Pola perilaku Tyto alba
Kebanyakaan burung hantu aktif padamalam
hari terutama saat senja dan subuh. Pada

ditangkapnya

cukup

besar,

maka

akan

dipotongpotongnyamenjadi beberapa bagian


sebelumditelan (Setiawan, 2004).siang hari
waktu

dihabiskan

unutuk

istirahat

ataubertengger dengan tenang. Umumnya


merekabertengger

sendiri

dan

kadang

berpasangan.Aktivitas harian burung hantu


dimulai dengan membersihkan, menjilati,
menguap danmenggaruk kepala dengan cakar.
Bulu-bulu

seringkali

disisir

dan

sayap

dibersihkan dengankaki dan paruh. T. alba


ketika

meninggalkan

tempat

bertengger

kadang dengan bersuara(Baskoro, 2005).

Perilaku Istirahat
Menurut Mackinon (2000) sepanjang hari
Tytoalba bersembunyi pada lubang yang
gelap dirumah atau gedung, lubang pohon dan
vegetasiyang rapat termasuk hutan mangrove.
T. albamerupakan hewan nocturnal, sehingga
pada waktusiang hari dihabiskan untuk
istirahat (The Hawk &Owl Trust, 2004).

Gambar Tyto alba jantan memindah


mangsa(kelelawar) dimulut Sumber :del Hoyo,
1999(dalam Mochamad Hadi,2008)
mendeteksi

gerakan

sedikitsaja

dari

mangsanya. Kemampuan berburu sangattinggi,


tangkas dan handal dan memiliki dayadengar
dan penglihatan yang sangat tajam.Bulunya
yang halus tidak menimbulkan suara disaat
terbang

memburu

mangsanya

(Setiawan,2004).Menurut Lewis (1998), burung


Perilaku Berburu

T. alba mempunyai indera penglihatanyang


sangat
tajam.
Sistem
binokuler-nya
yangsangat baik menyebabkan burung hantu
dapatmemantau
mangsanya
tanpa
menggerakkankepala. Tyto alba dapat

hantu T.alba adalah pemangsa pada malam hari


yangmenyukai binatang kecil seperti tikustikus,kelinci, kekelawar, burung, kodok, kadal
danserangga. T. alba mulai berburu setelah
matahariterbenam, berburu berikutnya sekitar 2
jammenjelang

fajar.

Namun

jika

sedang

mengasuhanak mereka akan berburu sepanjang


malam(Baskoro, 2005). Aktivitas berburu T.
alba dimulai sejaksenja sampai 2 jam sebelum
matahari

terbit.Aktivitas

berburu

dan

memangsa Tyto. alba jantanlebih tinggi dari


betina.

Gambar burung hantu(Tyto alba )(E.Cartron,Jean-Luc and Deborah M. Fich ,2000 )

Anda mungkin juga menyukai