Anda di halaman 1dari 3

A.

Nama Alat
Pengatur kecepatan Motor DC otomatis dengan sensor suhu
B. Latar Belakang
ketika digunakan
dan mematikannya ketika sudah tidak digunakan.
Namun, terkadang dalam menggunakan peralatan elektronik tersebut
manusia dihadapkan pada kondisi di mana peralatan harus tersebut tetap
bisa berjalan dan menyesuaikan kebutuhan listrik
pada saat tertentu. Selain itu, manusia juga akan lebih dimudahkan
dengan dapat berjalannya perangkat tanpa ad Berkembangnya pengetahuan manusia
dalam memanfaatkan listrik membuat
kehidupan manusia menjadi lebih mudah. Pemanfaatan tersebut dapat
dijumpai pada kehidupan sehari-hari, mulai dari televisi, telepon
seluler, kulkas, dan masih banyak lagi. berhenti ketika tidak digunakan tanpa kendali
langsung dari manusia. Perangkat yang dapat digunakan secara otomatis
memiliki kelebihan dalam efisiensi penggunaan listrik karena dengan
kemampuan perangkat elektronik untuk Dalam memanfaatkan berbagai
perangkat elektronik tersebut terkadang masih bergantung pada kendali
langsung dari manusia seperti menyalakan perangkat a keterlibatan manusia
dalam mengendalikannya.
Berangkat dari permasalahan ini, muncul lah gagasan dari penulis untuk
membuat suatu rangkaian sederhana yaitu pengendali motor DC dengan
sensor suhu. Rangkaian ini bisa dipandang sebagai sebuah pemodelan
perangkat yang lebih kompleks seperti kipas angin. Dengan rangkaian
ini diharapkan penggunaan listrik akan lebih efisien dengan memperhatikan suhu
lingkungan sebagai pemicu bergeraknya motor DC.
C. Deskripsi singkat
Pada proyek lingkungannya maka akan semakin cepat Motor DC bergerak.
Aplikasi dari rangkaian ini dapat berguna untuk dapat lingkungannya dalam
keadaan suhu tinggi maka Motor DC akan bergerak. Kecepatan bergeraknya motor
DC sesuai denga ke diganti dengan suatu komponen aktif lain praktikum elektronika 1
ini, kami membuat rangkaian otomatis yang mengatur
mengatur tegangan output sesuai dengan suhu lingkungan. Motor DC pada
rangkaian ini sesuai dengan suhu lingkungan. Ketika suhu lingkungan dalam keadaan
suhu rendah maka Motor DC akan berhenti bergerak, sedangkan ketika suhu adaan
suhu, semakin tinggi suhu
atau menjadi input dari rangkaian lain. Misalnya, Motor DC dipasangkan
baling-baling sehingga berfungsi menjadi kipas pendingin yang kecepatannya oto
kecepatan motor DC otomasi matis sesuai dengan suhu.
D. Skematik Rangkaian

Daftar Komponen yang digunakan:


1. U1: OP AMP LM/uA741
2. U2: LM35 Temp Sensor
3. Q1: Transistor BD139
4. R1 1k
5. Potensiometer 5k
6. Rf 3k
7. Potensio 5k
8. DC Motor 6V
9. Voltage Supply 12V DC
10. LED1: Merah
11. LED2: Hijau
E. Cara Kerja
LM35 sebagai sensor temperatur akan memberikan output sesuai dengan
kenaikan ntuk beban yaitu Motor DC dan sebagai saklar dari motor DC. Transistor
akan Off dan bekerja adalah er transistor sehingga tidak ada arus yang mengalir ke
motor DC.
250 mV sehingga output OP-AMP yang masuk ke transistor adalah sebesar 1V.
Tegangan 1V adalah tegangan minimum (tegangan base-emiter) agar Transistor
BD139 aktif. Jadi, transistor hanya akan aktif pada suhu diatas 250 C.
Transistor BD139 akan bekerja sebagai saklar dan sumber arus yang akan masuk ke
DC Motor. Ketika Transistor
F. Analisis Input dan Output
Supply DC 12V menjadi input dari sensor LM35, OP-AMP 741, dan DC Motor.
LM35 menerima input dari Supply Voltage 12V lalu menentukan output sesuai
dengan suhu.
aktif (VB > VBE), maka transistor akan aktif dan mengalirkan arus ke DC
Motor dan LED1. Besar arus yang mengalir ditentukan oleh potensiometer pada kaki
base transistor. Tujuan dari pemasangan potensiometer pada kaki base hanyalah
sebagai pengatur kecepatan DC motor bukan untuk mematikan/menyalakan DC
motor. Oleh kar sebagai saklar terbuka jika tegangan pada base kurang dari tegangan

pada kaki Base-Emit Output dari LM35 diteruskan ke input non-inverting OP-AMP
741. Input dari non inverting ini dikuatkan dan diteruskan ke transistor BD139. Besar
penguatan yang kami tentukan adalah sebesar 4x dengan memberi R1 1k dan Rf 3k.
Kami menentukan penguatan sebesarsuhu. Output dari LM35 akan menjadi input
non-inverting pada OP-AM250 C output dari LM35 ena itu, kami memilih
potensiometer dengan hambatan maksimum 5k karena pada hambatan 5k tetap ada
arus yang mengalir ke DC motor dan DC motor tetap berputar dengan baik. Ketika
transistor tidak aktif suhu dibawah 250 C maka LED2 akan menyala sekaligus sebagai
indikator suhu minimum.
P 741 dan dikuatkan dengan penguatan yang ditentukan oleh nilai resistor R1
dan Rf. Output dari LM35 harus dikuatkan agar Transistor BD139 dapat aktif.
Transistor BD139 berfungsi sebagai sumber arus u 4x bertujuan ketika pada suhu
Kesimpulan
1. Transistor dapat berfungsi sebagai saklar otomatis dan sebagai sumber arus
2. Rangkaian ini dapat diaplikasikan pada hal-hal yang membutuhkan dikendalikan
secara otomatis oleh suhu lingkungan.
G. Referensi
1. http://dannykurnianto.dosen.st3telkom.ac.id, transistor sebagai saklar otomatis,
dan sumber arus.
2. http://web.if.unila.ac.id, dasar-elektronika-penguat-daya-dan-penguat-tegangan
H. Lampiran
1. Datasheet BD139
2. Datasheet LM35
3. Dataseet LM741

Anda mungkin juga menyukai