Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CARA MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA WANITA PADA


MASA PUBERTAS
Pokok bahasan

: Kesehatan Reproduksi

Sub pokok bahasan : Cara menjaga kesehatan reproduksi remaja wanita pada
masa pubertas
Sasaran

: Siswi SMP N 7 Denpasar

Hari/tanggal

: Selasa, 31 Mei 2016

Waktu

: 10.00-10.30

Tempat

: Aula SMP N 7 Denpasar

Penyuluhan

: Mahasiswa PSIK Fakultas Kedokteran Universitas


Udayana

A. LATAR BELAKANG
Masa remaja merupakan peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa. Masa remaja akan ditandai oleh masuknya anak pada fase pubertas. Pada
fase ini seorang anak akan mengalami pematangan fungsi organ reproduksi,
perubahan fisik dan psikis. Pada laki-laki pubertas ditandai dengan mimpi basah,
perubahan fisik tubuh, dan mulai menghasilkan hormon testosteron (Hurlock.
2001). Sedangkan pada perempuan pubertas ditandai dengan menstruasi.
Mestruasi merupakan perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar 14 hari
setelah ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus
(Bobak, 2004).
Dalam siklus menstruasi umumnya terjadi perubahan kadar hormon di
dalam tubuh wanita, khususnya pada masa sebelum menstruasi. Berubahnya
jumlah hormon dapat menyebabkan perubahan pada fisik dan emosi yang
terkadang dapat muncul berhari-hari sebelum menstruasi. Pada umumnya
perubahan fisik yang biasanya muncul sebelum menstruasi berlangsung adalah
lemas dan lelah, sakit kepala, panyudara membesar dan terasa nyeri, nyeri pada
otot, sendi, punggung, serta perut bagian bawah, dan perubahan pada nafsu
makan. Sedangkan perubahan emosi yang terjadi pada saat mengalami sindrom
prahaid yaitu mudah merasa sedih atau depresi, suasana hati tidak stabil, mudah
menangis, turunnya rasa percaya diri, dan lain sebagainya. Terkadang pada saat
menstruasi banyak remaja yang acuh tak acuh dan terkesan malas untuk
membersihkan genitalia eksternanya, padahal kebiasaan tersebut akan
menimbulkan berbagai penyakit pada organ reproduksi wanita.

Tidak bisa dipungkiri organ reproduksi merupakan alat dalam tubuh yang
berfungsi untuk suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan
demi kelestarian hidupnya. Agar dapat menghasilkan keturunan yang sehat
dibutuhkan pula kesehatan dari organ reproduksi. Salah satu yang menjadi faktor
utama terciptanya kesehatan yaitu selalu menjaga kebersihan diri, dalam hal ini
yaitu merawat genitalia eksterna pada saat menstruasi.
Cara merawat genitalia eksterna pada saat menstruasi tentu tidak mudah.
Perawatan area genitalia memang sangat jarang dilakukan dan dibicarakan
khususnya oleh remaja Indonesia karena terkesan tabu dan jorok. Perawatan
kebersihan yang dibicarakan biasanya hanya menyangkut hal umum saja,
sedangkan untuk kesehatan alat reproduksi sangat jarang didapatkan karena
kurang nyaman untuk dibicarakan (Prawirohardjo, 2009).
Salah satu penyakit yang timbul akibat tidak menjaga gentalia yaitu infeksi
sakluran kemih.Menurut WHO dalam Safitri (2013), Infeksi saluran kemih (ISK)
adalah penyakit infeksi yang kedua tersering pada tubuh sesudah infeksi saluran
pernafasan dan sebanyak 8,3 juta kasus dilaporkan per tahun. Infeksi ini juga lebih
sering dijumpai pada wanita dari pada laki-laki. Indonesia merupakan negara
berpenduduk ke empat terbesar dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat.
Sementara itu Penduduk Indonesia yang menderita Infeksi Saluran Kemih
diperkirakan sebanyak 222 juta jiwa.
Infeksi saluran kemih di Indonesia dan prevalensinya masih cukup tinggi,
Menurut perkiraan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, jumlah penderita
ISK di Indonesia adalah 90-100 kasus per 100.000 penduduk pertahun nya atau
sekitar 180.000 kasus baru pertahun (Depkes Ri, 2014).
Faktor utama timbulnya masalah kesehatan genital adalah kondisi di
sekitar vagina yang sangat rentan terhadap infeksi. Infeksi mudah terjadi karena
letaknya yang sangat dekat dengan uretra dan anus, sehingga mikroorganisme
(jamur, bakteri, parasit, virus) mudah masuk ke vagina. Area genital yang lembab,
tertutup, terlipat dan tidak steril juga merupakan tempat yang cocok bagi
berkembangnya mikroorganisme yang tidak menguntungkan bagi tubuh. (Sharma
et al, 2008)
Kurangnya pengetahuan remaja putri dan informasi yang tepat tentang
kesehatan organ reproduksi menimbulkan kurangnya tanggung jawab terhadap
kesehatan organ reproduksinya. Maka perlu adanya pemberian informasi yang
lengkap dan terkini kepada remaja putri untuk meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran mereka akan pentingnya menjaga kebersihan genitalia eksterna
khususnya pada saat menstruasi.

