Bab Iv
Bab Iv
Bab Iv
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Faktor
yang
40
( Za 2 PQ +Z P 1 Q1+ P 2Q 2 )
( P 1P 2 )2
n=
41
dengan
kelainan
kongenital
yang
tampak
pada
pemeriksaan fisis
2. Asfiksia neonatorum
3. Bayi yang mendapat tindakan resusitasi
IV. 7. Izin penelitian dan ethical clearance
Dalam melaksanakan penelitian ini, setiap tindakan dilakukan
setelah pemberian informasi (lampiran 1) dan atas seizin orang tua
dengan bukti penandatanganan informed consent (lampiran 2). Penelitian
ini dinyatakan memenuhi persyaratan etik oleh Komisi Etik Penelitian
Biomedis pada Manusia, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
(lampiran 3).
IV. 8. Cara Kerja
IV. 8. 1. Alokasi subyek
1. Bayi baru lahir di RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo dan jejaring
yang memenuhi kriteria inklusi penelitian.
2. Sampel penelitian yaitu BBL pada akhirnya akan terbagi menjadi
kelompok
kolonisasi nasofaring.
IV. 8. 2 . Cara penelitian
IV. 8. 2. 1. Prosedur penelitian
1. BBL yang masuk dalam kriteria inklusi diambil apusan swab
nasofaring untuk pemeriksaan kultur (lampiran 4). Selain itu dicatat
42
pula usia gestasi, berat dan panjang badan lahir, jenis kelamin, tanda
vital (frekuensi jantung dan pernapasan, serta suhu badan).
2. Selama dalam perawatan, subjek penelitian diobservasi dalam 72 jam,
untuk melihat kejadian sepsis atau tidak, serta dikonfirmasi dengan
pemeriksaan kultur darah.
3. Hasil akhir yang diamati adalah outcome, yaitu mengalami SNOD atau
tidak SNOD.
Swab nasofaring
(n=100)
Ada kolonisasi
(n=69)
Kriteria Ekslusi
(n=33)
SNOD
(n=4)
Tidak SNOD
(n=65)
SNOD
(n=3)
Tidak SNOD
(n=28)
43
menggunakan
infantometer
2.
3.
44
Dalam
penelitian
ini
beberapa
variabel
dapat
diidentifikasi
gestasi.
5. Variabel kendali adalah kelainan kongenital, asfiksia, tindakan
resusitasi
IV. 10. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif
IV. 10. 1. Definisi operasional
1. Sepsis neonatorum onset dini adalah sindrom klinis yang timbul akibat
invasi mikroorganisme ke dalam aliran darah, timbul dalam waktu 72
jam setelah lahir (Aminullah, 2008). Kriteria sepsis neonatorum
ditegakkan, baik berdasarkan anamnesis (faktor risiko ibu dan BBL
terhadap sepsis), gambaran klinis, maupun pemeriksaan penunjang.
Faktor risiko sepsis dan gambaran klinis ringkasnya terangkum pada
daftar temuan yang terdiri dari kategori A dan B. Pemeriksaan
penunjang yang dimaksud adalah lekopeni atau lekositosis, rasio I/T
0,2, peningkatan kadar CRP, peningkatan kadar prokalsitonin atau
ditemukan kuman pada kultur darah (Tim Perinatologi RSWS, 2009).
2. Kolonisasi bakteri nasofaring adalah segala jenis bakteri yang
didapatkan pada medium kultur swab nasofaring BBL.
3. Berat badan adalah berat badan bayi yang ditimbang dengan
timbangan bayi, dilakukan sesaat setelah bayi lahir lengkap;
menggunakan satuan gram.
45
menghitung
46
6.
7.
8.
9.
47
48