Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Aktivitas keseharian sering mempengaruhi perubahan pola pikir dan tingkah laku

manusia khususnya berkaitan dengan sisi spiritualnya. Manusia terlalu focus akan kegiatan
dan percapaian yang akan dan sedang dijalani dan melupakan adanya kehidupan kekal setelah
mati. Kesibukan yang berlarut-larut menimbulkan kejenuhan dimana hal tersebut mampu
membentuk pribadi seseorang menjadi emosional. Sikap emosional yang tak terkendali
sebagian besar dilampiaskan dengan cara menyakiti diri sendiri maupun orang lain bahkan
mengakhiri nyawa seseorang. Orang-orang yang terlampau melenceng dalam bertindak dapat
disebabkan karena mereka melupakan kodrat manusia, meremehkan pedoman hidup, dan
sang pencipta alam semesta beserta isinya. Mereka terlampau jauh dari Tuhannya dan
melupakan tujuan awal bahwa hidup di dunia merupakan jalan pengumpulan amal sebagai
bekal menuju kehidupan kekal yang akan datang.
Untuk mengubah perilaku diri sendiri maka, langkah awal yang memungkinkan salah
satunya dengan menerapkan evaluasi diri agar mengetahui kekurangan masing-masing dan
memotivasi untuk mengadakan perbaikan atau perubahan menuju pribadi yang lebih baik.
Evaluasi merupakan langkah akhir dalam suatu forum namun, merupakan langkah awal
dalam menilai diri sendiri sebelum menghujad orang lain atau dapat diartikan sebagai sarana
instrospeksi diri. Pada pembahasan kali ini langkah awal pembentukan pribadi yang baik
disorotkan pada perilaku mahasiswa yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa,
sehingga diharapkan mahasiswa memiliki moral yang baik dan berbudi luhur. Salah satu
langkah yang diterapkan dalam fakultas keperawatan UNPAD yaitu dengan diadakannya
mentoring bagi umat muslim dan beberapa waktu kemudian diadakan mentoring gabungan
disertai dengan evaluasi terhadap segala materi dan pengajaran yang telah disampaikan pada
waktu mentoring regular yaitu kajian islam dalam kelompok kecil dimana kegiatan ini
diadakan setiap seminggu sekali dengan didampingi mentor dan asisten mentor yang
dipegang oleh kakak tingkat rohis FKep.

1.2

Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

1.3

Bagaimana langkah perubahan dalam aktifitas tersebut ?


Bagaimana pengindentifikasian yang sesuai dalam konsep perubahan ?
Siapa target perubahan dalam aktifitas tersebut ?
Apa saja faktor penghambat dan pendukung perubahan tersebut ?
Apa saja strategi yang tepat untuk melakukan perubahan tersebut ?
Apa alasan menggunakan strategi tersebut ?
Siapa yang berperan dalam potential power dalam proses perubahan tersebut ?

Tujuan
1. Mengetahui langkah langkah dalam melakukan perubahan dalam suatu aktifitas
2. Memahami konsep perubahan yang berkaitan dengan aktifitas di Fakultas
Keperawatan
3. Mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam proses perubahan
4. Mengetahui strategi apa saja yang dapat digunakan dalam melakukan suatu
perubahan
5. Menjelaskan alasan dalam menggunakan strategi untuk perubahan

BAB II
PEMBAHASAN
2

2.1 Pengertian Konsep Perubahan


Perubahan menurut Atkinson (1987) dan Brooten (1978) dalam Nurhidayah (2003)
merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang yang berbeda dengan
keadaan sebelumnya dan merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku
individu. Perubahan juga bisa berarti ketidakpuasan terhadap keyakinan lama kemudian
percaya kepada keyakinan baru. Perubahan adalah pergerakan dari situasi sekarang ke masa
depan, dari keadaan yang dikenal ke keadaan yang relative tidak dikenal (Harigopal, 2006).
Menurut teori Lewin, perubahan merupakan bahwa seseorang yang mengadakan suatu
perubahan harus memiliki konsep tentang perubahan agar proses perubahan tersebut terarah
dan mencapai tujuan yang ada. Ia berkesimpulan bahwa kekuatan tekanan (driving forces)
akan berhadapan dengan penolakan (resistances) untuk berubah.