B. TUJUAN
Tujuan Instruksional Umum :
1 Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan para siswi dapat meningkatkan
pengetahuan mengenai kesehatan organ reproduksi pada perempuan.
Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 20 menit, diharapkan seluruh peserta
mengetahui tentang:
1. Pengertian remaja
2. Tanda pubertas pada wanita
3. Cara menjaga organ reproduksi wanita
4. Dampak akibat tidak membersihkan organ reproduksi dengan baik
C. SETTING ACARA
No
1

Kegiatan
Pendahuluan

Waktu
Penyuluh
5 menit - Salam pembuka
- Menyampaikan tujuan
- Apersepsi

Kegiatan Peserta
- Membalas salam
- Menyimak
- Mendengarkan,
menjawab
pertanyaan

Kerja

20 menit

Penyampaian garis besar -

Mendengarkan

materi tentang kesehatan

dengan

reproduksi

perhatian

(pengertian,

penuh

tanda, cara dan dampak


-

yang terjadi)
Memberi
kesempatan peserta untuk bertanya
SLIDE
Menjawab pertanyaan

Menanyakan hal-hal
yang belum jelas
Memperhatikan
jawaban

5 menit P1 D. SETTING TEMPAT

Penutup

Evaluasi

MenyimpulkanP2
Salam penutup

penceramah
Menjawab

pertanyaan
Mendengarkan
Menjawab salam
S

A
S

S
A

pasien

S
Setting
Tempat

OBSERVER

dari

Keterangan :

P1,2

: Penyaji

: Moderator

: Siswa

: Anggota
Tempat Pelaksanaan
Aula SMP N 7 Denpasar

E. PENGORGANISASIAN
Moderator
: Gusti Ayu Dewi Astriani
Tugas
: memandu jalannya acara hingga acara berakhir
Penyaji
: Ni Komang Hadpani
Putu Rossi Widyasari
Tugas
: menyampaikan materi
Anggota
: Ni Luh Dian Mirayanti
Ni Wayan Kuslinda Sari
Ni Made Rai Sita Yanti
Ni Kadek Ariani
Ni Made Erlin Firda Yanti
Gede Surya Adi Pratama

Tugas
Observer
Tugas

: Mengawasi peserta
: Ghora Palguna
: mengamati dan mengevaluasi jalannya acara hingga

berakhir
F. METODE
Ceramah dan tanya jawab.
G. MEDIA
Video edukasi, powerpoint dan leaflet.
H. RENCANA EVALUASI KEGIATAN
1. Evaluasi struktur
Tahap persiapan awal rencana kegiatan dipersiapkan dua hari sebelum
kegiatan dan pembagian kepengurusan dua hari sebelum kegiatan
penyuluhan.
2. Evaluasi proses
Selama proses berlangsung ( jumlah peserta, keaktifan dari peserta,
hambatan yang dihadapi selama proses berlangsung)
Kegiatan penyuluhan tepat waktu
Peserta penyuluhan yang hadir 90% dari jumlah total peserta
Lokasi : Aula sekolah
Peserta penyuluhan yang aktif bertanya 40% dari total peserta.
3. Evaluasi hasil
Tercapainya atau tidaknya TIU dan TIK penyuluhan.
Peserta mampu menjelaskan pemahaman tentang kesehatan organ
reproduksi perempuan
Peserta mampu menjelaskan dan mengetahui cara menjaga kesehatan
organ reproduksi perempuan
Peserta mampu menjelaskan tanda-tanda pubertas secara fisik maupun
psikologis
Peserta mampu menyebutkan dampak yang akan timbul akibat tidak
menjaga kesehatan organ reproduksi perempuan
I. LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi
yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992).
Pada masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak
termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Masa remaja
berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita.
2. Pubertas pada remaja putri

