Disusun Oleh :
Rahmat Setiawan Sitanggang
03051181320049
03051181320039
Aboveboard
03051181320061
Agafir Ikbar
03051181320065
Rinaldi Davinci
03051181320055
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Turbin Uap adalah salah satu komponen dasar dalam pembangkit listrik
tenaga uap. Dimana komponen utama dari sistem tersebut yaitu : Ketel, kondensor,
pompa air ketel, dan turbin itu sendiri. Uap yang berfungsi sebagai fluida kerja
dihasilkan oleh katel uap, yaitu suatu alat yang berfungsi untuk mengubah air menjadi
uap.
Sistem pembangkit listrik tenaga uap merupakan sistem pembangkitan
energi lstrik dari pengubahan energi thermal yang dihasilkan oleh bahan bakar untuk
memanaskan air. Bahan bakar ini merupakan energi kalor tersimpan yang memiliki
nilai kalor tertentu, seperti contohnya adalah batu bara, minyak solar, biomassa, dan
energi uranium dari reaksi pembelahan (fisi).
Dalam pengubahan energi thermal diperlukan komponen atau rekayasa ilmu
teknik mesin dalam pengubahan bentuk-bentuk energi agar diperoleh hasil akhir
berupa energi listrik yang dapat digunakan untuk hajat hidup orang banyak.
Pengubahan energi thermal hasil pembakaran bahan bakar harus diubah menjadi
energi kinetik putaran poros, agar dapat memutar generator listrik dan menghasilkan
fluks-fluks listrik. Komponen yang digunakan ini adalah turbin uap.
Turbin uap merupakan komponen penting dalam sistem pembangkitan listrik
tenaga uap. Komponen ini berperan penting dalam pengubahan energi kinetik dari
nosel yang menyemprotkan uap supaya terjadi energi gerak anguler yang berguna
untuk memutar poros dari generator.
1.2 Tujuan
1.
2.
3.
4.
2.1 Pengertian
Sistem turbin uap merupakan salah satu jenis mesin panas yang mengkonversi
sebagian panas yang diterimanya menjadi kerja. Sebagian panas lainnya dibuang ke
lingkungan dengan temperatur yang lebih rendah. Dengan kata lain mengubah energi
entalpi fluida menjadi energi mekanik.
Turbin Uap sendirimerupakan salah satu komponen dasar dalam pembangkit
listrik tenaga uap. Dimana komponen utama dari sistem tersebut yaitu : Ketel,
kondensor, pompa air ketel, dan turbin itu sendiri. Uap yang berfungsi sebagai fluida
kerja dihasilkan oleh katel uap, yaitu suatu alat yang berfungsi untuk mengubah air
menjadi uap.
2.2 Prinsip Kerja Turbin Uap
Pada intinya prinsip kerja turbin uap adalah menerima energi kinetik dari
superheated vapor (uap kering) yang dkeluarkan oleh nosel sehingga sudu-sudu
turbin terdorong secara anguler atau bergerak memutar. berikut penjelasan prinsip
kerja:
1. Uap masuk kedalam turbin melalui nosel. Didalam nosel energi panas dari uap
dirubah menjadi energi kinetis dan uap mengalami pengembangan. Tekanan uap
pada saat keluar dari nosel lebih kecil dari pada saat masuk ke dalam nosel, akan
tetapi sebaliknya kecepatan uap keluar nosel lebih besar dari pada saat masuk ke
dalam nosel. Uap yang memancar keluar dari nosel diarahkan ke sudu-sudu turbin
yang berbentuk lengkungan dan dipasang disekeliling roda turbin. Uap yang mengalir
melalui celah-celah antara sudu turbin itu dibelokkan kearah mengikuti lengkungan
dari sudu turbin. Perubahan kecepatan uap ini menimbulkan gaya yang mendorong
dan kemudian memutar roda dan poros turbin.
2. Jika uap masih mempunyai kecepatan saat meninggalkn sudu turbin berarti hanya
sebagian yang energi kinetis dari uap yang diambil oleh sudu-sudu turbin yang
berjalan. Supaya energi kinetis yang tersisa saat meninggalkan sudu turbin
dimanfaatkan maka pada turbin dipasang lebih dari satu baris sudu gerak. Sebelum
memasuki baris kedua sudu gerak. Maka antara baris pertama dan baris kedua sudu
gerak dipasang satu baris sudu tetap ( guide blade ) yang berguna untuk mengubah
arah kecepatan uap, supaya uap dapat masuk ke baris kedua sudu gerak dengan arah
yang tepat.
3. Kecepatan uap saat meninggalkan sudu gerak yang terakhir harus dapat dibuat
sekecil mungkin, agar energi kinetis yang tersedia dapat dimanfaatkan sebanyak
mungkin. Dengan demikian effisiensi turbin menjadi lebih tinggi karena kehilangan
energi relatif kecil.