2.2 Langkah Perubahan


Langkah langkah perubahan menurut teori Lewin, meliputi :
1.

Unfreezing (pencairan)
Merupakan tahap penyadaran akan kebutuhan untuk berubah, sehingga organisasi siap
menerima bahwa perubahan harus terjadi

2.

Changing (perubahan)
Merupakan proses menemukan dan mengadopsi sikap, nilai, dan tingkah laku baru
dengan bantuan agent perubahan terlatih, yang memimpin individu, kelompok, atau
seluruh organisasi melewati proses tersebut. Anggota organisasi akan menyesuaikan

3.

diri dengan nilai, sikap, dan tingkah laku dari agent perubahan, serta menyerapnya.
Refreezing (pemantapan)
Merupakan proses membawa kembali kelompok kepada keseimbangan yang baru (a
new dynamic aequalibrium).

2.3 Keterkaitan Kegiatan Evaluasi Mentoring Gabungan dengan Perubahan


Mentoring merupakan salah satu sarana tarbiyah islamiyah (pembinaan islami) yang
di dalamnya ada proses belajar dan orientasinya adalah pembentukan karakter dan
3

kepribadian islami peserta mentoring. (Ruswandi & Adesyasa, 2007, p. 1). Kegiatan
mentoring sangatlah berkaitan dengan perubahan dalam pribadi kehidupan spiritual
seseorang.

2.4 Target Perubahan dalam Kegiatan Mentoring


Target perubahan dalam mentoring regular dan mentoring gabungan yaitu mahasiswa
baru angkatan 2016 Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran yang pemahaman
kagamaannya masih kurang seperti dalam melaksanakan tata cara shalat, bewudhu dan
membaca Al-Quran.

2.5 Faktor Penghambat dan Pendukung Perubahan dalam Kegiatan Mentoring


1. Faktor Penghambat

a. Waktu pelaksanaan kegiatan mentoring dilaksanakan di luar jam kuliah.


b. Perbedaan jadwal kuliah atau kegiatan lain yang diluar rencana antara pementor dan
peserta metoring.
c. Terkadang mentoring dilaksanakan pada hari libur yang merupakan hari istirahat bagi
mahasiwa dari kesibukan yang luar biasa.
2. Faktor Pendukung

a. Mentoring merupakan kegiatan yang diwajibkan oleh Universitas Padjajaran.


b. Kemauan untuk belajar pada setiap peserta mentoring.

2.6 Strategi yang Tepat untuk Melakukan Perubahan

Dari tema yang kami angkat yaitu tentang evaluasi mentoring gabungan dan mentoring
regular, strategi yang dapat digunakan agar perubahan tersebut dapat terjadi yaitu :
1. Melakukan pretest membaca al-quran
Pretest ini bertujuan untuk