Masa pubertas ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan fisik


(meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan proporsi tubuh) dan fungsi
fisiologis (kematangan organ-organ seksual). Perubahan fisik yang terjadi pada
masa pubertas ini merupakan peristiwa yang paling penting, berlangsung cepat,
drastis, tidak beraturan dan bermuara dari perubahan pada sistem reproduksi.
Hormon-hormon mulai diproduksi dan mempengaruhi organ reproduksi untuk
memulai siklus reproduksi serta mempengaruhi terjadinya perubahan tubuh.
Perubahan tubuh ini disertai dengan perkembangan bertahap dari karakteristik
seksual primer dan karakteristik seksual sekunder. Karakteristik seksual primer
mencakup perkembangan organ-organ reproduksi, sedangkan karakteristik seksual
sekunder mencakup perubahan dalam bentuk tubuh sesuai dengan jenis kelamin.
Pada remaja putri perubahan yang terlihat ketika mmasuki masa puber adalah :
a.

Pinggul yang membesar dan membulat sebagai akibat membesarnya tulang


pinggul dan berkembangnya lemak bawah kulit.

b.

Buah dada dan puting susu semakin tampak menonjol, dan dengan
berkembangnya kelenjar susu, payudara menjadi semakin lebih besar dan
lebih bulat lagi.

c.

Tumbuhnya rambut di kemaluan, ketiak, lengan dan kaki, dan kulit wajah.
Semua rambut, kecuali rambut wajah mula-mula lurus dan terang warnanya,
kemudian menjadi lebih subur, lebih kasar, lebih gelap dan agak keriting.

d.

Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat dan lubang poripori
bertambah besar. Suara dari suara kanak-kanak menjadi merdu (melodious),
suara serak dan suara yang pecah jarang sekali terjadi.

e.

Kelenjar keringat lebih aktif, dan kulit lebih menjadi kasar dibanding kulit
anak-anak. Sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat.

f.

Kelenjar keringat di ketiak mengeluarkan banyak keringat dan baunya


menusuk sebelum dan selama masa haid.

g.

Mengalami manarce atau menstruasi pertama

Salah satu ciri yang menandai masa pubertas perempuan adalah menstruasi.
Menstruasi adalah masa perdarahan yang terjadi pada perempuan secara rutin
setiap bulan selama masa suburnya kecuali apabila terjadi kehamilan. Pada saat
menstruasi, darah yang keluar sebenarnya merupakan darah akibat peluruhan

dinding rahim (endometrium). Darah menstruasi tersebut mengalir dari rahim


menuju leher rahim, untuk kemudian keluar melalui vagina. Ini terjadi rata-rata
sekitar 2 sampai 8 hari. Darah yang keluar umumnya sebanyak 10 hingga 80
mL/hari. Biasanya pada saat menstruasi wanita memakai pembalut untuk
menampung darah yang keluar. Pembalut harus diganti minimal dua kali sehari
untuk mencegah agar tidak terjadi infeksi pada vagina atau gangguan-gangguan
lainnya
3. Cara menjaga organ genetalia
1. Bersihkan organ intim dengan air hangat, tanpa sabun atau produk khusus,
tiap kali mandi. Hindari sabun dengan bahan kimia yang keras dan yang
mengandung parfum. Pastikan untuk membersihkan organ intim dari
depan ke belakang dan bukan sebaliknya untuk mencegah mikroba dari
anus menyebar ke vagina dan saluran kemih. Lakukan hal yang sama saat
Anda selesai buang air besar maupun kecil, dan jangan lupa untuk selalu
mengeringkan organ intim Anda.
2. Saat menstruasi, ganti pembalut Anda tiap 3-4 jam jika atau sudah basah
untuk memastikan vagina tetap bersih dan tidak lembap.
3. Jangan terlalu sering menggunakan panty liners karena dapat membuat
vagina tidak bisa bernapas dengan bebas, sehingga menyebabkan vagina
menjadi lembap dan menciptakan kondisi yang memicu mikroba untuk
berkembang biak. Sebaiknya hanya gunakan panty liners saat sebelum dan
setelah menstruasi karena saat itulah tubuh kita mengeluarkan banyak flek.
4. Gunakan pakaian dalam yang terbuat dari katun atau serat alami. Bahan
sintetis memiliki efek yang sama dengan panty liners. Hindari juga
pakaian dalam yang terlalu ketat.
5. Jangan terlalu sering menggunakan produk pembersih khusus untuk organ
intim. Organ intim kita memiliki sistem pembersih alami dan produk
pembersih khusus organ intim sering kali mengganggu tingkat normal pH
vagina sehingga dapat memicu iritasi atau infeksi.
6. Memangkas rambut kemaluan. Menjaga kesehatan vagina yang baik
dengan secara teratur memangkas rambut kemaluan. Rambut berlebih di
sekitar vagina dapat menciptakan lingkungan yang lembab, dan ini dapat
menyebabkan bakteri berkembang biak serta menyebabkan infeksi.
7. Segera ganti pakaian dalam atau celana jika pakaian tersebut basah atau
saat Anda berkeringat.

