BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dilihat dari segi ruang lingkup agama yang masing-masing memiliki
keeratan satu sama lain,sering kali banyak disalah artikan oleh orang-orang
yang belum memahami bagaimana menempatkan posisi agama dan ruang
lingkupnya pada suatu kehidupan.
Penulis masih sering menyaksikan adanya segelintir masyarakat yang
mencampur adukkan nilai-nilai agama dengan nilai-nilai ruang lingkupnya
yang padahal kedua hal tersebut tentu saja tidak dapat seratus persen
disamakan,bahkan mungkin berlawanan. Demi terjaganya esistensi dan
kesucian nilai-nilai agama sekaligus memberi pengertian,disini penulis
hendak mengulas mengenai apa itu agama dan apa itu ruang lingkup, yang
tersusun dalam bentuk makalah dengan judul Ruang Lingkup Agama Islam.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun hal-hal yang akan penulis bahas disini antara lain:
a. Arti dan ruang lingkup agama islam
b. Klasifikasi agama islam
c. Agama islam dan ilmu pengetahun teknologi
1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui arti dan ruang llingkup agama islam
b. Untuk memahami klasifikasi agama islam
c. Untuk mengetahui dan memahami hubungan antara agama islam dan
ilmu pengetahuan teknologi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Agama Islam dan Ruang Lingkup Ajarannya
2.1.1 Pengertian
Etimologi
Berdasarkan ilmu bahasa (Etimologi) kata Islam berasal dari bahasa
Arab, yaitu kata salima yang berarti selamat, sentosa dan damai. Dari kata
itu terbentuk kata aslama, yuslimu, islaman, yang berarti juga menyerahkan
diri, tunduk, paruh, dan taat. Sedangkan muslim yaitu orang yang telah
menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri, patuh, dan tunduk kepada Allah
s.w.t
Terminilogo
Secara istilah (terminologi), Islam berarti suatu nama bagi agama yang
ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada manusia melalui seorang rasul.
Ajaran-ajaran yang dibawa oleh Islam merupakan ajaran manusia mengenai
berbagai segi dari kehidupan manusia. Islam merupakan ajaran yang
lengkap , menyeluruh dan sempurna yang mengatur tata cara kehidupan
seorang muslim baik ketika beribadah maupun ketika berinteraksi dengan
lingkungannya.
Islam juga merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Adam, Nabi Ibrahim,
Nabi Yakub, Nabi Musa, Nabi Sulaiman, Nabi Isa as. Dan nabi-nabi lainnya.
Dalam
Al-Quran surah Al-Baqarah ayat
132, Allah berfirman
:
Artinya :
Nabi Ibrahim telah berwasiat kepada anak-anaknya, demikian pula Nabi
Yakub, Ibrahim berkata : Sesungguhnya Allah telah memilih agama Islam
sebagai agamamu, sebab itu janganlah kamu meninggal melainkan dalam
memeluk agama Islam. (QS. Al-Baqarah, 2:132)
Nabi Isa juga membawa agama Islam, seperti dijelaskan dalam ayat
yang berbunyi
sebagai berikut
:
Artinya :
Maka ketika Nabi Isa mengetahui keingkaran dari mereka (Bani
Israil) berkata dia : Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku
untuk menegakkan agama Allah (Islam)? Para Hawariyin (sahabat beriman
kepada Allah, dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orangorang
muslim (QS.
Ali
Imran,
3:52).
Dengan demikian Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Rasulrasul-Nya untuk diajarkankan kepada manusia. Dibawa secara berantai
(estafet) dari satu generasi ke generasi selanjutnya dari satu angkatan ke
angkatan berikutnya. Islam adalah rahmat, hidayat, dan petunjuk bagi
manusia dan merupakan manifestasi dari sifat rahman dan rahim Allah swt.
Agama-agama selain Islam umumnya diberi nama yang dihubungkan
dengan manusia yang mendirikan atau yang menyampaikan agama itu atau
dengan tempat lahir agama bersangkutan seperti agama Budha (Budhism),
agama Kristen (Christianity), atau agama Yahudi (Judaism). Nama agama
yang disampaikan oleh Nabi Muhammad ini tidak dihubungkan dengan nama
orang yang menyampaikan wahyu itu kepada manusia atau nama tempat
agama itu mula-mula tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu penamaan
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
ajaran Islam, karena mereka tahu dan mengerti bahwa Islam itu agama
Allah.
5.
Islam Sebagai Tali Allah Sebagai tali Allah, Islam merupakan pengikat
yang mempersa- tukan orang yang beriman dan bertakwa dalam
melaksanakan dan menegakkan agama Allah.
6.