pengelompokan

mahasiswa

menurut

kemampuannya, dimana kelompok akan dibagi sesuai dengan kamampuan


mahasiswa dalam membaca Al-quran agar dalam pelaksanaan mentoring nanti para
pementor mengetahui apa yang kurang dan apa materi yang harus diberikan kepada
mahasiswa tersebut.
2. Melakukan mentoring regular
Mentoring regular dilaksanakan seminggu sekali, kegiatan ini bertujuan untuk
penyampaian materi oleh pementor kepada mahasiswa. Materi yang disampaikan
seputar kegiatan keagamaan yang rutin dilakukan setiap harinya, seperti tata cara
sholat yang benar menurut aturan islam, tata cara berwudu yang benar dan cara
mengaji yang benar sesuai denga tadjwid dan hukum-hukum mad nya. Saat
mentoring kegiatan yang dilakukan tidak hanya penyampaian materi, namun juga
saling sharing.
3. Membuat target dalam buku amalan yaumi
Buku amalan yaumi berisi target-target pencapaian ibadah yang kita lakukan
dalam perhari, perminggu, hingga perbulan. Target-target ini menjadi motivasi bagi
mahasiswa untuk lebih rajin dalam beribadah.
4. Melakukan mentoring gabungan
Mentoring gabungan dilaksanakan sebulan sekali. Kegiatan ini bertujuan
untuk menambah wawasan mahasiswa dalam bidang keagamaan. Karena saat
mentoring gabungan akan didatangkan seorang ustad yang akan memberikan ilmu
tentang pengetahuan agama, agar wawasan mahasiswa menjadi lebih luas.
5. Melakukan evalusi
Evaluasi ini dilakukan bertujuan untuk menguji seberapa paham dan seberapa
banyak ilmu yang telah didapatkan mahasiswa setelah melaksanakan mentoring
regular dan mentori gabungan. Evaluasi ini tidak hanya dalam bentuk mengerjakan
soal ujian, namun juga bagaimana perubahan yang terjadi dalam diri mahasiswa itu
masing-masing dalam beribadah di kehidupan sehari hari yang bisa dilihat dalam
buku amalan yaumi.
2.7 Alasan Menggunakan Strategi Tersebut
Mentoring

diharapkan

dapat

menanamkan

nilai-nilai

dasar

keislaman

dan

membangkitkan kesadaran berilmu dan beramal. Para mentor lebih mudah untuk memantau
siswa didikannya, pengetahuan agama akan meluas dan saling melengkapi kekurangan serta
5

kelebihan karena sharing sesama umat muslim, lalu dengan membuat target amalan yaumi,
meskipun tidak seberapa tetapi diharapkan semakin lama akan menimbulkan sikap yang rajin
dan taat dalam beribadah. Mengundang ustadz yang memiliki banyak pengetahuan dan
memberikan kita motivasi melalui ceramahnya diharapkan para mahasisawa lebih
memperdalam lagi keagamannya. Selain itu, dengan mentoring diharapkan dapat mencetak
generasi-generasi yang dapat mengubah peradaban, menyelamatkan bangsa dan agama dari
kemaksiatan.

2.8 Pemilik Potential Power dalam Proses Perubahan


Dalam menuju proses perubahan, tentunya dibutuhkan orang yang berpengaruh
sehingga perubahan yang terjadi dapat berjalan ke arah yang lebih baik dan
berlangsung secara terus-menerus. Orang yang memiliki potential power dalam
proses perubahan diantaranya adalah :
Orang tua
Orang tua dibutuhkan sebagai faktor pendukung mahasiswa agar termotivasi

dalam melaksanakan mentoring setiap minggunya.


Pementor
Pementor sangat dibutuhkan sebagai penyampai materi saat berlangsungnya
mentoring dan juga sebagai tempat untuk menilai sejauh mana kemampuan

mahasiswa.
Mahasiswa lain
Mahasiswa lain dibutuhkan agar mahasiswa yang mengikuti mentoring
memiliki teman dimana mahasiswa tersebut dapat berinteraksi dan
menjalankan materi yang telah disampaikan secara bersama-sama
semangat.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

dan

Perubahan merupakan keadaan dimana sesuatu mengarah ke arah yang lebih baik atau
buruk. Hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya yaitu dari diri sendiri
dan faktor pendukung dari lingkungan serta orang lain. Salah satu upaya agar terjadinya
perubahan pada mahasiswa yaitu dengan mentoring. Dengan adanya mentoring ini
mahasiswa diharapkan dapat menjadi seseorang yang lebih baik dengan memperbaiki ruhiyah
serta dapat mencetak generasi yang mengubah peradaban dan menyelamatkan bangsa dan
agama dari kemaksiatan.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih memiliki kekurangan dalam pembuatan makalah ini.
Masih banyak sumber yang belum kami baca untuk mendukung makalah ini. Kritik dan saran
yang membangun sangat penulis butuhkan untuk menyempurnakan makalah ini dan
penulisannya di kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai