Tidak dihiraukan
Akis
: HP aku yowe.
: Gak iso.
Dina : Jamu Jamu . Jamune pak, jamune bu. Jamu pegel linu, jamu tolak
angin, semuanya ada. Dijamin sehat kuat.
Dan rombongan Mios menyerempet Penjual jamu.
Dina : Aduhhh Piye dagangankuuu
Jarwo : Piye to bu, ora duwe mripat ye. Ora minggir. Lecet to mobilku.
Mios : Mobilkuuuuuu . Piye to bu. Sopo sing ndandakne ngene iki?
Duwe duit tah?
Dina : Sampeyan iku lho nak, nyetir kok ugal-ugalan. Ibuk wes mlaku
minggir yoan. Piye to. Dagangan ibuk yo morat marit ngene.
Mios : Halah, salahmu dewe Ayo ditinggal wae.
Lalu Akis yang lewat menolong penjual jamu dan terjadi percakapan
Narator
: Setelah menolong ibu penjual jamu, Akis kembali bergegas
pulang ke LKSA Bethesda dengan sepedanya. Kemudian pada
sore hari, sambil mengisi waktu, anak-anak bermain bersama
teman-teman. Mereka bercanda gurau dengan teman yang juga
telah menjadi saudara.
Akis
Awalnya aku berpikir, kalau aku ini anak yang biasa saja.
Tidak punya barang yang berharga, tidak berasal dari keluarga kaya.
Tetapi teman-temanku mengingatkan
bahwa ternyata yang paling penting justru bukan kekayaan itu.
Melainkan kaya akan hati.
Yaitu memiliki hati yang penuh kasih.
Yang senantiasa mengucap syukur dan memberi dalam keterbatasan.
Bagiku menolong bukan untuk balas jasa,
tetapi menolong adalah sebuah panggilan hidup sebagai pengikut Kristus,
yang mewartakan kasih di tengah-tengah dunia.