4. Akibat tidak menjaga kebersihan organ genetalia


1. Infeksi
Penyebab infeksi dapat disebabkan oleh jamur, bakteri, chlamydia, protozoa, dan
virus.
a. Infeksi jamur
Yang menyerang kulit organ intima ada dua golongan, yaitu jamur
dermofita dan jamur candida albicans.
b. Infeksi bakteri
Bakteri adalah tumbuhan berukuran mikro yang mempunyai berbagai
macam bentuk, yakni basil berbentuk batang, kokus berbentuk bulat, dan
spirochaeta berbentuk spiral. Ketiganya ditemukan pada kelainan organ
intim yang bermasalah. Namun, gejala penyakit dan tempat yang
diserang berbeda. Contohnya bakteri Gardenerellabakteri jenis ini dapat
berubah bentuk sehingga disebut kokobasil. Ditemukan dalam jumlah
kecil dalam keadaan norman di dalam vagina.

2. Keputihan
Leukorea atau keputihan yaitu suatu cairan putih yang keluar dari lubang
senggama atau vagina secara berlebihan. Keputihan dapat dibedakan menjadi dua
jenis yaitu keputihan normal dan keputihan abnormal. Keputihan normal biasanya
terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi, pada sekitar fase
sekresiantara hari ke 10-16 menstruasi. Kemudian keputihan abnormal terjadi
karena infeksi pada alat kelamin (infeksi bibir kelamin, liang senggama, mulut
rahim, Rahim dan jaringan penyangganya, dan pada infeksi penyakit hubungan
kelamin) (Manuaba, 2009).
3. Iritasi
Iritasi adalah kulit meradang, merah, terasa gatal, panas, perih, dan bengkak.
Hal ini dapat terjadi karena banyak keringat, terlambat manid, gesekan baju yang
ketat, dan garukan kuku. Masalah iritasi juga dapat terjadi karena terobsesi ingin
selalu bersih, sehingga terlalu banyak menggunakan sarana pembersih organ inim,
dan menggunakan kompres larutan obat yang terlalu pekat.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.

(n.d.)

Bab

II

Tinjauan

Teori.

Retrived

from

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-trimutfika-60172-babii.pdf. (diakses pada 19 Mei 2016)


Anomim.

(n.d.)

Asuhan

Keperawatan

Remaja.

Retrived

from

http://ners.unair.ac.id/materikuliah/askep%20remaja%20new.pdf. (diakses
pada 19 Mei 2016)
Depkes

Ri, (2014).Wasdapa Infeksi Saluran Kemih retrieved from


http://Depkes.go.id/index.php?wasada+infeksi+saluran+kemih&act/.
Diakses tanggal 17 mei 20 16.

Memahami kesehatan dan kebersihan organ intim anda.(n.d.). Retrieved from


http://www.alodokter.com/
Primadila (n.d.) Yuk Kenali Pubertas Pada Remaja Perempuan. Retrived from :
https://www.tanyadok.com/anak/yuk-kenali-pubertas-pada-remajaperempuan-2. (diakses pada 19 Mei 2016)

Pertiwi, K. (n.d.) Kesehatan Reproduksi Wanita dan Permasalahannya. Retrived


from

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PPM%20PEER

%20KRR.pdf. (diakses pada 19 Mei 2016)

Anda mungkin juga menyukai