Islam Sebagai Sibgah Allah. Sibgah atau celupan yaitu zat pewarna yang
memberikan warna bagi sesuatu yang dicelupkan. Dengan Islam, Allah
bermaksud memberkan warna atau corak kepada manusia. Untuk
mendapatkan corak atau warna tersebut adalah dengan jihad, mengerahkan
segala kemampuan nya dalam melaksanakan agama Allah.
7.
Islam Sebagai Bendera Allah. Islam sebagai bendera Allah di bumi.
Bendera tersebut mesti dikibarkan setinggi tingginya, sehingga tampak
berkibar menjulang tinggi di angkasa. Untuk mengibarkan atau
menampakkan Islam, Allah mengutus Rasul-Nya dengan Alquran dan Islam,
sehingga dengan demikian kekafiran dan kemusrikan akan dapat diatasi.
2.1.3 Ruang lingkup ajarannya
1.
Din berarti
Al-Fath : 28
agama
Artinya :
Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan
agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan
cukuplah Allah sebagai saksi.
2.
Din
berarti ibadah
surat
: 14
Al-Mukminun
\
Artinya :
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang [berbentuk] lain. Maka Maha
Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
3.
Din berarti kekuatan surat
Luqman 32
Artinya
:
Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka
menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya maka tatkala
Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap
menempuh jalan yang lurus [2]. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat
Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar.
4.
Din berarti pembalasan hari kiamat surat as-syuara
AL-IMRAN 85
Artinya :
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka
sekali-kali tidaklah akan diterima [agama itu] daripadanya, dan dia di
akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
2.2 Klasifikasi agama
1.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
5.
Agama wahyu lahir di daerah-daerah yang berada di bawah
pengaruh ras semetik.
Yang dimasukkan oleh para ahli ke dalam kelompok agama budaya
contohnya adalah agama Kong Hu Cu, agama Budha yang lahir dari
pemikiran pendirinya dan agama Hindu; sedang yang tergolong ke dalam
agama wahyu adalah agama Yahudi, Nasrani dan Islam. Namun, di antara
ketiga agama wahyu ini terdapat perbedaan. Kalau tolak ukur di atas
diterapkan kepada ketiga agama wahyu, maka menurut para ahli pula, tidak
semua tolok ukur di atas dapat diterapkan kepada agama Yahudi dan
Nasrani.
Mengenai kitab sucinya, sebagai contoh dapat dibuktikan oleh para ahli
bahwa Taurat dan Injil telah mengalami perubahan, tidak asli lagi memuat
wahyu yang disampaikan oleh malaikat (Jibril) dahulu kepada Musa dan Isa
sebagai Rasul-Nya. Bagaimana dengan wahyu terakhir, yaitu agama Islam?
Kalau kesembilan tolok ukur tersebut di atas ditetapkan kepada agama
Islam hasilnya adalah sebagai berikut:
Kelahiran agama Islam adalah pasti yaitu tanggal 17 Ramadhan tahun
Gajah, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M.
Disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai
utusan atau Rasulullah.
Memilki kitab suci yaitu Al-Qur'an yang memuat asli semua wahyu
yang diterima oleh Rasul-Nya.
Ajaran agama Islam mutlak benar karena berasal dari Allah yang Maha
Benar. Ajaran Islam berlaku abadi tidak berubah dan tidak boleh dirubah.
Konsep ketuhanan Islam adalah tauhid, monotiesme murni, Allah
adalah Esa, Esa dalam zat, Esa dalam sifat dan Esa dalam perbuatan.
Dasar-dasar agama Islam bersifat fundamental dan mutlak, berlaku
untuk seluruh umat manusia di manapun dia berada.
Nilai-nilai terutama nilai etika dan estetika yang ditentukan oleh agama
Islam sesuai dengan fitrah manusia dan kemanusiaan.
Soal-soal alam semesta yang disebutkan dalam agama Islam yang
dahulu diterima dengan keyakinan saja, kini telah banyak dibuktikan
kebenarannya oleh sains modern.
Bila petunjuk, pedoman dan tuntunan serta peringatan agama Islam
dilaksanakan dengan baik dan benar maka akan terbentuklah insan kamil
yaitu manusia yang sempurna.
2.2.1 Hubungan Agama dengan Manusia
Agama merupakan kebutuhan (fitrah) manusia. Berbagai pendapat
mengenai kefitrian agama ini dapat dikaji pada beberapa pemikiran.
Misalnya Einstein menyatakan bahwa sifat sosial manusialah yang pada
gilirannya merupakan salah satu faktor pendorong terwujudnya agama.
Manusia menyaksikan maut merenggut ayahnya, ibunya, kerabatnya serta
para pemimpin besar. Direnggutnya mereka satu persatu, sehingga manusia
merasa kesepian dikala dunia telah kosong. Pada setiap keadaan dan
a.
b.
c.
d.