BAB III
PERAWATAN TUBIN UAP
tanpa mengganggu jalannya operasi turbin. Pada umumnya pekerjaan yang dilakukan
adalah pekerjaan-pekerjaan ringan seperti pembersihan, pengukuran, pengamatan dan
sebagainya pada turbin maupun peralatan bantunya.
Pemeliharaan dalam keadaan beroperasi mencakup :
Pemeliharaan Rutin
Beberapa pemeliharaan rutin yang dapat dilakukan pada saat turbin
beroperasi, diantaranya :
Peralatan Stand-by
Beberapa peralatan bantu untuk mengoperasikan turbin uap memiliki unit
cadangan atau stand-by, sehingga apabila peralatan bantu tersebut memiliki unit
cadangan,maka unit cadangan itu dapat dipelihara seperti dalam keadaan stop.
Pengaman Turbin
Pemeliharaan lengkap dari pengaman turbin beserta sistemnya dilakukan
pada saat turbin tidak beroperasi, akan tetapi untuk melihat unjuk kerja dari peralatan
pengaman tersebut, banyak pabrikan turbin membuat peralatan pengamatan yang
dapat diuji pada saat turbin bekerja dengan cara pengujian simulasi.
Pengujian pada saat bekerja ini amat riskan, karena dapat menyebabkan turbin akan
trip apabila tidak dilakukan dengan benar dan sangat berhati-hati.
Turbin Supervisory
Pengamatan terhadap pengukuran yang didapat dari peralatan turbine
supervisory haruslah dicatat, diamati dan dievaluasi dengan tepat untuk melihat gejala
kerusakan yang terjadi dan parameter-parameter itu tidak boleh dilampaui.
Peralatan turbin supervisory adalah alat-alat untuk mengukur eksentrisitas, getaran,
temperatur bantalan, kecepatan, posisi rotor dan pemakaian trhust bearing.
Kebersihan
Dalam pemeliharaan turbin uap, kebersihan sangat besar pengaruhnya
terhadap keamanan operasi turbin, oleh sebab itu kebersihan pada saat turbin
beroperasi tidak boleh ditinggalkan, seperti kebocoran minyak pelumas.
b.
dengan jalan melihatnya dari bagian atas kondensor setelah menhole disisi turbin
exhaust dibuka. Pemeriksaan yang dilakukan diantaranya adalah :
Sedangkan pada mean inspection dan serious inspection, seluruh bagian atas rotor
diperiksa dan diperbaiki. Pemeriksaan dilakukan dengan cara membuka upper casing,
melepas kopling, membuka bantalan dan komponen lainnya hingga rotor dapat
diangkat dan ditopang pada dudukan khusus yang disediakan. Pengangkatan ini harus
dilakukan dengan hati-hati karena sangat sempitnya clearance antara rotor dan stator
turbin.
Pemeliharaan Stator Turbin
Pemeliharaan ini dilakukan dengan terlebih dahulu membuka upper casing,
kemudian angkat rotor dengan hati-hati, lalu lakukan pekerjaan pemeliharaan,
pemeriksaan dan perbaikannya, yaitu :
casing.
Periksa akibat korosi dan erosi pada labyrinth dan sudu-sudu.
Periksa dan perbaiki kerusakan pada sudu-sudu tetap.
Periksa keretakan-keretakan pada setiap bagian stator.
Setelah pekerjaan pemeliharaan selesai, maka perakitan kembali dilakukan.
Turbin uap memiliki dua jenis bantalan yaitu bantalan journal aksial dan
bantalan aksial (thrust bearing). Pemeriksaan dan pemeliharaan pada bantalanbantalan ini dilakukan baik pada Si, Me maupun Se.
Pemeriksaan yang perlu dilakukan diantaranya :
Pengukuran Clearance.
Pemeriksaan bekas kontak / gesekan antara journal dengan bearing.
Goresan-goresan pada permukaan babbit (white metal).
Babbit yang terkelupas.
Keretakan.
Cacat cathodic.
Penyebarisan Poros
Dalam kenyataannya posisi turbin dalam keadaan diam dan dingin, tidak
lurus sama sekali, sehingga posisi satu poros dengan poros lainnya tidak lurus/
sebaris, misalnya poros turbin dengan poros generator, atau poros turbin tekanan
tinggi dengan poros turbin tekanan rendah. Ketidaksebarisan ini diakibatkan oleh
Overspeed trip
Low bearing oil pressure trip
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. sistem pembangkit tenaga uap merupakan sistem sistem pembangkitan uap
dengan energi potensial superheated vapor.
2. Salah satu komponen utama dalam pembangkitan energi listrik tenaga uap
adalah turbin uap.
3. Perawatan dilakukan sesuai dengan periode ataupun sesuai dengan kondisi
yang ada.
4. Perawatan harus dilakukan secara teratur agar kerja turbin uap maksimal
5. Perawatan pada turbin uap dilakukan sesuai dengan prosedur yang di
tetapkan.